



Karim Suryadi
Peneliti komunikasi politik, dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat
MENYUSURI Gunung Kulu di Provinsi Aceh Besar, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), tak ubahnya menyingkap surga yang tersembunyi. Ditemani Dr. Saiful Usman dari Prodi PKn Unsyiah, saya menikmati sejuknya hawa Gunung Kulu dengan penuh takjub. Jalan yang menanjak dan berkelok selepas Gunung Paro seolah menjadi tangga alam untuk mendaki ketinggian demi menyaksikan keindahan lansekap di kaki gunung. Lalu lintas yang cukup sepi memberi kesempatan kepada sekelompok kera bercengkerama di tengah jalan, dan hanya menepi ketika kendaraan lewat. Ini seperti jalan-jalan di Taman Safari Bogor. Selama tujuh puluh menit berkendara dari Kota Banda Aceh, mata saya disuguhi pemandangan alam yang menawan. Begitu keluar dari Kota Banda Aceh, mata langsung dimanjakan oleh tepian laut yang membiru. Bibir pantai yang memanjang seperti mutu manikam yang dibalut buih yang memutih. Air laut yang tenang seperti tengah bermain mata dengan sorot matahari senja yang kian temaram. Keindahan alam yang terhampar di pelupuk mata tampak tidak ada yang menikmati sore itu. Tidak ada orang main, atau sekadar duduk-duduk di pantai. Mungkin karena hari kerja, atau jangan-jangan keindahan yang serbahadir itu dianggap sebagai hal biasa oleh penduduk setempat. Pantai yang sepi bersenyawa dengan jalanan yang lengang. Padahal, jalan yang kami tempuh menghubungkan Kota Banda Aceh dengan beberapa kabupaten di wilayah barat daya, seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue. Menurut Saiful, jalur ini biasanya ramai selepas maghrib, ketika warga yang bermukim di barat daya Banda Aceh, yang berangkat subuh menuju ibu kota NAD, tiba di ruas jalan ini. Pikiran saya menerawang ke belakang, bila sekarang masih lengang, lalu bagaimana ketika daerah ini dilanda konflik antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan para kombatan? Terbayang pula betapa sunyi senyapnya kota ini ketika disapu tsunami yang meninggalkan ribuan mayat dan meluluhlantakkan kota beserta isinya. Namun, lamunan saya segera buyar manakala menatap barisan gunung yang berdiri tegak menghijau di kiri kanan jalan. Kedua sisi gunung menghimpit jalan yang berkelok menanjak, mirip rute menuju Dandenong Ranges bila ditempuh dari Kota Melbourne. Sedangkan puncak gunung yang membiru, yang dibalut perdu yang rimbun, dan pohon yang bergerombol, mengingatkan saya pada keindahan kota Guilin di Guangxi Juang, bagian selatan Republik Rakyat Tiongkok, sebuah kota yang dilukiskan warganya sebagai tempat terindah, surga dunia, yang terletak di bagian selatan Republik Rakyat Tiongkok. Rasanya tak berlebihan bila memori saya menghubungkan perjalanan ke Gunung Kulu dengan Dandenong Ranges di Melbourne dan Guilin di Guangxi. Eksotika yang menjadi ciri destinasi wisata berkelas dunia tersebut nampak di sini, yakni pemandangan yang menawan, gunung berujung lancip yang membiru, hawa sejuk dan bersih, air yang bening, dan diselimuti ketenangan yang memanjakan. Selepas puncak Gunung Kulu jalanan menurun. DI kiri kanan jalan berdiri beberapa warung. Ini menjadi penanda, warga sudah merasa aman berusaha, di tengah hutan sekalipun. Mata saya segera tertuju pada warung di kelokan jalan, yang menjual buah durian, atau boh drin dalam bahasa setempat. Kami turun dari mobil, disergap bau durian yang menyengat. Setelah berbicara dalam bahasa Aceh, pedagang pun membawa buah durian yang sudah dibelah, diikuti Saiful.Bandung, UPI
Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif harus memiliki komitmen, kompetensi, dan intellectual capital. Adapun tahapan dalam mengembangkan SDM yang berbasis kompetensi harus berdasarkan pada kualitas, jangan sampai salah pilih. Lakukan pengembangan dan pendidikan, dalam tahap ini jangan sampai terjadi salah didik, kemudian dalam proses penempatan atau penugasan, jangan terjadi salah penempatan.
Demikian ungkap Guru Besar Psikologi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Suryana Sumantri, MSIE., saat memaparkan materinya dalam Kuliah Umum pada Program Studi Psikologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) di Auditorium SPs UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (30/11/2016).
Lebih lanjut dikatakan,”Pengembangan SDM merupakan proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan tugasnya.”
Pengembangan SDM yang dimaksud adalah pengembangan yang mengarah pada kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja.
“Pelatihan merupakan kegiatan dalam hubungannya dengan peningkatan pengetahuan, keahlian, sikap maupun perilaku. Pengetahuan, kecakapan, sikap dan perilaku adalah proses belajar,” ujarnya.
Komponen pelatihan dan pengembangan harus mengandung unsur tujuan yang jelas, memiliki konsep materi yang tepat dengan metode yang tepat pula, didukung fasilitator dan peserta yang memiliki kompetensi dibidangnya, serta dilakukan dalam suatu lingkungan dimana diselenggarakannya pengembangan tersebut.
Dijelaskannya,”Pengembangan SDM terdiri dari tiga tingkatan. Pertama, tingkat individu, pengembangannya lebih pada faktor psikologis, komponennya yaitu motivasi, sikap, dan emosi; kemudian usaha; perilaku kerja; hasil kerja; dan puas. Kemudian pada tingkat kelompok, kompenennya terdiri dari perilaku kelompok kerja, perilaku antar konflik, dan lain sebagainya. Sementara pada tingkat organisasi, komponennya yaitu lingkungan internal dan ekternal; pengembangan organisasi, komunikasi, perubahan manajemen, kepemimpinan, dan manajemen konflik. Hal tersebut yang menciptakan iklim dari efektifitas organiasasional.”
Karakteristik kompetensi memiliki motif, sifat atau ciri bawaan, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi yaitu karakteristik dasar manusia yang dari bukti-bukti pengalaman nyata ditemukan mempengaruhi, atau dapat digunakan untuk memperkirakan prestasi kerja di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan pada suatu situasi tertentu.
Sementara itu, lanjutnya,”Kelompok kompetensi generik yaitu kemampuan merencanakan untuk peningkatan prestasi dan mengimplementasikan (achievment orientation, concern for order & quality and accuracy, initiative, information seeking), kemampuan melayani (interpersonal understanding, customer service orientation), memimpin, mengelola, berpikir, dan bersikap dewasa (self control, self confidence, flexibility, organizational commitment).”
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kaprodi Psikologi Pendidikan SPs UPI Prof. Dr. H. A. Juntika Nurihsan, M. Pd., mengatakan,”Pengembangan SDM yang utuh, tuntas dan berkualitas diperlukan untuk mengatasi kemajuan IPTEK yang semakin rumit, kompleks, dan sulit diprediksi. Ilmu psikologi dibutuhkan dalam pengembangan SDM untuk menciptakan orang yang memiliki tanggung jawab kemampuan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman.”
Dikatakannya, kuliah umum ini diselenggarakan dalam upaya menciptakan atmosfir akademik serta pembinaan kompetensi pendidik bidang psikologi pendidikan. Atas dasar tersebut maka dipilihlah tema “Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Psikologi dan Pendidikan”. (dodiangga)
Kegiatan-kegiatan: | |
2012-2013 | : Anggota DPM MRL UPI |
2012-2013 | : Angklung MRL UPI |
2012 - 2013 | : Volunteer Konferensi Asia Afrika |
2013 | : Sekretaris acara pameran budaya “Imaginesia” |
2013-2014 | : Anggota UKM Performa UPI |
2013-2014 | : Wakil Ketua DPM KM MRL |
2013-2014 | : Anggota DPM REMA UPI |
2013 - 2015 | : Anggota Earth Hour Bandung |
2013-2014 | : Penerima beasiswa prestasi akademik FPIPS UPI |
2013 | : Makalah kelompok terbaik seminar “Membangun Pariwisata Jawa Barat Masa Depan Dari Rekreatif Menuju Kreatif” |
2015 | : Pemakalah Seminar Nasional “Peringatan Hari Bumi untuk Meningkatkan Kecerdasan Ruang” (Sekolah Pascasarjana UPI) |
2013 | : Pemeran Utama Drama Musikal Kabayan Silih Asih MRL UPI |
2014 | : Job Training di Kementerian Pariwisata Divisi Pusat Kompetensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif |
2015 | : Pemeran Utama Short Drama dalam Event Pasar Budaya UPI 2015 |
2014-2015 | : MC di berbagai kegiatan UPI, Kementerian Pariwisata, UKM Performa dll. |