Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

25 Anggota Protokol Ikuti Pendidikan Struktural Probumsil X

$
0
0
23 Bandung, UPI Menyongsong kepengurusan Tahun Bhakti X, Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI) melaksanakan Pendidikan Struktural (19/11/2016) di Ruang Rapat Pimpinan lantai 3 Gedung University Centre, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Pendidikan ini diikuti oleh calon Dewan Pengurus Tahun Bhakti X terdiri atas Sekretariat Utama (Kampus Bumi Siliwangi) 14 personel, Satuan Cibiru Darul Gemah 3 personel, Satuan Purwakta Darul Raharja 3 personel, Satuan Sumedang Darul Larang 2 personel, dan Satuan Tasimalaya Darul Resik 3 personel. Pendidikan ini  diselenggarakan Dewan Protokol Utama PROBUMSIL  dilaksanakan dengan tujuan untuk membekali calon Dewan Pengurus PROBUMSIL Tahun Bhakti X guna meningkatkan kualitas kompetensi dan manajemen dalam menjalankan kepengurusan organisasi dan tugas PROBUMSIL sebagai pelaksana protokol universitas. Pendidikan ini ditujukan untuk seluruh calon Dewan Pengurus Tahun Bhakti X terdiri atas unsur pimpinan Mitra Tama dan Sekretaris Utama, unsur pembantu pimpinan Deputi Doktrin, Deputi Kesekretarian, Deputi Aset, Deputi Penugasan, serta Deputi pimpinan satuan kampus daerah, dan unsur pelaksana para Asisten Deputi baik pusat maupun daerah. Pendidikan tersebut sebagai peningkatan implementasi peran setiap struktural PROBUMSIL dengan mekanisme tugas keprotokolan sesuai dengan Peraturan Kehidupan Protokol Nomor : 22.1/108- Probumsil/B-I/2015 yang disahkan oleh Kepala Sekretariat Universitas. Materi pendidikan disampaikan oleh Panguyuban Purna (Alumni) Protokol yang kompeten dalam tugas keprotokolan, diantaranya Satya Purna (Ketua Paguyuban Purna Protokol dan anggota Pemantau Kinerja Protokol) Purna Protokol Utama (P.Protma) Endar Muktar Jaelani, S.Par. (Protokol BUMN PT. Jamkrindo) menyampaikan materi “Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi”, Purna Protokol Utama Pratama (P.PUPt.) Tiksna Bayu Ramadhan, S.Si (Ajudan Kepala  LAPAN RI) menyampaikan materi tentang “Loyalitas Organisasi”, P.PUPt. Pathah Pajar Mubarok M.Pd. (Aparatur Negeri Sipil) menyampaikan materi “Manajemen Diri”, dan P.Protma Nana Cholisna, S.Pd. (Tenaga kependidikan) menyampaikan materi “Manejemen Konflik”. Selain itu materi terkait Tugas Pokok dan Fungsi struktural PROBUMSIL juga disampaikan oleh Dewan Protokol Utama dan Pimpinan PROBUMSIL Tahun Bhakti IX. Penyampaian materi berlangsung dengan diskusi aktif antara peserta dengan pemateri. Selain pemberian materi oleh para alumni PROBUMSIL dalam pendidikan tersebut ditanamkan jiwa korsa di antaranya melalui shalat fardu berjamaah, protokol tilawah  dan jasmani protokol. 1 PROBUMSIL mempunyai tugas dan fungsi sebagai pelaksana protokol universitas, duta universitas dan ring 1 universitas dituntut untuk profesional baik dalam layanan ataupun manajemen organisasi sehingga dibutuhkan pendidikan terus menerus untuk mengasah dan mempertajam kemampuannya. PROBUMSIL telah melahirkan protokol andal dan profesional yang terbukti alumninya mampu diterima sebagai protokol institusi di berbagai instansi baik pemerintahan, BUMN ataupun swasta. Pendidikan diakhiri dengan uji komprehensif untuk seluruh peserta sebagai salah satu bentuk evaluasi dari pematerian selama pendiidkan berlangsung. Hasil komprehensif menghasilkan peserta terbaik I Protokol Madya (PMd.) Shofiyaturrosyidah (FIP/2014) dan terbaik II PMd. Tiara Arfah (FPEB/2015). Semoga kegiatan ini sebagai peningkatan kualitas PROBUMSIL sebagai pelaksana protokol universitas yang menjalankan visi Protokol Paripurna bermaruah Agama, Budaya, Bangsa, dan Negara Bersendi Tri Dharma Perguruan Tinggi. (Asisten Deputi Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL) 2

Prodi PAUD SPS UPI Kirim Delegasi, Ikuti Visiting Lecturer di Dong Hwa University

$
0
0
visiting-3visiting-1 Bandung, UPI Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Pascasarjana UPI mengirimkan salahsatu perwakilan untuk mengikuti Visiting Lecture di Dong Hwa University, Taiwan. program visiting lecturer ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Prodi PAUD SPS UPI dengan Early Childhood Education Department Faculty of Education, National Dong Hwa University Taiwan yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2015 lalu. Sementara itu, Program Visiting Lecturer ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2016. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain penulisan artikel jurnal internasional, sharing hasil penelitian, presentasi kelas, serta kunjungan ke Lembaga PAUD di Taiwan. Pada tahun ini Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini mengirimkan Dr. Heny Djoehaeni, S.Pd.,M.Si untuk mengikuti program tersebut. visiting-2 Ketua Prodi PAUD SPS UPI, Vina Adriany, M.Ed.,Ph.D., menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan akan semakin mengukuhkan citra Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini dan Universitas Pendidikan Indonesia ditingkat nasional maupun internasional. Lebih jauh lagi melalui kegiatan ini, diharapkan akan terjadi proses transformasi ilmu (knowledge transfer) dikalangan civitas akademika di lingkungan program studi, sehingga pada akhirnya akan berdampak pada proses penguatan iklim akademis dan peningkatan kualitas mahasiswa. Diharapkan program ini dapat berkelanjutan sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Pascasarjana sehingga pada gilirannya dapat mendukung Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu World Class University. (DN) visiting-3

KSR PMI UPT UPI Serang Sukses Selenggarakan Forum Komunikasi KSR Se-UPI

$
0
0
fokaku-1fokaku-2 Serang, UPI KSR PMI UPT UPI Serang suskes menyelenggarakan Forum Komunikasi KSR UPI (FOKAKU) ke-2 di UPI Kampus Serang, 26-27 November 2016. FOKAKU yang mengusung tema Kesatuan Dalam Kesukarelaan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan di tahun kedua, sementara itu, FOKAKU tahun pertama dilaksanakan pada tahun 2015 oleh  KSR PMI UPI Bumi Siliwangi di UPI Bumi Siliwangi. FOKAKU Tahun 2016 ini dihadiri oleh Wakil Direktur UPI Kampus Serang yaitu Dr. Encep Supriatna, M.Pd., Presiden BEM UPI Kampus Serang Fitra Nugraha, Komandan KSR UPI UPT Serang Edwar Arafik, Ketua  FOKAKU Periode 2015-2016 Restu Wahyudi, Ketua Pelaksana FOKAKU 2016 Sri Nurcahya, para peserta delegasi setiap Kampus Daerah diantaranya Ifan Rahman, Age Supriyatno, Kirey Megumi, Nurebi Rodania, Rahayuning Sari, Ulfah F, dan Umi Satul A, sebagai delegasi dari KSR PMI UPI Kampus Purwakarta, kemudian Tri Astuti, dan Maitsa Munifah sebagai delegasi dari KSR PMI UPI Kampus Tasikmalaya, kemudian Dini Alfiani sebagai satu-satunya delegasi dari KSR PMI UPI Kampus Cibiru, serta Fina Nafisah, dan Restu Wahyudi sebagai delegasi dari KSR PMI UPI Bumi Siliwangi, tamu undangan dari berbagai organisasi dan UKM di UPI Kampus Serang, serta seluruh panitia penyelenggara. Pada kesempatan itu, Seri Nurcahya sebagai Ketua Pelaksana berharap dengan mengusung tema Kesatuan Dalam Kesukarelaan ini semoga silaturahim antar KSR se-UPI bisa terajut selamanya tidak hanya di kegiatan FOKAKU kali ini. Menurut Seri, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antar KSR PMI di UPI, serta berbagi pengalaman yang ada di masing-masing kampus. Mulai dari masalah keuangan organisasi, keuangan kegiatan, minat mahasiswa setiap kampus terhadap KSR, motivasi anggota yang menurun, serta tidak lupa menyampaikan berbagi solusi mengenai permasalahannya. Dari berbagi cerita yang disampaikan masing-masing kampus diketahui bahwa KSR PMI UPI Purwakarta merupakan satu-satunya KSR yang berdiri di Kabupaten Purwakarta, sehingga patut kita syukuri dan terus perjuangkan eksistensi KSR di kampus Purwakarta dan juga eksistensi KSR di setiap kampus lainnya. fokaku-1 “Tidak hanya berbagi pengalaman, ada juga kegiatan refreshing yang diagendakan oleh panitia penyelenggara. Kegiatan tersebut diantaranya jalan-jalan ke alun-alun kota Serang, makan bersama, bakar jagung, serta berkunjung ke Banten Lama”, ujar Seri Nurcahya. Pada kesempatan FOKAKU Tahun 2016 ini dilakukan pemilihan Ketua Pengurus FOKAKU yang baru guna menjalankan harapan-harapan KSR dari setiap kampus. Terpilih Age Supriyatno sebagai ketua FOKAKU periode 2016-2017. “Mudah-mudahan FOKAKU kedepannya lebih baik baik lagi” sambutan Kang Age setelah terpilih menjadi Ketua Pengurus FOKAKU 2016-2017. Restu Wahyudi selaku Ketua FOKAKU periode sebelumnya menyampaikan nada yang sama ”Semoga Kang Age sebagai Ketua Pengurus yang baru dapat menjalankan amanah ini dengan lebih baik dari periode sebelumnya, dan saya selaku ketua demisioner insyaallah akan tetap mendampingi kang Age untuk mewujudkan cita-cita FOKAKU” Dengan terpilihkan salah satu delegasi KSR PMI UPI Purwakarta menjadi Ketua Pengurus FOKAKU Periode 2016-2017, maka FOKAKU berikutnya akan dilaksanakan oleh Panitia dari KSR PMI UPI Kampus Purwakarta dengan pembahasan agenda yang diperlukan bagi eksistensi KSR setiap kampus kedepannya. (Restu Wahyudi, Ketua FOKAKU Periode 2015-2016)

BEM REMA UPI Kampus Cibiru Motivasi Mahasiswa Studi Lanjut

$
0
0
perslima-2perslima-1 Cibiru, UPI BEM REMA UPI Kampus Cibiru menggelar Sosialisasi Beasiswa Pendidikan Indonesia bersama Awardee LPDP Program Magister Pendidikan Dasar SPs UPI di Aula lt. 3 UPI Kampus cibiru, Sabtu (26/11/2016). Ketua panitia pelaksana, Fitria Pebriani mengatakan “acara ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada khususnya mahasiswa UPI Kampus Cibiru dalam meraih beasiswa serta untuk memotivasi bagi rekan-rekan semua dalam menuntut ilmu. Kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta” Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Direktur UPI Kampus Dr. Hj. Asep Herry Hernawan. M.Pd dan dihadiri oleh perwakilan UKM dan Ormawa UPI Kampus Cibiru. Adapun pembicara yang hadir adalah Sani Aryanto, S.Pd, Zaenal Abidin, S.Pd, Moch. Miftachul Huda, S.Pd, Nady Febri Ariffiando, S.Pd, Vira Pratiwi, S.Pd, Laely Farokhah, S.Pd, Nurlela Andiani, S.Pd, yang menyampaikan materi mengenai Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP. perslima-2 Ketua BEM REMA UPI Kampus Cibiru, Edwar Setiadi mengatakan “acara ini diselenggarakan karena semakin banyaknya kebutuhan yang harus kita tempuh terutama dijenjang pendidikan tinggi. Bukan hanya setara S1 namun orientasinya sudah kepada studi lanjut S2. Diharapkan dengan terselenggarakannya seminar ini tidak menutup kemungkinan bagi kita semua untuk mendapatkan peluang tersebut karena peluang tersebut untuk semua orang.” Sosialisasi beasiswa ini mendapat respon yang sangat positif dari peserta, salah satunya yang dirasakan oleh Mumu Munati “acaranya luar biasa, pengemasan materi yang disampaikan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan kita. Mulai dari pengetahan beasiswanya, cara mendaftar, dan dilengkapi dengan motivasi“. (PERSLIMA)

Awardee LPDP UPI Gelar Talkshow, Lomba Esai dan Lomba Fotografi

$
0
0
orig_1427266706_tips_lolos_lpdp_oka_720x420-fworig_1427266706_tips_lolos_lpdp_oka_720x420-fw Bandung, UPI Penerima (awardee) Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) UPI akan menggelar kegiatan talkshow beasiswa LPDP pada Rabu, 21 Desember 2016 di Gedung Balai Pertemuan Achmad Sanusi, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Selain itu, juga diselenggarakan lomba esai dan lomba fotografi yang merupakan rangkaian dari kegiatan talkshow ini. Kegiatan ini akan menghadirkan beberapa pembicara diantaranya, H. Muhammad Sohibul Iman, Ph. D. selaku komisi X DPR RI, Rektor Universitas Paramadina periode 2005-2007, Danang Rizki Ginanjar, S.T., M.BA. selaku ketua mata garuda LPDP, Direksi LPDP, lurah Awardee se-Indonesia dan awardee LPDP Bandung raya. “Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan motivasi untuk melanjutkan kuliah dijenjang lebih tinggi melalui jalur beasiswa, dan merupakan kontribusi nyata dari kami Awardee LPDP UPI sebagai interpretasi dari tri darma perguruan tinggi”, ungkap Sani Aryanto selaku ketua panitia talkshow LPDP UPI. Talkshow kali ini juga akan menjadi wadah pameran karya lomba fotografi dan juga akan diisi dengan agenda sharing session bersama pemenang lomba esai LPDP. Lomba fotografi yang mengangkat tema “Peduli Pendidikan” terbuka untuk umum dan awardee LPDP UPI sendiri. “Jadi kegiatan ini bukan hanya untuk awardee LPDP UPI tetapi dapat diikuti oleh siapa saja yang hobi fotografi, 50 hasil karya terbaik dari lomba ini akan dipamerkan di acara talkshow LPDP UPI”, tegas Khabibatul selaku koordinator lomba fotografi. Adapun syarat-syarat lomba yang diselenggarakan adalah foto yang diikutkan lomba merupakan foto yang belum pernah dilombakan atau dipublikasikan sebelumnya, hasil cipta sendiri, tidak mengandung SARA, pornografi dan sadisme, dan tidak mengalami proses editing. Khabibatul menambahkan bahwa lomba ini telah dimulai sejak tanggal 23 November 2016 dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2016. “Dihimbau kepada mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengikuti lomba ini untuk segera mengumpulkan karyanya sebelum batas akhir pengumpulan karya”, terangnya. Sementara itu, lomba esai yang mengangkat tema “Aku dan Perjalananku Menggapai LPDP” hanya dibuka untuk awardee LPDP. “Lomba ini dikuhususkan bagi awardee karena hasil yang diharapkan berupa kumpulan esai inspiratif mengenai perjalanan menggapai beasiswa LPDP” uangkap Herizal selaku Koordinator lomba essai. Syarat yang diberikan bagi awardee yang akan mengikuti lomba ini yaitu, tulisan yang dikumpulkan merupakan karya orisinal dan belum pernah dipublikasikan di tempat lain, panjang tulisan 700-1000 kata, dan batas pengumpulan tulisan untuk lomba ini yaitu 30 November 2016. Tulisan yang terpilih sebagai 3 esai terbaik akan tampil dan berbagi cerita bersama peserta talkshow LPDP. (Ary Utary Nur_ Mahasiswa IPA SPs UPI)

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Rayakan Ulang Tahun ke-58

$
0
0
1480296747371Bandung, UPI Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (Himas) merupakan salah satu himpunan tertua di FPIPS UPI Bandung. Tepatnya pada tanggal 12 Desember 2016, HIMAS akan berulang tahun ke-58. Ulang tahun Himas yang kemudian di istilahkan dengan Milangkala ini dilaksanakan dalam bentuk rangkaian acara. Rangkaian acara tersebut dimulai dari tanggal 10 hingga 12 Desember 2016 mendatang dan dilaksanakan di dua tempat, yaitu Gymnasium UPI dan Gedung Amphitheater UPI. Milangkala ke-58 Himas ini bertemakan "Spirit, Creative, and Dream for Built Future" yang diselenggarakan dalam bentuk rangkaian dan akan dibuka pada tanggal 10 Desember 2016 oleh kegiatan HIMAS League yang merupakan turnamen futsal antar angkatan dari angkatan 2011 hingga 2016 dan akan dilaksanankan di Gymnasium UPI. Pada tanggal 12 Desember 2016 akan diselenggarakan kegiatan seminar beasiswa pada pukul 7 sampai dengan selesai di Gedung Amphitheater UPI pukul. Seminar beasiswa ini selain ditujukan untuk mahasiswa pendidikan sejarah juga dibuka untuk umum. Pendaftaran seminar beasiswa ini mulai dibuka pada hari Senin, 28 November 2016 dengan harga tiket 35.000 untuk mahasiswa, dan 50.000 untuk umum.1480296747371 Dalam seminar beasiswa ini akan dibahas berbagai hal penting terkait beasiswa yang akan dijelaskan para pemateri, antara lain:   Prof Yuyu Yohana Risagarniwa,M.Ed. (Dekan FIB UNPAD); Dr. Rer. Nat. Nandi (Dosen Geografi); Ade Suyitno,M.BA (mahasiswa peraih LPDP); Eko Prasetyo (Direktur Utama LPDP); Prof. Intan Ahmad (dalam konfirmasi/dirjen belmawa kemenristekdikti);  Ridwan Kamil (dalam konfirmasi/wali kota Bandung). Kegiatan seminar beasiswa ini merupakan kegiatan yang penuh manfaat, kita bisa memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru didalamnya. Selain itu, dengan mengikuti kegiatan seminar beasiswa ini kita akan memperoleh sertifikat, seminar kit, dan snack. Untuk pendaftarannya bisa menghubungi: Ridha Laeli : HP: 085716316693/ Id line: ridhaanwar; Pristiana : HP: 089651088044/ Id line: prissstiana. Setelah kegiatan seminar, pada malam harinya akan diselenggarakan perayaan ulang tahun HIMAS itu yang juga merupakan puncak dari rangkaian acara. Perayaan ulang tahun HIMAS ke 58 ini sekaligus meliputi pelepasan wisudawan dan wisudawati pendidikan sejarah. Selain itu, perayaan ulang tahun HIMAS akan dimeriahkan oleh hiburan-hiburan menarik dan penampilan dari setiap angkatan mahasiswa pendidikan sejarah. (Indri Putri Dwi Yuliani/Pendidikan Sejarah 2015)

Tim UPT Juara Umum Pordoska

$
0
0
0102Bandung, UPI Seluruh rangkaian kegiatan Pekan Olah Raga Dosen dan Karyawan VIII akhirnya selesai dilakasanakan. Perhelatan tahunan tersebut ditutup Rektor UPI Prof. Furqon, Ph.D. di Gedung Gymnasium Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung. Jumat, (25/11/2016). Penutupan dihadiri Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., dan Dekan FPSD Dr. Zakaria Sukarya Soetedja, M.Sn. Pordoska dilaksanakan dari tanggal 21–25 November 2016, meliputi enam cabang olah raga yaitu bulu tangkis, futsal, tenis meja, tenis lapangan, bola volly dan lari lintas kampus. Beberapa cabor dibagi ke beberapa venue di antaranya Sporthall, Gymnasium, Lapangan Tennis Indoor, dan pelataran parkir Gymnasium.01 Prof. Furqon, P.hD mengungkapkan, “Ini adalah suatu hal yang sangat positif, baik untuk kita bersama juga sadar bahwa olah raga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Sehingga bisa menjadi momen yang berharga untuk menjalin silaturahmi antar civitas akademika UPI.” Melalui event Pordoska ini juga bisa menjadi bahan pembelajaran sekaligus magang bagi para mahasiswa FPOK dalam pelaksanaan tugas menjadi wasit pertandingan. Sehingga kegiatan ini mampu memberikan pengalaman layaknya event olahraga sebenarnya, kata Prof. Furqon selanjutnya. (Ija)03 Perolehan medali: Tim UPT memperoleh 6 emas, 3 perak, 5 perunggu. Tim FPOK 5 emas , 1 perak. Tim Biro 1 emas, 3 perak dan 1 perunggu. Tim Direktorat 1 emas, 2 perak, 2 perunggu. Tim FPMIPA 1 emas, 2 perunggu. Tim FPEB 1 emas. Tim FPTK 2 perak, 2 perunggu.

Mahasiswa UPI Kampus Serang Berprestasi dengan Sampah

$
0
0
0102Serang, UPI Sampah yang berserakan menjadi keprihatinan bersama membuat lingkungan kotor dan tak indah. Dampak sampah yang dibuang secara menjadi alasan tiga Mahasiswa UPI Kampus Serang yakni Tesa Arter, Muhamad Ihsan dan Pipit Musdalifah membentuk Tim Peduli Sampah. Keprihatinan meraka terhadap banyaknya sampah plastik yang berserakan di sekitar kampus atau yang hanya dibiarkan saja menumpuk di tempat sampah akhirnya Tim Peduli Sampah ini membuat gagasan yang bermanfaat yaitu dari hal terkecil yang bisa mereka lakukan  dengan cara memilah-milah sampah lalu mengumpulkan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang indah dan bernilai. Sebenarnya fokus utama mereka bukan pada daur ulangnya, tetapi hanya memilah-milah sampah. Muhamad Ihsan selaku anggota tim peduli sampah mengatakan bahwa, “Yang kita tahu dari sampah untuk mendaur ulangnya dengan cara yang sangat sulit, misalnya dengan dijadikan barang yang bisa digunakan seperti tas. Tetapi di samping itu penggunaannya kurang efektif, jadi kita memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik untuk menjaga lingkungan.”01 Menurutnya, cara ini lebih efektif dilakukan oleh mahasiswa yang memang tidak memiliki kreativitas di bidang tersebut. Selain itu pula mereka menjadikan hal tersebut sebagai amal untuk memudahkan orang yang mencari botol plastik. Kepedulian mereka terhadap sampah mengantarkan anggota dari Tim Peduli Sampah ini menerima penghargaan berupa Student of The Mouth  dari Direktur UPI Kampus Serang. Selain itu, meraka meraih juara 2 pada event ARC yang digelar Fakultas Agro Bisnis Universitas Tirtayasa dengan membuat roket dari botol plastik bekas bertema “Roket Mimpi yang Membawa Mimpi Kita terhadap Lingkungan.” Terobosan lainnya yaitu mereka menyediakan 14 tempat sampah di berbagai tempat yang sering dilintasi mahasiswa. Yang menarik, tempat sampah ini mereka beli dengan uang yang terkumpul dari sumbangan mahasiswa secara sukarela. Mereka mengharapkan terbangunnya kesadaran dalam diri mahasiswa untuk dapat membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, mereka bercita-cita menjadikan UPI Kampus Serang bebas dari sampah yang berserakan. (Puji)

Training Of Leadership Bersama BEM UPI Kampus Serang

$
0
0
img_1561img_0687 Serang, UPI Badan Eksekutif Mahasiswa UPI Kampus Serang menyelenggarakan acara Training Of Leadership (TOL), Jumat – Minggu (25-27/11/2016) di Aula Lembaga UPI Kampus Serang. Kegiatan yang diikuti mahasiswa angkatan tahun 2014 dan 2015 ini dibuka langsung oleh Wakil Direktur UPI Kampus Serang Dr. Encep Supriatna, M.Pd. Meskipun TOL merupakan pra-syarat untuk menjadi ketua dan wakil BEM tetapi tetap banyak peserta yang mengikuti kegiatan ini untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu mengenai kepemimpinan. Pada sambutannya, Wakil Direktur UPI Kampus Serang beranggapan TOL merupakan bentuk kegiatan yang sangat penting dalam rangka memajukan karakter atau diri mahasiswa. “seharusnya setiap mahasiswa mengikuti TOL, diwajibkan seperti PLKM,” ujarnya. img_1561 Para peserta selain mendapat materi, mereka juga berkesempatan untuk tampil atau mempraktekan apa yang dipelajari di luar ruangan seperti berorasi atau aksi, menampilkan diri, public speaking, dll. (Muhammad Ihsan)

SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru Raih Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Cibiru Edu Fair

$
0
0
img-20161128-wa0000img-20161119-wa0004 Cibiru, UPI SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru meraih juara satu lomba cerdas cermat Cibiru Edu Fair yang diselenggarakan oleh BEM UPI Kampus Cibiru, Sabtu 19 November 2016 di UPI Kampus Cibiru. Lomba cerdas cermat tingkat SD merupakan salah satu rangkaian lomba dari kegiatan Cibiru Edu Fair. Peserta lomba LCC ini diikuti oleh 19 tim SD yang mengikuti beberapa tahapan lomba, yaitu babak penyisihan, babak semi final dan final. img-20161128-wa0000 Tim LCC SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru yang diwakili oleh Muhammad Rafi Abadi, Rizki Yazid Arifin dan Muhammad Fithra Rizki berhasil menyisihkan lawan-lawannya dan melaju ke babak final. Di babak final tim SD Laboratorium UPI Cibiru bertemu dengan SDN Cibiru 7 dan SDN Cikudayasa. Semoga dengan prestasi ini dapat meningkatkan motivasi  para siswa SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru untuk berprestasi di bidang lainnya. (DN) img-20161127-wa0025

20 Negara Sharing Tentang Lesson Study di UPI

$
0
0
lesson-studilesson-studi Bandung, UPI Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia telah mengundang sejumlah pakar dari 20 negara untuk memaparkan hasil kajian keilmuwan dalam acara “Knowledge Sharing Seminar for Development of Inclusive Education System for Learning Improvement”, 22-23 November 2016 di Gedung JICA UPI. Selain Indonesia, peserta negara lain diantaranya Rwanda; Vanuatu; Vietnam; USA;  Jepang, Zambia; Bangladesh; Thailand; Indonesia; Kenya; South Africa; Uganda; Cambodia;  Burgundi; Malawi; Filipina; Zambia; Kenya; India; Myanmar; dan Nepal. Dalam acara tersebut setiap negara memaparkan tentang bagaimana langkah-langah yang akan diambil dalam menjaga, melestarikan dan memenuhi tuntutan zaman modern di dunia ini pada masa yang akan datang. Delegasi dari Indonesia sendiri yang diwakili oleh UPI dalam hal ini FPMIPA sekaligus sebagai tuan rumah memaparkan hasil inovasi berpikir yang sangat tajam dan berdasarkan atas data-data penelitian dalam bidang pendidikan, khususnya yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Sumar. M.Si, juga Dr. Asep Supriatna, Komalia dan Elsa, yang sangat berkesan. Delegasi dari Indonesia (UPI) tersebut memaparkan tentang  “Learning Improvement through Lesson Study. Ada kata-kata sangat mencerahkan dari paparan professor dari UPI tersebut yaitu “ Lebih baik banyak Mendengar daripada banyak Berbicara”,…”It would be better for you to be more on listening and less of speaking Listening Pedagogy). Sebagai bentuk aplikasinya menurut Prof. Sumar bahwa dalam sebuah pembelajaran di kelas sudah pasti semua anak memiliki perbedaan dari segala aspek sehingga melalui model “Lesson Study” anak-anak tersebut dapat saling menukar pengalaman, mendengar satu-sama lain mengenai kemampuannya, sehingga dari anak yang tadinya belum tahu, belum bisa dan belum berpengalaman, maka setelah melihat, mendengar dan sharing dari pengalaman teman-temannya, lambat laun ia akan sama memiliki keberhasilan yang setara dalam pembelajaran yang dimaksud. Dari pengalaman beliau yang sudah berkeliling Indonesia bahkan Asean dan Dunia yang sampai sekarang masih terus menekuni tentang Lesson Study ini maka sudah selayaknya hari itu Produk Pemikirannya menjadi “Rujukan Dunia”. Beliau adalah seorang Professor Senior UPI sejati yang perangainya “Lungguh” tidak banyak bicara tetapi banyak berpikir inovatif dan tentunya bekerja untuk mewujudkan pemikirannya tersebut. Tak jarang professor yang satu ini  yang selalu blusukan ke sekolah-sekolah dipedalaman dengan membawa “Lesson Study-nya”. Materi paling menarik lainnya dari Professor Sumar ini yaitu tentang kekuatan dan kearifan lokal dari orang sunda , dari sekolah-sekolah yang ada di wilayah priangan pada dasarnya menurut beliau menyimpan sejumlah nilai-nilai “Knowledge Sharing” yang bermutu dan pantas menjadi rujukan dunia, di antaranya adalah konsep “ Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh”. Makna dari Local Wisdom from Sundanise tersebut bahwa jika dalam pembelajaran, seorang anak pada dasarnya memerlukan pengasahan, dalam arti perlu dilatih terus intelegensinya melalui proses pengasuh seorang pendidik, kemudian diarahkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, maka  lambat laun anak tersebut akan menjadi orang sukses yang diharapkan oleh semua pihak. lesson-studi-1 Berikut adalah materi-materi unggulan yang dipresentasikan pada acara seminar tersebut, di antaranya: (1) Prof. James Willams, professor dari Washington University dengan materi Including All Children: A Policy Framework for Thinking Inclusively; (2) Vietnam dengan materi: New Quality Issues after the Law Residence in 2006; (3) Thailand dengan materi: Inclusive Education System for the Better Learning Outcomes: An Examples from “ Debsirin Chiang Mai School” Small School in CM , Thailand; (4) Ghana dengan materi: Learning Improvement in Inclusive Schools in the Cape Coast Metropolis: Teachers Knowledge, Adaptation, Strategies and Barriers to Learning; (5)  Kenya dengan materi: Implementing Inclusive Education in Primary Schools in Kenya: Challenges and Prospect; (6) Uganda dengan materi: Roles of Universities in Education Empowerment of disadvantaged Communities: A Case for the Alternative Basic Education for Karamoja (ABEK), Uganda; (7)  Malawi dengan materi: Model development Process for Sustainable Special Needs Education; (8) Ethiopia dengan mataeri: The Practices of School-based Tutorials in Ethiopia: Implication for Learning Improvement; (9) Zambia dengan materi: Model Development and Verification to Address Urban-Rural Disparity by Strengthening Lesson Study Activities in Zambia; (10) South Africa dengan materi: Improving the Mathematics performance of learning in South African Primary School; (11) Bangladesh dengan materi: Intervention of learning Improvement of Garo Students in Mymensing, Bangladesh: An Inclusive Education Approach. Pada dasarnya semua yang dipaparkan dalam seminar tersebut adalah pemikiran-pemikiran terbarukan yang harus disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia agar pendidikan mampu menjaga kelestarian peradaban manusia yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi, tepak seliro dan mawas diri saling memperhatikan satu sama lain dalam menghadapi kemajuan jaman. Selepas menyampaikan ide-ide kreatif dan futuristik dari setiap perwakilan ke-20 negara tersebut pada akhirnya terumuskan sejumlah kesepakatan-kesepakatan untuk tetap melangsungkan acara yang sama pada tahun-tahun berikut di tempat atau dinegara-negara yang hadir pada acara seminar ini. Dengan demikian semoga topik seminar yang dibawakan kali ini yang bertemakan “ Knowledge Sharing Seminar for Development of Inclusive Education System for Learning Improvement” akan mampu menjadi trigger bagi negara-negara di dunia khususnya melalui para ahli dan pakar keilmuwan yang mereka miliki untuk terus mendukung sustainability knowledge management  dalam dunia pendidikan. Semoga melalui seminar ini UPI dapat menempatkan dirinya menjadi salah satu sumber dan pusat dari “ Knowledge Sharing” berbagai bidang keilmuwan untuk generasi manusia di masa yang akan datang. Selamat dan Sukses untuk MIPA-UPI, be supporting for the Real “Leading and Out Standing”. (DD)

Harapmu, Titahku

$
0
0
pak-karim-harapmu-titahku-s

picture-327-1458557164Oleh:

Karim Suryadi

Peneliti komunikasi politik, dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat

MENYUSURI Gunung Kulu di Provinsi Aceh Besar, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), tak ubahnya menyingkap surga yang tersembunyi. Ditemani Dr. Saiful Usman dari Prodi PKn Unsyiah, saya menikmati sejuknya hawa Gunung Kulu dengan penuh takjub. Jalan yang menanjak dan berkelok selepas Gunung Paro seolah menjadi tangga alam untuk mendaki ketinggian demi menyaksikan keindahan lansekap di kaki gunung. Lalu lintas yang cukup sepi memberi kesempatan kepada sekelompok kera bercengkerama di tengah jalan, dan hanya menepi ketika kendaraan lewat. Ini seperti jalan-jalan di Taman Safari Bogor. Selama tujuh puluh menit berkendara dari Kota Banda Aceh, mata saya disuguhi pemandangan alam yang menawan. Begitu keluar dari Kota Banda Aceh, mata langsung dimanjakan oleh tepian laut yang membiru. Bibir pantai yang memanjang seperti mutu manikam yang dibalut buih yang memutih. Air laut yang tenang seperti tengah bermain mata dengan sorot matahari senja yang kian temaram. Keindahan alam yang terhampar di pelupuk mata tampak tidak ada yang menikmati sore itu. Tidak ada orang main, atau sekadar duduk-duduk di pantai. Mungkin karena hari kerja, atau jangan-jangan keindahan yang serbahadir itu dianggap sebagai hal biasa oleh penduduk setempat. Pantai yang sepi bersenyawa dengan jalanan yang lengang. Padahal, jalan yang kami tempuh menghubungkan Kota Banda Aceh dengan beberapa kabupaten di wilayah barat daya, seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue. Menurut Saiful, jalur ini biasanya ramai selepas maghrib, ketika warga yang bermukim di barat daya Banda Aceh, yang berangkat subuh menuju ibu kota NAD, tiba di ruas jalan ini. Pikiran saya menerawang ke belakang, bila sekarang masih lengang, lalu bagaimana ketika daerah ini dilanda konflik antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan para kombatan? Terbayang pula betapa sunyi senyapnya kota ini ketika disapu tsunami yang meninggalkan ribuan mayat dan meluluhlantakkan kota beserta isinya. Namun, lamunan saya segera buyar manakala menatap barisan gunung yang berdiri tegak menghijau di kiri kanan jalan. Kedua sisi gunung menghimpit jalan yang berkelok menanjak, mirip rute menuju Dandenong Ranges bila ditempuh dari Kota Melbourne. Sedangkan puncak gunung yang membiru, yang dibalut perdu yang rimbun, dan pohon yang bergerombol, mengingatkan saya pada keindahan kota Guilin di Guangxi Juang, bagian selatan Republik Rakyat Tiongkok, sebuah kota yang dilukiskan warganya sebagai tempat terindah, surga dunia, yang terletak di bagian selatan Republik Rakyat Tiongkok. Rasanya tak berlebihan bila memori saya menghubungkan perjalanan ke Gunung Kulu dengan Dandenong Ranges di Melbourne dan Guilin di Guangxi. Eksotika yang menjadi ciri destinasi wisata berkelas dunia tersebut nampak di sini, yakni pemandangan yang menawan, gunung berujung lancip yang membiru, hawa sejuk dan bersih, air yang bening, dan diselimuti ketenangan yang memanjakan. Selepas puncak Gunung Kulu jalanan menurun. DI kiri kanan jalan berdiri beberapa warung. Ini menjadi penanda, warga sudah merasa aman berusaha, di tengah hutan sekalipun. Mata saya segera tertuju pada warung di kelokan jalan, yang menjual buah durian, atau boh drin dalam bahasa setempat. Kami turun dari mobil, disergap bau durian yang menyengat. Setelah berbicara dalam bahasa Aceh, pedagang pun membawa buah durian yang sudah dibelah, diikuti Saiful. pak-karim-harapmu-titahku-sSang penjual durian bilang, "Boh drin (buah durian) ini matang di pohon, terjatuh karena sudah matang, rasanya pasti lebih manis". Boh drin menjanjikan kelezatan sempurna ketika sudah matang di pohon dan jatuh bukan karena dipetik. Filosofi boh drin yakni datang kala sudah matang, bertolak belakang dengan karakter pemimpin yang hadir karena dikarbit, dan tampak siap karena disulap dengan jajak pendapat. Padahal, dari dulu hingga sekarang, sejarah kemunculan pemimpin tidak pernah menempuh jalan pintas. Pengalaman keterlibatan dan penugasan seseorang adalah proses pematangan, hingga masa memanggilnya untuk memegang amanah. Proses pematangan inilah yang membuat calon pemimpin belajar banyak hal dari hidup dan kehidupannya. Belajar mengatasi persoalan, belajar mengendalikan emosi, belajar menghargai orang lain, dan belajar berterima kasih. Pengalaman belajar inilah yang memberinya kesempatan untuk mengenal siapa dirinya dan siapa orang-orang yang hidup dengannya, sekaligus modal untuk merasakan passion ketika berhubungan dengan warga. Kehebatan seorang pemimpin tumbuh dari passion-nya dalam mewujudkan visi, bukan dari posisinya (position). Itulah sebabnya, tidak ada alasan untuk berharap kebajikan dari seorang pemimpin yang tidak merasakan tekanan yang dihadapi pengikutnya. Di sisi lain, filosofi boh drin pun menegaskan kembali pentingnya karakter bagi seorang pemimpin. Bila harum dan manis menjadi ciri penting boh drin, maka kemampuan memberi pengertian dan contoh adalah karakter utama pemimpin yang baik. "Character trumps brains – or at least formal education", demikian kesimpulan Waller R. Newell setelah meneliti para Presiden Amerika sepanjang sejarah bangsa ini. Gagasan Newell yang menggantungkan baik-buruknya pamer kekuatan pada karakter dilandasi keyakinan bahwa kekuatan bersifat multipurpose, beraneka tujuan. Layaknya kekuatan, kekuasaan pun bisa digunakan untuk tujuan mulia, atau sebaliknya. Itulah sebabnya, sejak zaman Mahabarata hingga era Star Wars, panggung kekuasaan selalu diwarnai pertarungan karakter baik melawan sifat jahat. Bila dalam Mahabarata Sri Rama harus memperjuangkan kebenaran yang diacak-acak kejahatan dan keserakahan Rahwana, maka dalam Star Wars kaum Jedi harus berjuang melawan kaum Sith yang mempergunakan kekuatan untuk tujuan jahat. Keinginan Rahwana untuk berkuasa tanpa batas, atau nafsu kaum Sith yang terus melipatgandakan kekuatan mengajarkan satu hal, bahwa kekuasaan tak ubahnya makan boh drin, lebih banyak tidak selalu lebih baik. Alih-alih menumpuk kekuasaan, kebajikan seorang pemimpin lahir dari kemampuannya mendengarkan (bukan pura-pura bicara dan mendengar kelompok ini dan itu) dan komitmennya mewujudkan harapan warga. Dari para pemimpin pemberani kita mendapat pelajaran, jika bukan Tuhan maka rakyatlah yang mereka takuti. Kedekatannya dengan rakyat bukan kepura-puraan, yang mengelak ketika rakyat berharap. Bagi pemimpin pemberani, harapan rakyat adalah titah baginya.*** sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/kolom/2016/11/28/harapmu-titahku-386169

Komitmen, Kompetensi, dan Intellectual Capital untuk SDM Unggul

$
0
0

Bandung, UPI

Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif harus memiliki komitmen, kompetensi, dan intellectual capital. Adapun tahapan dalam mengembangkan SDM yang berbasis kompetensi harus berdasarkan pada kualitas, jangan sampai salah pilih. Lakukan pengembangan dan pendidikan, dalam tahap ini jangan sampai terjadi salah didik, kemudian dalam proses penempatan atau penugasan, jangan terjadi salah penempatan.

Demikian ungkap Guru Besar Psikologi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Suryana Sumantri, MSIE., saat memaparkan materinya dalam Kuliah Umum pada Program Studi Psikologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) di Auditorium SPs UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (30/11/2016).

Lebih lanjut dikatakan,”Pengembangan SDM merupakan proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan tugasnya.”

Pengembangan SDM yang dimaksud adalah pengembangan yang mengarah pada kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja.

“Pelatihan merupakan kegiatan dalam hubungannya dengan peningkatan pengetahuan, keahlian, sikap maupun perilaku. Pengetahuan, kecakapan, sikap dan perilaku adalah proses belajar,” ujarnya.

Komponen pelatihan dan pengembangan harus mengandung unsur tujuan yang jelas, memiliki konsep materi yang tepat dengan metode yang tepat pula, didukung fasilitator dan peserta yang memiliki kompetensi dibidangnya, serta dilakukan dalam suatu lingkungan dimana diselenggarakannya pengembangan tersebut.

Dijelaskannya,”Pengembangan SDM terdiri dari tiga tingkatan. Pertama, tingkat individu, pengembangannya lebih pada faktor psikologis, komponennya yaitu motivasi, sikap, dan emosi; kemudian usaha; perilaku kerja; hasil kerja; dan puas. Kemudian pada tingkat kelompok, kompenennya terdiri dari perilaku kelompok kerja, perilaku antar konflik, dan lain sebagainya. Sementara pada tingkat organisasi, komponennya yaitu lingkungan internal dan ekternal; pengembangan organisasi, komunikasi, perubahan manajemen, kepemimpinan, dan manajemen konflik. Hal tersebut yang menciptakan iklim dari efektifitas organiasasional.”

Karakteristik kompetensi memiliki motif, sifat atau ciri bawaan, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi yaitu karakteristik dasar manusia yang dari bukti-bukti pengalaman nyata ditemukan mempengaruhi, atau dapat digunakan untuk memperkirakan prestasi kerja di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan pada suatu situasi tertentu.

Sementara itu, lanjutnya,”Kelompok kompetensi generik yaitu kemampuan merencanakan untuk peningkatan prestasi dan mengimplementasikan (achievment orientation, concern for order & quality and accuracy, initiative, information seeking), kemampuan melayani (interpersonal understanding, customer service orientation), memimpin, mengelola, berpikir, dan bersikap dewasa (self control, self confidence, flexibility, organizational commitment).”

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kaprodi Psikologi Pendidikan SPs UPI Prof. Dr. H. A. Juntika Nurihsan, M. Pd., mengatakan,”Pengembangan SDM yang utuh, tuntas dan berkualitas diperlukan untuk mengatasi kemajuan IPTEK yang semakin rumit, kompleks, dan sulit diprediksi. Ilmu psikologi dibutuhkan dalam pengembangan SDM untuk menciptakan orang yang memiliki tanggung jawab kemampuan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman.”

Dikatakannya, kuliah umum ini diselenggarakan dalam upaya menciptakan atmosfir akademik serta pembinaan kompetensi pendidik bidang psikologi pendidikan. Atas dasar tersebut maka dipilihlah tema “Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Psikologi dan Pendidikan”. (dodiangga)

KSR PMI Unit UPI Selenggarakan Diklatsar XXXI

$
0
0
ksr-5ksr-4 Bandung, UPI Taman Barety Universitas Pendidikan Indonesia diramaikan oleh peserta upacara pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR) XXXI yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Universitas Pendidikan Indonesia (KSR PMI Unit UPI). Sabtu, 19/11/2016. Kegiatan DIKLATSAR XXXI KSR PMI Unit UPI dibuka secara resmi oleh Dr. Mufid Hidayat, M.Ag. selaku Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI sekaligus sebagai Pembina Upacara. Pada amanatnya beliau berharap KSR PMI Unit UPI ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi tidak hanya di dalam kampus tapi sampai pada tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, Heri Haryanto Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2014 sebagai ketua pelaksana membacakan laporan ketua pelaksana dan menyampaiakan harapan agar peserta dapat mengikuti kegiatan DIKLATSAR XXXI dengan baik. Tidak ketinggalan Ketua Umum KSR PMI Unit UPI yang diwakilkan oleh Lipur Amaliyatul Khasanah Mahasiswa PKK angkatan 2014 menyampaikan sambutan bagi peserta DIKLATSAR XXXI, dan berharap peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik apapun yang terjadi, dan semoga pendidikan yang dirancang oleh panitia dapat diimplementasikan oleh peserta nantinya. ksr-6 Pembukaan upacara ini dihadiri oleh berbagai UKM, Organisasi, dan Pejabat baik dari dalam maupun luar kampus. Biocita, Mahacita, MENWA, merupakan UKM intra kampus yang hadir dalam upacara pembukaan, sedangkan ada beberapa UKM ekstra kampus yang hadir dalam upacara pembukaan diantaranya KSR PMI Unit UPI Cibiru, KSR PMI Unit Telkom, KSR PMI Unit UNPAS. Adapun organisasi luar kampus yang ikut menghadiri ialah PMI serta KSR PMI Kota Bandung. Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa REMA menjadi satu satu organisasi dalam kampus yang turut hadir di upacara pembukaan DIKLATSAR XXXI. Kegiatan upacara pembukaan DIKLATSAR XXXI berlangsung lancar walaupun dalam kondisi pagi yang cukup terik. Para peserta upacara juga petugas mengikuti kegiatan dengan baik. Akhir kegiatan pembukaan Diklatsar XXXI KSR PMI Unit UPI ini ditutup oleh foto bersama dengan latar belakang gedung Isola yang diikuti oleh seluruh peserta, tamu undangan serta panitia. Kegiatan DIKLATSAR XXXI ini akan berlangsung hingga awal Januari 2017 dengan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya Pematerian Ruangan, Pembekalan, dan Pematerian Lapangan. Sampai saat ini sudah berlangsung kegiatan pematerian ruangan sebanyak 4 kali, yaitu tanggal 19-20 dan 26-27 November 2016. Pematerian ruangan ini dilaksanakan bertujuan agar para calon relawan ini dapat memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, serta sikap dalam melaksanakan tugasnya nanti sebagai relawan. Berbagai materi telah disampaikan kepada peserta, ada pun beberapa diantaranya mengenai Organisasi Palang Merah, Organisasi KSR PMI Unit UPI, keterampilan Pertolongan Pertama dan lain-lain. Kegiatan ini telah diikuti oleh 38 peserta yang telah memiliki Nomor Induk Calon KSR (NICK) dari 92 pendaftar. ksr-5 Dalam mengikuti kegiatan ruangan ini, Heri Haryanto selaku Ketua Pelaksana berharap, “Para calon anggota KSR memiliki jiwa SMART yaitu Sigap, Mandiri, Antusias, Religius, dan Terampil” dimana kelima sikap tadi menjadi tema kegiatan dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar KSR PMI Unit UPI XXXI ini. (stuwadi, Publikasi DIKSAR XXXI)

Prodi Pendas SPS UPI Gelar Seminar Pendidikan Dasar

$
0
0
pendaspendasBandung, UPI Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia akan menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Dasar, Sabtu 3 Desember 2016 di Auditorium Sekolah Pascasarjana UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Seminar yang bertemakan Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21” ini akan menghadirkan narasumber Prof. Emeritus H.A.R. Tilaar,M. Sc. Ed (Guru Besar UNJ, Pakar Pendidikan Indonesia); Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D (Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan); dan Nurrohim (Pendiri Sekolah Master-Masjid Terminal, Depok) Seminar nasional ini dilatarbelakangi bahwa abad 21 memberikan penekanan peserta didik untuk dapat memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan pemahaman, wawasan, dan pengalaman yang luas bagi para pendidik maupun akademisi untuk dapat menerapkan beragam inovasi dalam dunia pendidikan dasar yang dapat berkontribusi untuk pengembangan pembelajaran dalam abad 21. Adapun sub tema yang diangkat diantaranya Penggunaan model, metode, dan pendekatan pembelajaran dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi; Penggunaan media dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi; Pembelajaran literasi dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi; Pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi; Pendidikan karakter pada pembelajaran abad 21; Kurikulum dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi; dan Kompetensi guru dalam pembelajaran abad 21. (Deny)

Menwa UPI Bentuk Jiwa Korsa Kader Jaga Lembur

$
0
0
14804208790191480420879019 Bandung, UPI Sebanyak 90 orang mengikuti Pelatihan Pra Pendidikan Dasar Perlindungan Masyarakat (Pradiksar Limnas), ‘Jaga Lembur’ yang bertempat di Kecamatan Batu Nunggal, Selasa-Rabu (29-30/11/2016) kemarin. Perserta merupakan perwakilan dari setiap kelurahan yang ada di Kota Bandung. Kepala Camat di Kecamatan Batu Nunggal, Dr. Enjang Mulyana, M.Si. mengatakan bahwa terdapat perubahan julukan pada tahun ini menjadi ‘Jaga Lembur’ bukan lagi ‘Linmas’ di wilayah Kota Bandung. Kegiatan Pradiksar Pelatihan Jaga Lembur ini dilaksanakan sebagai gambaran bagi para peserta dalam menghadapi Diksar (Pendidikan Dasar) Gelombang II di Rindam III/ Siliwangi pada tanggal 1-2 Desember mendatang. “Saya memberikan kepercayaan kepada Menwa Batalyon XI/ UPI untuk melatih kader-kader Jaga Lembur agar mereka memiliki kemampuan yang handal juga terbentuk jiwa korsa dalam diri tiap individunya,” tambah Enjang usai dijumpai di Kantor Kecamatan Batu Nunggal, Jalan Venus No. 6 Komplek Bentang Asri. 1480420900491 Komandan Menwa Batalyon XI/ UPI, Urai Ramadhani, berterimakasih kepada Enjang Mulyana selaku Kepala Camat di Kecamatan Batu Nunggal atas kepercayaan yang diberikan kepada Menwa UPI untuk melatih para peserta selama Pradiksar Pelatihan Jaga Lembur kali ini. Rangkaian Pradiksar dan Diksar Pelatihan Jaga Lembur merupakan kegiatan kerjasama antara Walikota Bandung bersama Pangdam III/ Siliwangi. Para peserta diberikan perlengkapan secara gratis dari Walikota Bandung serta diberikan upah yang lebih mencukupi dari sebelumnya, yang mulanya berasal dari swadaya masyarakat kini beralih dari pemerintahan secara langsung. “Ini kali pertama saya diundang untuk melatih calon-calon Jaga Lembur Kota Bandung. Meskipun sebagian besar dari para peserta adalah Bapak-Bapak yang sudah berumur, namun saya salut melihat semangat mereka yang masih sangat membara. Patut diacungi jempol! ‘Generasi Lanjut’ saja masih memiliki semangat yang tinggi untuk mengabdi pada Negeri, bagaimana dengan Generasi Muda?”, celetuk Aris Rismansah, salah satu anggota Menwa UPI yang turut serta menjadi pelatih. (‘Azmi/AdminYONXI) 1480420881269

UKM Fest Sarana Meningkatkan Kebugaran dan Kreasi Mahasiswa

$
0
0
ukm-fest-3ukm-fest-2 Bandung, UPI Unit Kegiatan Mahasiswa UPI menyelenggarakan UKM Fest 2016. Perhelatan tahunan ini dibuka oleh Rektor UPI Prof. Furqon, P.hD di Gedung Gymnasium Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung. Rabu, (30/11/2016). Pembukaan dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., Sekretaris Eksekutif Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., Kepala Biro Kepegawaian Dr. Sahroni, S. Sn., M.Pd. Para Dekan dan Wakil Dekan. UKM Fest adalah serangkaian acara Pekan olahraga dan seni antar mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan para UKM di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. UKM Fest  dilaksanakan dari tanggal 30 November – 3 Desember 2016, dengan memperlombakan cabang olahraga bola volly, bola basket, futsal, tenis meja, renang, catur, lari lintas kampus, senam aerobik, serta perlombaan bakan dan seni seperti permainan tradisional, kreasi tari, grup band/musik, debat politik, stand up comedy, MTQ, kaligrafi dan tahfidz quran. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Asep Kadarohman, M.Si mengungkapkan “kami berharap dengan diadakan Porseni ini dapat meningkatkan kebugaran dan kreasi mahasiswa, sehingga menghasilkan lulusan yang tidak hanya intelektual tapi mempunyai kemampuan baik, serta memiliki daya tahan tubuh yang bagus dan kemampuan mengapresiasi budaya yang baik”. ukm-fest-1 Sementara itu, Rektor UPI, Prof. Furqon, P.hD mengatakan “kegiatan ini memang sangat penting, karena kegiatan olahraga akan meningkatkan kebugaran juga membiasakan memotivasi seluruh warga UPI untuk rajin bergerak, rajin berolahraga dan meningkatkan kesehatan masing-masing. Kegiatan olahraga juga saya pandang sebagai ajang yang sangat bagus untuk bersilaturahmi dengan satu sama lain. Jadi olahraga tidak hanya untuk bersaing namun didasarkan rasa persaudaraan.” Menurutnya seni juga merupakan satu hal tidak boleh ditinggalkan dalam kehidupan manusia, karena pepatah mengatakan hidup tanpa seni bagai malam tak berbintang. Sehingga hidup ini tidak akan berwarna mana kala kita tidak mengapresiasi karya sastra dan seni yang telah dilahrikan dari dulu hingga sekarang. Rektor UPI berharap kegiatan ini bisa digabungkan dengan pordoska dan dies natalis, sehingga dalam satu pekan semua mahasiswa, dosen dan karyawan dilapang saja, kita semua berolahraga dan berkreasi seni. (Ija/DN) ukm-fest-3

FPOK Sapu Bersih Seluruh Cabor Di UKM Fest

$
0
0
0301Bandung, UPI Seluruh rangkaian kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Festival akhirnya selesai dilaksanakan. Perhelatan tahunan ini ditutup Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si. di Taeter Terbuka Museum UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung. Sabtu (3/12/2016). Penutupan dihadiri Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Ahman, M.Pd. dan Pembina FK UKM Sufyar Mudjianto, M.Pd. Kegiatan yang dimulai 30 November – 3 Desember 2016 meliputi delapan cabang olahraga yaitu Bola Volly, Bola Basket, Futsal, Tenis Meja, Renang, Catur, Lari Lintas Kampus, Senam Aerobik, serta delapan perlombaan bakat dan seni yaitu Permainan Tradisional, Kreasi Tari, Grup Band/Musik, Debat Politik, Stand Up Comedy, MTQ, Kaligrafi dan Tahfidz Quran. Pada acara penutupan dilakukan pembagian piala sekaligus pengumuman pemenang dari seluruh perlombaan.  Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan berhasil menjadi juara umum, karena hampir menyapu bersih seluruh cabang olah raga yang diperlombakan. 02 Prof. Asep Kadarohman mengungkapkan, “Porseni ini dimaksudkan untuk menjadi media unjuk prestasi di dalam bidang olah raga dan seni bagi mahasiswa UPI. Kegiatan ini kita mulai hidupkan kembali sejak tahun 2015. Saya harap kedepan pelaksanaannya makin membaik dari segi jumlah, maupun dari jumlah kegiatan yang dilaksanakan.” Atas nama universitas Prof. Asep Kadarohman menyampaikan terima kasih kepada FK UKM yang telah menyelnggarakan ini, para pimpinan univeritas dan UPT sarana dan prasana olahraga, serta berbagai pihak yang telah membantu kegiatan porseni ini berjalan dengan baik. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan berharap  dengan terlaksananya kegiatan porseni ini tali silaturahmi lintas fakultas, lintas prodi dan lintas kampus dapat terlaksana dengan baik. (Rudi Lesmana/WAS)03

Akses Pendidikan Tanpa Kecuali

$
0
0
img_8271Bandung, UPI Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menerapkan pendidikan inklusif sebagai strategi untuk mencapai pendidikan untuk semua sehingga semua anak memiliki akses ke pendidikan tanpa kecuali. Demikian ungkap Dosen Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (PKh FIP UPI) Juang Sunanto, Ph. D., saat memberikan materinya tentang Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia “Dari Segregasi untuk Inklusi” dalam International Conference of Special Education Needs (ICSEN) 2016, “Fostering Education For All and Inclusive Society, di Isola Resort, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (2/12).img_8271 Juang, Ph. D., yang juga Pengurus Pusat Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) menjelaskan,  agar semua anak memiliki akses ke pendidikan tanpa kecuali, maka pemerintah disarankan memberikan informasi tentang pendidikan inklusif untuk guru pendidikan khusus dan pendidikan umum, memperkenalkan pendidikan inklusif dan pendidikan khusus untuk calon guru di Lembaga Pelatihan Guru, dan manajemen pendidikan inklusif di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tidak di bawah Pendidikan Khusus Direktorat, serta peraturan reviewing atau kebijakan yang tidak sesuai dengan prinsip pendidikan inklusif. “Namun, untuk menjalankan saran tersebut, perlu kiranya kita mengatasi beberapa tantangan dalam menerapkan pendidikan inklusif di Indonesia. Tantangan tersebut diantaranya harus adanya pemahaman dan kesadaran pemangku kepentingan pendidikan tentang pendidikan inklusif, ada beberapa peraturan yang tidak sesuai dengan prinsip pendidikan inklusif, penanggung jawab pengelolaan pendidikan inklusif di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berada di bawah Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dan umumnya, guru berpikir mereka tidak kompeten untuk mengajar anak-anak penyandang cacat,” ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan, pendidikan Inklusif diimplementasikan untuk memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk semua anak (termasuk anak-anak cacat) untuk mendapatkan pendidikan yang layak berdasarkan kebutuhan mereka, membantu dalam mempercepat program wajib belajar, membantu meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah dengan berfokus pada penurunan repeater jumlah dan putus siswa, serta menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keragaman, non-diskriminatif, serta ramah dan bersahabat. img_8212Menurut The Salamanca Statement and Framework for Action on Special Needs Education, menyatakan bahwa pendidikan inklusif berkaitan dengan memberikan respon sesuai dengan spektrum yang luas dari kebutuhan dalam pengaturan pendidikan formal dan non formal belajar. Alih-alih menjadi tema marjinal tentang bagaimana beberapa peserta didik dapat diintegrasikan dalam pendidikan mainstream, pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang terlihat dalam bagaimana mengubah sistem pendidikan untuk menanggapi keragaman peserta didik. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan kedua guru dan peserta didik merasa nyaman dengan keragaman dan melihat itu sebagai tantangan dan pengayaan dalam lingkungan belajar, bukan masalah. Pendidikan inklusif berarti bahwa sekolah harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial, emosional, linguistik atau lainnya kondisi mereka. Ini harus mencakup cacat dan anak berbakat, anak jalanan dan anak-anak yang bekerja, anak-anak dari populasi terpencil atau nomaden, anak-anak dari linguistik, etnis atau budaya minoritas dan anak-anak dari daerah tertinggal atau terpinggirkan atau kelompok lain. “Pendidikan untuk orang cacat disebut pendidikan khusus sementara pendidikan bagi orang-orang non-cacat disebut pendidikan umum. Oleh karena itu, Booth mengatakan, inklusi dipandang sebagai proses menangani dan menanggapi keragaman kebutuhan semua peserta didik melalui peningkatan partisipasi dalam belajar, budaya dan masyarakat, dan mengurangi pengucilan dalam dan dari pendidikan. Sementara UNESCO menyatakan ini melibatkan perubahan dan modifikasi dalam isi, pendekatan, struktur dan strategi, dengan visi yang sama yang mencakup semua anak dari rentang usia yang tepat dan sebuah keyakinan bahwa itu adalah tanggung jawab sistem reguler untuk mendidik semua anak, ” ujarnya.img_8209 Sejarah mengatakan, bahwa sebelum kemerdekaan, sekolah khusus untuk anak-anak dengan kecacatan di Indonesia ini diprakarsai oleh Pemerintah Belanda, yaitu Special School for Visual Impairment atau Sekolah khusus untuk Tunanetra (1901), Special School for Developmental Disability (1901), dan Special School for Hearing Impairment atau Sekolah khusus untuk Gangguan Pendengaran (1930). Setelah kemerdekaan, pemerintah menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat dengan menggunakan sistem terpisah, yaitu Special School for Visual Impairment atau Sekolah khusus untuk Tunanetra, Special School for Hearing Impairment atau Sekolah khusus untuk Gangguan Pendengaran, Special School for Developmental Disability, Special School for Motoric Disability, dan Special School for Social and Emotional Disturbance. UU tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Bab IV, Pasal 5, menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menerima pendidikan yang berkualitas baik. Warga dengan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial kekurangan berhak untuk menerima pendidikan khusus. Dijelaskannya,”Berkaitan dengan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 32, meyatakan pendidikan khusus disediakan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kekurangan fisik, emosional, mental, dan sosial, dan juga bagi mereka yang memiliki kecerdasan dan terutama berbakat. Pendidikan layanan khusus disediakan bagi peserta didik di daerah terpencil dan daerah yang kurang berkembang, daerah terpencil, dan/atau peserta didik yang menjadi korban bencana alam, menderita kekurangan sosial, dan mereka yang secara ekonomi kurang beruntung.” Adapun komitmen internasional untuk Pendidikan Inklusif tertuang dalam Convention on the Rights of the Child, 1989; World Declaration on Education for All; World Education Forum, The Dakar Framework for Action, 2000; The Salamanca Statement and Framework for Action On Special Needs Education, 1994; dan Standard Rules on the Equalization of Opportunities for Persons with Disabilities, 1983.Integration School, 1970, Ministry of Education – Helen Keller International Inc; Inclusive Education, 1990, Ministry of Education – Government of Norway; National Convention, 2004,Bandung Declaration: Indonesia toward inclusive education; dan International Symposium, 2005, Bukit Tinggi Recommendation. Rekomendasi Bukit Tinggi berbicara tentang Inklusi dan Penghapusan Hambatan Belajar, Partisipasi, dan Pengembangan. Menekankan pada kebutuhan pengembangan program pendidikan inklusif sebagai salah satu cara untuk memastikan bahwa semua anak memiliki kualitas yang lebih baik dari pendidikan dan pengasuhan. (dodiangga)      

Siti Zakiah, Mojang Pinilih Jawa Barat 2016

$
0
0
moka-kab-bandung-1moka-kab-bandung-1 Bandung, UPI Siti Zakiah, mahasiswi Program Studi Manajemen Resort & Leisure Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (MRL FPIPS UPI) dinyatakan sebagai Mojang dan Jajaka Pinilih Jawa Barat 2016 pada malam Grand Final Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat 2016 di Gedung Sasana Budaya Ganesha Jalan Tamansari Bandung, Selasa (22/11/2016). Siti Zakiah merupakan mojang perwakilan Kabupaten Bandung. Siti mengatakan,”Keberhasilan menjadi mojang pinilih Jawa barat 2016 diraih melalui proses yang cukup panjang. Diawali dari kompetisi moka untuk tingkat Kabupaten Bandung, seluruh peserta harus mengikuti proses seleksi seperti technical meeting, audisi tes tertulis, unjuk bakat dan peserta yang lolos seleksi selanjutnya memasuki proses karantina. Proses karantina dilakukan selama empat hari, di dalam karantina semua peserta diuji pengetahuannya tentang pariwisata, narkoba, ke-Sunda-an, public speaking, dan lain sebagainya. Dalam proses tersebut, penilaian dilakukan oleh para pakar.” Kemudian, lanjutnya, setelah melewati proses karantina, para finalis moka mengikuti pemilihan untuk tingkat kabupaten pada malam grand final yang diselenggarakan Rabu (31/8/2016). Pada pemilihan tersebut, saya terpilih sebagai Mojang Pinilih Kabupaten Bandung 2016. “Dengan terpilihnya sebagai Mojang Pinilih Kabupaten Bandung, maka saya berhak untuk mewakili Kabupaten Bandung maju dalam ajang pemilihan moka tingkat Provinsi Jawa Barat. Proses seleksi dan karantina dijalani selama tiga hari. Selama proses karantina, para peserta dari seluruh Jawa Barat menerima berbagai macam materi dan ujian, kemudian untuk penjurian unjuk kabisa dilakukan secara tertutup,” ujarnya.moka-kab-bandung-2 Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat 2016 diikuti 25 pasangan perwakilan dari kabupaten/kota di Jawa Barat. Dewan juri terdiri dari Ketua Dewan Kebudayaan Jawa Barat Prof. Ganjar Kurnia, Guru Besar FISIP UNPAD Prof. Dede Mariana, Rektor ISBI Bandung Dr. Hj. Een Herdiani, S. Sen., M. Hum, Uum Umayah  dari Mustika Ratu, dan Tina Talisa prenseter yang juga mantan Mojang Kota Bandung 2002 dan Mojang Jawa Barat 2003. (dodiangga)
Kegiatan-kegiatan:
2012-2013 : Anggota DPM MRL UPI
2012-2013 : Angklung MRL UPI
2012 - 2013 : Volunteer Konferensi Asia Afrika
2013 : Sekretaris acara pameran budaya “Imaginesia”
2013-2014 : Anggota UKM Performa UPI
2013-2014 : Wakil Ketua DPM KM MRL
2013-2014 : Anggota DPM REMA UPI
2013 - 2015 : Anggota Earth Hour Bandung
2013-2014 : Penerima beasiswa prestasi akademik FPIPS UPI
2013 : Makalah kelompok terbaik seminar “Membangun Pariwisata Jawa Barat Masa Depan Dari Rekreatif Menuju Kreatif”
2015 : Pemakalah Seminar Nasional “Peringatan Hari Bumi untuk Meningkatkan Kecerdasan Ruang” (Sekolah Pascasarjana UPI)
2013 : Pemeran Utama Drama Musikal Kabayan Silih Asih MRL UPI
2014 : Job Training di Kementerian Pariwisata Divisi Pusat Kompetensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2015 : Pemeran Utama Short Drama dalam Event Pasar Budaya UPI 2015
2014-2015 : MC di berbagai kegiatan UPI, Kementerian Pariwisata, UKM Performa dll.
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live