Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

Syukuran Jabar Kahiji

$
0
0
jabar-kahijijabar-kahiji Bandung, UPI

Pemerintah Jawa Barat merayakan Syukuran Jabar Kahiji atas prestasi yang sudah di raih oleh Jawa Barat dalam PON XIX 2016. Dalam event tingkat nasional tersebut, Jawa Barat meraih juara umum.

Syukuran yang dilaksanakan di Gymnasium UPI Jln. Dr. setiabudhi No. 229, Minggu (13/11/2016) yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar beserta Istri, Ketua KONI Jawa Barat, Sekda Jabar Iwa Karniwa, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi, Komandan Kontingen PON Jabar Mayjen TNI Hadi Prasojo, para pelatih, official, dan seluruh atlit yang bertanding ketika ajang PON XIX 2016.

Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berterima kasih kepada semua pihak terkait yang sudah menyukseskan PON XIX 2016. Selain itu Aher nama panggilan Gubernur Jawa Barat menegaskan akan secepatnya memberikan bonus kepada atlet yang merahi medali emas.

img_4007

Sebanyak 217 atlet Jawa Barat yang peraih medali emas akan memperoleh bonus sebesar Rp. 200 Juta per orang dan akan diterima utuh oleh para atlet karena Pemprov Jawa Barat akan menangung biaya pajak sebanyak 15% tersebut.

Akhir dalam acara tersebut adalah pemotongan tumpeng oleh Gubernur Jawa Barat diberikan kebeberapa pihak bentuk simbolis rasa syukur atas keberhasilan dan kesuksesan dalam penyelengaraan PON XIX 2016. (Kontributor Humas UPI Meggy)


Bakti Kampus Program Unggul Wujudkan K3

$
0
0
22 Serang, UPI

UPI Kampus Serang mengahadirkan program unggul yang dinamakan Bakti Kampus, bakti kampus bertujuan untuk menciptakkan kepekaan mahasiswa terhadap kebersihan, ketertiban dan keindahan kampus. Bakti kampus sendiri ialah mengeluarkan segala tenaga dan pemikiran untuk berbakti pada kampus.

Berbicara dasar hukumnya bakti kampus tentu sangat banyak seperti peraturan Rektor untuk menjaga K3 dan anjuran Kemendikbud untuk menjadikan sekolah/kampus yang hijau atau Adiwiyata. Herli Salim selaku Direktur UPI Kampus Serang sekaligus penggagas program bakti kampus mengatakan “Bakti kampus ini merupakan suatu program yang sangat serius karena kampus kita ini sudah lama terlantarkan dan melalui program ini mari semuanya bahu membahu peduli dan berbakti untuk kampus”.

bakti-kampus

Peserta bakti kampus merupakan mahasiswa yang mengontrak mata Kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan secara berkelompok dengan lahan yang telah ditentukkan. kelompoknya berasal dari kelompok KKN didampingi dan diarahkan oleh dosen pembimbing, dan kelompok ini bertanggung jawab dalam merancang, membersihkan, menanam, dan memperindah lahan kelompok. Adapun untuk mahasiswa umum yang ingin mengikuti bakti kampus bisa mengikutinya di hari jum’at pagi dan sabtu pagi yang dinamakan Gerakan Jumsih atau Sabsih.

Usaha yang dilakukan oleh Direktur UPI Kampus Serang untuk mengembangkan program ini ialah menjadikannya sebagai persyaratan formal untuk mata kuliah KKN, selanjutnya mencoba mengajak mahasiswa secara pribadi atau kedinasan melalui kegiatan yang dipantau oleh direktur. Menurutnya jika digambarkan dalam bentuk presentase partisipasi Mahasiswa dalam program bakti kampus sudah mencapai 95%. Menariknya, Direktur memberikan penghargaan berupa Student of the month bagi siapa saja mahasiswa yang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kampus dan merealisasikannya dalam program bakti kampus. (Puji Y)

Tim Asesor BANPT Kunjungi Produk Penelitian LPPM UPI

$
0
0
dsc_0237dsc_0237 Bandung, UPI

Dalam rangka Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang dilaksanakan tanggal 16 – 18 November 2016. Universitas Pendidikan Indonesia telah melakukan persiapan-persiapan untuk memperoleh peringkat akreditasi A.

Pembukaan dan presentasi borang dilaksanakan pada pukul 08.00 – 09.00 oleh Rektor UPI di gedung Ahmad Sanusi Universitas Pendidikan Indonesia yang dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan tertinggi sampai tingkat subbag dan kasie di lingkungan UPI.

Pada kesempatan yang sama LPPM menerima kunjungan Prof. Dr. Didik Prasetyo, S.Si. M.Sc. dari Institut Teknologi Sepuluh November selaku tim Assesor BAN-PT untuk berkunjung dan melihat produk-produk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan LPPM, dan sekaligus meminta penjelasan tentang Simlitabmas dan pengelolaan jurnal yang berada di LPPM. Ketua LPPM dan pimpinan yang berada di lingkungan LPPM berkesempatan berfoto bersama dengan tim Assesor.

Semoga visi UPI sebagai universitas yang pelopor dalam bidang pendidikan dan unggul yang menempatkan diri sebagai salah satu universitas kompetitif, responsive, continuous quality improvement dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat terwujud atas ridho Allah SWT dan memperoleh akreditasi institusi dengan peringkat A. (Linda Setiawati)

Probumsil Tetapkan Sari Suciati Sebagai Mitra Tama

$
0
0
1-13-1 Bandung, UPI

Sari Suciati terpilih sebagai Mitra Tama Tahun Bhakti X menggantikan Arief Fahrurozi. Sari Suciati ditetapkan sebagai pimpinan PROBUMSIL setelah mengikuti seleksi yang diuji oleh Dewan Penguji Probumsil dalam kegiatan Konserium Utama ke-IX, Sabtu 12/11/2016 di ruang rapat lantai 5 gedung University Centre Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Dalam Konserium tersebut, dibahas berbagai agenda seperti penyesuaian Anggaran Rumah Tangga (ART), koordinasi Organ Kelengkapan, pemantapan Fitroh Organisasi, penetapan Mitra Tama, Sekretaris Utama serta pemilihan Dewan Pengurus Tahun Bhakti X.

Konserium Utama merupakan forum musyawarah tertinggi PROBUMSIL yang diselenggarakan setiap tahun. Forum ini dihadiri oleh Ketua Pemantau Kinerja Protokol Purna Protokol Tinggi (P.Proti.) Puji Nur Firman, S.Pd., M.H., Anggota Pemantau Kinerja Protokol Purna Protokol Utama (P.Protma.) Ilham Jauhari S.Pd., P.Protma. M. Ba’du Solihin S.Pd., Anggota Paguyuban Purna Protokol (alumni PROBUMSIL) diantaranya Purna Protokol Utama Pratama(P.PUPt.) Seni Litya Kassa S.Pd., dan seluruh civitas PROBUMSIL dari Sekretariat Utama, Satuan Cibiru Darul Gemah, Satuan Purwakarta Darul Raharja, Satuan Sumedang Darul Larang dan satuan Tasikmalaya Darul Resik.

Konserium dipimpin oleh Mitra Tama PUPt. Arief Fahrurozi (FPIPS/2013), Sekretaris Utama PUPt. Tiara Maulida Yanti (FPTK/2013) dan Ketua Dewan Protokol Utama PUPt. Pradhita Wulandari (FIP/2012) berjalan dengan khidmat. Agenda Sidang I membahas Anggaran Rumah Tangga (ART) PROBUMSIL mengacu pada Anggaran Dasar (AD) tertuang dalam keputusan Rektor Nomor: 6020/UN40/KM/2014. PROBUMSIL sebagai protokol universitas, duta universitas, garda universitas dan ring 1 universitas memerlukan penyesuaian secara organisatoris dan fungsi dengan peraturan perundang-undangan keprotokolan, dinamika, dan etika keprotokolan.

Agenda Sidang II, membahas koordinasi organ PROBUMSIL sebagai organisasi yang terintegrasi dengan Kampus UPI di daerah senantiasa mensinergikan seluruh penugasan, kegiatan serta jalannya roda organisasi dengan asas satu komando sehingga kualitas layanan dan kemampuan keprotokolan baik kampus pusat ataupun di daerah tetap sama hal tersebut ditandai dengan lembaran evaluasi setiap penugasan. Penugasan PROBUMSIL dalam acara kenegaraan, internasional, nasional, acara resmi, upacara universitas serta penugasan lainnya menuntut PROBUMSIL meningkatkan pembinaan dan pendidikan melalui Chandradimuka Protokol Tingkat Dasar, Chandradimuka Protokol Tingkat Lanjut, Pendidikan Ajudan dan Pedel, Pendidikan Kawal Protokol dan Tata Acara, Pendidikan Pengkajian Keprotokolan serta Praktek Protokol Negara di Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI selaku Kepala Protokol Negara.

Pada Sidang III Penetapan calon Mitra Tama dan Sekretaris Utama. Dalam tradisi PROBUMSIL pemilihan pimpinan dilaksanakan melalui seleksi untuk ditetapkan dalam Konserium PROBUMSIL sebagai forum musyawarah tertinggi. Berdasarkan Peraturan Kehidupan Protokol Nomor 22.1/280- PROBUMSIL/I/2014 turut disahkan oleh Direktur SDM UPI, Pimpinan PROBUMSIL terdiri dari Mitra Tama sebagai pimpinan tugas utama serta Sekretaris Utama sebagai pembantu Mitra Tama dalam menjalankan tugas harus memenuhi persyaratan administrasi dan khusus. Persyaratan administrasi: 1) Mahasiswa UPI Aktif dengan IPK terakhir minimal 2,75; 2) Tingkatan Protokol Utama Pratama; dan 3) Kertas Kerja Protokol. Syarat khusus pimpinan PROBUMSIL sebagai berikut: 1) hafal dan memahami surat-surat dalam Al-Quran minimal 11 surat; 2) memahami peraturan perundang-undangan keprotokolan; 3) memiliki nilai identitas (Agama, wawasan kebangsaan, budaya daerah, moral, etika); 4) pengetahuan pergaulan internasional; 5) pemahaman eselonisasi jabatan dan struktur pemerintah; serta 6) pengorganisasian acara (Event Organizer).

PROBUMSIL dalam melaksanakan pemilihan Mitra Tama dan Sekretaris Utama setelah dinilai memenuhi persyaratan ditetapkan calon pimpinan PROBUMSIL : PUPt. Sari Suciati (FPTK/2014), PUPt. Leli Febrianti (FIP/2014), PMd. M. Angga Darmawangsa (FPTK/2014) dan PMd. Sefty Sulistiani (FIP/2014). Keempat calon tersebut telah diuji dihadapan Dewan Penguji terdiri dari : Sekretaris Eksekutif Universitas Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. ex officio Pembina Utama, Kepala Sub Bagian Protokol selaku Pembina Harian III Dra. Arciana Damayanti, MM., Dewan Pakar Protokol Bidang Sumber Daya Manusia Dr. Yayah Rahyasih, M.Pd. dan Dewan Pakar Bidang Protokol Universitas Rudiyanto, M.Si., merupakan Protokol UPI serta Ketua HIMPAUDI Provinsi Jawa Barat dan Pemantau Kinerja Protokol PN Firman, S.Pd, M.H. merupakan Sekretaris Penindakan Hukum Badan Keamanan Laut RI.

Dalam sidang khusus Ketua Pemantau Kinerja bertempat di ruang Teleconference setelah memperhatikan nilai dari Dewan penguji pimpinan protokol serta terpenuhinya persyaratan calon pimpinan, Konserium Utama menetapkan PUPt. Sari Suciati (FPTK/2014) yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Penugasan sebagai Mitra Tama Tahun Bhakti X, dan PMd. M. Angga Darmawangsa (FPTK/2014) yang sebelumnya menjabat ADC/Ajudan Mitra Tama sebagai Sekretaris Utama, serta PUPt. Leli Febrianti (FIP/2014) sebelumnya Asisten Deputi Aset Bidang Keuangan menjadi Deputi Doktrin. Mitra Tama dan Sekretaris Utama terpilih  wajib mengikuti masa alih tugas sampai dengan upacara pelantikan insya Allah pada bulan Januari 2017. Penetapan pimpinan PROBUMSIL disambut dengan penghormatan dan disahkan dalam berita acara Konserium yang ditandatangani oleh seluruh peserta konserium.

1-1

Estafet kepemimpinan PROBUMSIL dimulai dari Mitra Tama TB I Puji Nur Firman (PLS/FIP), Mitra Tama TB II Wenda Averous Akil (Psikologi/FIP), Plh. Mitra Tama TB II Ilham Jauhari (PLS/FIP), Mitra Tama TB III Ficka Eka Lestari (Pend. Bahasa Jepang/FPBS), Plt. Mitra Tama TB III Ema Rachmawati (PKh/FIP), Mitra Tama TB IV Endar Muktar Jaelani (MRL/FPIPS), Mitra Tama TB VI Nana Cholisna (Pend. Sejarah/FPIPS), Mitra Tama TB VIII Ades Kariyadi (Pend. Fisika/FPMIPA), dan Mitra Tama TB IX Arief Fachrurozi (MIK/FPIPS).

Konserium Utama berlangsung dengan baik berkat dukungan Majelis Pembina Protokol, Dewan Pakar Protokol, Pemantau Kinerja Protokol, Paguyuban Purna Protokol (ikatan alumni PROBUMSIL). Dengan terselenggaranya Konserium Utama ke-IX PROBUMSIL dalam mencapai visinya “Protokol Paripurna Bermaruah Agama, Budaya, Bangsa dan Negara Bersendi Tri Dharma Perguruan Tinggi”. (Asisten Deputi  Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL)

Rika Nurrizkiana Raih Juara 2 Writing Competition 2016

$
0
0
prestasi-2prestasi-1 Bandung, UPI

Rika Nurrizkiana, Mahasiswa Program Studi Akuntansi FPEB UPI meraih juara ke-2 dalam kegiatan Writing Competition 2016, yang diselenggarakan oleh Djarum Foundation tanggal 20-21 Oktober 2016 di Padma Resort Ubud, Bali.

Rika tampil dengan sukses dan membanggakan dalam ajang kompetisi prestisius yang diikuti oleh mahasiswa terpilih dan menjuarai tingkat regional  Beswan Djarum (Penerima Beasiswa) se-Indonesia. Pada kompetisi ini Rika memaparkan karya ilmiah dengan julul Anti-Corruption Centre: Sebuah Ruang Publik sebagai Strategi Pencegahan dalam Mewujudkan Corruption Free City.

Ajang prestisius dan bergengsi ini diselenggarakan dari mulai seleksi tingkat regional pada tanggal 13 Oktober. dari seleksi regional  dipilih 2 juara yang lanjut ke tahap nasional. Kompetisi ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu humaniora dan IPTEK dengan menghasilkan 16 finalis untuk seleksi di tahap nasional. Pada writing competition 2016, para peserta di seleksi oleh 3 tim juri yaitu (1) Daniel Harjanto sebagai praktisi animasi, pendiri indonesian animation industry, dan technical advisor (2) Felicia Hanitio sebagai pakar di bidang international leadership dan Global Community Development, terlibat dalam social project di berbagai negara seperti Kamboja, Cina, UK dan Singapura dan (3) Bayu Setiyono sebagai ketua dewan juri, seorang jurnalis televisi dan produser program Sapa Indonesia Kompas TV  yang aktif meliput berbagai berita seperti berita politik, sosial, bisnis, dan sebagainya.

prestasi-2

Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2013 tersebut juga pernah meraih berbagai prestasi yang membanggakan seperti Mahasiswa Berprestasi Pertama Tingkat Prodi Akuntansi dan Peringkat 2 Mahasiswa Berprestasi  tingkat Fakultas FPEB.

Akhirnya prestasi yang diraih Rika menjadi kebanggan dan melengkapi berbagai prestasi yang diraih keluarga besar Program Studi Akuntansi. Tahun 2016 ini merupakan Tahun prestasi yang dimiliki oleh Program Studi Akuntansi, dimana selain Rika meraih peringkat 2 Writing Competition 2016 Djarum Foundation, juga Dr. Alfira Sofia, MM meraih peringkat 2 Dosen Bepretsasi tingkat UPI, Dr. H. Nono Supriatna, M.Si meraih peringkat 1 Ketua Program Studi Berprestasi tingkat UPI juga Program Studi Akuntansi meraih peringkat Akreditasi dengan nilai A dari BAN PT. Semoga prestasi yang diraih menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa dan dosen Program Studi Akuntansi, FPEB, UPI dan mahasiswa dan di Indonesia. Salam Prestasi. (Yana Setiawan)

prestasi-3

Koni Jabar Percayakan Layanan Protokol Pada Probumsil UPI

$
0
0
11 Bandung, UPI

Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI) mendapatkan kepercayaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat sebagai tim Protokol pada acara Syukuran Jabar Kahiji. Acara yang diselenggarakan Minggu (13/11/2016) di Gedung Gymanasium UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung ini merupakan wujud syukur atas prestasi yang sudah diraih oleh para pelatih dan atlit Jawa Barat sebagai juara umum dalam PON XIX 2016.

Syukuran dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si., Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar beserta Istri, Ketua KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin, Sekretaris Daerah Jawa Barat Dr. H. Iwa Karniwa, S.E. Ak., M.M., CA., PIA., Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, S. Sos., M.M., Komandan Kontingen PON Jabar Mayjen TNI Hadi Prasojo, para pengurus KONI Daerah se-Jawa Barat, para pelatih, official, dan seluruh atlit yang bertanding ketika ajang PON XIX 2016.

Tradisi PROBUMSIL dalam setiap penugasan, diawali dengan apel pagi untuk pengecekan kesiapan personel dan kelengkapan alat tugas protokol, jasmani protokol dengan olahraga pagi serta do’a bersama yang panjatkan pada Allah SWT untuk memohon ridho kelancaran tugas. Apel tersebut dipimpin langsung oleh Mitra Tama Arief Fachrurozi selaku Pimpinan Tugas Utama. PROBUMSIL diberikan kepercayaan untuk bertugas sebagai ajudan, dirijen, pengamanan tamu VIP, pemandu tamu, penerima tamu, pembawa cinderamata/penghargaan dan tim dokumentasi.

2

Dilibatkannya anggota PROBUMSIL pada rangkaian acara ini memberikan motivasi tersendiri untuk setiap anggota dalam melaksanakan setiap penugasan agar lebih semangat dengan bertugas secara paripurna, seperti Visi Protokol Bumi Siliwangi “Protokol Paripurna bermaruwah Agama, Budaya, Bangsa, dan Negara bersendi Tri Dharma Perguruan Tinggi”

PROBUMSIL selain sebagai pelaksana protokol universitas senantiasa diberikan kepercayaan oleh instansi di luar universitas dalam layanan keprotokolan diantaranya : Kementerian Sekretariat Negara RI, Sekretariat Wakil Presiden RI, Ditjen Protokol dan Konsuler Kemlu RI/Kepala Protokol Negara, PT Kereta Api Indonesia, HUMPAUDI Jawa Barat, Yayasan Yudistira serta instansi lainnya. Kepercayaan yang besar ini memberikan motivasi kepada PROBUMSIL untuk selalu memberikan pelayanan prima pada setiap tugas yang diamanahkan. (Asisten Deputi Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL)

4

UKM Pamor Selenggarakan Game Amazing Race

$
0
0
logo-pamor-vector  logo-pamor Bandung, UPI

Unit Kegiatan Mahasiswa PAMOR akan menyelenggarakan Amazing Race FPOK, Sabtu, 19 November 2016 di Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Menurut Ryan, kegiatan Amazing Race merupakan upaya dalam rangka membangun jiwa kebersamaan diantara Mahasiswa FPOK UPI serta menumbuhkan sportivitas sebagai insan olahraga. Mahasiswa sebagai manusia terdidik merupakan perwujudan insan yang harus jadi teladan bagi masyarakat. Memberikan inspirasi dan inovasi dalam pemberdayaan sumberdaya melalui aktivitas yang mendidik dan bermanfaat baik secara sosial, lingkungan.

“UKM PAMOR bersama himpunan mahasiswa yang ada di FPOK berinisiatif untuk berupaya membuka ruang pikir dan jalinan kebersamaan di antara mahasiswa FPOK dan lebih bersinergis antar jurusan dan program studi yang ada di FPOK sehingga mampu mempertahan eksistensi sebagai mahasiswa yang memiliki tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat yang dibalut dalam nuansa kekeluargaan dan kebersamaan”, kata Ryan, salah satu anggota UKM Pamor.

Dijelaskan Ryan, untuk mewujudkan hal itu, tentunya dibutuhkan sebuah media dan aktivitas nyata yang memberikan stimulus untuk bisa bekerja sama, memiliki semangat juang pantang menyerah serta jiwa sportivitas.

Amazing Race FPOK bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa baru FPOK  yang dilaksanakan pada tahun 2016, kegiatan ini berbentuk perlombaan dari pos ke pos yang tersebar di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia dalam sebuah game Outbond maupun Foto di ikon UPI.

Lebih lanjut, Ryan mengatakan, Amazing Race adalah suatu bentuk kegiatan luar ruangan yang sangat membutuhkan kerja sama dalam sebuah tim. Semua tim Amazing Race akan dipacu untuk bergerak dengan cepat dan sigap serta akan dipicu untuk mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan. Dalam pelaksanaannya tim akan diberi petunjuk untuk mencapai lokasi tertentu. Tiap point lokasi Amazing Race yang menjadi tujuan, terdapat tantangan yang harus peserta ikuti untuk mendapatkan petunjuk ke lokasi berikutnya hingga peserta akhirnya sampai di lokasi terakhir.

“Ada 17 pos tantangan yang disediakan untuk bisa dilewati para peserta, dimana pos tersebut berada pada tempat-tempat yang ada di kampus UPI sehingga diharapkan mahasiswa baru bisa mengetahui tempat-tempat tersebut”, tambah Ryan

Tempat yang dijadikan pos diantaranya gedung Isola, Museum Pendidikan, masjid Al-Furqon, Sport Hall UPI, Gedung Gymnasium, Perpustakan, UPI Centre, Taman Botani, Gedung PKM, kolam renang UPI, Lapangan Tenis Indoor & Outdoor, Pusat Pendidikan Outdoor UPI (Outdoor Park UPI). Adapun tantangan-tantangan yang diberikan diantaranya Puzzle, Kanggooro Race, Flipe Line, Hands Knot, Glass Move, Send Message, Yell Performance, Water Banner serta membuat video serta foto-foto tempat tersebut.

Ryan berharap kegiatan ini mampu merangsang kekompakan mahasiswa, membangun kepemimpinan, membangun karakter-karakter yang kuat dan cerdas serta bisa menumbuh kembangkan aspek-aspek pendidikan baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor. (Deny)

Dibanding Negara Maju, Pendidikan di Indonesia Ketinggalan 300 Tahun

$
0
0
0301Bangka, UPI Pendidikan di Indonesia ketinggalan sekitar 300 tahun dibandingkan dengan pendidikan yang dilaksanakan di negara maju. Jika ingin menikmati pendidikan seperti di negara maju tersebut, maka anak Indonesia harus menunggu sekitar tiga abad lagi. Maka perlu ada akselerasi pembangunan bidang pendidikan, sehingga untuk mengejar ketertinggalan tersebut tidak perlu waktu selama 300 tahun, tapi cukup 100 tahun, atau kurang dari itu. “Bahkan, kita berharap seabad kemerdekaan RI, tahun 20145, kita sudah dapat menikmati pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian, bangsa Indonesia sudah dapat berkompetisi sebagaimana bangsa lain di dunia,” kata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. H. Furqon, Ph.D. saat melakukan penandatanganan kerja sama bidang pendidikan dengan Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka-Belitung, Minggu (20/11/2016).02 Hadir dalam acara yang dilanjutkan dengan jamuan makan malam di kediaman Bupati Bangka H. Tarmizi Saat, antara lain Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum; Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A.;  Sekretaris Eksekutif UPI Dr. H. M. Solehuddin,M.Pd., M.A.; Kepala Divisi Kemitraan dan Pengembangan Usaha Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd.; para pimpina Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangka; serta sejumlah dosen di lingkungan UPI. Mengutip pendapat Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Indonesia saat ini dalam keadaan berbahaya karena tengah menjadi incaran berbagai bangsa di dunia, seperti Amerika Serikat, Cina, Eropa, Australia, bahkan sesama bangsa di Asia. Sebab, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Dan, jalan mengatasinya adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sementara satu-satunya jalan meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pendidikan.03 Sedangkan Bupati Bangka H. Tarmizi Saat dalam kesempatan itu mengemukakan, dirinya tidak lagi mengandalkan sumber daya alam dalam membangun masa depan daerahnya. Sebab, cepat atau lambat, sumber daya alam tersebut akan habis. Jalan terbaiknya adalah membangun sumber daya manusia, dengan membangun bidang pendidikan. “Itulah sebabnya, Kabupaten Bangsa melakukan kerja sama dengan berbagai perguraun tinggi, baik di Pulau Sumatera maupun di Pulau Jawa. Salah satunya adalah bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia. Kita berharap, dengan membangun SDM, mengelola daerah ke depan dapat dilakukan dengan baik,” kata H. Tarmizi Saat. Lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini mengungkapkan, untuk membangun bidang pendidikan yang baik, Kabupaten Bangka saat ini memerlukan sekitar 500 orang guru berbagai level pendidikan. Dengan terus menambah jumlah guru, diharapkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bangka terus meningkat. (WAS)04

Dunia Pendidikan Indonesia Disibukkan dengan Bongkar Pasang Kurikulum

$
0
0
uy-2uyuBangka, UPI Jangankan menyiapkan sumber daya manusia yang andal dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, dunia pendidikan kita, kini masih disibukkan oleh bongkar pasang kurikulum. Ironisnya, bongkar pasang kurikulum kita masih memiliki paradigma yang sama, yaitu menjadikan mata pelajaran dan mata kuliah masih sebagai tujuan belum sebagai alat kecakapan hidup. “Keberhasilan siswa dan mahasiswa masih diukur dari tingkat penguasaan materi saja belum pada bagaimana menggunakan materi itu sebagai kecakapan untuk memperoleh kesuksesan hidup. Hal itu menyebabkan lulusan pendidikan kita gagap dan kurang mampu bersaing dalam mengahadapi dunia kerja,” kata Kepala Divisi Kemitraan dan Pengembangan Usaha Universitas Pendidikan Indonesia Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd. saat menyampaikan laporan Dialog Nasional Pendidikan, “Mengokohkan Kolaborasi Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan dalam Mengisi Masyarakat Ekonomi ASEAN” di Hotel Tanjung Pesona, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Babel, Senin (21/11/2016). Dialog nasional dihadiri Rektor UPI Prof. H. Furqon, Ph.D.; Bupati Bangka H. Tarmizi Saat; Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum; Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha UPI, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A.; Sekretaris Eksekutif UPI Dr. H. M. Solehuddin,M.Pd., M.A.; para pimpina Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangka; serta para pendidik di lingkungan Kabupaten Bangka. Menurut Dr. Uyu Wahyudin, program pendidikan berkelanjutan melalui peningkatan mutu dan keunggulan pendidikan merupakan tantangan yang semakin dirasakan penting dan sebagai kebutuhan mutlak untuk mendukung pembangunan daerah di berbagai sektor dalam mengisi MEA 2015-2030. Pelaksanaan otonomi daerah membuat setiap daerah meyakini bahwa keberhasilan pembangunan sektor pendidikan akan menjadi landasan yang kuat untuk mendukung pembangunan bidang ekonomi, kesehatan, politik, birokrasi, teknologi, sosial budaya dan lain-lain.uy-1 Dikemukakan, setiap daerah masih menghadapi masalah rendahnya kapasitas, sebagai akibat dari rendahnya kemampuan aparat kabupaten/kota dalam penyusunan kebijakan pengelolaan pembangunan dan penyelenggaraan satuan pendidikan. Kebutuhan, potensi dan kendala yang bersifat unik di setiap daerah menyebabkan kebijakan dan program pengembangan pendidikan yang dibutuhkan pun akan berlainan antar daerah satu dengan yang lainnya. “Akibatnya sangat sedikit kebijakan dan program pembangunan pendidikan daerah yang dapat distandarkan atau sesuai untuk semua daerah, terutama kebijakan dan program-program pemerintah pusat yang dijabarkan pada tingkatan implementasi yang bersifat unik atau kekhasan daerah di kabupaten/kota,” kata H. Uyu Wahyudin. Kebijakan yang dilahirkan pemerintah pusat dan daerah, katanya, tidak jarang menjadi pemicu terjadinya diskursus di  masyarakat karena dianggap tidak adil atau tidak berpihak terutama pada kelompok masyarakat marginal. Namun demikian, tidak sedikit pula kebijakan pembangunan pendidikan yang mendapatkan apresiasi karena mampu memberikan perlindungan dan keadilan kepada seluruh masyarakat. Dialog nasional, ujar Uyu Wahyudin, merupakan salah satu agenda penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terutama dari para akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan dalam menyelenggarkan kegiatan pembangunan pendidikan di daerah.  Tantangan sumber daya manusai dan peluang yang dihadapi oleh setiap daerah disikapi dengan beragam oleh daerah yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pendidikan, pada semua jenis jenjang dan jalur pendidikan. “Banyak keberhasilan (best practice) yang dicapai oleh daerah yang dapat menjadi contoh untuk daerah lain. Melalui dialog nasional diharapkan berbagai keberhasilan (best practices) program pembangunan terkomunikasikan secara lugas, sehingga dapat menjadi bagian dari peristiwa saling membelajarkan pada semua peserta dialog,” katanya. Belum menggembirakan Dalam kesempatan itu, Uyu Wahyudin mengemukakan, meskipun sudah diberlakukan Undang-Undang No. 22/2001 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah No. 25/2002 tentang Pembagian Wewenang antar Tingkat Pemerintahan, dan Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, desentralisasi dan otonomi pengelolaan pendidikan di tanah air belum menunjukkan tanda perbaikan yang menggembirakan. Sebaliknya, desentralisasi pendidikan telah menimbulkan gejolak yang luar biasa karena rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.uy-2 “Desentralisasi bukan hanya telah mengakibatkan semakin menguatnya birokrasi dalam pelayanan pendidikan, tetapi juga politisasi pendidikan sebagai akibat dari munculnya penguasa baru yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah,” kata H. Uyu Wahyudin, M.Pd. Menurut Dr. Uyu Wahyudin, pembangunan pendidikan merupakan bidang pembangunan yang paling banyak menjadi perhatian masyarakat, karena dianggap memiliki kepentingan langsung dengan kehidupan masyarakat. Selain dianggap sebagai bagian penting dalam investasi pengembangan sumber daya manusia, pendidikan juga dianggap menjadi domain penting dalam meraih masa depan individu, keluarga, dan masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang. Pemerintah, kata Uyu Wahyudin, telah merevisi peraturan perundangan, dengan lahirnya UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah serta aturan pelaksanaannya. Dengan peraturan baru, implementasi desentralisasi lebih dilandasi oleh peraturan yang lebih jelas terutama dalam pembagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Meski demikian, pembangunan pendidikan daerah belum memusatkan perhatian yang memadai terhadap program peningkatan mutu dan keunggulan pendidikan. “Rendahnya kapasitas pemerintah kabupaten/kota untuk melahirkan kebijakan daerah dalam berbagai komponen pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, merupakan permasalahan yang mendasar dan memerlukan perhatian khususnya dari UPI,” ujar Uyu Wahyudin.uyu-3 Tantangan lain yang dihadapi SDM Indonesia, katanya, adalah globaliasi yang mengaburkan batas maya antar wilayah dan negara, sehingga masyarakat dari berbagai negara bersaing secara langsung. Kesepakatan antar negara Asean tentang MEA pada akhir tahun 2015, memberikan peluang kepada tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia, demikian pula sebaliknya. “Tenaga kerja unggullah yang akan mengisi sektor bidang pekerjaan strategis dan profesional. Kebijakan pembangunan, baik dari pemerintah pusat maupuh daerah di bidang pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dapat bersaing setidaknya dalam memasuki era MEA,” ujar Uyu Wahyudin. Diungkapkan, data BPS 2014 menunjukkan bahwa penduduk di atas 15 tahun yang bekerja berdasarkan pendidikan secara berurutan adalah: SD 46,8%, SLTP 17,82%, SLTA 25,23% dan pendidikan tinggi 10,14%. “Dengan komposisi mayoritas lulusan pendidikan dasar, mampukah pendidikan kita menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar bebas ASEAN? Idealnya, sebelum perjanjian era MEA dimulai, pemerintah kita terlebih dahulu menyiapkan startegi penyiapan sumber daya manusia dan infra struktur sebagai pendukung yang optimal,” ujar Uyu Wahyudin. (WAS)

Selain Jiwa Sehat, Melalui Pordoska Lahir Pula Semangat Kinerja Yang Sehat

$
0
0
pordoska-2pordoska-1 Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan Pekan Olahraga Dosen dan Karyawan ke 8 (Pordoska), Senin s.d. Jumat (21-25/ 11/ 2016) di Gedung Gymnasium UPI jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

“Pordoska ini dimaksudkan untuk meningkatkan silahturahmi, kebersamaan dan kekeluargaan antara sesama keluarga UPI baik mereka yang berkiprah sebagai dosen maupun karyawan, karena dua lini utama yang sangat bertanggung jawab atas kemajuan UPI ini, sekaligus membudayakan hidup sehat dengan gemar berolahraga”, kata ketua pelaksana Pordoska ke-8, Sufyar Nugraha.

Diharapkan Pordoska ini mampu meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh agar menunjang kerja serta meningkatkan silaturahim dan persatuan di antara sesama pegawai. Selain itu, secara lebih spesifik Pordoska ini juga bertujuan untuk membangun sportivitas yang dapat diimplementasikan dalam sikap dan perilaku jujur dalam bekerja”, kata Nunu panggilan akrabnya.

pordoska-2

Pordoska tahun ini memperebutkan Piala begilir Rektor UPI, serta hadiah hiburan dari sponsor. Adapun cabang olahraga yang diperlombakan meliputi Cabor Bulutangkis; Cabor Tenis Meja; Cabor Futsal; Cabor Bola Voly; Cabor Lari Lintas Kampus; dan Cabor Tenis Lapangan.

Sementara itu, menurut Wakil Rektor UPI Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Administrasi Umum Dr. Edi Suryadi, M.Si dalam sambutannya mengatakan, kegiatan rutin tahunan ini tidak hanya dimaknai sebagai rutinitas saja, melainkan tumbuh jiwa yang sehat sehingga akan berdampak kepada kinerja yang sehat pula.

Kegiatan ini dapat menjadikan untuk membangkitkan nilai kebersamaan yang dijalin oleh civitas akademika UPI serta tumbuh organisasi yang sehat, dalam artian tumbuh jiwa yang sehat, kinerja yang sehat serta iklim kerja yang sehat.

“Pordoskan sebagai ajang kebersamaan, lahir jiwa yang sehat dan semangat yang tinggi sehingga menjadikan  UPI sebagai organisasi yang sehat pula.” ungkap Edi Suryadi. (Deny)

pordoska-3

ICSEN Digelar Jumat 2 Desember 2016

$
0
0
icsenicsen Bandung, UPI

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan SEAMEO SEN dan CRICED akan menyelenggarakan International Conference of  Special Educational  Needs (ICSEN), Jumat, 2 Desember 2016 di Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Konferensi internasional ini akan menghadirkan pembicara diantaranya Prof. Kaki Zawa (Disability Sciences Specialist, Tsukuba University, Japan); Prof. Mirriam D. Skjorten (Inclusive Education Specialist, Oslo University); Assoc. Prof. Djadja Rahardja (Visual Impairment & Mobility Orientation Specialist, Universitas Pendidikan Indonesia); dan Assoc. Prof. Djuang Sunanto (Inclusive Education Specialist, Universitas Pendidikan Indonesia).

ICSEN ini dilatarbelakangi bahwa layanan untuk anak berkebutuhan khusus serta masyarakat inklusi merupakan isu internasional  yang membutuhkan strategi, kerjasama dan kolaborasi antar  disiplin  ilmu dalam merubah paradigma baik secara sosial, ekonomi  dan politik. Kerjasama dan kolaborasi ini harus dibangun antar 1) akademisi, sebagai pengembang kemampuan inteletual masyarakat; 2) pemerintah, sebagai pengambil kebijakan di masyarakat, serta 3) praktisi, sebagai pelaksana layanan kepada anak dengan berkebutuhan khusus di masyarakat.

Kerjasama dan kolaborasi diharapkan dapat mewujudkan misi memberikan pendidikan untuk semua anak, terlepas dari hambatan yang ada, serta mewujudkan masyarakat dunia yang penuh harmoni, penuh toleransi serta menghargai setiap perbedaan diantara umat manusia.

Untuk itu, perlu adanya forum internasional yang mengumpulkan para akademisi, pemerintah serta praktisi lintas ilmu antar negara untuk bertukar pikiran dan menemukan suatu formula layanan bagi anak berkebutuhan khusus yang dapat mendorong terwujudnya pendidikan untuk semua dan masyarakat yang inklusi. (Deny)

Probumsil Darul Gemah Sukseskan Seminar Pendidikan Lingkungan Sekolah

$
0
0
21 Cibiru, UPI

Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (Probumsil UPI) Satuan Cibiru Darul Gemah turut sukseskan Seminar Pendidikan "Menciptakan Lingkungan Sekolah di Jawa Barat yang Sehat, Aman dan Ramah bagi Siswa dan Guru" yang diselenggarakan oleh SMP Laboratorium UPI kampus Cibiru, di Aula SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru. Senin, (14/11/2016).

Probumsil Darul Gemah sebagai pelaksana protokol universitas bertugas sebagai perencana, pelaksana dan evaluasi seminar. Satu bulan sebelum seminar tersebut berlangsung, Probumsil Darul Gemah telah merancang rangkaian acara, menentukan tata letak simbol-simbol negara, universitas, dan lembaga, tata tempat, tata penghormatan dan ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan keprotokolan. Menjelang hari pelaksanaan seminar, Probumsil Darul Gemah mengajukan rancangan tata acara dan tata tempat yang sudah dirancang untuk diajukan kepada pimpinan lembaga UPI Kampus Cibiru dalam rapat koordinasi dengan pimpinan  SMP Laboratorium UPI kampus Cibiru dan panitia seminar lainnya.

Seminar yang dibuka oleh Drs. Agus Hanafi, BBA. selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Kepala Sekolah SMP Laboratorium UPI Kampus Cibiru, sambutan Wakil Rektor UPI Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. H. Aim Abdul Karim, M.Pd.

Seminar ini menghadirkan pemateri Gubernur Jawa Barat, Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si. memaparkan bahwa untuk menciptakan sekolah yang sehat itu perlu mendapatkan dukungan dari segala pihak baik itu guru, siswa ataupun orang tua siswa. Guru harus mampu menciptakan generasi muda yang memiliki keberanian dan berkarakter baik.

2

Pematerian kedua menghadirkan Dra. Nenden Ineu Herawati, M.Pd. mengenai “Peran Guru dalam Mendidik dan Membina Hubungan Harmonis di Lingkungan Sekolah”. Beliau menjelaskan bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga karena di sekolah dapat mengembangkan aspek intelektual, moral, spiritual, emosional dan sosial peserta didik. Kepribadian guru agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis diantaranya guru harus mampu menilai diri sendiri secara realistik, memiliki kemandirian, menerima tanggung jawab, dapat mengontrol emosi, serta penerimaan sosial. Sasaran dari seminar adalah guru-guru SMP Laboratorium dan SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru, orang tua siswa SMP Laboratorium UPI Kampus Cibiru, siswa SMP Laboratorium UPI Kampus Cibiru, dan sivitas UPI Kampus Cibiru.

Penugasan  ini dipimpin oleh Deputi Satuan Cibiru Darul Gemah Protokol Utama Pratama (PUPt.) Agung Taufik Hermansyah (PGSD UPI Kampus Cibiru/2013) sebagai Pimpinan Tugas (Pingas) 1 berkordinasi langsung dengan Mitra Tama sebagai Pimpinan Tugas Utama (Pin gastama)  PUPt. Arief Fachrurozi (MIK/FPIPS 2013) untuk mengatur terselenggaranya kegiatan tersebut. Probumsil Darul Gemah bertugas sebagai pembawa acara (MC), penerima tamu (FO), pemandu tamu (LO), ajudan tamu VIP/VVIP, Co-MC,  dokumentasi, dan pembawa cinderamata.

3

Seminar Pendidikan ini ditutup oleh Direktur UPI Kampus Cibiru Dr. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. yang dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah menyukseskan kegitan ini termasuk kepada Probumsil.

Semoga Probumsil UPI Satuan Cibiru Darul Gemah selalu meningkatkan kualitas dalam melaksanakan tugas sebagai pelaksana protokol universitas di UPI Kampus Cibiru, sesuai dengan visi Probumsil “Protokol Paripurna bermaruwah Agama, Budaya, Bangsa, dan Negara bersendi Tri Dharma Perguruan Tinggi”. (Asisten Deputi Penugasan Koordinator Media Probumsil Satuan Cibiru Darul Gemah)

Kabupaten Bangka Menjadi Daerah Laboratorium UPI

$
0
0
0301Bangka, UPI Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel) berkomitmen melaksanakan pembangunan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dengan menggenjot sektor pendidikan sebagai panglima. Itulah sebabnya, Bangka melakukan kerja sama dengan berbagai universitas di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, termasuk dengan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, untuk mengembangkan SDM mereka di berbagai bidang. “Itulah sebabnya, UPI menjadikan Kabupaten Bangka sebagai laboratorium, sebuah daerah dengan pembangunan pendidikan yang baik agar menjadi percontohan bagi daerah yang lain. UPI selama ini memiliki Sekolah Laboratorium, tapi kini mengembangkan daerah laboratorium,” kata Rektor UPI Prof. H. Furqon, Ph.D. saat menutup Dialog Nasional Pendidikan di Hotel Tanjung Pesona, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Senin (21/11/2016). Dialog Nasional Pendidikan dihadiri sekitar 500 orang pendidik dan aparatur bidang pendidikan di Kabupaten Bangka. Hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati Bangka H. Tarmizi Saat, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum; Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A.;  Sekretaris Eksekutif UPI Dr. H. M. Solehuddin,M.Pd., M.A.; Kepala Divisi Kemitraan dan Pengembangan Usaha Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd.; dan para pimpina Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangka.02 Selain memberikan penghargaan kepada Kabupaten Bangka, Rektor UPI juga menyerahkan penghargaan kepada Kabupaten Empatlawang; Direktorat Pesantren Kementerian Agama RI; Bank BNI Perguruan Tinggi Bandung; dan kepada Provinsi Bangka Belitung. Penutupan ditandai dengan pembacaan kesimpulan dialog. Kepala Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha UPI Dr. H. Nugraha, SE, Ak, M.Si., yang membacakan kesimpulan tersebut mengatakan, tantangan yang dihadapi SDM Indonesia adalah globaliasi yang mengaburkan batas maya antar wilayah dan negara, sehingga masyarakat dari berbagai negara bersaing secara langsung. Kesepakatan antar negara ASEAN tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015, memberikan peluang kepada tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia, demikian pula sebaliknya. Tenaga kerja yang unggullah yang akan mengisi sektor bidang pekerjaan strategis dan profesional.03 “Kebijakan pembangunan, baik dari pemerintah pusat maupuh daerah di bidang pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dapat bersaing setidaknya dalam memasuki era MEA,” kata Nugraha. Dikatakan, era perdagangan bebas ASEAN harus disambut oleh dunia pendidikan dengan cepat, agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapinya tanpa banyak menimbulkan masalah. Maka, diperlukan model layanan pendidikan yang inovatif, kreatif, dan partisipatif dengan memperhatikan kondisi daerah masing-masing dan mengacu pada pencapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan secara nasional. Program pendidikan berkelanjutan melalui peningkatan mutu dan keunggulan pendidikan, kata Nugraha,  merupakan tantangan yang semakin dirasakan penting dan sebagai kebutuhan mutlak untuk mendukung pembangunan daerah di berbagai sektor dalam mengisi MEA 2015-2030. Pelaksanaan otonomi daerah membuat setiap daerah meyakini bahwa keberhasilan pembangunan sektor pendidikan akan menjadi landasan yang kuat untuk mendukung pembangunan bidang ekonomi, kesehatan, politik, birokrasi, teknologi, sosial budaya dan lain-lain.05 “Daerah memiliki potensi dan tugas yang besar untuk menyejahterakan masyarakatnya, sehingga diperlukan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengelola berbagai potensi daerah tersebut secara lebih sistemik dan berkelanjutan,” kata Nugraha selanjutnya. Sejalan dengan kesiapan Masyarakat Ekonomi ASEAN, pendidikan merupakan aspek penting pembangunan yang dapat menjadi pemicu berkembangnya pembangunan  bidang lainnya. Atas dasar hal tersebut, setiap daerah  memiliki komitmen untuk menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan. Diungkapkan, banyak aspek yang perlu ditata dalam pembangunan pendidikan, mulai dari kebijakan pendidikan sampai dengan praktik pembelajaran pada satuan pendidikan. “Maka, pembangunan pendidikan hendaknya didasarkan atas hasil riset yang dilakukan terhadap daerah masing-masing, sehingga kebijakan pembangunan pendidikan sampai praktik pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan persoalan yang dihadapi oleh setiap daerah. “Sejalan dengan  Tri Dharma Pendidikan Tinggi, UPI sebagai lembaga pendidikan tinggi terus berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah (Kabupten/Kota) dan Pemerintah provinsi dalam pembangunan pendidikan. Dalam hal ini, UPI memiliki sejumlah hasil penelitian, ragam inovasi pendidikan, dan sumber daya yang ahli yang dapat menjadi dasar dalam melakukan kerja sama dengan daerah dalam mewujudkan pembangunan pendidikan di daerah yang lebih bermutu dan bermartabat,” ungkap Nugraha selanjutnya. (WAS)

30 Perusahaan Membuka Lowongan Pekerjaan di UPI Job Fair

$
0
0
upi-job-fair-1upi-job-fair-3 Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia kembali menyelenggarakan UPI Job Fair 2016, Selasa & Rabu, 22 & 23 November 2016 di Gedung Kebudayaan Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Dalam Job Fair UPI 2016, lebih dari 500 lowongan pekerjaan yang ditawarkan bagi pencari pekerjaan mulai dari berbagai lembaga pendidikan maupun non pendidikan.

Dr. Hj. Anne Hafina, M. Pd., selaku ketua pelaksana mengatakan, kegiatan UPI Job Fair yang mengangkat tema “Pelangi Karir” Pahami, Pilih, Putuskan, Sukses ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun oleh Universitas Pendidikan Indonesia melalui UPT LBK UPI.

“Selain penyelenggaraan rekruitmen, UPI Job Fair ini diisi dengan Talk Show dari berbagai perusahaan yang mendukung acara ini serta Career Counseling, tes psikologis, dan pameran pendidikan luar negeri” kata Anne Hafina.

Dikatakan Anne Hafina, UPI Job Fair dimaksudkan untuk mempertemukan antara para pesonil yang membutuhkan, yaitu jobseeker dan jobcreator. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan pada calon alumni, namun bagi alumni dan masayarakat umum pun dapat memperoleh informasi pekerjaan. Serta memfasilitasi permintaan dan penawaran pekerjaan dari lembaga pendidikan, industri jasa, dan manufaktur terhadap para lulusan perguruan tinggi, baik bagi lulusan Universitas Pendidikan Indonesia, lulusan perguruan tinggi lain, maupun masyarakat umum yang berada di kawasan Bandung dan sekitarnya.

upi-job-fair-2

Diungkapkannya, pihak penyelenggara memberikan pelayanan Career Counseling dan tes minat pekerjaan. Melalui pelayanan tersebut bisa tergali potensinya, mereka dapat memilih sesuai minat dan bakatnya. Hasil tes tersebut dikonsultasikan dengan konselor agar sesuai dengan minat, dan agar tidak bingung lagi. Inilah warna baru tersebut, inovasi dalam menentukan minat dan bakat sesuai kompetensinya, yang bertujuan agar tidak sembarangan memilih.

“Bagi pencaker, kami juga akan menyediakan Tes Psikologi serta Career Counseling khusus konsultasi tentang potensi diri dan pembuatan keputusan pilihan karir,” ujar Anne Hafiana.

Kegiatan tersebut melibatkan 30 perusahaan diantaranya perusahaan bidang pendidikan, bidang publishing, bidang garmen, bidang manufaktur, bidang konstruksi, bidang perbankan, bidang ekspotir holtikultura, bidang farmasi, bidang jasa alih daya, bidang lembaga sosial, serta bidang pengolahan makanan. (Deny/Lutfi/Reda)

upi-job-fair-1

INDOCIDE

$
0
0
pak-karim-indocide

picture-327-1458557164Oleh:

Karim Suryadi

Peneliti komunikasi politik, dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat

BILA para ahli komunikasi organisasi percaya bahwa bangunan kepemimpinan bertumpu pada tindakan komunikatif, maka efektivitas pertukaran simbol dan tindakan simbolik adalah pilar-pilar yang menopang tegaknya muruah seorang pemimpin. Mungkin karena dilandasai doktrin ini pula dalam dua pekan terakhir, khususnya setelah unjuk rasa damai 4 November 2016, Presiden Joko Widodo gencar melakukan komunikasi simbolik untuk memastikan situasi tetap terkendali, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak terkoyak. Praktik serupa diikuti oleh Panglima TNI dan Kapolri serta beberapa organisasi kemasyarakatan. Dalam serangkaian pertemuan yang digalang Presiden dan para petinggi lain, pesan menjaga keutuhan NKRI menjadi narasi besar, sedangkan memajukan toleransi demi memelihara kemajemukan masyarakat Indonesia menjadi wacana utamanya. Bila dikaji dari perspektif komunikasi politik, komunikasi simbolik tentang pentingnya menjaga muruah Indonesia yang majemuk menarik dikaji karena terkait dua hal berikut. Kesatu, untuk kesekian kalinya pesan tentang pentingnya hidup toleran dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia didengungkan kembali. Padahal, sudah sejak kejadiannya Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang majemuk. Presiden dan para petinggi yang menyerukan pentingnya hidup toleran dipercaya akan bertindak layaknya dokter yang menangani pasien. Bila ada indikasi kemajemukan terancam akibat sikap intoleran harus dicari sebab-sebabnya, bukan hanya dibaca dan disikat gejalanya. Seorang dokter yang memeriksa pasien dengan suhu tubuh yang tinggi tidak pernah melakukan tindakan hanya untuk menurunkan suhu tubuh, karena dokter paham panas tubuh yang tinggi hanyalah gejala dari sebuah penyakit. Alih-alih memberi obat penurun suhu tubuh, dokter akan melakukan tindakan, atau memberi obat yang dapat menyembuhkan penyakit yang menyebabkan gejala suhu tubuh naik. Melakukan aktivitas simbolik untuk menegaskan negara hadir dan bekerja menjadi salah satu tugas pemerintah sebagai aparatur dalam mewujudkan tujuan negara. Namun, simbolisasi yang dilakukan pemerintah bisa jadi dimaknai berbeda oleh masyarakat. Hal ini amat mudah dipahami, sebab selain sebagai pengguna simbol manusia kadang-kadang menjadi penyalahguna simbol. Seperti aktivitas komunikasi pada umumnya, melakukan aktivitas simbolik dimaksudkan untuk mengirim pesan. Namun, satu hal harus diingat, makna tidak melekat pada simbol yang dipertunjukkan, melainkan dibentuk oleh pikiran audiens. Aktivitas simbolik yang mempertontonkan Presiden Joko Widodo bersalaman dengan, dan digotong pasukan elite TNI, dan dalam kesempatan yang lain meneriakkan yel-yel bersama Pasukan Brimob, belum tentu menimbulkan makna yang sama di dalam benak audiens. Karena berpotensi disalahtafsirkan, menampilkan aktivitas simbolik menuntut kecermatan dalam mempertimbangkan konteks yang melatari peristiwa dan kondisi sosial yang dialami audiens serta kadar dan intensitasnya. Menampilkan ikon-ikon kekuatan pertahanan dan keamanan negara di saat publik tidak merasa terancam akan memunculkan kesenjangan pemahaman tentang pesan yang ingin disampaikan Presiden dan makna yang dilekatkan audiens. Kedua, tindakan Presiden dan para elite bangsa mendengungkan kembali pentingnya menghadirkan keindonesiaan (lengkap dengan toleransi dan kemajemukan yang telah menjadi ciri utamanya) menunjukkan telah terjadi pergeseran dalam simbolisasi ke-Indonesiaan. Keindonesiaan yang dulu serbahadir dalam beragam lansekap budaya, kini bergeser menjadi beragam rutinitas formal, seperti beragam aktivitas yang melibatkan pejabat negara, seminar, pelatihan, dan dikupas dalam beragam rapat. Jadi, keindonesiaan yang semula ramah dan bersahaja terangkat ke ruang-ruang formal dan mewah. pak-karim-indocideDulu, keindonesiaan hadir dalam ritual paling sakral dalam ruang-ruang keluarga. Dalam setiap syukuran keluarga, baik ketika menyambut kelahiran anak, pemberian nama, sunatan, pernikahan, hingga mengenang kematian sanak famili bubur merah dan bubur putih selalu hadir. Sepasang bubur ini dinisbatkan sebagai representasi sang saka merah putih, sekaligus menjadi medium untuk mewariskan nilai-nilai keindonesia antargenerasi. Di sawah ketika pak tani memanen padi, sepasang merah putih hadir. Pun ketika membangun rumah, bendera merah putih dililitkan di "suhunan" (kayu melintang penopang atap rumah), atau bubungan. Praktik seperti ini tidak hanya ditemukan di tatar Sunda, tetapi juga di pinggiran kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, di beberapa daerah lain. Dalam ritus yang berbeda, keindonesiaan pun hadir dalam seni pertunjukan. Di tatar pantura Jawa Barat misalnya, setiap pertunjukan jaipong, atau kiliningan pasti dimulai dengan alunan lagu "Kembang Gadung", sebagai lagu persembahan bagi karuhun (leluhur), para pejuang, dan pendiri republik dan lembur (kampung) tempat beranak-pinak. Sementara dalam seni tayub, lagu "Ayun Ambing" khusus didedikasikan kepada leluhur yang meletakkan pondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bagaimana kondisi hari ini? Melalui medium apa merah putih dihadirkan dalam ritus kehidupan keluarga? Kebanyakan keluarga tidak lagi menghadirkan bubur merah dan bubur putih tatkala memberi nama putra-putrinya. Pun ketika mendirikan rumah. Juga ketika seni pertunjukan dipertontonkan, hawa panggung langsung dipanaskan lagu yang tengah hits. Dalam film produksi nasional, sejak lama kita sulit menemukan bendera negara, atau simbol-simbol negara lainnya. Merah putih biasanya hanya muncul dalam film-film berlatar perjuangan. Padahal, jumlah film jenis ini amat sedikit. Hal ini berbeda dengan film-film produksi Hollywood. Bendera Amerika (The Stars and Stripes) selalu muncul di dalam film yang diproduksi Hollywood, apa pun jenis ceritanya dan di mana pun latar kisahnya. Senada dengan kebutuhan merawat kemajemukan Indonesia, berbagai pranata sosial yang mengandung pesan menanamkan keindonesiaan secara kultural harus dipelihara. Tentu saja kebutuhan ini bukan hanya didasarkan atas kepentingan untuk meringankan beban Presiden dan para pejabat negara, tetapi juga karena kemanjurannya yang telah teruji dalam menanamkan rasa cinta dan bangga sebagai Bangsa Indonesia. Berbeda dengan aktivitas simbolik yang potensial disalahtafsirkan, melakukan tindakan prestisius diakui sebagai medium yang mempersatukan semua komponen bangsa. Ketika merah putih berkibar di ajang olimpiade, atau ketika pemerintah sukses menstabilkan nilai tukar dan menjamin ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau, rasa bangga sebagai bangsa Indonesia tumbuh. Itulah sebabnya, memperbanyak tindakan prestisius akan mengokohkan NKRI, mengatrol kebanggaan, dan mempersatukan perbedaan karena latar belakangan dan kepentingan warga. Berbeda dengan aktivitas simbolik yang menuntut kecermatan dalam menakar frekuensinya, semakin banyak tindakan prestisius akan mendongkrak kebanggaan sebagai warga bangsa dan menipiskan perbedaan karena masalah-masalah kewargaan. Di atas segalanya, membangun toleransi dan merawat kemajemukan Indonesia hanya bisa dilakukan dengan kejujuran. Hal ini penting agar klaim memajukan toleransi dan merawat kemajemukan tidak menjadi tindakan "indocide", yakni tindakan yang seakan-akan mengokohkan bangunan NKRI namun sejatinya merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.*** sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/kolom/2016/11/21/indocide-385444

Tim Robot UPI Bertekad Raih Juara Di Ajang KRTI 2016

$
0
0
krti-3krti-1 Bandung, UPI

Tim Robot Universitas Pendidikan Indonesia bertekad memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) Tingkat Nasional 2016 yang digelar di Universitas Lampung tepatnya Daerah Kota Baru Lampung, 23 s.d. 26 November 2016. Tim Robot UPI telah menyempurnakan robot yang tahun sebelumnya diikutkan dalam lomba, sehingga kinerjanya semakin akurat.

Tim Robot Universitas Pendidikan Indonesia mengirimkan timnya yakni, Tim Jaya Perkasa_VTOL Kategori Vertical Take Off and Landing (VTOL); dan Tim Jaya Perkasa_Fixed-Wing KategoriFixed-Wing (FW). Tim Jaya Perkasa Racing Jet (RJ): dan Tim Jaya Perkasa Technology Development (TD) “Selamat bejuang, Semoga berprestasi dan membawa harum nama Universitas Pendidikan di tingkat nasional untuk keteknologian Robotika,” kata Ridha Ketua Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika Universitas Pendidikan Indonesia (Kompor UPI).

Kontes Robot Terbang Indonesia terdiri dari 4 kategori, yaitu, Kontes Robot Terbang Indonesia Racing Plane (RP); Kontes Robot Terbang Indonesia Fixed-Wing (FW); Kontes Robot Terbang Indonesia Vertical Take Off and Landing (VTOL); dan Technology Development (TD).

krti-3

Kontes Robot Terbang Indonesia Racing Plane (RP) merupakan entry level, dengan Tema “Fast and Track”. Peserta lomba divisi RP diikuti oleh 20 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Kontes Robot Terbang Indonesia Fixed-Wing (FW) merupakan middle level and real application dengan Tema ”Monitoring and Mapping.” Peserta lomba divisi FW diikuti oleh 20 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Sedangkan Kontes Robot Terbang Indonesia Vertical Take Off and Landing (VTOL) merupakan advance level untuk pengembangan teknologi ,dengan tema ”Autonomous Aerial Fire Extinguisher.” Peserta lomba divisi VTOL di ikuti 20 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Kontes Robot Terbang Indonesia Technology Development. (Deny)

HIMA-IEKI Sukses Gelar Talkshow Mencari Cinta dalam Ridho-Nya

$
0
0
ieki-2ieki-2 Bandung, UPI Cinta adalah akibat dari suatu rasa yang fitrah dan diciptakan oleh Sang Maha Kuasa. Kemudian, untuk mengetahui cinta yang fitrah, jodoh yang baik, pernikahan yang berkah dan rumah tangga yang sakinah warahmah ma waddah tentunya perlu disiapkan dengan bekal ilmunya baik untuk laki-laki maupun perempuan. Berkaitan dengan hal itu, Departemen Agama Islam Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam (Kantin Depag HIMA-IEKI) menyelenggarakan Kajian Rutin dan Talkshow bertemakan Mencari Cinta dalam Ridho-Nya, Sabtu (19/11/2016) di Gedung Kebudayaan Amphiteater UPI. Acara ini dihadiri sebanyak 123 orang berasal dari mahasiswa UPI dan Non UPI serta masyarakat umum. Kajian pertama bersama Ustadz Hilman Rosyad, Lc., sangat menarik dan menggugah peserta dengan semangat tagline yang dibawakan yaitu Ketika Cinta Memilih, Jaga Hati dan Gapai Cinta Illahi. Beliau menyatakan bahwa jodoh adalah jawaban dari ikhtiar manusia. Jodoh merupakan bagian dari cerminan kepribadian seseorang, Allah swt., berfirman Al Qur’an Surat An Nur ayat 26, yang artinya “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji (pula). Sedangkan prempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula)”. “ikhtiar yang dilakukan antara lain dengan memantaskan diri sebelum Allah swt., mempertemukan siapa jodoh kita”, kata Ustad Hilman. Dikatakan, langkah selanjutnya adalah dengan ta’aruf. Ta’aruf ini bertujuan untuk mendapatkan keyakinan terhadap kedua calon pasangan yang akan melanjutkan ke arah yang lebih serius yaitu pernikahan. Oleh karena itu, sikap kedewasaan dari memantaskan diri menjadi kunci dalam persiapan menuju pernikahan. Dewasa dalam hal keputusan, mampu bertanggungjawab, dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi kelak. Lebih lanjut, Ustadz Hilman memaparkan bahwa jodoh adalah takdir Allah swt. Karena setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan, dan sudah ada jodohnya masing-masing. Ketika seseorang dihadapi oleh rasa ingin memiliki, maka itu hanyalah sebuah keinginan, bukan cinta. Begitu juga dalam pernikahan, harus terjalin dalam satu keyakinan agama. Bersyukur merupakan kunci keberkahan rumah tangga agar berjalan menyenangkan, mengembangkan ibadah dan mampu mengarungi kehidupan dunia akhirat secara bersama-sama. Selanjutnya yaitu talkshow yang diisi oleh dua inspirative couple yang dihadirkan khusus dari panitia yaitu pasangan Yulianti dan Farhan Fauzan Salsabila, dengan pasangan kedua Esa Eksakti dan Muhammad Ihsan. Kedua pasangan membagikan kisah perjalanan mereka dalam menjemput jodoh. Tentunya hal ini tidak terlepas dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta yang menghadiri talkshow tersebut. Talkshow yang dimoderatori oleh Iqbal Ahmad Fauzi mampu membuat peserta menjadi terbawa perasaan mendengar kisah kedua pasangan yang berbagi inspirasi mereka dalam talkshow saat itu. Menurut kedua pasangan, mereka dipertemukan karena takdir Allah swt yang begitu luar biasa, tanpa bisa diduga dengan akal manusia. Keduanya dipertemukan dalam waktu yang singkat dan cara yang menakjubkan. ieki-1 Pada intinya, ketika sudah mendapat izin dari orang tua terutama dalam keseriusan untuk menikah maka semuanya akan dipermudah. Selain itu, yakinkan diri pribadi terlebih dahulu sebelum meyakinkan kepada orang tua yang berkaitan dengan hal pernikahan. Karena menikah adalah bukan hanya menyatukan ikatan suci di antara dua insan, melainkan menyatukan dua keluarga besar yang sebelumnya berbeda dari berbagai segi. Menurut kedua inspirative couple, dalam menunggu jodoh dapat dilakukan dengan mengisi waktu dalam kegiatan positif, ibadah yang meningkatkan kapasitas kepribadian kita hingga mendapat pasangan yang sesuai seperti janji Allah swt., pada Al Qur’an Surat An Nur ayat 26 tersebut. Adapun hiburan, dipersembahkan oleh LM Voice yang merupakan kelompok Nasyid dengan membawakan tiga lagu antara lain Kau Ditakdirkan Untukku, Kasih Kekasih dan Kun Anta. Kesuksesan kajian rutin ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Kajian rutin terakhir yang dipersembahkan oleh HIMA-IEKI ternyata berjalan dengan lancar, khidmat dan tetap meriah dengan nuansa yang didominasi warna merah muda. “Selama mempersiapkan acara ini, banyak hal yang ditakutkan yang mungkin bisa saja terjadi di luar dugaan. Namun, Alhamdulillaah acara berjalan dengan cukup memuaskan karena melihat banyaknya peserta yang hadir, pembicara dengan pematerian yang luar biasa juga dengan metode tanya jawab berupa talkshow menarik dan unik.” begitu pengakuan Sindi Puspitasari salah satu panitia penyelenggara kajian dan talkshow tersebut. (Istikoma_Mahasiswa IEKI FPEB UPI)

LKBB Golden Globe ke XI Menwa UPI, Meriah

$
0
0
img-20161122-wa0001img-20161122-wa0000 Bandung, UPI

Minggu pagi (13/11/2016), suatu ajang kompetisi meriah yang memperebutkan Piala Bergilir Pangdam III/ Siliwangi, “Golden Globe” (Gebyar Lomba Baris Berbaris Eksis) ke XI antar pelajar SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Jawa Barat dan Banten secara resmi dibuka oleh Pembina Menwa Batalyon XI Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Cik Suabuana, M.Pd.

“Saya mengapresiasi kinerja Komandan Batalyon beserta staff yang berhasil menyelenggarakan Lomba Keterampilan Baris Baris yang ke XI, tanpa kerja keras dari mereka, acara ini tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik,” ujar Cik.

Komandan Menwa Batalyon XI, Urai Ramadhani mengatakan, Golden Globe ke XI kali ini bertemakan ‘Generasi Muda yang Menjunjung Tinggi Nasionalisme, Bela Negara dan Sportifitas’ yang merupakan agenda tahunan Menwa YON XI.

img-20161122-wa0004“Tahun 2016 sekarang, sebanyak 52 regu, yang terdiri dari 32 regu SMA/MA dan 20 regu SMP/MTs yang berasal dari Bandung, Garut, Subang, Purwakarta, Sukabumi dan Tasikmalaya  ikut serta dalam kompetisi ini. Jumlah peserta meningkat drastis sejak tahun lalu. Saya acungkan jempol atas semangat juang dari para peserta,” papar Urai.

Kompetisi ini dihadiri oleh Wakil Rektor UPI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Asep Kadarohman, M.Si., Kol. Sujan (Secapa AD), Letkol. Harlansyah (Pby. Komsos Kodam III/ Siliwangi), Myr. Sigit S. (Dansatsis Pa. Pusdikkum TNI AD), Kapten Baharuddin (Kaurpuanter Rindam III/ Siliwangi), Kapten A. Rivanga (Kaurpers Ajendam III/ Siliwangi), Iptu. Adi Mulyadi S. SPd. (Kanitlantas Polsek Cidadap), Korps Menwa Batalyon XI/ UPI, civitas akademika UPI serta para undangan lainnya.

LKBB Golden Globe ke XI mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Terbukti dengan adanya trophy bagi para peserta yang unggul, diantaranya trophy dari Kemenpora RI, Pangdam III/ Siliwangi, Ajendam III/ Siliwangi, Rindam III/ Siliwangi, Pussen Arhanud, Brigif 15 Kujang, Lanud Husein Sastranegara, Polsek Cidadap, serta Polsek Sukajadi. Di samping itu, bagi regu yang menjadi Juara Umum baik tingkat SMA/MA maupun SMP/MTs mendapatkan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 1.000.000,-. (‘Azmi/AdminYONXI)

img-20161122-wa0001

  Daftar Juara LKBB Golden Globe ke XI: Kategori SMP/Mts: Juara Umum: SMPN 1 Bojong Purwakarta Juara PBB Murni: 1. SMPN 1 Bojong Purwakarta, 2. SMP Bakis Nusantara 666 Cileunyi, 3. SMPN 1 Lembang Juara Harapan PBB Murni: 1. SMPN 4 Lembang, 2. SMPN 1 Karang Pawitan Garut, 3. SMPN 1 Margahayu Bandung Juara Madya PBB Murni: 1. SMPN 2 Subang, 2. SMPN 27 Bandung, 3. SMPN 3 Bandung Juara Bina PBB Murni: 1. SMPN 10 Tasikmalaya, 2. SMPN Sumatra 40 Bandung, 3. SMPN 6 Lembang Juara Variasi dan Formasi: 1. SMPN 1 Bojong Purwakarta, 2. SMP Bakis Nusantara 666 Cileunyi, 3. SMPN 4 Lembang Juara Harapan Variasi dan Formasi: 1. SMPN 1 Karang Pawitan Garut. 2. SMPN 1 Margahayu Bandung, 3. SMPN 1 Lembang Danton Terbaik : SMPN 1 Bojong Purwakarta Kostum Terbaik : SMP Bakis Nusantara 666 Cileunyi Favorit : SMPN 1 Bojong Purwakarta Kategori SMA/MA: Juara Umum: SMAN 1 Cipeundeuy Subang Juara PBB Murni: 1. SMAN 1 Cipeundeuy Subang, 2. SMAN 1 Wanayasa, 3. SMKN 45 Lembang Juara Harapan PBB Murni: 1. SMAN 1 Cileunyi, 2. MAN 2 Subang, 3. SMAN 1 Purwadadi Juara Madya PBB Murni: 1. SMKN 2 Bandung, 2. SMAN 2 Subang, 3. SMK Taruna Terpadu Lembang Juara Bina PBB Murni: 1. SMK KBU Limbangan Garut, 2. MAN 1 Tasikmalaya, 3. SMKN 1 Sukabumi Juara Variasi dan Formasi: 1. SMAN 1 Cipeundeuy Subang, 2. SMAN 1 Wanayasa, 3. SMK KBU Limbangan Garut Juara Harapan Variasi dan Formasi: 1. SMA 18 Garut. 2. MAN 2 Subang, 3. SMKN 45 Lembang Danton Terbaik: SMAN 1 Cipeundeuy Subang Kostum Terbaik: SMA 18 Garut Favorit: SMAN 1 Cipeundeuy Subang

Tingkatkan Produktivitas Kinerja, LPPM UPI Terapkan ISO 9001:2008

$
0
0
img_20161115_132402img_20161123_083157 Bandung, UPI Pentingnya ISO 9001:2008 yang diterapkan di LPPM bertujuan untuk peningkatan mutu layanan pendidikan memberikan jaminan pelayanan kepada pelanggan baik mahasiswa, dosen dan masyarakat, serta terkendalinya jejak rekam dokumen sistem alur yang dilakukan. LPPM berbenah diri melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan komitmen mutu yang bersifat perbaikan dan penyempurnaan secara berkesinambungan dan terus menerus (continous improvement) yang salah satunya adalah penyempurnaan manajemen organisasi yang berkualitas dan profesional dengan menerapkan ISO 9001:2008. Pada tanggal 15 November 2016 LPPM menyelenggarakan rapat tinjauan manajemen dan melakukan pelatihan dalam rangka implementasi sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai salah satu kunci peningkatan kinerja pegawai di Lingkungan LPPM UPI. Pelaksanaan Audit eksternal ISO 9001:2008 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2016 dengan Auditor Sulastri Yekti Utami Rivai, S.Pi. dari PT. URS Services Indonesia didampingi oleh Ir. Adnan selaku konsultan ISO dari CV. Vidya Consultans. Audit dilakukan terhadap kinerja setiap unit yang berada di lingkungan LPPM mulai dari Sub Bagian Program, Sub Bagian Data Informasi dan Publikasi, Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, dan  Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. Dilanjutkan dengan audit terhadap Management Representative (MR). img_20161115_132402 Pelaksanaan Audit Eksternal berjalan dengan baik dan lancar. Semoga Implementasi ISO 9001:2008 memberikan manfaat dan berkomitmen dalam upaya pencapaian produktivitas kinerja bagi Universitas, khususnya LPPM sebagai lembaga pendukung Universitas Pendidikan Indonesia menuju perguruan tinggi World Class University dalam bidang pendidikan. (Linda Setiawati)

1.500 Penonton Hadiri Pagelaran Seni dan Pameran Seni Rupa UPI Kampus Purwakarta

$
0
0
pagelaran-seni-purwakarta-1pagelaran-seni-purwakarta-1 Purwakarta, UPI Sebanyak 1.500 penonton hadir menyaksikan Pagelaran Seni Tari, Drama dan Pameran Seni Rupa 2016, di Aula Barat UPI Purwakarta. Selasa - Rabu (22-23 /11/2016). Pengungjung berasal dari siswa dan guru seluruh sekolah yang ada di Purwakarta baik dari Paud, TK, SD, maupun Mahasiswa PGSD dari universitas lain serta dari masyarakat umum Purwakarta. Pagelaran Seni 2016 yang diselenggarakan oleh Mahasiswa PGSD UPI Purwakarta angkatan 2015 ini dibuka langsung oleh Direktur UPI Purwakarta Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. dengan pelepasan balon. Acara pagelaran ini bertemakan "Dunia Imajinasi di Tanah Legenda" dengan dua subtema pertunjukan yaitu Dunia Kebun pada hari Selasa  dan Dunia Hutan pada hari Rabu, Pagelaran Seni tahun 2016 yang dibimbing langsung oleh dosen Seni Tari yaitu Hayani Wulandari, M.Pd. serta dosen Seni Rupa yaitu Asri Wibawa Sakti, M.Pd., Hj. Ety Sukaetini, M.Pd. , dan Dian Kencana, M.Pd. Acara ini dirancang sebagai tugas mata kuliah mahasiwa agar dapat memberikan edukasi melalui seni berbasis pendidikan. Menurut Hayani Wulandari "Kegiatan pergelaran seni tari, drama dan pameran seni rupa 2016 merupakan bentuk dari aktualisasi mahasiswa untuk berkarya dan berinovasi serta memberikan nilai edukasi bagi masyarakat, sekolah, guru serta siswa di kab Purwakarta, Sukses selalu untuk angkatan 2015, Selamat berapresiasi untuk semua". Tujuan dari pagelaran ini untuk mengapresiasikan hasil karya Mahasiswa UPI Purwakarta dengan memberikan nilai edukasi bagi masyarakat, sekolah, guru serta siswa di Kabupaten Purwakarta. pagelaran-seni-purwakarta-2 Dengan adanya pagelaran dan pameran ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan baru agar dapat mengenal lebih jauh tentang Dunia Kebun dan Dunia Hutan ini. Karena dengan adanya pagelaran ini membuat anak-anak lebih mudah memahami hal baru tersebut yang di kemas jenaka dalam dramanya sehingga lebih menghibur yang mungkin sulit dijumpai pagelaran seperti ini di masa kini. Penampilan Dunia Kebun di hari pertama menampilkan berbagai macam karakter hewan dan tumbuhan seperti musang, bearnard, keledai, bunga krisan, bunga matahari, bambu, pohon mahoni dll. Sedangkan hari kedua yaitu Dunia Hutan menampilkan berbagai karakter hewan dan tumbuhan juga seperti monyet, serigala, badak, kepik, pohon dadap , flamboyan, pohon ki hujan, dll. (DN)
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live