Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

UKM BAQI UPI Berantas Buta Huruf Al-Quran di Kalangan Mahasiswa UPI

$
0
0
 “Aku tidak paham dengan kebanyakan manusia yang fasih terhadap perkataan yang tidak bermanfaat namun gagap dan kaku terhadap bacaan Al-Quran. Kurangkah peringatan yang Allah timpakan atas kaum sebelummu?” (Ibnu Saifuddin) Bandung, UPI Al-Quran adalah salah satu kitab Allah yang merupakan pedoman bagi umat Islam. Sebagai umat Islam, kita patut mengimani Al-Quran. Ada beberapa cara / tahapan dalam mengimani Al-Quran, yaitu: 1) Mempelajari; 2) Membaca; 3) Mentadzaburi (mempelajari tafsirannya, memahami isi kandungannya, menghafalkannya, dan lain-lain); 4) Mengamalkan (untuk diri sendiri dan mengajarkan kepada orang lain); dan 5) Menjaga. Mempelajari Al-Quran merupakan langkah dasar yang sangat menentukan. Mempelajarinya merupakan gerbang awal agar kita dapat melaksanakan tahapan-tahapan berikutnya dalam mengimani Al-Quran. Membaca Al-Quran tidak cukup hanya dengan lancar saja, tetapi harus sesuai dengan kaidah tajwid sehingga belajar membacanya pun terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama akibat begitu luasnya kandungan ilmu Al-Quran. Di UPI ini, terdapat pengklasifikasian mahasiswa yang tergolong sudah bisa dan yang belum bisa baca Al-Quran. Tingkatan klasifikasi tersebut yaitu: TPD1 (Tingkat Pra Dasar 1), yaitu yang belum bisa membaca huruf hijaiyah mandiri atau yang sudah bisa membaca huruf hijaiyah mandiri tetapi masih tertukar-tukar; TPD2 (Tingkat Pra Dasar 2), yaitu yang sudah bisa membaca huruf bersambung namun masih terbata-bata; TD (Tingkat Dasar), yaitu yang sudah bisa membaca dengan lancar namun bacaannya relatif salah (tidak sesuai dengan tajwid); TT (Tingkat Terampil), yaitu yang sudah bisa membaca dengan lancar dan bacaannya relatif benar; dan TM (Tingkat Mahir), yaitu yang sudah menguasai tajwid praktis dan teoritis. Dari tingkatan di atas, yang dikatakan sudah bisa membaca Al-Quran adalah yang tergolong TT dan TM. Sementara yang tergolong TPD1, TPD2 dan TD dikatakan belum bisa baca Al-Quran. Faktanya, dari tahun ke tahun banyak mahasiswa UPI yang belum bisa membaca Al-Quran. Di UPI ini, mahasiswa yang belum bisa baca Al-Quran tersebut digarap/dilakukan treatment. Treatment ini dilakukan kepada seluruh mahasiswa baru yang mengontrak Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Jadi di awal perkuliahan PAI, mahasiswa tersebut dites terlebih dahulu bacaan Al-Qurannya satu-persatu. Bagi mereka yang belum lulus tes baca Al-Qurannya, maka diwajibkan mengikuti Bimbingan Baca Al-Quran yang digarap oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Baca Quran Intensif (UKM BAQI) UPI. Program Bimbingan Baca Al-Quran ini secara khususnya dikoordinatori oleh Departemen Pendidikan Al-Quran UKM BAQI UPI yang mempunyai jargon: “Berantas buta huruf Al-Quran, Allahu Akbar!”. Di semester genap 2017 ini, mahasiswa baru dari 4 Fakultas yakni dari FPIPS, FPMIPA, FPOK, dan FPEB yang mengontrak mata kuliah PAI terhitung ada sejumlah 1.400 mahasiswa yang tergolong belum bisa membaca Al-Quran. Mahasiswa yang belum lulus baca Al-Quran tersebut selanjutnya diwajibkan mengikuti kegiatan Bimbingan Baca Al-Quran. Pelaksanaan program ini disesuaikan dengan jadwal kegiatan Tutorial. Adapun pada semester genap 2017 ini kegiatan BBQ ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu mulai tanggal 19 Februari hingga tanggal 29 April 2017 dari pukul 07.00-08.20 WIB, bertempat di Masjid Al-Furqon. Sungguh indah melihat pemandangan para anak muda yang memakmurkan masjid dengan menggelorakan Al-Quran. Teknis Bimbingan ini yakni dibagi kelompok sesuai dengan tingkatannya. Rata-rata dibagi kelompok yang beranggotakan 10 orang/kelompok. Setiap kelompok dibimbing oleh pengajar. Para pengajarnya selain mengajar, juga turut belajar. Karena ada pembinaan pengajarnya pula yang bertujuan untuk menyamakan persepsi dan untuk memberi sedikit suplement kepada pengajar. Pembinaan pengajar ini dilakukan setiap dua minggu sekali. Selanjutnya, pada hari Sabtu, 7 Mei 2017 baru saja diselenggarakan postest, yakni pengetesan akhir bagi para mahasiswa yang mengikuti kegiatan Bimbingan Baca Al-Quran tersebut. Postest ini bertujuan untuk mengetes sejauh mana perkembangan baca Al-Quran peserta BBQ tersebut. Hasil tes ini akan dilaporkan kepada para dosen MKDU PAI. Semoga kegiatan ini bisa semakin mengalami peningkatan dan semoga mendatangkan rahmat dan ridho Allah Swt. (Dewi Sinta/Mahasiswa IPAI 2015, Crew Departemen Pendidikan Al-Quran UKM BAQI UPI)

Edaran Peringatan Hari Lahir Pancasila

$
0
0
Bandung, UPI Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang penetapan 1 Juni sebagai hari lahir pancasila dan hasil pertemuan Kementerian dengan perwakilan dari wakil rektor/direktur bidang kemahasiswaan, Kemenristekdikti akan melaksanakan peringatan hari lahir Pancasila dengan kegiatan-kegiatan yang relevan. Sekaitan dengan Surat Edaran Nomor: 362/B/SE/2017 dari Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, bahwa para Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi diharapkan untuk melaksanakan hal-hal berikut: Melaksanakan upacara pada tanggal 1 Juni 2017 untuk memperingati Hari Lahir Pancasila; Membuat baligo dengan tema “Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” untuk ditempatkan pada posisi strategis di lingkungan perguruan tinggi pada tanggal 25 Mei s.d 7 Juni 2017; Bagi mahasiswa akan diadakan kegiatan sebagai berikut:
  1. Lomba membuat quote, pendapat, atau ide tentang Pancasila dengan tegar/hashtag #CintaPancasila yang disertakan menyebut (mention) akun resmi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui media sosial twitter (@kemristekdikti) dan instagram (ristekdikti). Lomba ini menyediakan hadiah berupa beasiswa prestasi bagi 10 mahasiswa dengan quote, pendapat, pernyataan dan ide tentang Pancasila terbaik yang akan ditetapkan oleh tim juri;
  2. Lomba membuat film pendek yang bertemakan “Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” bagi mahasiswa di seluruh tanah air mulai 25 Mei d. 1 Oktober 2017;
  3. Lomba membuat karya tulis ilmiah dengan tema “Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” bagi mahasiswa di seluruh tanah air mulai 25 Mei s.d. 10 Agustus 2017.
Ketentuan perlombaan pada poin b dan c akan diumumkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. (sumber : http://belmawa.ristekdikti.go.id)

Menwa UPI Turut Serta Lestarikan Curug Sigay

$
0
0
Bandung, UPI Anggota karang taruna Kelurahan Isola yang menamakan dirinya Karang Taruna Bumi Siliwangi serta dimotori langsung oleh Lurah Kelurahan Isola menyambangi air terjun alami Curug Sigay yang berada di belakang Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia. Jumat, (19 Mei 2017). Selain karang taruna, Gober yang merupakan salah satu tim khusus pembersih  wilayah Kelurahan Isola diturunkan pula untuk membantu jalannya sebuah acara yang bernama Kerja Bakti Curug Sigay. Pemandangan berbeda terlihat ketika beberapa anggota Menwa Batalyon XI Universitas Pendidikan Indonesia pun turut serta mengikuti kegiatan tersebut. “Kerja bakti ini memang sudah biasa kita lakukan bahkan hingga 1 bulan sekali, namun dengan luasnya wilayah Kelurahan Isola maka tidak setiap bulan kita memfokuskan Curug Sigay sebagai sasaran pembersihan,” tegas Lurah Isola yang turut semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan kerja bakti yang berlangsung selama kurang lebih setengah hari ini memfokuskan pada pembersihan sampah plastik serta stereofoam yang sangat sulit terurai apalagi di area sungai. Satu demi satu kantong trashbag terisi penuh oleh sampah yang memang telah lama menjadi masalah kebersihan di Curug Sigay. “Wilayah Curug Sigay ini sendiri, kedepannya diharapkan pula dapat dikembangkan sebagai objek wisata. Entah kapan tepatnya, namun upaya pembersihan harus selalu dilaksanakan demi terjaminnya lingkungan yang asri dan sehat bagi seluruh warga masyarakat Isola”, ungkap Lurah Isola. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Menwa Yon XI/ UPI yang telah ikut peduli terhadap lingkungan wilayah Kelurahan Isola. “Semoga kerja sama yang baik semacam ini dengan Menwa UPI selaku mahasiswa dapat dilaksanakan terus menerus,” tambah pimpinan tertinggi wilayah Isola tersebut. Sementara itu, dalam kegiatan tersebut Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon XI/ UPI turut ambil bagian dalam upaya untuk memberikan sinergi positif bukan hanya bagi wilayah kampus Universitas Pendidikan Indonesia saja namun juga bagi kepentingan masyarakat khususnya yang berada di sekitar Kampus UPI Bumi SIliwangi. “Dengan turut andilnya Menwa Yon XI/ UPI dalam kegiatan ini diharapkan sikap sukarela, jiwa korsa, serta cinta lingkungan dapat tumbuh dengan pesat dalam diri para anggota,” ucap Aris Rismansah selaku Komandan Menwa Batalyon XI UPI. (Reza/ Danki Menwa UPI)

Mahasiswa UPI Kampus Purwakarta Ikuti Pembekalan Kuliah Kerja Nyata

$
0
0
Purwakarta, UPI Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta menyelenggarakan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kepada mahasiswa UPI Kampus Purwakarta angkatan 2014 sebagai peserta KKN, di Aula barat UPI Kampus Purwakarta, Jumat (12/5/2017). KKN diselenggarakan mulai 11 Juli 2017 di Kec. Darangdan dan Kec. Bojong Puwakarta. Tema KKN UPI Kampus Purwakarta yaitu “Semangat berkarya dalam berbagi penuh cinta kami mengabdi untuk Purwakarta Istimewa”. Acara pembekalan KKN dihadiri oleh seluruh mahasiswa UPI angkatan 2014 sebagai peserta KKN. Acara KKN dibuka oleh Prof. Dr. H. Ahman, M.Pd. selaku Ketua LPPM. Pembekalan KKN UPI Kampus Purwakarta diisi oleh pemateri yang pertama Drs. Mujono,S.Pd,M.Pd selaku dosen UPI Kampus Purwakarta yang menyampaikan tentang KKN terintegrasi PKM, jenis-jenis PKM dan Karakteristik KKN. Pemateri yang kedua disampaikan oleh Dra. Katiah, M.Pd yang menyampaikan tentang KKN, pelaksanaan KKN tematik Dr. Yadi Ruyadi, M.Si sebagai pemateri yang ketiga menyampaikan tentang posdaya dan peran mahasiswa KKN yaitu sebagai katalisator, konsultan, problem solver, motivator dan fasilitator. Acara Pembekalan KKN diakhiri dengan pemberian doorprize kepada mahasiswa-mahasiswa yang bertanya saat pematerian. Dan pemberian plakat oleh Hayani Wulandari, M.Pd selaku pembina KKN 2017 kepada  Dra. Katiah, M.Pd. Semoga dengan adanya pembekalan KKn ini, mahasiswa angkatan 2014 bisa melaksanakan kkn dengan baik. (PPD Pembekalan KKN)

Tim Robot UPI Berhasil Dua Gelar di ajang Kontes Robot Regional II

$
0
0
Bandung, UPI Tim Robot UPI berhasil meraih juara Best Design Robot Sepakbola dan juara Kontes Robot Seni Tari, pada Kontes Robot Regional II yang diselenggarakan di Telkom Universitiy, 18-20 Mei 2017. Kontes Robot Regional II diikuti oleh 37 perguruan tinggi negeri/ swasta yang berada di daerah Jabar, Banten, Sulawesi. Dalam ajang tersebut, Tim Robot UPI mengirimkan 4 Divisi diantaranya, Divisi KRAI (Kontes Robot Abu Indonesia), Divisi KRSTI (Kontes Robot Seni Tari Indonesia), Divisi KRPAI BERKAKI (Kontes Robot Pemadam Api), Divisi Robot Sepakbola Beroda yang tahun ini baru diselenggarakan di ajang Kontes Robot. Tim Isola_229 (KRAI) berhasil mecapai 8 besar setelah berhasil menjadi juara grup di babak penyisihan Tim Isola_229 berhasil mengalahkan perlawanan dari Universitas Sam Ratulangi dengan skor 5-0 dan Universitas Siliwangi dengan skor 6-0 dari 22 peserta KRAI yang turun di kontes robot regional 2. Sementara dari divisi Robot Sepakbola Beroda  yang di ikuti oleh 16 Tim dari perguruan Tinggi negeri/swasta,  Tim ISOLA F behasil mencapai babak 8 besar setelah sebelumnya berhasil menjadi juara grup di babak penyisihan. Tim Isola F  berhasil setelah mengalahkan lawan-lawan nya dengan Stmik Adhi guna skor 2-0 , Maranatha 1-0 dan Univ.Sam Ratulangi dengan skor 1-0 . Dengan hasil ini Tim ISOLA F berhasil mendapatkan Best Design. Pada Divisi Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) 2017 di ikuti oleh 10 tim dari perguruan tinggi Negeri/ swasta Tim ISOLA A.5 berhasil mengalahkan dan memenangkan point lebih banyak saat bertanding dengan Universitas Indonesia dan berhasil melaju ke babak 4 besar bersama Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Tadulako. KRSTI tahun ini adalah “Robot Penari Gending Sriwijaya” Tim ISOLA A.5 berhasil menjadi juara ke 3 dan otomatis lolos nasional. Ketua Kompor UPI, Ridha Nabawi mengatakan hasil ini menjadi kebanggan dan prestasi bagi Tim Robot UPI untuk ke tahapan selanjutnya yaitu Kontes Robot nasional yang akan di selenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia dan akan sekaligus menjadi tuan rumah pada ajang Kontes Robot. (DN)

Siswa Skadik 201 Lanud Sulaiman Kunjungi UPI

$
0
0
Bandung, UPI Sebanyak 52 orang dari Skadron Pendidikan 201 (Skadik 201) Pangkalan TNI Angkatan Udara Sulaiman, Bandung, melakukan kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (23/5/2017). Rombongan dipimpin oleh Mayor Sus Dwi Setyoadi, S. IP., dan diterima oleh Sekretaris Eksekutif UPI Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., dan Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si. “Tujuan utama kunjungan ini tentunya merupakan ajang silaturahmi antar lembaga. Hal lainnya, sebanyak 40 orang siswa yang terdiri dari Susgumil Perwira Angkatan 50 dan Susgumil Bintara Angkatan 25 akan melakukan studi banding. Kegiatan ini terkait dengan tuntutan kurikulum, dimana para siswa Susgumil harus melakukan studi banding dalam rangka mengumpulkan data dan informasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya bidang pendidikan dan kependidikan karena mereka akan menjadi guru di jajaran TNI AU, ujar Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Mohammad Syafii, S.I.P., M.M., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Mayor Sus Dwi Setyoadi, S. IP. Lebih dari itu, lanjutnya, kegiatan ini diharapkan memberikan kesempatan kepada para pejabat dan instruktur Skadik 201 untuk mengenal  secara langsung hal baru yang berkaitan dengan lingkup tugasnya masing-masing, khususnya sebagai tenaga pendidik dan kependidikan untuk mendukung dan menyusun perencanaan yang tepat sasaran dengan skala prioritas serta mampu mejawab permasalahan. “Diharapkan, siswa lebih memahami ilmu keguruan dan pendidikan, untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang mampu memberikan motivasi dan menginspirasi sesuai karakteristik tenaga pendidik, “ ungkapnya. (dodiangga/deny)

Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., Rektor UPI PAW 2015-2020

$
0
0
Bandung, UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dilantik menjadi Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) masa bakti 2015-2020 menggantikan almarhum Prof. H. Furqon, MA., Ph.D., dalam sidang terbuka Majelis Wali Amanat di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu (24/5/2017) pukul 09.00 WIB, di depan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UPI Dr. (HC). KH. As’ad Said Ali, dan disaksikan segenap civitas akademika, Prof. Asep mengucapkan sumpah dan janji sebagai rektor. Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., terpilih menjadi Rektor UPI ditetapkan per 23 Mei 2017 melalui Surat Keputusan MWA Nomor: 06/Kep/MWAUPI/2017 tentang Penetapan Rektor Pengganti Antar Waktu masa bakti 2015-2020‎. Prof. Asep sebelumnya menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutannya, Prof. Asep mengemukakan, amanah dan tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab yang menuntut kejujuran, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. “Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, saya mohon dukungan, bantuan, dan kerja samanya dari semua sivitas akademika dan tenaga kependidikan UPI di dalam mengemban amanah ini,” kata Prof. Asep. UPI sebagai universitas yang sarat dengan berbagai prestasi, perlu terus berinovasi dalam upaya mencapai target sebagai world class university (WCU) in education. Visi pelopor dan unggul merupakan penyemangat dalam bekerja dan moto kampus edukatif, ilmiah , dan religius yang merupakan bingkai kehidupan kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi di kampus perlu kita wujudkan bersama. “Kita sekarang fokus untuk peningkatan UPI di posisi special subjects, dengan jati diri pendidikan, targetnya masuk peringkat 500 besar dunia. Kerja sama sudah banyak kita lakukan, publikasi karya ilmiah juga sudah mengalami peningkatan ke arah yang lebih bagus, diharapakan dapat meningkatkan posisi UPI,” ungkapnya Kita akan melanjutkan program sebelumnya, tegasnya, karena saya menjadi bagian di dalamnya. Akreditasi prodi akan menjadi perhatian utama untuk ditingkatkan, saat ini baru 46% dari 133 prodi. Proses ini membutuhkan waktu, diharapkan tahun 2020 dapat terpenuhi. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua MWA Dr. (HC). KH. As’ad Said Ali dalam amanatnya mengucapkan selamat kepada Rektor UPI baru Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., diungkapkannya,”Kami yakin Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dapat mengemban amanah ini. Untuk itu, awali dengan niat yang ikhlas lii’la kalimatillah. Laksanakan amanah ini sebagai kesempatan beribadah kepada Allah swt. Berdoalah, semoga berada dalam ridlonya dan selalu mendapatkan bimbingan, petunjuk serta maghfiroh Allah SWT. Ditegaskannya, Pengganti Antar Waktu pada hakekatnya sebagai pengganti yang melaksanakan tugas rektor yang berhalangan tetap sesuai dengan kurun waktu yang telah ditetapkan, yaitu sampai tahun 2020. Untuk itu, rektor perlu mengidentifikasi, mengadakan konsolidasi program-program apa yang sudah dan belum dilakukan dari Renstra dan tuntutan Kementerian untuk UPI, dan memobilisasi partisipasi dari seluruh sivitas sesuai tupoksinya. Hadir dalam acara pelantikan ini, pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat UPI; tiga mantan Rektor UPI Prof. Nu’man Somantri; Prof. Dr. Fakri Gaffar, dan Prof. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.; Ketua dan Senat Akademik UPI; para Wakil Rektor; Dekan; Ketua Departemen/Program Studi; serta sivitas akademika UPI. (HumasUPI)

49 Personel Probumsil Ikuti Chandradimuka Pendidikan Protokol Lanjutan

$
0
0
  Jakarta, UPI Sebanyak 49 personel PROBUMSIL UPI mengikuti Chandradimuka Pendidikan Protokol Lanjutan 2017 di Jakarta, Kamis-Jum’at (18-19/05/2017). Jumlah tersebut terdiri atas 36 Protokol Madya dan 14 Protokol Utama Pratama dari berbagi fakultas dan kampus daerah serta 3 dari Paguyuban Purna (Alumni) Protokol Bumi Siliwangi. Sesuai Surat Tugas Sekretaris Eksekutif UPI Nomor 3475/UN40.R5/TU/2017 dengan mengunjungi tujuh instansi yaitu Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Badan Search and Rescue Nasional Republik Indonesia, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Badan Narkotika Nasional RI, Mahkamah Konstitusi RI, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia serta pengasramaan di Wisma Dharma Putra KOSTRAD Jakarta. Turut memberikan materi Inspektur Jenderal Polisi Markas Besar Kepolisian RI Drs. Umar Septono S.H., MH. selaku Kakorsabhara Baharkam Polri, menyampaikan materi mengenai Pengamanan Pejabat Negara dan Objek Vital. Prinsip penugasan anggota Polri yang dapat diterapkan oleh personel protokol ialah berfikir akan prediksi terburuk, bersikap antisipatif, berserah diri dan bekerja untuk ridho Allah SWT. Di Badan Search and Rescue Nasional (BASARNAS), materi disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Perencanaan Diklat, Zainul Tahar, S.T., tentang Upaya Penanggulangan bencana dalam membangun Bangsa Berkemajuan, selain materi para peserta berkesempatan mengunjungi ruangan Command Center sebagai fasilitas terpadu untuk mempermudah koordinasi, pengendalian dan pemantauan pelaksanaan operasi. Protokol Senior Bank Indonesia, Ali Arifin menyampaikan struktur organisasi Bank Indonesia serta tugas pokok dan fungsi keprotokolan di lingkungan Bank Indonesia. Dalam paparannya, ia menegaskan, “Seorang protokol dengan memiliki keterampilan mengatur acara akan sangat menunjang dalam melaksanakan tugas”. Kepala Subdit Upacara Diplomatik Direktorat Protokol Kementerian Luar Negeri Candra H. Gandasubrata menyampaikan materi keprotokolan negara. Dalam paparanya, Ia menjelaskan “Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler secara ex officio merupakan kepala protokol negara yang bertanggung jawab langsung kepada presiden dan wakil presiden. Salah satu tugas KPN adalah penyelenggara kunjungan kenegaraan bagi para kepala negara dan kepala pemerintahan atau pejabat setingkatnya”. Kunjungan dilanjutkan ke Badan Narkotika Nasional RI yang diterima oleh Kepala Seksi Media Konvesional Subdit Media Non Elektronik Direktorat Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, David Hendry Andar Hutapea S. H., M.Si. selaku dengan materi struktur, alur tugas organisasi BNN dan cara agar generasi muda bisa terhindar dari narkoba, sehingga dapat berperan dalam pemberantasan peredaran narkotika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pematerian disampaikan oleh Kepala Bagian Rumahtangga dan Protokol, Drs. Berny Syam, M.Si. dan Kepala Sub Bagian Protokol, M. Tohari, M.Pd. menyampaikan ”Pelaksanaan keprotokolan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, protokol harus melaksanakan pelayanan yang prima, pandai mengatur waktu dan yang terpenting adalah bisa memuaskan pimpinan, dan kunci sukses protokol itu adalah bekerja dengan ihklas dan dari hati”. Selain mendapatkan meteri dari para narasumber, romobongan yang dipimpin Mitra Tama, Protokol Utama, Sari Suciati melakukan kunjungan ke Museum Mahkamah Konstitusi melihat sejarah perkembangan konstitusi di Indonesia. Museum tersebut dilengkapi dengan tayangan digital, miniatur, dan sinema yang menceritakan sejarah terbentuknya konstusi Republik Indonesia dan lembaga MK RI. Peserta pun berkesempatan memasuki ruang Sidang Mahkamah Konstitusi. Pendidikan protokol lanjutan tersebut bertujuan meningkatkan wawasan serta pengetahuan dalam kehidupan bernegara, birokrasi, dan dunia keprotokolan. Seorang protokol dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas karena dalam menjalankan tugasnya berinteraksi langsung dengan pimpinan serta tamu institusi. Bagi protokol madya pendidikan ini menjadi syarat untuk menyusun karya tulis sebagai protokol utama pratama. Chandradimuka Pendidikan Protokol Lanjutan 2017 terselenggara atas dukungan Rektorat UPI, Biro Sarana dan Prasarana UPI, Dewan Pembina, Pemantau Kinerja Protokol serta Paguyuban Purna  PROBUMSIL. Dengan pendidikan tersebut diharapkan personel Probumsil dapat menjalankan fungsi sebagai pelaksana Protokol Universitas, Duta Universitas dan Ring 1 Universitas. (Koordinator Penugasan bidang Publikasi)

IIK UPI Kampus Serang Adakan Garasel Barbeku

$
0
0
Serang, UPI Ikatan Ibu-Ibu Keluarga (IIK) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang mengadakan Garasel. Rabu (24/5/2017). Hj. Ita Suhuda Ekayati, M.Pd selaku ketua IIK UPI Kampus Serang bersama Direktur UPI Kampus Serang terlihat membuka stand di Joglo IKA-Telkom, Lingkungan UPI Kampus Serang, Jalan Ciracas Nomor 18 Batokbali, Kota Serang, Banten. Garasel ini menjual beragam barang bekas berkualitas, diantaranya: pakaian bekas mulai dari pakaian orang dewasa sampai dengan pakaian anak-anak; perlengkapan rumah tangga, seperti gelas; serta menjual makanan. Barang bekas berkualitas ini merupakan hasil donasi yang terkumpul dari civitas akademika UPI Kampus Serang melalui IIK UPI Kampus Serang. Hj. Ita Suhuda Ekayati, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan dari bidang ekonomi, yang selanjutnya hasil dari kegiatan ini akan menunjang kegiatan selanjutnya, yakni kegiatan bidang sosial. “IIK Bidang ekonomi mengadakan garasel untuk men-support kegiatan bidang sosial IIK UPI Kampus Serang pada tanggal 9 Juni mendatang, yakni Bakti Sosial berupa santunan bagi dhuafa di lingkungan UPI Kampus Serang. Jadi kerjasama bidang ekonomi dengan bidang sosial UPI Kampus Serang”, kata Hj. Ita Suhuda Ekayati, M.Pd. Hj. Ita Suhuda Ekayati, M.Pd menambahkan bahwa hasil penjualan dari garasel ini sepenuhnya akan digunakan untuk santunan dhuafa. Harga yang ditawarkan dalam Garasel bervariatif, mulai dari harga lima ribu rupiah sampai dengan lima belas ribu rupiah. Adapun kata Garasel sendiri merupakan adaptasi dari kebiasaan orang luar negeri yang menjual barang-barang bekas masih layak pakai miliknya, yang kemudian mereka menjualnya di garasi rumah mereka. Mereka menyebutnya Garage Sale, yang selanjutnya lebih akrab disebut Garasel di lingkungan UPI Kampus Serang. Sementara itu, Drs. H. Herli Salim, M.Ed., Ph.D menyampaikan bahwa UPI Kampus Serang akan membudayakan kegiatan semacam Garage Sale ini, untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa mendapatkan barang-barang bekas berkualitas dengan harga terjangkau. “UPI Kampus Serang akan membudayakan terutama untuk memfasilitasi mahasiswa, bagaimana nanti bisa mendapat Kasur yang murah, perlengkapan kosan yang harganya terjangkau. Selanjutnya hasil penjualnya bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial, seperti kegiatan santunan dhuafa yang akan dilaksanakan 9 Juni mendatang saat bulan puasa.”, kata Drs. H. Herli Salim, M.Ed., Ph.D. Drs. H. Herli Salim, M.Ed., Ph.D juga mengajak kepada seluruh civitas akademika UPI Kampus Serang apabila memiliki barang bekas masih layak pakai dapat mendonasikannya ke UPI Kampus Serang melalui IIK UPI Kampus Serang. “Kepada seluruh akademika UPI Kampus Serang yang dirumahnya ada baju tidak terpakai, atau barang-barang tidak termanfaatkan namun masih layak pakai bisa menghubungin kami atau melalui IIK UPI Kampus Serang yang selanjutnya barang tersebut didonasikan dan dimanfaatkan.”, kata Drs. H. Herli Salim, M.Ed., Ph.D. Selanjutnya, Rusliyadi, Tarmidzi, dan Dayat mahasiswa UPI Kampus Serang mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirasa sangat bermanfaat. “Kegiatan ini bagus, kegiatan ini membantu ya membantu mahasiswa yang kere-kere kaya kita. Lumayanlah baju-bajunya murah dan masih layak pakai. Lumayan untuk keseharian di kosan, untuk bersih-bersih bakti sosial. Lumayanlah.”, kata Rusli. “Sangat kreatif, terutama tujuan dari kegiatan ini kan untuk santunan dhuafa. Sangat bermanfaat” kata Dayat. (hb/medikus)

Jantera UPI Bekali Anggota Melalui Menulis

$
0
0
Bandung, UPI Rahim Asyik Fajar Awanto, Ketua Pimpinan Redaksi Koran Pikiran Rakyat, berbagi tentang cara menulis yang baik kepada anggota Jantera Perhimpunan Pecinta Alam Pendidikan Geografi FPIPS UPI di Laboratorium SPIG Lantai 3 FPIPS UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu, 24 Mei 2017. Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas tulisan para anggota Jantera yang memang sering melakukan perjalanan untuk menghasilkan tulisan. Acara yang dihadiri oleh pengurus Jantera ini merupakan tindak lanjut beberapa pengurus yang bersilaturahim ke sekretariat PR beberapa minggu yang lalu dalam memperkenalkan Buku Meniti Cincin Api (buku karya Jantera berisikan kumpulan catatan perjalanan anggota Jantera yang resmi launching 2 April 2017 lalu di Gedung Achmad Sanusi BPU, Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung). Rahim Asyik Fajar Awanto menuturkan bahwa, “Menulis tentu memerlukan ilmu, diantaranya menguasai tata bahasa Indonesia, menghindari hal-hal subyektif, dan apabila berbentuk laporan perjalanan, maka harus membuat pembaca menjadi ingin pergi ke tempat tersebut, itu baru dikatakan berhasil dan bagus tulisannya. Selain itu juga menurut saya, menulis berarti menulis sejarah, karena dapat mengabadikan kejadian, kejadian dianggap ada atau pernah terjadi apabila dituliskan, apabila tidak ditulis mungkin dianggap tidak pernah terjadi dan dilupakan, misalnya kejadian yang menurut kita biasa saja hari ini, dapat menjadi aneh bagi manusia di 100 tahun kemudian. Dengan menulis, orang pun tahu pernah terjadi kejadian itu.” Beliau juga menjelaskan bahwa, di era modern ini, foto atau gambarlah yang mendukung tulisan, tapi nanti bisa saja tulisan yang mendukung foto atau gambar, sehingga lebih banyak gambarnya daripada tulisannya, hal itu karena orang sudah malas untuk membaca. Untuk membuatnya menarik dapat dibuat melalui media grafis seperti: kreasi video, foto-foto, dll. Walaupun begitu, menulis tetap penting untuk mendeskripsikan sebuah kejadian. Jantera Geografi UPI yang anggotanya hobi jalan-jalan dituntut menghasilkan tulisan. Jantera memang menjadi salah satu UKM yang konsisten menjalankan tradisi jurnalistik, sejak berdirinya tahun 1977 hingga sekarang. Titi Bachtiar (dewan pelopor Jantera) juga sering berpesan, “Jantera Tetap menjelajah, tetap menulis!”. (Helga Alvita, Mahasiswa Pendidikan Geografi FPIPS UPI)

Dekan FPIPS Lantik Pengurus Senat Mahasiswa FPIPS

$
0
0
Bandung, UPI Dekan FPIPS UPI, Dr. Agus Mulyana M. Hum., melantik Badan Pelaksana Organisasi/BPO dan Senator Mahasiswa FPIPS UPI periode 2017/2018, 23 Mei 2017 di Auditorium FPIPS Lantai 6 Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Pelantikan Pengurus Senat Mahasiswa FPIPS UPI periode 2017-2018 yang bertemakan "Membentuk Mahasiswa FPIPS yang Berkepribadian, Solid, Aspiratif, dan Intelektual” ini bertujuan untuk melantik secara resmi ketua BPO beserta jajarannya dan Koordinator Senator Baru beserta jajarannya sebagai Pengurus Senat Mahasiswa FPIPS UPI periode 2017/2018 yang ditentukan berdasarkan hasil Rapat Kongres Senat yang telah terlaksana pada tanggal 13 April – 29 April 2017 dan kemudian disusul dengan perekrutan anggota baru Senat secara open recruitmen tes wawancara dan delegasi dari setiap himpunan BEM di semua prodi FPIPS UPI. Pelantikan dihadiri oleh seluruh komponen Pengurus dan Demisionaer Senat Mahasiswa FPIPS, Dr. Agus Mulyana M.Hum. (Dekan FPIPS UPI), dan Dr. Siti Nurbayani K. M. Si. (Wk. Dekan 3 FPIPS) serta civitas akademika UPI yang lainnya. Dekan FPIPS, Agus Mulyana menegaskan bahwa, “Kalau menjadi seorang aktivis organisasi kita harus memiliki motto hidup yaitu: sukses studi, sukses organisasi, dan sukses dalam kehidupan rumah tangga di masa depan dari hasil belajar di arena akademik dan organisasi tersebut. Tak lupa beliau juga berpesan bahwa, “Senat Mahasiswa FPIPS UPI adalah tempat belajar bagi para mahasiswa yang mendukung program-program yang selaras dengan visi misi UPI. Senat Mahasiswa FPIPS UPI juga sebagai organisasi tingkat fakultas yang telah lama berdiri dan bersifat intra universiter dibawah naungan UPI dituntut memiliki warna ilmiah, religius, dan menjaga nilai serta norma yang ada.” Sistem keanggotaan Senat di FPIPS UPI ini terdiri dari badan pelaksana yang bernama BPO (Badan Pelaksana Organisasi) dipimpin oleh Ketua BPO Senat (Arundina, PKN 2014) yang membawahi tiga bidang, pertama bidang, kedua bidang eksternal dan ketiga bidang medinfo serta ada juga Senator diluar BPO yang bertugas sebagai pengawas Badan Pelaksana Organisasi yang resmi dipimpin oleh Yoga, (Mahasiswa Sosiologi 2014 Koodinator Senator 2017/2018), anggotanya terdiri dari seluruh Ketua Himpunan BEM dari semua prodi yang ada di FPIPS. Sementara itu, Arundina selaku Ketua BPO terpilih Senat Mahasiswa FPIPS UPI periode 2017/2018 menyampaikan dalam sambutannya mengatakan kepada seluruh Pengurus baru agar menjadikan FPIPS sebagai Garda Terdepan dalam menyikapi dan memutuskan Kebijakan yang ada di UPI”. Secara jelas, yang dimaksudkannya adalah bahwa Senat FPIPS yang terdiri dari mahasiswa berbagai prodi FPIPS ini menjadi para aktivis yang turut andil dalam proses perpolitikan kampus juga menjadi garda terdepan dalam menyikapi dan mengendalikan Kebijakan UPI. Acara ini diakhiri dengan pembacaan Deklarasi FPIPIS yang dipimpin oleh Ketua BPO Senat, Arundina yang kemudian diucap ulang oleh seluruh anggota BPO Senat, tak lupa sesi foto bersama sebagai dokumentasi kegiatan. Semoga Senat Mahasiswa FPIPS selalu bersatu untuk berprestasi, sesuai selogannya, FPIPS bersatu! (Helga Alvita, Mahasiswa Pendidikan Geografi FPIPS UPI)

Forum Orbicom-Unesco “Meningkatkan Kualitas Guru Masa Depan”

$
0
0
Universitas Pendidikan Indonesia merpakan salah satu universitas pencetak guru yang harus memiliki modal dan updating ilmu serta informasi guru yang mampu menjadi figur sepanjang hayat. Memang sulit untuk mendapatkan profil lulusan guru yang berkualitas, terutama pada tahap proses pembekalan calon guru. Namun demikian UPI dengan kurikulum unggulan yang dimilikinya serta dukungan teknologi pembelajaran yang dimilikinya telah mampu menyelenggarakan sistem layanan pendidikan guru yang modern. Salah satu layanan program pendidikan yang sedang mengalami dilematis di Indonesia adalah Keberhadaan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dari fenomena tentang guru TIK ini maka sejumlah studi dilakukan, diantaranya oleh Komunitas Guru TIK (KOGTIK), Asosiasi Guru TIK Indonesia, dan sejumlah penggerak dan organisasi professional guru TIK lainnya. Sejumlah solusi sedang dilakukan baik melaui kelembagaan formal maupun organisasi profesi guru yang ada di Indonesia. Dari upaya pencarian soluasi inilah maka UNESCO dengan salah satu kajian program pendidikannya mencoba mengajak untuk menemukan sejumlah solusi yang mampu menyelesaikan kondisi guru TIK tersebut. Pada kesempatan simposium yang diselenggarakan UNESCO maka salah seorang delegasi dari UPI yang mencoba berkiprah pada organisasi pendidikan dan kebudayaan tingkat dunia ini mencoba memaparkan hasil risetnya tentang upaya mencarikan solusi dan pengembangan mutu pendidikan TIK di Indonesia. Dari tema yang ditawarkan oleh UNESCO pada simposium yang ke-6 di Jakarta ini maka delegasi dari UPI yang mewakili Indonesia dalam dunia pendidikan yaitu Deni Darmawan memaparkan papernya yang berjudul “Reconciliation Of Conflict Ict Communication as a Subject Matter at School Level in Indonesia”. Adapun tema secara keseluruhan dari yang ditawarkan oleh UNESCO melalui COSDEV (Communication Sustainable Development), yaitu mencakup: Tema yang diusung oleh delegasi Indonesia dalam hal ini oleh UPI cukup mendapatkan apresiasi dari peserta yang hadir mengingat ada sejumah peserta yang  berpartisipasi menjadi audiens secara online, khususnya dari kelompok KOGTIK dan Asosiasi guru TIK. Beberapa harapan juga disampaikan oleh partisipan online tersebut, diantaranya solusi untuk mengembalikan mata pelajaran TIK ke dalam Kurikulum 2013. Adapun solusi yang dipaparkan oleh Deni Darmawan, diantaranya menekankan pada upaya melakukan komunikasi secara Biocommunication, yaitu lebih mendekatkan berbagai pihak yang terlibat dalam persoalan guru TIK untuk mampu memperoleh solusi mulai dari (a) mengamati dan menyimak kembali duduk persoalannya seperti apa; (b) Dirasakan apa yang lebih baik untuk dijadikan solusi pemecahannya; (c) bagaimana dipahami secara komprehensif atas permasalahan tersebut; dan (d) melakukan tindakan-tindakan strategis sebagai solusi pemecahan masalah tersebut. Melalui keempat tahapan dari “Biocommunication” ini dapat dilakukan dengan media social WathApps, dimana antar satu sama lain dapat dengan terbuka untuk menyampaikan solusinya. Demikian yang dapat dilakukan oleh pihak Puskurbuk, Kemenristek dan Balitbang Dikbud dalam menyikapi dan menyampaikan sejumlah solusi sehingga peran dan fungsi Mata Pelajaran TIK yang selama ini menjadi perbincangan di kalangan guru TIK terpecahkan secara bijak. Dari respon presiden Orbiciom-UNIESCO dalam hal ini Bertrant Cabedoche (2017) menyampaikan rasa tertariknya dengan sejumlah analisa yang disampaikan tentang tema dari delegasi UPI yang mewakili kemendikbud dalam hal pembangunan pendidikan dan rekonsiliasi atas tantangan yang dihadapinya. Kedepan mungkin analisa lebih strategis dan menyeluruh dapat dilakukan dalam sebuah studi yang lebih baik dengan melibatkan para peneliti dari UNESCO, mengingat dari kajian sementara yang disampaikan oleh Deni Darmawan, diantaranya berbasis pada data tentang pembangunan ICT di wilayah ASIA tenggara, dengan data sebagai berikut. Sebagai sebuah solusi bahwa TIK atau ICT ini merupakan sebuah ilmu dan harus diajarkan dipersekolahan yaitu sebagai mata pelajaran. Jika ICT dipandang sebagai mata pelajaran sudah pasti telah banyak dilakukan di sejumlah negara-negara Eropa, Amerika bahkan wilayah asis sendiri. Berikut adalah laporan riset yang dilakukan UNESCO (2014), yang menjelaskan tentang ICT masuk dalam Kurikulum dan dipelajari di kelas. Kajian dari Unesco menyatakan bahwa “ICT is ubiquitous in Asia in high-income and/or developed countries, while in many developing countries its integration and use – especially more advanced forms of ICT and broadband connectivity – often lag behind other social and economic spheres, including general communications, employment and commerce. As a consequence, children and youth in these countries frequently learn more about how to use ICT informally outside of the school system than in the classroom.” Mengenai kekeliruan yang terjadi selama ini di Indonesia, dimana ICT dijadikan bahan Bimbingan (guidance) TIK oleh mantan guru TIK kepada siswa secara sederhana. Prosesnya dilakukan dengan tidak menempatkan ICT sebagai mata pelajaran, dengan demikian kondisi ini cukup melemahkan profesionalitas guru TIK dan kevalidan TIK sebagai ilmu. Berdasarkan hasil studi dokumentasi, sudah pasti di negara-negara Asia ICT masuk ke dalam kurikulum nasional dan dipelajari oleh siswa mulai dari pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana dijelaskasn dalam laporan riset UNESCO (2011:14) bahwa: “Nonetheless, as the integration of ICT in education rises and evolves with evermore sophisticated tools, and participation and transition rates to higher levels of education increase, children and adults will increasingly need to develop digital literacy, not only for life skills but also to support their education throughout the secondary, post-secondary and tertiary levels. The early integration of ICT into primary and secondary curricula through formal recommendations is therefore vital and moreover acts as an important lever for ensuring the introduction and implementation of ICT into educational institutions and classrooms.” Dari penjelasan riset UNESCO tersebut jelas bahwa ICT bukan hanya sebagai pelengkap dalam kehidupan siswa sehari-hari, namun lebih dari itu harus masuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan dan dipelajari dengan baik di kelas. Artinya dapat ditegaskan bahwa tidak ada yang istilah Bimbingan atau Counseling untuk ICT dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ICT di kelas yang dilakukan di negara-negara Asia. Semoga apa yang disampaikan oleh delegasi Indonesia untuk bidang pembangunan pendidikan dan solusi atas tantangan yang ada, khususnya mengenai pembangunan ICT menjadi lebih maju lagi setelah ditemukannya dan disepakatinya solusi atas program pendidikan dan kebudayaan. Pada akhirnya proses komunikasi bermedia yang dibahas serta sejumlah studi komparasi data riset dari UNESCO dapat menjadi input bagi semua pihak terkait dalam meluruskan kembali persoalan-persoalan guru TIK di tanah air ini. Pada akhirnya semua yang dilakukan oleh para guru, asosiasi, komunitas, Puskurbuk, dan Balitbang Kemendikbud dapat memperoleh solusi terbaik dalam hal ini. (DD/DN)

Lulusan Prodi Ilmu Keolahragaan Miliki Daya Saing Unggul

$
0
0
Bandung, UPI Sebanyak 350 orang mengikuti Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi bekerjasama dengan Himpunan Kemahasiswaan Ilmu Keolahragaan, Minggu (21/5/2017). Ketua pelaksana seminar nasional Mustika Fitri, Ph.D., dalam laporannya mengatakan,”Seminar ini ditujukan untuk memberikan wadah kepada mahasiswa ilmu keolahragaan, alumni, dan dosen untuk merumuskan lulusan yang berdaya saing dan unggul.” Lebih lanjut dikatakan, seminar diikuti oleh alumni Ilmu Keolarhagaan, mahasiswa pascasarjana, dosen, pengamat olahraga, wirausaha olahraga, event organizer dan masyarakat umum. Seminar ini dukung oleh Pocari Sweat, mengusung tema “Menyongsong Lulusan Program Studi Ilmu Keolahragaan yang Berdaya Saing dan Unggul”. Sementara itu, Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D., mengatakan,”Kegiatan ilmiah dan edukatif seperti ini diharapkan menjadi budaya akademik mahasiswa agar mahasiswa lebih kritis dalam mengembangkan keilmuannya serta menjaring kerjasama dengan alumni dan lembaga terkait yang peduli terhadap perkembangan ilmu keolahragaan.” Harapan serupa diungkapkan oleh Dekan FPOK UPI Prof. Dr. Adang Suherman, MA., dikatakannya, untuk mencapai prestasi olahraga, semua elemen harus bersatu, baik unsur pemerintah, wiraswasta, induk organisasi olahraga, masyarakat, media, maupun akademisi. Peluang kerja lulusan Ilmu keolahragaan sangat luas, hal ini dibuktikan oleh daya serap oleh stakeholder terhadap lulusan yang berdiri sejak tahun 1999 (18 tahun). Alumni kita banyak menempati posisi sebagai Pegawai Negeri Sipil (Polisi, TNI, Bapenas, Guru, Dosen, Dispora Jawa Barat, BKOM) dan Wiraswasta (Sport Event Organizer, Wartawan Olahraga, Pegawai Bank, dll). “Namun demikian lulusan Ilmu Keolahragaan juga konsen dalam mendukung prestasi olahraga dengan menguatkan keilmuannya. UPI termasuk 3 Universitas (UPI, UNJ, dan UI) yang dipercaya oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mensukseskan Asian Games 2018 Jakarta – Palembang melalui Sport Science,” ungkap moderator seminar Dr. Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd. (Sandey)  

Probumsil Kawal Pelantikan Rektor UPI Pengganti Antar Waktu

$
0
0
Bandung, UPI Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI) bertugas sebagai ring satu dalam Sidang Terbuka Majelis Wali Amanat berkenaan dengan Pelantikan Rektor UPI Pengganti Antar Waktu Masa Bakti 2015-2020. Rabu (24/5/2017) di Gedung Ahmad Sanusi Universitas Pendidikan Indonesia. Prof. Dr. H. R. Asep Kadarrohman, M.Si. dilantik sebagai Rektor UPI Berdasarkan Surat Keputusan MWA Nomor: 06/Kep/MWAUPI/2017 tentang Penetapan Rektor Pengganti Antar Waktu Masa Bakti 2015-2020 menggantikan (alm) Prof. Furqon, MA. Ph.D ‎. Acara pelantikan dihadiri oleh pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat UPI; mantan Rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. , Prof. Dr. H. Nu’man Somantri, M.Sc. dan Prof. Dr. H. Fakri Gaffar, M.Ed.; Ketua dan Anggota Senat Akademik UPI; para wakil rektor dan sekretaris eksutif; dekan; ketua departemen/program studi; keluarga rektor terpilih; mitra universitas; serta seluruh sivitas UPI. Sebagai pelaksana protokol universitas, PROBUMSIL dipercaya untuk ikut serta merumuskan konsep rangkaian acara dan tata tempat pelantikan. PROBUMSIL menyiapkan 30 protokol terbaik yang telah lolos seleksi dan menjalani latihan secara optimal. Adapun tim terbaik ini terdiri atas 18 protokol Bumi Siliwangi, 5 protokol Satuan Cibiru Darul Gemah, 3 protokol Satuan Purwakarta Darul Raharja, 2 protokol Satuan Sumedang Darul Larang, dan 2 protokol Satuan Tasikmalaya Darul Resik. Upacara dimulai dengan jajaran kehormatan akademik mengawal prosesi ke panggung utama diiringi pangrawit gending selamat datang dengan barikade yang merupakan bentuk penghormatan kepada pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat. Di bawah Pimpinan Tugas Satu Protokol Utama Pratama (PUPt.) Agung Taufik Hermansyah (PGSD UPI Kampus Cibiru/2013) PROBUMSIL bertugas sebagai ajudan Ketua MWA  Dr. (HC). K.H. As’ad Said Ali, ajudan Rektor Terpilih Prof. Dr. H. R. Asep Kadarrohman, M.Si. beserta istri. Adapun posisi penugasan lainnya yaitu Liaison Officer (Pemandu Tamu), Front Office (Penerima Tamu), Co-MC, dan Pembawa Baki. Peran PROBUMSIL untuk menjaga kesakralan acara ini terlihat saat mengawal pembacaan sumpah jabatan oleh Rektor Terpilih kemudian pernyataan pelantikan oleh Ketua MWA, penandatanganan berita acara dan pemasangan kalung jabatan. Rangkaian acara ditutup dengan ucapan selamat dari seluruh tamu undangan kepada Rektor Terpilih. Dengan bergantinya Rektor UPI ini, PROBUMSIL selalu berusaha meningkatkan kualitas dan siap mendampingi pimpinan universitas serta menjalankan tugas sebagai pelaksana protokol universitas. (Asisten Koordinator Penugasan Bidang Publikasi )

Probumsil Satuan Cibiru Sukseskan Rangkaian Acara Hardiknas

$
0
0
Cibiru, UPI Probumsil UPI Satuan Cibiru Darul Gemah merupakan suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berkiprah dalam bidang keprotokolan yang senantiasa bertugas memberikan layanan keprotokolan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan UPI Kampus Cibiru. Koordinator Satuan Cibiru Darul Gemah Protmatama, Wini Windi sebagai pingas I berkoordinasi langsung dengan Mitra Tama Probumsil UPI Protma Sari Suciati untuk mengatur terselenggaranya kegiatan yang bertema Pendidikan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh pihak lembaga UPI Kampus Cibiru. Bulan Mei merupakan bulan Pendidikan Nasional. Probumsil UPI Satuan Cibiru Darul Gemah bertugas pada Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2017 di Lapangan UPI Kampus Cibiru. Upacara ini diikuti oleh seluruh civitas akademika UPI Kampus Cibiru. Upacara berlangsung khidmat. Direktur UPI Kampus Cibiru Dr. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd., bertindak sebagai Pembina Upacara. Pada amanatnya, beliau menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy “Hardiknas kali ini diperingati dengan mengusung tema Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas. Tema tersebut berkaitan erat dengan fenomena dunia yang berubah sangat cepat dan menuntut kualitas semakin tinggi”. Selain pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas, Probumsil UPI Satuan Cibiru Darul Gemah turut serta sukseskan beberapa rangkaian acara dalam memperingati Hardiknas. Bertepatan dengan tanggal 18 Mei 2017 terdapat kegiatan Seminar Bedah Kurikulum PAUD yang diselenggarakan oleh Mahasiswa PGPAUD 2016 dengan Tema Mengembangkan Potensi Anak Melalui Implementasi Kurikulum dan Profesionalisme Guru, di Aula Lantai 3 UPI Kampus Cibiru. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Direktur UPI Kampus Cibiru Dr. H. Dede Margo Irianto, M. Pd., sebagai pembuka acara dan Kaprodi PGPAUD Dr. Ai Sutini, M. Pd. pemateri dalam acara tersebut terdiri dari para dosen yang berkompeten pada ranah kePAUDan terutama dalam bidang kurikulum dan profesionalisme sebagai seorang guru. Pemateri terdiri dari Dra. Hj. Lely Halimah, M.Pd., An An Andari, M.Pd., dan Endah Silawati M.Pd. Rangkaian kegiatan di bulan Pendidikan ini ditutup dengan Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017 yang diikuti oleh seluruh civitas akademika UPI Kampus Cibiru di Lapangan UPI Kampus Cibiru. Probumsil UPI Kampus Cibiru bertugas sebagai pengibar bendera, ajudan, dan pengatur upacara dalam upacara Harkitnas. Setiap pelaksanaannya, Probumsil diharapkan dapat terus menjalankan amanah sebagai pelaksana protokol universitas serta dapat menjaga citra universitas. Semoga Probumsil dapat terus meningkatkan kualitas dari berbagai penugasan dan kepercayaan universitas, serta dapat mengaplikasikan tema yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas dalam sambutan peringatan Hardiknas. Selain itu, Probumsil mampu mencapai visi sebagai Protokol Paripurna bermaruwah Agama, Budaya, Bangsa, dan Negara bersendikan Tri Dharma Perguruan  Tinggi.

Mengukuhkan Semangat Pancasila Dalam Jati Diri Bangsa

$
0
0
Bandung, UPI Sebanyak lebih dari seribuan sivitas akademika Universtas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan  Upacara Bendera memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila, di Lapangan Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (1/6/2017). Tujuannya mengukuhkan lagi semangat Pancasila dalam jati diri bangsa. Momentumnya tepat, sekaitan dengan ujian yang tengah dialami Bangsa Indonesia yaitu krisis kebhinekaan. Rumusan Pancasila merupakan kesatuan proses, sejak tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir Sukarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945, atas dasar tersebut 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila, kita harus memperingatinya dengan melaksnakan upacara. Presiden  Republik  Indonesia Joko  Widodo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., mengatakan,”Upacara  ini dilaksanakan  untuk  yang  pertama  kalinya untuk meneguhkan  komitmen  kita  agar lebih  mendalami, menghayati  dan mengamalkan  nilai-nilai  luhur  Pancasila sebagai  dasar  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara.” Ditegaskannya, Pancasila merupakan  hasil dari  satu  kesatuan  proses yang  dimulai  dengan  rumusan  Pancasila tanggal l Juni  1945 yang  dipidatokan  lr.  Sukarno,  Piagam  Jakarta tanggal  22  Juni 1945,  dan  rumusan  final  Pancasila  tanggal  18 Agustus 1945. Adalah jiwa  besar para founding  fathers, para  ulama  dan pejuang  kemerdekaan  dari  seluruh  pelosok  Nusantara sehingga  kita  bisa  membangun kesepakatan  bangsa yang mempersatukan  kita. “Harus  diingat  bahwa  kodrat  bangsa  lndonesia  adalah keberagaman. Berbagai etnis,  bahasa,  adat  istiadat,  agama,  kepercayaan  dan golongan  bersatu padu  membentuk  lndonesia.  ltulah  ke-bhinneka  tunggal  ika-an  kita,” ujarnya. Namun,  kehidupan  berbangsa  dan bernegara  kita sedang  mengalami  tantangan, cemasnya. Kebinekaan  kita  sedang  diuji. Ada  sikap  tidak  toleran yang  mengusung  ideologi  selain Pancasila. Kita  perlu  belajar  dari pengalaman buruk  negara  lain yang  dihantui  oleh  radikalisme,  konflik  sosial,  terorisme  dan perang  saudara.  Dengan  Pancasila dan  UUD  1945 dalam bingkai  NKRI dan  Bhinneka  Tunggal  lka,  kila bisa  terhindar dari  masalah  tersebut. Oleh karena itu, lanjutnya, peran aktif  para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh  masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh  komponen  masyarakat untuk  menjaga dan mengamalkan nilai-nilai  Pancasila. Ditegaskannya,”Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat, dan telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan  ldeologi Pancasila. Tidak  ada  pilihan  lain  kecuali  kita  harus bahu membahu menggapai  cita-cita  bangsa  sesuai dengan  Pancasila, harus menyatukan  hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan, harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran, serta harus menjadikan lndonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.“ Mari kita jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan  di antara  kita dengan bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan  bangsa, saling  bahu-membahu, bergotong  royong  demi  kemajuan  lndonesia. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., ditemui usai menjadi pembina upacara mengatakan,”UPI sebagai lembaga peradaban, menilai Pancasila sebagai nilai budaya, warisan budaya turun menurun, yang oleh pejuang diperjuangkan sebelum dan sesudah lahirnya rumusan. Pancasila lahir dari budaya Indonesia, dan secara nyata budaya Indonesia yang berasal dari berbagai pulau, etnis, kebergaman, dan Pancasila dirumuskan melalui proses yang panjang.” Ada nilai-nilai yang tertuang dalam 5 sila pancasila, itulah budaya Indonesia, katanya. Bagaimana pancasila eksis, perlu pengamalan dalam rangka untuk menjunjung tinggi keadilan, maka diperlukan pembelajaran melalui pendidikan, ada yang disebut pendidikan karakter, ada in action-nya, itulah yang dilakukan, jangan hanya sebagai simbol tapi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan bangsa. Pancasila sebagai way of life, ideologi, maka harus diamalkan. Pentingnya Pancasila di dalam pendidikan. “UPI sebagai perguruan tinggi tentu saja memaknai Pancasila harus menjadi sebuah nilai praksis di perguruan tinggi. Bagaimana perguruan tinggi mampu mengembangkan pancasila dalam bidang sumber daya manusia, manusia yang cerdas, yang berkarya, dan memiliki kompetensi yang mampu melahirkan para ilmuwan, pendidik, generasi smart cerdas excellent sesuai Pancasila. Melalui pendidikan nilai tersebut akan tercapai,” ujarnya. Diharapkan, kepada seluruh sivitas, dalam rangka pengamalan Pancasila, laksanakan nilai-nilai Pancasila tersebut baik secara individu maupun keluarga, bagaimana kerja sama secara baik, santun, dan sungguh-sungguh. Bersama-sama kita silih asah, silih asih, dan silih asuh agar UPI semakin maju sesuai harapan bangsa Indonesia.  (dodiangga/rijaibrahim)

Menwa UPI Tanamkan Nilai-Nilai Pancasila

$
0
0
Bandung, UPI Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari bersejarah dan dianggap sebagai hari lahirnya ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila, sesuai dengan Peraturan Presiden (PP) Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila. Sehingga setiap tanggal 1 Juni dilakukan upacara bendera. Seperti halnya yang dilakukan oleh Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon XI Universitas Pendidikan Indonesia turut terlibat dalam melaksanakan upacara peringatan hari lahir Pancasila yang baru pertama kali dilaksanakan setelah 71 kemerdekaan Indonesia. Upacara ini digelar di halaman depan gedung Gymnasium UPI, Kamis (1/6/2017). Kegiatan upacara ini merupakan suatu penanaman nilai-nilai Pancasila terhadap anggota Menwa UPI. Komandan Menwa Batalyon XI UPI Aris Rismansah mengatakan “Jangan sampai kita sebagai pemuda mengalami krisis ideologi yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Persatuan pemuda dan mahasiswa harus tetap terjaga dan solid dalam menjadi agen perubahan,” Pancasila harus jadi pandangan hidup mahasiswa, Aris Rismansah berpesan agar setiap anggota Menwa UPI dan mahasiswa lainnya dapat bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkrit untuk segera bersama-sama menjadi pelopor dalam pembaharuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun penugasan dalam upacara kali ini yang bertindak sebagai Pemimpin Upacara yaitu Aris Rismansah (Komandan Menwa Batalyon XI UPI), sebagai Tura yaitu Amalia Agustin (Wakil Komandan Menwa Batalyon XI UPI), dan tim pengibar bendera diantaranya Reza Adriantika Suntara, Syahrul Jihad, Adi Sapta Hidayatullah serta petugas Korps Musik Gita Widya Siliwangi lainnya. (Resta/Wakasiops/YON XI)

Rektor UPI : Para Pimpinan Harus Berani Melakukan Terobosan Baru Dalam Bekerja

$
0
0
Bandung, UPI Sebanyak 49 pimpinan di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia diambil sumpah jabatan oleh Rektor UPI, Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si. Selasa, (6/6/2017). Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan dilaksanakan di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung. Adapun posisi jabatan yang dilantik diantaranya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Akademik FIP, Kepala Badan Pengelola Sekolah Laboratorium, Ketua dan Sekertaris Departemen/Program Studi, Kepala UPT, Kepala Pusat LPPM, dan Kepala Divisi di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Rektor UPI mengatakan bahwa para pimpinan yang baru dilantik dan para pimpinan yang sedang menduduki jabatan tugas tambahan untuk lebih fokus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Untuk itu, para pimpinan dimohon memahami betul dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi untuk mencapai indikator capaian yang menjadi target yang diamanahkan. “Seorang pemimpin dalam bekerja harus mampu menghilangkan sekat-sekat berfikir kami dan mereka. Pemimpin harus berpikir kita semua bukan kami dan mereka. Pemimpin harus mampu menyatukan semua potensi yang ada untuk mencapai visi dan misi UPI,” kata Prof. Asep Kadarohman. Dikatakan Prof. Asep, UPI sekarang ini menghadapi dua tantangan besar, yaitu pertama peningkatan nilai akreditasi program studi yang baru mencapai 46% dari target 80% dan kedua, pengokohan pendidikan sebagai flagship UPI dengan masuknya UPI pada universitas kelas dunia dalam bidang pendidikan. Untuk menjawab tantangan tersebut, universitas berharap semua pimpinan harus mampu menjadi motor penggerak dalam melakukan akselerasi/percepatan kinerja UPI. “Universitas juga berharap para pimpinan UPI perlu terus adaptif terhadap tantangan dan perubahan zaman, berani keluar dari zona nyaman dan melakukan terobosan baru dalam bekerja,” ujarnya. Dari berbagai literatur, diungkapkan Rektor UPI bahwa ada empat hal yang perlu dibangun dan terus ditumbuhkembangkan oleh seorang pemimpin agar dapat meningkatkan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan, yaitu HEDI, yakni Honesty (kejujuran/integritas) Pemimpin harus jujur dan memiliki integritas, Enthusiasm (antusiasme/bergairah/semangat) pemimpin harus semangat, Desire (hasrat untuk berubah) pemimpin memiliki keinginan untuk berubah, dan Initiative (inisiatif), yaitu pemimpin memiliki kemauan untuk mengerjakan hal yang baru. Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban, pertanggungjawaban yang dimaksud bukan hanya saat kita menjabat, tetapi juga setelah menjabat dan setelah kita berpulang ke rahmatulloh di alam akhirat nanti. Untuk itu jabatan yang kita pikul sekarang ini merupakan anugrah dan sekaligus juga ujian bagi kita dalam menjalankannya. (Deny)

UPI Tambah Satu Guru Besar

$
0
0
Bandung, UPI Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., didampingi jajaran pimpinan universitas, menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan Akademik Profesor atau Guru Besar kepada Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Dr. Hj.  Budi Mulyanti, M.Si., di Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (05/06/2017). “Universitas mengucapkan selamat atas keluarnya SK Guru Besar Ibu Budi. Keluarnya SK ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi yang lainnya. Dr. Hj.  Budi Mulyanti, M.Si., diangkat dalam jabatan akademik atau fungsional dosen sebagai Profesor atau Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ditetapkan melalui SK Nomor 68577/A2.3/KP/2017, sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Fisika Elektronik,” ungkap Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si. Lebih lanjut dikatakan, Prof. Budi adalah Guru Besar pertama yang diangkat dengan mekanisme dan aturan baru, artinya kita bisa untuk melewatinya dan mencapai hal tersebut. Setelah menjadi gubes, katanya lagi, Prof. Budi punya tugas tambahan, yaitu harus menyemangati kepada rekan sejawat yang belum mendapatkan SK, karena kita tahu untuk menjadi gubes tidaklah mudah, membutuhkan proses yang lama, oleh karena itu mari kita samakan persepsi, karena gubes kita berada di posisi 10%, atau sekitar 125 orang. Ketua Senat Akademik UPI Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed., mengungkapkan hal yang serupa, dikatakannya,”Saya haturkan selamat, dan atas nama Senat kami ikut bangga dan bahagia. Guru Besar di UPI sangat langka, ini tentu memiliki tempat tersendiri bagi persepsi masyarakat. Ekspektasi terhadap gubes sangat tinggi, seolah seorang gubes itu dapat menyelesaikan setiap permasalahan, tapi ekspektasi itu tidak salah. Sebenarnya gubes itu bukan semata-mata dapat menyelesaikan aturan administrasi tetapi lebih dari pada itu, yaitu adanya pengakuan dari komunitasnya, substansi oleh komunitasnya. Ketika pengakuan tersebut tidak ada, maka akan berat dalam menjalaninya.” Gubes harus melakukan sebuah terobosan dalam komunitasnya, jelasnya. Saya doakan Ibu dapat lebih produktif lagi dalam berkarya. Diterimanya SK Gubes bukan akhir dari sebuah pencapaian tetapi merupakan sebuah awal untuk lebih produktif menghasilkan karya-karya lain. Gubes itu ibarat sebuah lokomotif, itulah tantangan terbesarnya. Semoga dapat menjalankan tugasnya, dan selamat datang dalam komunitas guru besar. Dekan FPTK Prof. Dr. Mokhamad Syaom Barliana, M.Pd., M.T., dalam kesempatan yang sama mengatakan, saat ini Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan sudah memiliki 7 gubes dan sekarang tambah 1, ditargetkan untuk dapat mecapai 10% atau 16 orang gubes. “Kehadiran Dr. Hj.  Budi Mulyanti, M.Si., menambah bidang keahlian baru dan langka, karena mendalami ilmu yang terkait dengan material dan nanoelektronika, ini akan menjadi sumbangan keilmuan yang besar bagi fakultas. Diharapkan juga dapat membina para juniornya, dan para seniornya bisa menjadi tandem untuk melakukan publikasi ilmiah,” ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan, keluarnya SK tersebut juga dapat memperkuat sumber daya manusia Departemen Pendidikan Teknik Elektro, yang nantinya ditunjukan dengan akreditasi, sekarang posisinya B, diharapkan segera menjadi A. “Terkait hal ini dan berdasarkan Renstra fakultas, kita akan kembangkan program studi di S2, dan S3, dan kita sudah susun proposalnya. Kita akan membuka Prodi Teknik Mesin dan Teknik Arsitektur. Jadi kehadiran guru besar ini menjadi sangat penting, terkait dengan kualitas, akreditasi, riset, dan daya dorong prodi di pascasarjana,” terangnya. Sementara itu, Prof. Dr. Hj.  Budi Mulyanti, M.Si., mengungkapkan rasa syukurnya, dikatakannya,”Saya bersyukur, ini adalah berkah ramadhan, saya mempersiapkan ini cukup lama. Ilmu yang dikembangkan merupakan lanjutan dari S1, itu yang saya tekuni, di S2 dan S3 pun saya tekuni tentang material elektronika, karena kebetulan saya belajar ilmu fisika juga jadi menghubungkan fisika dengan elektro, fisika yang berhubungan di elektronikanya.” Yang menarik dari keilmuan ini, katayanya, yaitu adanya tantangan yang sangat besar terkait perkembangan nanoteknologi. Di Indonesia khususnya di ITB, sudah memiliki alatnya, namun yang sulitnya malah di fabrikasinya, untuk itu saya bekerja sama dengan tim riset dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Indonesia mampu membuat desain, membuat pemodelan dengan komputer, Malaysia yang melakukan fabrikasinya, namun jika Malaysia kesulitan maka akan diteruskan ke Harvard University. “Untuk nanoelektronika kita masih tertinggal jauh. Aplikasi nanoelektronika saya aplikasikan adalah untuk komunikasi dan sensor. Saya kembangkan yang terkait dengan sensor optiknya, karena memiliki kelebihan dibandingkan elektronika. Harga nanti akan lebih murah, karena ukurannya lebh kecil dan bekerja lebih cepat dan teliti,” jelasnya. Sebetulnya untuk perkembangan selanjutnya yang akan dilakukan yaitu tentang pemanfaatan software untuk pemodelan. Untuk fabrikasi tidak bisa dibuat tanpa pemodelan yang teruji, untuk fabrikasi Malaysia bisa melakukannya tapi untuk pemodelan kita yang pertama. (dodiangga/ija)

Prodi Psikopen SPs UPI Selenggarakan Workshop ABK

$
0
0
Bandung, UPI Program Studi Psikologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan workshop bertema Karakteristik dan Bimbingan Kolaboratif Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan “Pelatihan Mindful Parenting & Learning bagi Orang Tua dan Tutor PAUD-TK”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 24 Mei 2017, di PAUD-TK Al Ikhlas Bunda Susan yang berlokasi di daerah Cilengkrang-Bandung, dan dihadiri oleh orang tua, tutor PAUD-TK, dan mahasiswa PG PAUD yang berjumlah 23 orang. Penyampaian materi pertama disampaikan oleh Dr. Titin Kartini, M.Si. dengan topik Karakteristik ABK. Pemateri menjelaskan mengenai tanda-tanda, penyebab, dan bagaimana cara mendeteksi secara dini ABK. Selanjutnya pemateri yang kedua yaitu Dr. Rahayu Ginintasasi, M.Si. dengan topik Bimbingan Kolaboratif ABK khususnya dalam penanganan anak autis. Pemateri menjelaskan tentang metode menangani anak autis, antara lain melalui  kontak mata dan instruksi. Selain itu juga diputarkan beberapa video penanganan anak autis agar peserta lebih dapat memahami materi workshop. Para peserta antusias dan sangat menunjukkan ketertarikan pada kedua topik tersebut yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan dengan kepada kedua pemateri. Salah satu peserta menyatakan bahwa topik yang diperoleh dari workshop tersebut menambah pengetahuan dan wawasan tentang ciri-ciri- ABK dan cara menanganinya. (Elis)
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live