



Dr. Judhistira Aria Utama, M.Si.1
Laboratorium Bumi dan Antariksa
Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan MIPA, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Anggota Tim Perumus Naskah Akademik Kriteria Imkan Rukyat & Bergiat di Konsorsium Rukyat Hilal Hakiki (KRHH)
Ferry Mukharradi Simatupang, M.Si.
Program Studi Astronomi, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jika merujuk pangkalan data The Islamic Crescent Observation Project (ICOP) yang mendokumentasikan kegiatan pengamatan hilal (fase Bulan sabit pertama pascakonjungsi yang wujud setelah terbenamnya Matahari) di seluruh dunia dalam kurun waktu 1859 hingga 2000, dapat dijumpai satu kondisi yang menyerupai situasi yang akan dihadapi para pemburu hilal di Indonesia pada Kamis petang, 14 Juni 2018 yang akan datang. Data tersebut berupa laporan keberhasilan mengamati hilal secara kasat mata (mata telanjang) oleh Isiaq dari lokasi di dekat khatulistiwa (60 30’ Lintang Utara, 30 24’ Bujur Timur) pada 31 Juli 2000 silam. Pada waktu terbaik (best time) pengamatan kala itu, umur Bulan sejak fase Bulan mati atau konjungsi adalah 16,8 jam (sementara di Lhok Nga NAD, dengan koordinat 50 28’ Lintang Utara, 950 15’ Bujur Timur, pada 14 Juni 2018 nanti sebesar 16,6 jam), lama Bulan di atas ufuk 36 menit (Lhok Nga, 37 menit), beda tinggi Matahari – Bulan 8,40 (Lhok Nga, 8,60), dan elongasi 8,60 (Lhok Nga, 9,20). Kemiripan parameter-parameter Bulan dalam kasus hilal penentu awal Syawal 1439 H dengan yang pernah terjadi dalam kasus di atas, memberikan optimisme tersendiri bahwa umat Muslim Indonesia akan mengakhiri Ramadan dan menyongsong fajar Syawal tahun ini secara serentak. Dari kalkulasi (hisab) astronomis, fase Bulan mati akan terjadi pada Kamis 14 Juni 2018 pukul 02:44 WIB (= 03:44 WITA, 04:44 WIT). Aktivitas mengamati (rukyat) hilal akan dilakukan pada petang hari yang sama, tidak lama setelah Matahari terbenam. Pada saat Matahari terbenam di suatu tempat, yang ditandai dengan tepi atas piringan Matahari berada di ufuk, tidak serta-merta langit menjadi gelap. Langit masih cukup terang akibat hamburan sinar Matahari oleh atmosfer, yang akan menyulitkan pengamat untuk dapat mengesani sosok hilal yang tipis dan redup dengan modus pengamatan mata telanjang. Dengan semakin dalamnya posisi Matahari di bawah ufuk, langit di ufuk barat pun secara gradual menjadi lebih gelap yang akan membantu pengamat untuk memperoleh kontras yang baik guna mampu mengesani hilal. Dari pengalaman empirik mengamati hilal sejak tahun 1990-an, Sdr. Achmad I. Adjie (pendiri dan pegiat astronomi di Konsorsium Rukyat Hilal Hakiki – KRHH), menemukan kaidah sederhana bahwa hilal dapat diamati kasat mata tidak mungkin lebih awal dari (rata-rata) 12 menit pascaterbenamnya Matahari. Kaidah ini dapat dibuktikan bersesuaian dengan prediksi model matematis, bahwa dalam selang waktu sejak terbenamnya Matahari hingga 12 menit setelahnya, kecerahan langit senja masih cukup kuat untuk mengalahkan kecerahan hilal. Mengingat waktu terbenamnya Bulan dalam fase konjungsi berdekatan dengan waktu terbenam Matahari, maka selama masa tunggu langit di dekat ufuk barat menjadi lebih gelap ketinggian Bulan di atas ufuk juga terus berkurang. Dalam peta kenampakan hilal global penentu awal Syawal 1439 H yang dibangkitkan menggunakan perangkat lunak Accurate Times 5.3 dari Mohammad Odeh (Gambar 1), sebagian besar wilayah Indonesia berada di arsiran warna biru yang menandai kawasan yang dapat mengamati hilal hanya dengan bantuan alat optik (binokular/teleskop dengan perbesaran sudut tertentu), sementara sebagian pulau Jawa dan seluruh Sumatera merupakan kawasan yang berpeluang dapat mengamati hilal dengan mata telanjang. Bilakah tersedianya jendela waktu mengesani hilal akan diperoleh memanfaatkan model Kastner yang dimodifikasi. Untuk keperluan ini digunakan lokasi Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang Lhok Nga, Nanggroe Aceh Darussalam, mewakili kawasan barat Indonesia yang berpeluang mengamati hilal secara kasat mata. Kurva kenampakan yang dihasilkan ditunjukkan dalam Gambar 2.Unit Kegiatan Mahasiswa Candradimuka merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan di UPI Kampus Sumedang yang memfokuskan setiap program kerjanya pada Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan Dosen Pembina Drs. Dadan Djuanda, M.Pd., dan Dr. Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd. sampai pahun 2024 ini UKM Candradimuka sudah mencapai angkatan ke-12.
Kegiatan P2M UKM Candradimuka dilaksanakan di Rumah Pintar Al-Barokah yang didirikan oleh Dra. Een Sukaesih di Sumedang, Jawa Barat. Meskipun mengalami kelumpuhan dan hanya bisa menggerakkan kepala, Dra. Een Sukaesih tetap bersemangat mendidik anak-anak dari rumahnya untuk mengamalkan ilmunya yang ia dapat ketika ia berkuliah di IKIP atau UPI. Rumah Pintar Al-Barokah ini menjadi pusat pembelajaran bagi anak-anak dan masyarakat sekitar, dengan berbagai program edukatif seperti Sentra Baca, Sentra Kriya, Sentra Komputer, dan Sentra Bermain.
Kegiatan P2M UKM Candradimuka yang dilaksanakan pada tanggal 1-6 Juli 2024 disambut baik oleh Pihak Desa Cibereum Wetan dan Pengurus Rumah Pintar Al-Barokah. Dengan persiapan dan koordinasi dari 2 bulan sebelumnya menghasilkan antusiasme masyarakat terutama anak-anak terhadap aktivitas yang akan dilaksanakan sangat tinggi, sehingga kegiatan ini berjalan lancar sampai akhir. Memiliki jargon “Kita bisa bersama, bersama kita bisa” UKM Candradimuka Angkatan 12 berhasil menyukseskan Kegiatan P2M Candradimuka 2024.
Nurroh Muna selaku ketua pelaksana Kegiatan P2M Candradimuka 2024 melaporkan bahwa kegiatan ini persiapkan oleh 50 Mahasiswa dan dihadiri pada hari pelaksanaan oleh 39 mahasiswa, terdapat beberapa event yang dilaksanakan yaitu bimbingan belajar untuk SD/Sederajat, reading time perpustakaan keliling, belajar mengaji di masjid berkolaborasi oleh pengurus masjid Al-Barokah, kunjungan UMKM susu kambing, senam pagi, post to post, family 100, serta fun games untuk Ibu-ibu dan anak-anak. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar bersosialisasi dan berkolaborasi untuk hidup dimasyarakat serta memperluas pengetahuan dan memberikan pengalaman kepada para mahasiswa calon pendidik untuk belajar menjadi guru berkualitas yang siap menghadapi perkembangan zaman.
“Kami, UKM Candradimuka Angkatan 12, telah melaksanakan dua dari tiga Tridharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian yang mencakup beberapa aktivitas pendidikan didalamnya. Kami juga sedang menjalani proses penelitian, yang merupakan satu dari tiga Tridharma perguruan tinggi yang belum kami laksanakan, di SDN Gudang Kopi II. Mudah-mudahan semua berjalan lancar sehingga kami dapat melaksanakan seluruh Tridharma perguruan tinggi. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kami tidak perlu lagi mengamalkannya; justru, kami harus lebih mendalaminya karena sebelumnya sudah memiliki pengalaman dalam melakukan pengabdian, pendidikan, dan penelitian.” Ujar Amanda Claudia Putri selaku Ketua Umum UKM Candradimuka Angkatan 12.Unit Kegiatan Mahasiswa Candradimuka Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Melaksanakan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) di Rumah Pintar Al-Barokah Desa Cibereum Wetan
Pada Minggu (30/06/2024) Tim pengabdian Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagi Calon Guru Sekolah Dasar. Pelatihan dilaksanakan secara luring dengan materi pokok “Cara atau Teknik Membuat RPP Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar”. Pelatihan ini diselenggarakan sebagai sarana untuk mempersiapkan calon guru guna meningkatkan kualitas pembelajaran serta profesionalitas guru, mendukung kebijakan pemerintah, menjawab tantangan pendidikan, sehingga berdampak pada pembentukan generasi penerus lulusan sekolah dasar.
Dr. Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd., selaku ketua pelaksana melaporkan kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 35 mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Kampus Sumedang dan menyebutkan bahwa yang paling penting dalam kegiatan pelatihan adalah bukan berapa jumlah peserta yang hadir tetapi bagaimana peserta yang hadir dapat terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan pelatihan dan dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembekalan materi mengenai teknik pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan selanjutnya praktik pembuatannya. Dalam praktek pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) para calon guru dibimbing dengan perlahan serta mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan RPP.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Kiki Rizki Saskia, S.Pd., Dr. Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd., Aah Ahmad Syahid, M.Pd., Dr. Isrok’atun, M.Pd., dan Drs. Dadan Djuanda, M.Pd. Adapun pelatihan ini dilaksanakan berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Candradimuka yang bergerak dibidang pendidikan seperti pengabdian, pendidikan, dan penelitian.
“Hasil dari pelatihan ini pastinya akan sangat berguna bagi mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar khususnya yang hadir kali ini untuk membantu atau menunjang di masa yang akan mendatang, jadi ketika nanti kalian tidak akan bingung dan tidak perlu mempelajari ulang karena hasil dari kegiatan ini berupa modul ajar yang akan disusun oleh masing-masing dari kalian” ujar Dr. Cucun Sunaengsih S.Pd., M.Pd., selaku ketua tim pengabdian. Dengan diselenggarakannnya kegiatan “Pelatihan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum Merdeka bagi Calon Guru Sekolah Dasar” ini diharapkan kedepannya para calon guru dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Desa Cikole telah menjadi saksi dari sebuah inisiatif luar biasa dalam upaya pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik. Pada hari Sabtu, 6 Juli 2024, Melalui Program Pengabdian Masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bakar. Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. Prayoga Bestari, M.Si., bersama tim yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa.
Program ini diketuai oleh Prof. Dr. Prayoga Bestari, M.Si., yang juga menjadi motor penggerak utama dalam pelaksanaan kegiatan. Beliau didampingi oleh tim pengabdian pada masyarakat, yaitu Prof. Dr. Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto, S.T., M.Eng., Prof. Dr. Rahmat, M.Si., dan Dr. Suryadi, M.Si. Selain para dosen, tim ini juga melibatkan mahasiswa yang antusias dan berdedikasi, antara lain Arya Destian, S.Pd., Gr., M. Rasyid, dan Zahwa Alya.
Tim pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan sampah plastik yang melimpah di Desa Cikole. Melalui program ini, mereka memperkenalkan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Program ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah sampah plastik, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat setempat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung pada hari Sabtu, 6 Juli 2024, di Desa Cikole. Desa ini dipilih sebagai desa binaan untuk program ini karena memiliki potensi besar dalam hal sumber daya manusia yang siap untuk berpartisipasi aktif serta kebutuhan yang mendesak untuk penanganan masalah sampah plastik.
Masalah sampah plastik adalah isu global yang memerlukan perhatian serius. Di Desa Cikole, sampah plastik telah menjadi masalah yang signifikan. Oleh karena itu, program ini diinisiasi sebagai upaya untuk memberikan solusi yang berkelanjutan dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Dengan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar, program ini tidak hanya mengurangi limbah plastik tetapi juga memberikan sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Program ini dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik. Tim dari UPI memberikan demonstrasi langsung mengenai proses konversi sampah plastik menjadi bahan bakar. Masyarakat diajari cara mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah plastik dengan menggunakan peralatan sederhana yang dapat mereka buat sendiri.
Hasil dari program ini sangat positif. Masyarakat Desa Cikole kini memiliki pengetahuan baru tentang pengelolaan sampah plastik dan pemanfaatannya. Mereka dapat memproduksi bahan bakar sendiri dari sampah plastik, yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau dijual untuk menambah penghasilan. Selain itu, desa ini menjadi lebih bersih dan lingkungan lebih terjaga.
Program ini merupakan bagian dari komitmen UPI dalam mengabdi kepada masyarakat dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah lingkungan. Dengan dukungan dari para akademisi dan mahasiswa, program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di Indonesia.
Pada saat bertemu dengan permasalahan sampah plastik di Indonesia, diperlukan suatu cara untuk menanggulanginya. Prof. Dr.Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto, S.T., M.Eng., professor teknik kimia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan fokus bidang teknologi partikel yang merupakan peneliti no 1 di Indonesia, telah memiliki jumlah publikasi lebih dari 400 di jurnal scopus, dan pernah dianugerahi Sinta award oleh Kementrian Riset dan Teknologi Kemenristek DIKTI pada tahun 2023, merancang sebuah alat pengubah sampah menjadi bahan bakar minyak dengan teknologi nano yang sederhana dan bisa digunakan di daerah terpencil.
Alat tersebut kemudian diujicobakan bersama tim, diantaranya Prof. Dr. Prayoga Bestari, M.Si., dan melibatkan mahasiswa yang antusias dan berdedikasi, Arya Destian, S.Pd., Gr., M. Rasyid, dan Zahwa Alya di salah satu daerah di kabupaten Bandung Barat. Secara singkatnya, chamber ini dapat mengatasi permasalahan tentang kebutuhan pentingnya pengolahan sampah plastik dan merubahnya menjadi bahan bakar seperti minyak tanah. Berbeda dengan pembakaran sampah secara langsung yang menimbulkan asap, alat ini mengurangi asap pembakaran sampah plastik dengan signifikan dan hampir tidak ada asap dari pembakaran plastik, dan bahkan menghasilkan minyak yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Bahkan peralatan ini dapat dimanfaatkan di daerah terpencil karena bisa menggunakan sumber energi yang ada (tanpa listrik) dan bisa didesain dengan mudah (Kontributor Humas UPI/Asep Bayu)
Bandung, UPI
Sebanyak 7 pembicara utama dengan 256 presenter, terlibat dalam Konferensi Internasional tahunan bidang Pendidikan Matematika dan IPA atau International Conference on Mathematics and Science Education (ICMScE). Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid atau daring dan luring oleh Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama East Asian Association for Science Education (EASE) dengan melibatkan 321 orang partisipan. Seminar berlangsung di JICA Gedung A - FPMIPA Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin hingga Rabu (8 – 10/7/2024).
Irma Rahma Suwarma, S.Si., M.Pd., Ph.D., sebagai Ketua Panitia Pelaksana dalam laporannya mengatakan bahwa acara ini menjadi ajang pertemuan bagi para akademisi, peneliti, dan pendidik internasional. Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., yang secara resmi membuka Joint Conference EASE-ICMScE 2024. Sementara itu, Dekan FPMIPA UPI Prof. Dr. H. Tatang Herman, M.Ed., dan Presiden EASE tampil untuk memeberikan sambutan.
Irma menjelaskan,”Tahun ini, EASE-ICMScE mengangkat tema Penguatan Pendidikan Sains dan Matematika sebagai Landasan Berharga bagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau "Strengthening Science and Mathematics Education as a Valuable Foundation for Sustainable Development Goals".”
EASE-ICMScE menghadirkan tujuh pembicara utama untuk menyampaikan presentasi di bidangnya masing-masing. Mereka adalah Prof. Dr. Tosihide Hirano dari Jepang, Prof. Dr. Chokchai Yuenyong dari Thailand, Prof. Dr. Wan Zhihong dari Hong Kong, Prof. Sri Rahayu, M.Ed., Ph.D., dari Indonesia, Prof. Fang-Ying Yang dari Taiwan, dan Profesor Hyoung-Yong Park dari Korea Selatan, serta Prof. Bao Hui Zhang, Ph.D., dari Tiongkok.
Irma Rahma Suwarma kembali mengungkapkan bahwa peserta konferensi ini beragam, dengan total pendaftar sebanyak 321 orang. Di antaranya, terdapat 256 presenter, baik daring maupun luring, yang mewakili berbagai negara. Peserta berasal dari seluruh wilayah anggota EASE yaitu Tiongkok Daratan, Hong Kong, Jepang, Korea, Taiwan, Indonesia, dan Thailand serta negara-negara seperti Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Jerman, dan Afrika.
Pada kesempatan ICMScE Tahun 2024, digelar juga Pameran Poster Penelitian. Pameran Poster Penelitian memberikan kesempatan bagi para akademisi untuk memamerkan temuan mereka dan terlibat dalam diskusi yang merangsang dengan rekan-rekan dari berbagai negara.
Agenda hari ke-2 meliputi presentasi dari keynote speakers dan invited speakers, sementara itu berlangsung juga sesi paralel presentasi baik secara daring maupun luring. Kegiatan ditutup dengan upacara penutupan yang meliputi pengumuman pemenang penghargaan dan pernyataan penutup dari ketua.
The EASE-ICMScE joint conference berjalan dengan sukses besar, mendorong kolaborasi internasional dan memberikan wawasan berharga tentang cara memperkuat pendidikan sains untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pertukaran ide, keahlian, dan perspektif budaya menjanjikan dampak yang langgeng pada lintasan global pendidikan sains, membuka jalan bagi masa depan di mana disiplin ilmu ini memberdayakan kita untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan. (dodiangga)
Bandung, UPI
Tim PPK ORMAWA Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Univeristas Pendidikan Indonesia telah kembali melaksanakan pengabdian di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dengan Judul Proposal ”Kukona (Kulit Kopi Serbaguna): Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Desa Cipanjalu untuk Penanganan Perubahan Iklim guna Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.
Pada Jumat (05/07/2024) Tim PPK ORMAWA Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Univeristas Pendidikan Indonesia telah Menyelenggarakan Sosialisasi Program Kukona (Kulit Kopi Serbaguna). Melalui Sosialisasi ini diharapkan masyarakat Desa Cipanjalu dapat memahami program yang disampaikan oleh tim PPK ORMAWA HMM FPTK UPI 2024.
Sosialisasi Program ini merupakan rangkaian awal dari proses pengabdian kepada masyarakat yang dimana sebagai alur dari sebuah proses informasi untuk disampaikan pada masyarakat desa agar dapat memahami program yang akan dilaksanakan nantinya. Sosialisasi ini dihadiri oleh 10 masyarakat Desa Cipanjalu yang diantaranya Petani Kopi, tempatnya di TK Kober Rahayu.
Sosialisasi ini juga disampaikan oleh Tim PPK ORMAWA HMM FPTK UPI 2024 yaitu Shofya Azzahra Muttaqin (Divisi Acara), Fadlan Nugraha Nur Pangestu (Divisi Alat dan Teknologi), dan anggota tim pelaksana lainnya.
Mereka menjelaskan bahwa dengan adanya pengolahan limbah yang baik dapat menanggulangi pencemaran lingkungan seperti bau busuk yang disebabkan oleh limbah tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama.
Selain itu program ini juga merupakan salah satu bentuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim karena selain menguangi limbah dan pencemaran lingkungan, program ini juga dapat menghasilkan produk energi baru terbarukan yang ramah lingkungan berupa biopelet dan biopestisida.
”Biopelet terbuat dari bahan organik tidak akan meninggalkan sampah lagi” ujar Shofya selaku anggtota tim pelaksana (Divisi Acara)
”Limbah kulit kopi sangat mencemari lingkungan khususnya pada Hulu Sungai” ujar Tokoh Masyarakat Desa setempat
Dalam pelaksanaan program ini, Tim PPK ORMAWA HMM FPTK UPI 2024 akan merancang alat pembuat biopelet dan biopestisida yang akan diserahkan kepada masyarakat Desa Cipanjalu.
”Karena ini awal permulaan, bakalan ada jangka panjang untuk programnya” ujar Fadlan selaku anggtota tim pelaksana (Divisi Alat dan Teknologi)
Masyarakat Desa Cipanjalu sangat antusias dengan adanya Sosialisasi Program Kukona (Kulit Kopi Serbaguna). Oleh karena itu, Semoga dengan adanya sosialisasi ini program yang telah Tim PPK ORMAWA HMM FPTK UPI 2024 rancang dapat berjalan dengan maksimal dan dapat memberikan manfaat pada masyarakat sekitar (Kontributor Humas UPI/Rizky Adi Zuliansah)
Sukabumi, UPI
Pada hari Jumat, 21 Juni 2024, dilaksanakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat berupa "Pelatihan Deteksi Dini Perkembangan Anak Bagi Guru PAUD di Sukabumi" secara daring melalui Zoom. Pelatihan ini melibatkan dosen dan mahasiswa Psikologi UPI, serta diikuti oleh 42 peserta, termasuk dosen sebagai pemateri, mahasiswa sebagai fasilitator, dan guru PAUD di Sukabumi sebagai peserta.
Pelatihan tersebut mencakup beberapa tahap: pre-test, pemaparan materi oleh dosen, studi kasus, sesi tanya jawab, pengisian daftar hadir, dan pemberian tugas mandiri untuk praktik. Kegiatan berlangsung dari pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore dengan materi awal "Deteksi Dini Perkembangan Anak" oleh Dr. Dra. Herlina, Psikolog. Materi ini membahas dasar-dasar deteksi dini perkembangan anak, sehingga peserta pelatihan dapat menerapkannya pada siswa mereka.
Selanjutnya, Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., Psikolog, membawakan materi tentang "Konsep Perkembangan dan Observasi," yang mencakup perkembangan manusia dari masa prenatal hingga lanjut usia, dengan fokus pada anak usia dini dan teknik observasi perilaku anak. Pelatihan dilanjutkan dengan materi "Variasi dalam Perkembangan: Konsep Anak Berkebutuhan Khusus, Hambatan Intelektual, Hambatan Sensori, Kesulitan Belajar Membaca dan Menulis" oleh Drs. MIF Baihaqi, M.Si., disertai contoh dan video. Materi ini diperkaya dengan pembahasan "Attention-Deficit Disorder/Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD)" oleh Hanna Maryama, S.Psi., M.Psi., dan "Anak Berbakat (Gifted)" oleh Ismawati Kosasih, S.Pd.I, M.Si., sebagai materi penutup pelatihan.
Selanjutnya diberikan tugas kelompok, post-test, evaluasi diri, evaluasi pelatihan, dan penutupan dengan penyerahan tugas mandiri yang dikerjakan secara berkelompok. Hasil tugas mandiri tersebut dipresentasikan pada pelatihan luring yang diadakan pada 2-3 Juli 2024 di SMPN 1 Cikakak, Sukabumi. Pelatihan luring dimulai dengan review materi dari pelatihan daring, presentasi hasil tugas mandiri, evaluasi, pemberian sertifikat, serta foto bersama.
Seluruh rangkaian program pengabdian ini melibatkan dosen, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, serta mitra program yaitu Kabupaten Sukabumi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), dan para guru PAUD sebagai peserta pelatihan. Setelah pelatihan selesai, dilakukan dokumentasi foto bersama.
Ditulis oleh: Fauzan Ali Hibatullah
Gambar oleh: Deri Fauzan Prawira & Nur Huda Linnas
Sukabumi, UPI
Pada Hari Rabu, 3 Juli 2024, SMPN 1 Cikakak Pelabuhan Ratu Sukabumi dipilih menjadi salah satu tempat Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang di selenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Di tempat tersebut diselenggarakan pelatihan-pelatihan yang diinisiasi oleh berbagai kelompok salah satunya yaitu kelompok yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, M. Pd. Kelompok yang beranggotakan Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd, Dr. Dadang Yunus Lutfiansyach, M.Pd, dan Dr. Cucu Sukmana, M.Pd. ini, mengadakan kegiatan pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Peningkatan Kompetensi Jabatan Fungsional Penilik Menuju Transformasi Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Nonformal di Sukabumi”. Pelatihan ini ditujukan bagi para penilik di Kab. Sukabumi. Pelatihan yang diselenggarakan tanggal 3 Juli 2024 ini sejatinya merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan yang sebelumnya sudah diselenggarakan secara online pada tanggal 18 Juni 2024. Kedua kegiatan ini banyak dihadiri oleh para penilik yang berada di Wilayah Kabupaten Sukabumi. Tercatat hampir 30 orang penilik ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan baik itu secara offline maupun online.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan secara online memuat pelatihan mengenai Transformasi Peran Penilik Sebagai Pendamping Untuk Mewujudkan Satuan PNF yang berkualitas. Pelatihan ini mengundang pemateri yang sudah mempunyai rekam jejak yang baik dalam dunia profesi kepenilikan, beliau juga sekaligus sekjen organisasi profesi dari Ikatan Penilik Indoensia (IPI) yaitu Dr. Riyantini, M.Pd. Beliau sebagai pemateri menekankan tentang pentingnya peran penilik dalam pendampingan Satuan PNF dan peningkatan mutu Satuan PNF. Oleh karena itu penilik harus mempunyai kompetensi yang unggul dan senantiasa bertransformasi menjadi lebih baik lagi.
Di sisi lain, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara offline pada tanggal 3 Juli 2024 juga tidak kalah seru dan menarik atensi para peserta pelatihan. Pelatihan ini diselenggarakan dalam bentuk sharing session sehingga para penilik dapat dengan leluasa bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan keresahan selama melakukan pendampingan di lapangan bersama para pemateri dan peserta lainnya. Dibangun dengan suasana pelatihan yang lebih santai dan mengalir, para penilik turut antusias sehingga banyak dari mereka yang turut berpartisipasi aktif untuk menyampaikan garis besar tugas mereka sebagai penilik di lapangan.
Pada sesi kali ini, Dr. Dadang Yunus Lutfiansyach, M.Pd, anggota kelompok PKM sekaligus dosen dan praktisi Pendidikan Masyarakat menyampaikan dan menjawab berbagai macam permasalahan yang dihadapi penilik di lapangan dan menyampaikan penguatan kepada para penilik.
Yang membuat pelatihan ini makin menarik, adalah para penilik diajak untuk membuka cakrawala ilmunya dan berkenalan lebih jauh mengenai dunia kepenilikan serta dunia Pendidikan Masyarakat, khususnya mengenai pendidikan nonformal dan informal di negara lain yaitu Jepang. Pada sesi ini, dilakukan sharing session bersama Dosen sekaligus Praktisi Pendidikan Masyarakat yang banyak mengetahui mengenai dunia Pendidikan Nonformal di Jepang yaitu bersama Bapak Sodikin, M.Ed., Ph.D serta bersama salah satu mahasiswa Exchange Program Magister Pendidikan Masyarakat yaitu Hiromu Inoue. Mereka menjelaskan banyak informasi mengenai manajemen Kominkan (salah satu Satuan PNF) dan tugas seorang penilik atau supervisor di Jepang. Para peserta sangat antusias dan menanyakan berbagai hal kepada kedua narasumber tersebut.
Pelatihan ini diselenggarakan selama kurang lebih 3 jam. Sebagai penutup, pelatihan ini telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi para penilik khususnya dalam meningkatkan kompetensinya sehingga dapat mewujudkan Satuan PNF yang berkualitas.
Bandung, UPI
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 1205/UN40/KP.09.04/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., diangkat dalam Jabatan sebagai Ketua Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Masa Bakti 2024-2026 menggantikan Prof. Dr. H. Sumarto, M.SIE.
Menurut penuturan Prof. Yadi Ruyadi, berdasarkan Surat Keputusan Rektor tersebut menyatakan bahwa jabatan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Masa Bakti 2021-2024 telah berakhir pada tanggal 23 Juni 2024. Selanjutnya, berdasarkan surat Senat Akademik Nomor B-124/UN40.SA/KP.08.01/2024 tanggal 24 Juni 2024 perihal Permohonan Penerbitan SK Rektor UPI tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Sekretaris SA, telah terpilih Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia periode 2024-2026. Prof. Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., diangkat dalam Jabatan sebagai Ketua Senat Akademik dan Dr. H. Andhy Setiawan, S.Pd., M.Si., diangkat dalam Jabatan sebagai Sekretaris Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sebuah wawancara di Ruang Ketua Senat Akademik Lt. 3 Gedung University Center Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (15/7/2024).
“Dengan berakhirnya jabatan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik UPI Masa Bakti 2021-2024 pada tanggal 23 Juni 2024, selanjutnya dilakukan penetapan Anggota Senat baru pada tanggal 24 Juni 2024 untuk periode 2024-2029. Berikutnya, harus dilakukan pemilihan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik baru yang dipimpin oleh Pimpinan Sidang sementara,” ungkapnya.
Pimpinan Sidang sementara tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Disman, M.S., dan Dr. Juliana, M.E.Sy., ungkapnya lagi, dan dalam prosesnya Ketua dan Sekretaris Senat Akademik baru terpilih secara aklamasi. Pemilihan secara aklamasi tersebut merupakan kondisi yang baik, tidak harus dilakukan pemungutan suara karena itu kurang baik. (dodiangga/foto:ravie)
Bandung, UPI
Senat Akademik (SA) menggelar Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan agenda Pembacaan dan Pengesahan Risalah Rapat Pleno Senat Akademik tanggal 24 Juni 2024; Pemilihan Anggota Komite Pengawasan Akademik; Pemilihan Ketua dan Sekretaris Komite Pengawasan Akademik; Pemilihan Anggota Komisi A, B, C dan D; dan Pemilihan Ketua dan Sekretaris Komisi A, B, C dan D.
Hadir dalam kesempatan tersebut anggota Senat Akademik Ex Officio, anggota Senat Akademik Perwakilan Fakultas/Kampus UPI di Daerah, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), Fakultas Kedokteran (FK), Kampus UPI di Serang, Kampus UPI di Sumedang, dan Kampus UPI di Tasikmalaya, serta Kampus UPI di Cibiru.
Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia berlangsung di Ruang Rapat Gedung University Center Lt. 3 Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (15/7/2024).
Menurut penuturan Ketua Senat Akademik UPI Prof. Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., dalam sebuah wawancara dijelaskan bahwa setelah menggelar Rapat Pleno Senat Akademik (SA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pertama pada Senin (24/6/2024), baru terbentuk Anggota, Ketua dan Sekretaris SA, maka pada Senin (15/7/2024) dilakukanlah Rapat Pleno SA UPI ke-2 untuk merancang dan menetapkan Komite Pengawas Akademik (KPA) dan Ketua dan Sekretaris dari masing-masing Komisi.
Senat Akademik UPI memiliki 4 Komisi, yaitu Komisi A Bidang pendidikan, Komisi B Bidang kelembagaan akademik, Komisi C Bidang penelitian, pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat dan Komisi D Bidang penjaminan mutu.
Sementara itu di dalam peraturan Majelis Wali Amanat, lanjutnya, Komite Pengawas Akademik adalah perangkat Senat Akademik yang berfungsi melakukan pengawasan atas penyelenggaraan bidang akademik di UPI secara independen.
Ditegaskannya,”Komite Pengawasan Akademik bertugas melaksanakan fungsi Senat Akademik dalam hal pengawasan pelaksanaan kebijakan akademik yang meliputi pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan UPI untuk dan atas nama SA; dan menyusun bahan masukan atas kinerja Rektor dalam bidang akademik kepada SA.”
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia, telah ditetapkan Dr. paed. Sjaeful Anwar, M.Sc., sebagai Ketua Komite Pengawas Akademik dan Pupung Purnawarman, M.Sc., Ph.D., sebagai Sekretaris, sementara itu Dr. Yatti Sugiarti, M.P., Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si., dr. Kurnia Eka Wijayanti, M.KM., Ph.D., Dr. Ilfiandra, M.Pd., dan Prof. Drs. Herli Salim, M.Ed., Ph.D., sebagai Anggota.
Di sisi lain, untuk Komisi A dipimpin oleh Prof. Dr. Asep Herry Hernawan, M.Pd., sebagai Ketua dan Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd., sebagai Sekretaris. Komisi B dipimpin oleh Dr. Nanang Supriatna, M.Sn., sebagai Ketua dan Dr. Meta Arief, M.Si., sebagai Sekretaris. Komisi C dipimpin oleh Prof. Fitri Khoerunnisa, Ph.D., sebagai Ketua dan Dr. Juliana, M.E.Sy., sebagai Sekretaris. Sementara itu, Komisi D dipimpin oleh Dr. Syarif Hidayat, M.Pd., sebagai Ketua dan Dr. Asep Saepudin, M.Pd., sebagai Sekretaris. (dodiangga/foto:ravie)