Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

Muslimah Dakwah Kampus Serukan Gerakan Pakai Hijab bagi Perempuan

$
0
0
02 01Bandung, UPI Sebanyak 17 Muslimah yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (LDK UKDM) Universitas Pendidikan Indonesia menghadiri undangan Muslimah Conference di Auditorium Fikom lantai 4 Kampus Universitas Padjajaran Jatinangor, Sabtu (22/8/2016). Tema yang diangkat adalah “Syar’i atau Potensi”. Konferensi ini dihadiri delegasi Muslimah perwakilan dari LDK se-Bandung Raya, seperti LDK Unpad, UPI, Unpas, ITB, Polban, STT Tekstil, STT Telkom, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sebelumnya, panitia mengintruksikan kepada peserta untuk membuat esai dengan tema “Hijab Membatasi Potensiku” sebagai tiket masuk. Konferensi belangsung mulai pukul 9.10 WIB setelah sebelumnya diawali dengan pembukaan dan sambutan. Konferensi ini dimoderatori oleh  Elis Nuraini, S.P. (Ketua Muslimah FS-LDK). Elis memberi ilustrasi bahwa saat ini hijab masih dianggap kontroversi. Sebab banyak yang beranggapan bahwa hijab itu tidak terlalu wajib, karena tidak ada di rukun iman dan rukun Islam. Selain itu, alasan lain hijab syar’i dianggap kontroversi yaitu, “Syar’i adalah suatu hal yang telah diatur oleh Allah, di mana di dalamnya ada koridor tersendiri. Dalam berhijab, Allah menentukan koridornya yaitu tidak ketat, tidak transparan, dan jilbabnya harus menutupi dada. Dengan ketentuan yang rigid ini, maka oleh sebagian orang dianggap membatasi potensi,” ujar Elis.02 Di lingkungan terdekat, masih banyak perempuan yang belum berhijab. Itu tanggung jawab siapa? “Tanggung jawab kita juga, bukan? Maka dari itu, sebagaimana yang diutarakan moderator bahwa tujuan Konferensi Muslimah ini adalah menyuarakan kepada khalayak Muslimah untuk berhijab,” katanya. Dijelaskan, banyak Muslimah yang berpikir bahwa Allahlah yang menciptakan dan memberikan bakat, tapi Allah juga yang melarang untuk mengembangkannya. Tidak boleh menampakkan aurat, memperlihatkan lekuk tubuh, berlenggak-lenggok, dan tidak boleh bebas melakukan ini itu. Maka timbulah pertanyaan, “Syar’i atau potensi? Melaksanakan perintah Allah atau memperjuangkan potensi?”. Dari sana, moderator bersama para peserta berdiskusi, saling bertukar pikiran, dan saling menyamakan persepsi hingga menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
  1. Syar’i dan potensi adalah dua hal yang tidak bisa disandingkan. Artinya, keduanya bisa dilakukan secara bersamaan.
  2. Potensi adalah sesuatu yang belum dioptimalkan dan merupakan modal yang diberikan Allah. Setiap orang diberi modal yang sama dan diperbolehkan untuk bisa mengolahnya. Namun sebenarnya, potensi yang baik untuk diperjuangkan yaitu yang dapat menjadikan diri lebih baik dan dicintai di Allah.
  3. Permasalahan berhijab muncul dari faktor internal dan eksternal. Dari faktor internal yaitu berupa kurangnya pemahaman wawasan Islam, keberanian, dan rasa malu. Sementara, dari faktor eksternal yaitu pengaruh globalisasi yang lebih mengarah pada feminimisme, kurangnya figur, lingkungan yang tidak mendukung, dan pandangan ekslusif.
  4. Banyak solusi yang telah dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya yaitu seluruh peserta konferensi telah mendeklarasikan untuk sama-sama melakukan gerakan berupa mempropagandakan gerakan memakai hijab, rok dan kaos kaki bagi perempuan di hari tertentu untuk memperingati IHSD (Internasional Hjab Solidarity Day) yang bertepatan pada tanggal 4 September. (Dewi Sinta/Mahasiswa IPAI UPI 2015)
 

Melalui Ikhtiar dan Kerja Keras, Fera Menjadi Wisudawan Terbaik FPEB UPI

$
0
0
Foto 1  Fera TresnawatiFoto 3 Fera TresnawatiBandung, UPI Fera Tresnawati, lulusan Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi wisudawan terbaik FPEB pada wisuda Gelombang II, Rabu dan Kamis (24-25/8/2016) Tahun Akademik 2016/2017.  Melalui ikhtiar, kerja keras dan doa, Fera mampu menyelesaikan studi sarjana dengan meraih IPK 3,91 dengan predikat Cum Laude. Selain Fera, ditetapkan sebagai lulusan terbaik dari masing-masing fakultas adalah: Fujia Rizky Agustin dari FIP (Pendidikan Khusus/S1); Hani Herlina dari FPIPS (Pendidikan Sosiologi/S1); Santy Rahmawati dari FPBS (Bahasa dan Sastera Indonesia S1); Hani Nurhasanah dari FPMIPA (Pendidikan Matematika/S1); Dwi Dini Andriani dari FPTK (Pendidikan Tata Boga/S1); Muhammad Gilang Ramadhan dari FFPOK (Ilmu Keolahragaan/S1); Cinta Rizkia Hervitaniar dari FPSD (Pendidikan Seni Tari/S1); Wulansari dari UPI Kampus Cibiru (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/S1); Arian Muhamad Firmansyah dari UPI Kampus Sumedang (Pendidikan  Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani/S1); Novita Yulia Ayu Wulansari dari UPI Kampus Purwakarta (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/S1); Intan Kusmayanti dari UPI Kampus Tasikmalaya (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/S1); Desi Dilah Sriwulandari dari UPI Kampus Serang (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini/S1); Asep Sudarsyah dari SPS (Administrasi Pendidikan/S3); Fanni Erda Tasia dari SPS (Pendidikan Ekonomi/S2); dan Putu Desy Anggaraeni dari FPOK (Keperawatan/D3). Fera merupakan anak ke 7 dari 7 bersaudara yang merupakan mahasiswa penerima Bidik Misi. Orang tua (Ibu) dari Fera bekerja sebagai pedagang keliling di Tasikmalaya. Berbagai kekurangan ekonomi dan kehidupan keluarga tidak mematahkan semangatnya untuk meraih prestasi tinggi di kampus UPI.Foto 2 Fera Tresnawati (2) Fera mengungkapkan, untuk meraih prestasi ini ia tempuh semangat dan kerja keras. Fera merupakan peserta Learning Camp Dompet Duafa Yayasan Daruttauhid yang dipimping Ustad Abdullah Gymastiar (Aa Gym) sekaligus mahasiswa Bidik Misi melalui jalur SBMPTN. Tahapan kegiatan akademik dan nonakademik ia lalui dengan baik. Fera memang sosok kerja keras. Dalam menyelesaikan studinya, ia mengikuti magang dan bekerja paruh waktu di berbagai tempat seperti magang di Koperasi Mahasiswa, menjadi asisten laboratorium, asisten peneliti dan bekerja di tempat lainya. Pada kesempatatan ini, Fera menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang telah membesarkanya, dan juga kepada Dr. Agus Widarosno, SE, M.Si., Ak., CA., QMSA, Dr. Rozmita Dewi, S.Pd., M.Si, Dr. Aristanti Widyaningsih, S.PD., M.Si dan Nelly Nur Apandi, SE., M.Si sebagai dosen yang senantiasa memberikan dorongan semangat selama menyelesaikan studi jenjang Sarjana (S1). Pada masa yang akan datang Fera memiliki cita-cita bekerja sebagai praktisi dalam bidang Akuntansi baik pada lembaga bisnis dan pemerintahan. Selain itu Fera sedang menyiapkan diri untuk bisa mengikuti seleksi masuk pada Jenjang Magister (S2) dalam bidang Akuntansi baik di perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan diluar negeri. (Yana Setiawan)Foto 1  Fera Tresnawati

Waspadai Gerakan Memaksakan Perilaku yang Merupakan Elemen Peradaban Lain

$
0
0
0401Bandung, UPI Akhir-akhir ini masyarakat merasakan munculnya gerakan atau kegiatan ke arah negatif, termasuk di dalamnya upaya untuk memaksakan perilaku yang merupakan elemen peradaban lain. Derasnya arus globalisasi tidak hanya membawa dampak modernisasi yang melahirkan materialisme dan hedonisme. Tetapi juga infiltrasi paham keagamaan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. “Untuk itulah kita tidak boleh lengah karena bersamaan dengan masuknya globalisasi, masuk pula piranti lunak yang berupa nilai budaya Barat yang tidak sejalan dengan nilai ke-Indonesiaan. Pada intinya kita harus mampu membangun filter untuk menyaring nilai negatif yang menyertai globalisasi tersebut,” kata Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia K.H. As’ad Ali, yang dibacakan Sekretaris Prof. Dr. Ishak Abdulhak, M.Pd. saat memberikan sambutan pada Wisuda Gelombang II-2016, di Gedung Achmad Sanusi, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Prosesi wisuda kali ini dibagi dalam empat prosesi. Prosesi pertama dilaksanakan Rabu (24/8/2016) pukul 9.00 WIB meliputi wisudawan UPI Kampus Sumedang, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Serang. Sesi kedua dilaksanakan di hari yang sama dimulai pukul 13.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD). 04 Menurut Prof. Ishak Abdulhak, wisudawan UPI adalah alumnus universitas pelopor dan unggul dengan ciri khusus sebagai kampus yang melahirkan para guru dan pengajar. Sebagai kampus pengajar, UPI merupakan rahim dari para pelaksana pendidikan, sebab proses pendidikan tidak hanya terhenti pada sistem dan kurikulum, melainkan pula praktik pengajaran (pedagogi), menuju pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang mumpuni. “Dengan posisi vital ini, UPI berperan dalam membangun para pendidik yang menjadi katalisator bagi pembangunan sumber daya manusia bangsa, di mana pendidikan tidak hanya memuat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melainkan pembentukan karakter masyarakat, dan bangsa secara umum,” katanya. Di sinilah pentingnya peran para wisudawan untuk terus menyebar-luaskan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa di tengah-tengah masyarakat, kata Prof. Ishak. “Saya ingin menggarisbawahi bahwa UPI termasuk garda terdepan dalam mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.” Dikemukakan, pendidikan karakter ini menjadi bagian integral dari pembangunan masyarakat bangsa yang beradab, sehingga dunia terhindar dari perusakan lingkungan alam dan terhindar pula dari degradasi moral. Masyarakat madani adalah masyarakat yang maju secara teknologi atau material dan juga maju secara budaya dan spiritual sehingga tercapai suatu perdamaian yang adil dan menyeluruh.07 Perkembangan yang tidak seimbang antara kemajuan material dan spiritual pada akhirnya menimbulkan kerusakan dan menjadi sumber keserakahan, kata Prof Ishak selanjutnya. Pemikir Muslim, IbnKhaldun al-Hadrami dalam kitab al-Muqaddimah menyatakan, "Hidup bermasyarakat merupakan sebuah keniscayaan (dlaruri).Tentang hal ini, para filsuf menyebut, manusia secara natural adalah madani (berkeadaban atau sosial). Artinya, ia harus menjadi bagian dari masyarakat (ijtima’), yang dalam istilah para filsuf dikenal dengan nama madinah (masyarakat/tempat yang berkeadaban). Dengan demikian, kata Prof. Ishak, pembentukan manusia beradab menjadi syarat utama bagi pembangunan masyarakat madani yang dibutuhkan bagi negara dan bangsa bermartabat. Di titik inilah, UPI sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mencetak para pendidik berperan besar bagi akselerasi pembangunan bangsa menuju peradaban manusia yang beradab. “Pada saat bersamaan, ukuran sebuah bangsa yang beradab juga ditentukan oleh kemampuannya dalam mengelola perbedaan di dalam masyarakat. Itulah mengapa kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang diambil dari Kitab Sotasoma karya cendekiawan Majapahit, Mpu Tantular. Baik di masa Majapahit atau Nusantara hingga di masa Indonesia modern, bangsa ini telah memuat berbagai keragaman suku, etnis dan agama,” kata Prof. Ishak menandaskan. Nilai luhur bangsa Indonesia, katanya, telah mengamanatkan bahwa perbedaan pada hakikatnya satu, karena tidak ada kebenaran yang mendua (tanhana Dharma mangwra). Inilah yang menjadi perekat kehidupan bersama, sehingga Indonesia menjadi kiblat bagi bangsa yang majemuk, yang rukun dalam persatuan. “Di dalam kerangka ini, Pancasila, yang merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa semestinya menjadi dasar bagi segenap penataan masyarakat, termasuk dunia pendidikan nasional. Ini berarti Pancasila tidak hanya menjadi satuan mata pelajaran, melainkan menjadi napas bagi seluruh batang tubuh pendidikan kita,” ujar Prof. Ishak. Proses menjadikan Pancasila sebagai dasar pendidikan merujuk pada nilai Pancasila itu sendiri yang memuat keseimbangan di antara ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan tata kehidupan demokratis menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Untuk itulah UPI perlu memperkuat pendekatan ini, agar segenap sistem dan praktik pendidikan tidak tercerabut dari cita-cita pendirian bangsa.” Apalagi saat di sebagian kecil masyarakat, tengah marak pandangan sempalan yang ingin merusak kerukunan bangsa, kata Prof. Ishak. Pandangan ini didorong oleh pemahaman keagamaan yang ekslusif, ideologis dan sektarian sehingga bertentangan dengan keragaman nilai di masyarakat. Maraknya sikap intoleransi dan radikalisme agama yang tumbuh bersamaan dengan kebebasan politik di alam Reformasi, semakin mengancam keharmonisan masyarakat yang selama ini terjaga dengan baik. (WAS/Deny/Dodi/Andri/Ija)

Rektor UPI: Meskipun Tantangan Tinggi, Kita Harus Tetap Optimistis

$
0
0
0905Bandung, UPI Bangsa Indonesia akhir-akhir ini sering menyaksikan sejumlah peristiwa dan kejadian yang sangat memprihatinkan. Perkembangan bisnis narkoba yang merajalela, pornografi dan perilaku seks bebas di kalangan remaja, radikalisme dan tindak kekerasan di sejumlah tempat, serta wibawa dan kehormatan guru di mata murid dan orang tuanya yang kian tergerus merupakan beberapa contoh fenomena yang sangat mengkhawatirkan dan meminta perhatian serius dari kita semua. “Dalam mengahadapi peluang dan tantangan kehidupan yang terbentang ke depan, tidak ada pilihan kecuali menyikapinya dengan semangat dan optimisme tinggi, berpikir dan mengambil langkah positif,  serta terus belajar dan kerja keras dengan senantiasa berdoa memohon taufik dan hidayah kepada Yang Maha Kuasa,” kata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Furqon, Ph.D. saat mewisuda 2.568 lulusan di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Prosesi wisuda kali ini dibagi dalam empat prosesi. Prosesi pertama dilaksanakan Rabu (24/8/2016) pukul 9.00 WIB meliputi wisudawan UPI Kampus Sumedang, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Serang. Sesi kedua dilaksanakan di hari yang sama dimulai pukul 13.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD). Prosesi ketiga dilaksanakan Kamis (26/8/2016) dimulai pukul 9.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Sekolah Pascasarjana, dan UPI Kampus Cibiru. Sedangkan sesi keempat yang dimulai pukul 13.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastera (FPBS), dan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK).Wisuda UPI Gelombang II meliputi lulusan Diploma 3, Sarjana S1, S2, dan doktor S3.06 Menurut Rektor UPI, Indonesia masih perlu menambah wirausahawan muda sekitar 4,5 juta orang lagi dari total sekitar 5 juta orang yang dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang memadai. Dikemukakan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong terjadinya perubahan yang sangat cepat dalam kehidupan dan peradaban manusia. Suatu perubahan yang dahulu memerlukan waktu sekitar 10 tahun, sekarang mungkin dapat terjadi hanya dalam waktu satu tahun. Masyarakat di hampir seluruh penjuru dunia berubah dan bergerak sangat cepat sehingga tantangan masyarakat hari ini boleh jadi tidak sama dengan tantangan yang dihadapi masyarakat sebelumnya. “Pelaksanaan kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir 2015, dan implementasi kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mulai tahun 2020 merupakan perubahan kehidupan yang harus kita jalani. Kedua perjanjian internasional tersebut telah dan akan memunculkan peluang dan sekaligus tantangan baru bagi generasi mendatang,” katanya. Dikatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi ternama di Indonesia, UPI terus berbenah diri untuk mencapai cita-citanya, yaitu sebagai perguruan tinggi kelas dunia dalam bidang pendidikan (world class university in education). Cita-cita tersebut memang tidak mudah untuk dicapai, namun kebersamaan kita semua dalam merumuskan langkah strategis yang diikuti oleh kerja keras secara sinergis, insya Allah, bahtera UPI akan sampai ke pulau tujuan yang kita cita-citakan.08 Selain itu, UPI juga terus berupaya melakukan perbaikan di berbagai komponen yang diarahkan untuk mendukung peningkatan mutu dan kompetensi ulusannyaagar mampu bersaing dan bekerjasama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global, kata Prof. Furqon selanjutnya. Berbagai peristiwa dan kejadian yang sangat memprihatinkan di atas, katanya, juga mendorong UPI untuk memfasilitasi inisiatif pendidikan kedamaian (peace education) dan pedagogi alternatif untuk terus dikembangkan. Dengan konsep ini, UPI mengarahkan pendidikan gurunya untuk menghasilkan guru yang selain memiliki kompetensi yang tinggi dalam penguasaan materi dan pedagogi, juga memiliki jiwa dan pribadi yang damai dan mencintai kedamaian. Mereka diharapkan dapat mengembangkan pendidikan kedamaian yang dilandasi oleh rasa kasih sayang sehingga akan mampu menghasilkan generasi masa depan yang pribadinya damai dan mencintai kedamaian. “Saya percaya bahwa para alumni yang diwisuda hari ini akan mampu menghadapi tantangan masa depan yang makin terjal dan kompleks serta memanfaatkan peluang yang makin terbuka dengan cara menunjukkan diri sebagai pribadi yang kompeten dalam bidang masing-masing, berintegritas, memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi, dengan tetap memegang dan menjaga norma dan nilai agama serta budaya yang diwariskan secara turun terumun,” ujar Prof. Furqon. Dikemukakan, kehidupan yang sangat kompleks dan kompetitif yang didorong oleh perubahan yang sangat pesat tidak bisa dilakoni dengan cara yang biasa-biasa saja. Bangsa Indonesia perlu lari lebih cepat dengan cara yang lebih efisien. Sejalan dengan itu, UPI pun perlu melakukan berbagai perubahan dan perbaikan, termasuk dan utamanya adalah perubahan mindset yang biasa-biasa saja, karena “Tuhan tidak akan mengubah kondisi kehidupan seseorang atau suatu masyarakat sebelum ia atau mereka mengubah diri (mind set)-nya sendiri”. Jangan membenarkan sesuatu karena sudah biasa, tapi harus membiasakan sesuatu yang benar.  (WAS/Deny/Dodi/Andri/Ija)09

PMI Unit UPI Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama Se-Ormawa

$
0
0
KSR UPIBandung, UPI Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) unit Universitas Pendidikan Indonesia menggelar Pelatihan Pertolongan Pertama Se-Ormawa UPI, 10-11 September 2016, di Gedung University Center Ruang Rapat Lantai 1, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Acara dengan tema “Siap Siaga Menolong Sesama” ini dilatar belakangi oleh banyaknya kegiatan organisasi mahasiswa di UPI yang membutuhkan pemahaman dan keterampilan dalam bidang pertolongan pertama. Oleh karena itu KSR PMI unit UPI yang merupakan organisasi tertinggi dalam bidang kesukarelawanan di tingkat universitas sudah selayaknya memberikan layanan pelatihan pertolongan pertama bagi organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.KSR UPI Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir banyaknya permintaan pelatihan pertolongan pertama dari organisasi mahasiswa ke pihak KSR. Oleh karena itu, KSR bermaksud menghimpun pegiat organisasi mahasiswa di UPI dalam satu waktu pelatihan. Pemateri yang akan dihadirkan pada kegiatan ini adalah Pelatih Pertolongan Pertama dari PMI Kota Bandung. Dengan itu, penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pertolongan pertama dalam kegiatan yang kerap dilaksanakan olehe organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. (WAS)

IKA UPI Kecam Tindakan Kriminal Terhadap Guru

$
0
0
17Ika-UPI117Ika-UPI1 Bandung, UPI Maraknya kasus tindak kekerasan yang menimpa guru tentunya menjadi sorotan berbagai kalangan. Belum lama ini terjadi aksi pengeroyokan yang menimpa seorang guru hingga tewas. Adalah Tatang Wiganda, guru olahraga di SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) menjadi korban akibat aksi pengeroyokan. Mencermati meningkatnya berbagai kasus kriminal yang menimpa para guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya selaku pendidik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Menurut Ketua Pengurus Ikatan Alumni (IKA) Universitas Pendidikan Indonesia Dr. Didin Saripudin, M.Si, dalam siaran persnya, Rabu 24 Agustus 2016 menyatakan sikap sebagai berikut:
  1. Mengutuk segala tindakan  kriminal yang dilakukan oleh siapa pun dan dalam bentuk apa pun terhadap para guru dalam melakukan tugas profesionalnya;
  2. Meminta kepada aparat keamanan dan para penegak hukum untuk melakukan pengamanan dan penanganan secara sungguh-sungguh dan seadil-adilnya terhadap  guru yang mendapatkan tindak kekerasan;
  3. Meminta  kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengeluarkan  peraturan tentang  perlindungan profesi guru;
  4. Menghimbau kepada rekan-rekan guru dan organisasi guru untuk menjalin dan meningkatkan soliditas dan solidaritas, serta empati terhadap teman-teman guru yang menjadi korban berbagai tindak kekerasan; dan
  5. Kepada masyarakat yang akan memberikan  simpati dan apresiasinya kepada almarhum Tatang Wiganda (guru SMP YAS Bandung korban tindak kekerasan) bisa menyampaikan donasinya dengan menghubungi Sdr. Fahruz Zaman Fadly, cp. 081214101193

Melalui IPAI Inspiring Talks Diharapkan Tradisi Berprestasi Terus Membudaya

$
0
0
ipai 2ipai 1 Bandung, UPI Bidang Pendidikan BEM HIMA IPAI FPIPS UPI bekerjasama dengan IPAI Inspring menyelenggarakan IPAI Inspiring Talks, di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Sabtu (13/08/2016). Ulfah Nur Fauziah (IPAI 2015) selaku ketua pelaksana mengatakan kegiatan IPAI Inspring Talks ini dilatarbelakangi bahawa prestasi merupakan sesuatu yang dicapai dengan penuh perjuangan. Dalam meraihnya tidak jarang seseorang harus melewati berbagai kegagalan, putus asa, dan lelah yang luar biasa. Meski begitu, dengan bermodalkan konsistensi dan usaha yang sungguh-sungguh, prestasi akan mampu diraih. Makna prestasi bisa dipahami dari berbagai sudut pandang. Cakupan definisinya sangat luas dan akan sangat bergantung pada pengalaman dan pengetahuan dasar seseorang dalam menerjemahkannya. Salah satu pengertian yang popular mengenai prestasi adalah adanya pencapaian yang diwujudkan dengan teraihnya simbol-simbol kemenangan. Piala, medali, atau sertifikat misalnya. ipai 2 “Meski begitu, prestasi yang ditujukan untuk membanggakan diri sendiri pada hakikatnya memiliki nilai yang tidak ada artinya. Idealnya prestasi dijadikan alat untuk menggerakan orang agar melakukan kebaikan yang sama bahkan lebih baik,” kata Ulfa Tentunya kegiatan ini diselenggarakan sejalan dengan visi Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam (IPAI) UPI di bawah kepemimpinan Dr. Aam Abdussalam, M.Pd. dalam visi dan misinya itu, ia fokus dalam hal unggul dalam akademik, akhlak dan akses. Untuk poin ketiga, salah satu yang harus dimaksimalkan adalah terkait prestasi mahasiswanya di prodi IPAI. Seiring dengan hal tersebut, Angkatan 2012 IPAI dinilai memiliki kapasitas untuk berbagi pengalaman kepada angkatan-angkatan dibawahnya. adanya acara sharing supaya ilmu dan pengalaman angkatan 2012 bisa ditularkan. Dengan begitu, tradisi berprestasi bisa terus membudaya di prodi IPAI. Dan menjadikan program ini sebagai program kerja kepengurusan tahun 2016/2017. Acara ini terdiri dari 4 sesi yang masing-masing mengangkat tema menarik. Sesi pertama adalah berbagi mengenai keorganisasian dan kegiatan sosial. Widi Setiadi (Wakil Ketua 2 MPM REMA UPI 2014/2015), Panji Futuh Rahman (Ketua BEM HIMA IPAI Periode 2014/2015), dan Moh. Wildan Fauzila (Founder komunitas bermain dan belajar anak Planet Antariksa) masing-masing sebagai narasumbernya. Pada sesi ini menggunakan sistem TEDx di mana narasumber langsung berbicara mengenai tema yang diberikan. Sesi selanjutnya yaitu mengenai prestasi. Pada sesi ini diperbincangkan mengenai makna prestasi dari perspektif narasumber. Adapun yang berperan sebagai narasumber adalah Utami Dewi (Mawapres IPAI 2015) dan Muhammad Irfan Ilmy (Mawapres ke-3 FPIPS 2016). “Prestasi adalah tak ubahnya magnet. Orang yang berprestasi bisa menjadikan daya tarik tersendiri bagi orang-orang di sekitarnya. Tanpa banyak berbicara, orang-orang akan tergerak untuk berbuat sesuatu yang telah dilakukannya. Bahkan bisa terinspirasi untuk berbuat lebih banyak.” Ujar Irfan yang juga founder IPAI Inspiring Forum. ipai 3 Talkshow ketiga adalah mengenai kepenulisan. Nurti Budiyanti (penulis buku Qutratul Qalbi) dan M. Jiva Agung Wicaksono (penulis buku Renungan Bagi Aktivitis Dakwah) berkesempatan berbagai mengenai karir kepenulisannya. Keduanya membagikan pengalaman proses menulis buku beserta hambatan yang dilaluinya. “Saya sebenarnya tidak terlalu suka menulis. Saya lebih suka membaca. Irfan yang justru sering menulis. Hanya saja karena saya suka membaca, saya menargetkan membaca 100 halaman per hari akhirnya saya tergerak menulis buku.” ujar Jiva yang juga merupakan aktivis peace maker ini. Sesi terakhir adalah sharing mengenai kultur mahasiswa IPAI angkatan 2012. Agus Pranoto sebagai ketua angkatan memaparkan keunikan angkatan yang berbeda dengan angkatan lainnya. Prestasi-prestasi yang diraih oleh para narasumber juga tidak terlepas dari peran angkatan 2012 yang kondusif untuk menjadi mahasiswa prestatif. Ulfah Nur Fauziah berharap acara rintisan ini bisa terselenggara lagi di tahun berikutnya dan bisa lebih baik. “Buat harapan kedepannya, saya berharap persiapan acara IPAI Inspiring Talks dapat lebih matang lagi. Juga saya berharap seluruh panitia baik dari Pendidikan BEM HIMA IPAI maupun IIF bisa berkontribusi lebih baik lagi ke depannya.” Tutur Ulfah. (M.Irfan/Deny)

UPI Digunakan untuk Venue Pekan Olahraga Kereta Api 2016

$
0
0
IMG-20160825-WA0005[1]IMG-20160825-WA0005[1] Bandung, UPI Sebanyak 15 kontingen atlet dari 9 Daerah Operasi (Daop), 4 Divisi Regional (Divre), 1 kontingen dari Kantor Pusat, dan 1 kontingen dari gabungan Anak Perusahaan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia, mengikuti Pekan Olahraga Kereta Api (PORKA) 2016 yang berlangsung di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (25/08/2016) hingga Minggu (28/08/2016). Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., dalam sambutannya mengatakan,”Terima kasih atas kepercayaan PT Kereta Api Indonesia yang menggelar Pekan Olahraga Kereta Api di Universitas Pendidikan Indonesia. Silahkan dipergunakan semaksimal mungkin dan mohon maaf apabila dalam penyelenggaraannya terdapat kekurangan. Selamat bertanding dan junjung sportifitas untuk mencapai perstasi luar biasa.”IMG-20160825-WA0009[1] Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro, menjelaskan, bahwa Pekan Olahraga Kereta Api diselenggarakan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta menumbuhkan rasa kebersamaan diantara sesama pekerja PT KAI. PORKA dilakukan secara rutin setiap 2 tahun sekali, untuk tahun ini diselenggarakan pada tanggal 25 sampai dengan 28 Agustus 2016. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan meliputi sepak bola, bulu tangkis, bola voli, tenis lapangan, tenis meja, tenis lapangan, futsal dan catur.IMG-20160825-WA0011[1] “Pada setiap cabang olahraga ditetapkan Juara I, Juara II, Juara III, dan Juara Umum. Setiap juara akan menerima piala, sertifikat dan uang pembinaan, serta piala bergilir untuk juara umum,” ujarnya. (dan/zis/cup/gum)

UPI Sukses Gelar Joint Summer Program

$
0
0
sp3sp3 Bandung, UPI Sebanyak 10 orang mahasiswa asing dari 4 negara telah merampungkan Joint Summer Program “Experiencing West Java: Education for Sustainable Development” yang diselenggarakan oleh UPI dan IPB selaku universitas mitra. Penutupan program berlangsung di Gedung University Center Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (26/8/2016). Kepala Office Of International Education And Relations (OIER) Dr.Vanessa Gaffar, SE. Ak., MBA., menjelaskan,  Joint Summer Program merupakan hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pengembangan kelembagaan International Office. Kegiatan berlangsung dari Minggu, 21 Agustus 2016 hingga Sabtu, 27 Agustus 2016, melibatkan 5 negara diantaranya Indonesia, Filipina, Jepang, Libya dan Peru.  Tema yang diangkat ialah “Experiencing West Java:  Education for Sustainable Development” dipilih karena bagian dari upaya untuk mempromosikan Jawa Barat. Seperti kita ketahui, UPI dan IPB berada di Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat memiliki keanekaragaman budaya dan tujuan wisata yang sangat menarik untuk dieksplor. Sedangkan untuk Education for Sustainable Development itu sendiri dipilih sesuai dengan cita-cita UPI untuk menjadi salah satu world class university dalam bidang pendidikan.sp1 Lebih lanjut dikatakan,”Diharapkan, kegiatan ini sebagai wahana untuk menikmati alam Indonesia juga sebagai sarana belajar tentang budaya dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya serta mengenal sistem pendidikan di Indonesia sehingga para peserta mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dengan di negaranya juga dapat berperan sebagai duta bagi Indonesia dan juga universitas di dunia internasional.” Mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas, berinterkasi dengan berbagai negara, katanya, dan sekarang sudah tidak ada batasan lagi. Kegiatan ini untuk menambah credit point sebagai mahasiswa, juga sebagai sarana untuk saling mengenal antar budaya.sp2 Bentuk Kegiatannya meliputi pembelajaran bahasa dan budaya, pengalaman lapangan di bidang agraris, kunjungan lapangan ke berbagai situs budaya dan sejarah, observasi ke sekolah mitra UPI untuk memperkenalkan sistem pendidikan di Indonesia, dan belajar bersama mitra bahasa, waktu pelaksanaanya di Bandung 5 hari dan di Bogor 2 hari. (dodiangga)

Sembilan Alumni Probumsil Dikukuhkan Menjadi Purna Protokol

$
0
0
probumsil 1probumsil 2 Bandung,UPI Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL) selenggarakan Sidang Terbuka Berkenaan dengan Pengukuhan Purna Protokol ke XVIII, Selasa (23/8/2016), di Gedung University Centre Kampus UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Status Purna Protokol sebagai penghormatan kepada personel PROBUMSIL yang telah menyelesaikan akademik dan dinyatakan tidak cacat tugas selama menjadi anggota PROBUMSIL dapat bergabung dengan  Paguyuban Purna Bhakti PROBUMSIL yang diatur dalam Pasal 32 Keputusan Rektor UPI Nomor 2906/H40/KM/2008. Sidang dipimpin Mitra Tama Protma. Arief Fachrurozi (MIK/FPIPS 2013)  dengan agenda tilawah Al-Qur’an, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne UPI, dilanjutkan pembacaan keputusan Mitra Tama, pembacaan riwayat hidup masing-masing purna, pidato pengukuhan purna, serta pengukuhan purna yang ditandai dengan pergantian jas purna. Setiap purna protokol diberikan Sertifikat Tanda Lulus Pendidikan dan Penugasan Protokol (STLP3). Sertifikat tersebut memuat kualifikasi kemampuan sebagai seorang protokol dari aspek kecabangan, poin penugasan, karya tulis dan penilaian sikap. Sesuai dengan kultur PROBUMSIL dalam sidang dilaksanakan Rengkuh Nuhun setiap purna protokol kepada orang tua yang mengandung arti hormat setia dan rasa terima kasih kepada orang tua yang selama ini senantiasa mendukung dan mendo’akan baik sebagai mahasiswa dalam menjalankan studi ataupun sebagai anggota protokol dalam bertugas. Setiap purna protokol wajib memegang teguh filososi Paguyuban Purna Probumsil “mencar ti tatar pasundan  nyambuang ka nusantara”  yang mengandung arti setiap purna protokol menyebar dari tanah pasundan menyambung ke seluruh nusantara. Sidang dilaksanakan atas pengukuhan 1. P.PUPt. Eka Safitri, S.Pd. (FPEB), 2. P.PUPt. Seni Litya Kassa, S.Pd. (FPSD), 3. P.PUPt. Risa Nurlatifah, S.Pd. (UPI Kampus Cibiru), 4. P.PUPt. Diana Aprianti Angraeni, S.Pd. (UPI Kampus Tasikmalaya), 5. P.PUPt. Yulia Yolanda Rosalin, S.Pd. (UPI Kampus Purwakarta), 6. P.PUPt. Siti Halimah, S.Pd. (UPI Kampus Purwakarta), 7. P.PUPt. Annisa Anita Dewi, S.Pd. (UPI Kampus Tasikmalaya), 8. P.PMd. Ika Purnilawati, S.Pd. (UPI Kampus Cibiru) dan 9. P.PMd. Fitri Supriatin, S.Pd. (UPI Kampus Cibiru).  Sampai saat ini PROBUMSIL telah mengukuhkan purna protokol sebanyak 64 orang. probumsil 1 Sidang yang dihadiri orang tua purna, ormawa di lingkungan UPI, Paguyuban Purna dan Sivitas PROBUMSIL pusat serta satuan daerah memberikan penghargaan Protokol Motekar dari Ketua Pemantau Kinerja Protokol kepada P.PUPt. Risa Nurlatifah, S.Pd. atas pencapaian sebagai mahasiswa berprestasi tingkat UPI Kampus Cibiru dan tidak cacat tugas sebagai Deputi Satuan Cibiru Darul Gemah. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi sivitas PROBUMSIL untuk berprestasi dan menjadi uswah (teladan) bagi seluruh sivitas PROBUMSIL khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sidang ditutup dengan Do’a dan Kataragan PROBUMSIL serta dilanjutkan dengan mushafahah. Saat ini berbagai lembaga negara, instansi pemerintah dan instansi lainnya telah menarik purna protokol untuk menduduki posisi strategis diantarnya : Sekretaris Unit Penindakan Hukum Badan Keamanan Laut RI, Ajudan Kepala LAPAN RI, Protokol KPU RI, inspektur inspektorat, dosen, Aparatur Sipil Negara, Protokol BUMN PT Jamkrindo dan profesi lainnya. Kesuksesan Purna Protokol ini diharapkan dapat memotivasi anggota untuk dapat belajar dan menjadi lebih baik ke depanya terutama dalam memberikan layanan keprotokolan sehingga menjadi protokol yang sangat paripurna sesuai dengan Visi PROBUMSIL “Protokol Paripurna bermaruah Agama, Budaya, Bangsa, dan Negara bersendi Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Jayalah Insan Protokol Mulia. (Asisten Deputi Penugasan Bidang  Publikasi PROBUMSIL) probumsil 3

Mengabdi di Desa Cintakarya dan Cintaratu, Parigi, Pangandaran

$
0
0
01

mutia

Laporan MUTHIA HILFAH

(Mahasiswa PGSD UPI Kampus Tasikmalaya)

HIMPUNAN Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya menyelenggarakan program pegabdian pada masyarakat di dua desa yakni Desa Cintaratu dan Cinta Karya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Selasa (9/8/2016). Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini merupakan agenda rutin dan tahun ini merupakan tahun kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Pasirmukti,Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Animo mahasiswa PGSD terhadap P2M sangat terlihat signifikan peningkatannya, dari kisaran 60 peserta menjadi 90, sehingga daerah sasaran pun harus diperluas untuk menampung semangat mengabdi para mahasiswa untuk mewujudkan salahsatu tri darma pendidikan. Tema yang diusung P2M tahun ini adalah “Sumbangsih Tanpa Pamrih, Mengabdi Sepenuh Hati”.01 Program ini berlangsung selama 11 hari dan 10 malam. Jumlah peserta tercatat 93 mahasiswa PGSD angkatan 2014 dan 2015. Mereka disebar di setiap dusun yang ada di dua desa, yakni lima dusun di desa Cintaratu dan enam dusun di Desa Cintakarya serta ada satu posko yang menjadi posko utama untuk mengoordinasi kedua desa tersebut. Jumlah peserta masing-masing posko beragam, dari mulai enam hingga delapan mahasiswa. Agenda selama sepuluh hari ini juga beragam, antara lain PGSD mengajar, penyuluhan Karang Taruna dan Kelompok Tani, Jika Aku Menjadi, Mengajar Diniyah, Peringatan Hari Kemerdekaan dan lain sebagainya. Hari pertama P2M yakni Selasa tanggal 9 Agustus 2016, peserta dan panitia P2M berkumpul di Kampus UPI Tasikmalaya sejak pukul enam untuk memasukkan barang bawaan dan bekal sema 10 hari. Setelah itu ada acara pelepasan oleh Wahyudin, S.IP, sebagai Kasubag SDM dan Keuangan. Setelah pelepasan, peserta dan panitia berangkat dengan tiga bus dan beberapa motor, perjalanan dari kampus menuju daerah sasaran menempuh waktu sekitar 4 jam, tepat ketika adzan dzuhur, peserta P2M sampai di daerah Balai Desa Cintaratu.02 Acara pembukaan P2M di Balai Desa Cintaratu ini dihadiri Dindin Abdul Muiz Lidinillah, S.Si,. S.E,. M.Pd sebagai ketua Prodi PGSD UPI Tasikmalaya, Dadan Nugraha, M.Pd sebagai pembina HMPGSD juga dihadiri Sekmat Kecamatan Parigi, Kepala Desa Cintaratu dan Cintakarya. “Pada acara P2M sebenarnya mahasiswalah yang banyak belajar dari masyarakat,” begitu wejangan Dindin Abdul Muiz. Selepas acara pembukaan, diadakan acara evaluasi dan briefing yang dihadiri perwakilan masing-masing posko yang dilangsungkan di posko utama, sementara briefing berlangsung, anggota lain setiap posko diberangkatkan menuju rumah yang menjadi tempat tinggal selama 10 hari 10 malam. Pukul 17.00 semua peserta diberangkatkan dan diberi waktu untuk istirahat, shalat, makan, serta  berkenalan dan ramah tamah dengan pemilik rumah. Agenda di malam harinya adalah silaturahmi ke rumah warga setempat. Hari Kedua, tanggal 10 Agustus 2016, ada beberapa agenda yang harus dijalani, antara lain PGSD mengajar. Idealnya dimulai dari pukul 07.00 WIB, namun karena masalah keterjangkauan lokasi sekolah oleh siswa, kegitan belajar-mengajar dimulai pukul 8.00 hingga pukul 12.00, dilanjutkan mengajar di diniyah pada pukul 13.00 hingga ashar. Program ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada laboratorium PGSD yakni SD, memberi kesempatan kepada mereka untuk merasakan dan mengaplikasikan secara lebih nyata segala hal yang telah dipelajari di kelas. Selain itu, beberapa posko yang terlebih dahulu mendapatkan agenda “Jika Aku Menjadi” diinstruksikan untuk datang ke balai desa untuk membantu jalannya program rangkaian Agustusan, yakni lomba puisi dan pupuh tingkat SD.03 Pada sore harinya, peserta P2M menjadi relawan untuk membantu jalannya turnamen voli yang diselenggaraan desa. Kegiatan dilanjut shalat magrib berjamaah dan pengajian anak-anak selepas magrib hingga isya. Sebenarnya, di rundown, ada kegiatan kuliah subuh, namun karena beberapa alasan seperti jarak rumah anak-anak ke masjid yang jauh, belum lagi persiapan berangkat sekolah, maka agenda kuliah subuh diubah menjadi kegiatan pribadi dan membersihkan lingkungan rumah. Esok harinya pada tanggal 11 Agustus 2016, agenda rutin PGSD mengajar dan jika aku menjadi, selain itu ada agenda Technical Meeting Jelajah Ilmu tingkat SD se-kecamatan Parigi atau dua desa. Acara ini merupakan agenda yang dirancang untuk memfasilitasi rasa ingin tahu anak dan sifat kompetisi di kalangan siswa SD, semacam penjelajahan namun fokus pada mata pelajaran di sekolah. Di hari ini juga, setiap posko memulai agenda pelatihan pembuatan paper quiling kepada anak-anak sekolah dasar dan diniyah untuk lomba antar dusun, paper quiling ini merupakan seni mendaur ulang kertas seperti koran untuk menjadi barang baru atau seni rupa lain yang lebih bernilai jual tinggi. Selanjutnya, tanggal 12 Agustus 2016, selain pelaksanaan agenda yang menjadi agenda rutin, seperi PGSD Mengajar, membantu penyelenggaraan lomba di balai desa, Jika Aku  Menjadi, setelah shalat isya, dilaksanakan penyuluhan Karang Taruna dua desa mengenai organisasi pemuda dan pengelolaan pariwisata. Hal ini bertujuan agar pemuda khususnya di dua desa ini bisa merekatkan silaturahmi dan saling berkoordinsasi bekerja sama membangun wilayahnya dengan memanfaatkan secara tepat sumber daya alam potensial untuk pariwisata.04 Hari sabtu, 13 Agustus 2016, ada beberapa agenda pada waktu yang sama namun di tempat berbeda, yakni seminar guru se-Kecamatan Parigi yang dilaksanakan di Gedung Koperasi Hemat Pangkal Kaya Kecamatan Parigi pukul 09.00 hingga 12.00. Dengan kegiatan ini diharapkan memantik semangat guru dalam melakukan inovasi dalam pengajaran, menumbuhkan kesadaran pendidik untuk menjadi tauladan kepada peserta didik dalam pendidikan karakter, sharing pengalaman dan saling memotivasi untuk peningkatan kualitas pendidikan. Mengingat kawasan Parigi merupakan daerah yang sangat potensial akan sumber daya alam yang menjadi objek pariwisata sehingga peran dunia pendidikan untuk pengolahan potensi tersebut dirasa sangat penting. Selain itu, mereka mengadakan lomba antar dusun se-Desa Cintaratu dan Cintakarya  setelah sebelumnya mereka hanya menjadi relawan dalam lomba yang diadakan panitia desa. Mahasiswa pun menjadi panitia inti penyelenggara lomba antar dusun se-dua desa ini, yakni desa Cintaratu dan Cintakarya. Adapun cabang lomba yang diselenggarakan antara lain lomba MTQ, Lomba Pildacil, Lomba Kaligrafi dan lomba mendongeng. Acara dimulai pada pukul 13.00 hingga selesai menjelang ashar. Ada acara yang tak diduga sebelumnya karena memang tidak ada di rundown, yakni camping rutin yang diselenggarakan sejumlah SD di Cintakarya dan Cintaratu. Mahasiswa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini berhubung sesuai dengan agenda esok hari yakni Peringatan Hari Jadi Pramuka ke-55.05 Hari berikutnya, Ahad tanggal 14 Agustus 2016, mahasiswa mengikuti upacara Peringatan Hari Pramuka di masing-masing SD sekitar posko. Meski sederhana dan hanya diikuti siswa yang ikut camping, namun mengurangi semangat mahasiswa merayakan Hari Jadi Pramuka. Selepas itu, sekitar pukul 13.00 WIB ada agenda penyuluhan kelompok tani yang disampaikan salah seorang dosen UPI Tasimalaya yakni  Dra. Yasbiati, M.Pd. Acara penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada para petani di desa ini untuk menjadi petani yang profesional dengan pengetahuan teknik bertanam dan pengolaah kelompok tani yang baik. Meski peserta yang hadir tidak teralu banyak, namun jalannya acara penyuluhan ini sungguh meyenangkan dan mengundang antusias tinggi dari warga sehingga pada sesi tanya jawab, banyak warga yang malah konsultasi masalah hama tanaman, masalah pupuk dan lain sebagainya. Rangkaian agenda P2M berlanjut pada hari berikutnya yakni Senin 15 Agustus 2016. Pada hari ini lima orang perwakilan dari panitia mengikuti upacara peringatan Hari Pramuka ke-55 di lapang Parigi. Sementara panitia P2M lainnya sibuk menyiapkan segala perlengkapan untuk acara jelajah ilmu esok hari, sementara posko lain tetap melaksanakan agenda rutin seperti PGSD Mengajar, berbaur bersama masyarakat dan ada juga posko yang diajak oleh aparat desa untuk berkeliling desa menjadi juri lomba kebersihan, ketertiban dan keamanan desa di setiap dusun. Hari yang ditunggu tiba, tanggal 16 Agustus 2016, hari-H jelajah ilmu, lomba ini diselenggarakan tingkat kecamatan, dengan jumlah peserta sebanyak 22 grup atau berjumlah 110 orang. Peserta merupakan sebuah tim utusan masing-masing sekolah yang akan menjelajah beberapa pos yang setiap pos memiliki tantangan yang berbeda namun sama-sama bertujuan untuk mengeksplore wawasan siswa. Bersamaan dengan agenda menjelajah ilmu, di hari yang sama dan tempat yang sama pula juga diselenggaraka pameran paper quiling karya anak SD di masing-masing dusun.06 Momen hari kemerdekaan tiba, tanggal 17 Agustus 2016. Mahasiswa serentak mengikuti upacara bendera memeringati hari kemerdekaan ke-71 Indonesia. Mereka yang menempati dusun-dusun di Desa Cintaratu berkumpul di Lapangan Sukamanah, sedangkan mahasiswa yang terkumpul di Desa Cintakarya berkumpul di Lapangan Cikubang. Uapacara dimulai sejak pukul 7.30 hingga pukul 09.00. Selepas itu, ada agenda pesta rakyat yang meliputi permainan khas kemerdekaan, seperti balap karung, enggrang, bakiak, joged balon, memukul air dan lain sebagainya. Pada hari itu, tim baksos P2M juga beraksi, ada yang menyumbangkan buku yang telah kami kumpulkan ke Komunitas Sabalad, selain itu ada yang menjual baju bekas untuk nantinya dibelikan sembako untuk warga yang membutuhkan. Malam tanggal 17 ini, diselenggarakan malam resepsi yang dimeriahkan oleh penampilan juara-juara lomba, mahasiswa juga menampilkan kesenian untuk menghibur warga  dan jua setiap warga yang berminat menyumbang sebuah lagu. Tinggal dua hari sisa P2M, di hari ini tepat tanggal 18 Agustus 2016, peserta P2M melaksanakan perpisahan P2M ke masing-asing sekoah dasar. Derai air mata anak-anak deras terlihat hari itu, meski waktu P2M yang hanya 10 hari, namun cukup meninggalkna kesan yang bermakna di tengah masyarakat. Hari terakhir di Parigi, mahasiswa berkemas dan mampir dulu ke Pantai Pangandaran sekadar melepas lelah dan penat. Tepat pukul 13.00 peserta P2M berangkat dari Pangandaran menuju kampus tercinta UPI Tasikmalaya.

The 6th ICEMAL : Diharapkan Publikasi Karya Akademisi Yang Terindeks Dapat Meningkat

$
0
0
ICEMAL 1ICEMAL 2 Bandung, UPI Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan Universiti of Malay, Malaysia menyelenggarakan The 6th International Conference on Educational, Management, Administration and Leadership (6th ICEMAL 2016), Minggu, 28 Agustus 2016 di Hotel Grand Tjokro, Bandung. ICEMAL merupakan forum ilmiah dalam upaya untuk meningkatkan kerjasama antar perguruan tinggi di ASEAN, terutama kegiatan ilmiah dalam bidang Adminisistrasi Pendidikan. Konferensi internasional yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan dan Usaha Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.Ed ini menghadirkan pembicara kunci, diantaranya Prof. Simon Clarke (The University of Western Australia, Australia); Prof. Udin Syaefudin Saud, Ph.D (UPI, Indonesia); Mohammad Sofwan Effendi (Director of Research Funding and Rehabilitation Education Facilities, Indonesia Endowment Fund for Education);  Assoc. Prof. Dr. Mariani Md Nor (University of Malaya, Malaysia); dan video conference oleh Prof. Tom Nelson Laird ( Indiana University, US). Menurut Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UPI, Prof. Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd bahwa seminar internasional yang mengangkat tema Empowering Educational Leadership for Global Development ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dalam bertukar ide, pengalaman, penelitian serta membangun kerjasama bagi pendidik, administrator, manajer, pemimpin, pembuat kebijakan, peneliti, akademisi, kepala sekolah, pengawas, mahasiswa pascasarjana, praktisi, akademisi, profesional dan guru dari berbagai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda untuk mengembangkan inovasi di bidang administrasi pendidikan. Tema khusus yang diangkat dalam seminar ini adalah tentang leadership dalam konteks global, hal ini dikarenakan disesuaikan dengan isu yang sedang berkembang di dua negara. ICEMAL 3 “Konferensi ini pertama kali digagas oleh UPI dan Universitas of Malaya, Malaysia pada tahun 2007, dalam perkembangannya penyelenggaraan seminar ini telah digelar di Indonesia maupun di Malaysia dengan melibatkan peserta dari program studi administrasi pendidikan di dua negara. Sedangkan untuk penyelenggaraan di tahun 2016 ini merupakan momentum yang tepat pasalnya tema yang diangkat dalam seminar internasional ini sejalan dengan visi dan misi UPI sebagai universitas Leading and Outstanding,” kata Prof Aan Komariah. Seminar ini diharapkan ilmu administrasi pendidikan ini dapat mengambil bagian sebagai negara yang pemikiran-pemikirannya baik dari akademisi maupun praktisi bisa didesiminasikan kepada masyarakat global melaui indeksing yang dilakukan, sehingga dengan indeksing ini masyarakat dunia bisa mengakses karya-karya peneliti hasil para akademisi di Indonesia. “Melalui seminar ini kami ingin memperlihatkan hasil karya peneliti dari Indonesia yang berkualitas serta dengan diselenggarakan seminar ini ada sharing pengalaman penelitian diantara peserta yang berasal dari berbagai negara,”ujar Prof. Aan. Dijelaskan Prof. Aan Komariah, bahwa hingga saat ini perkembangan riset dalam bidang administrasi pendidikan tidak bisa dikatakan sebuah perkembangan yang progresif, karena evidensi yang kurang kuat dari sisi publikasi yang terindeks dunia. Sehingga hal ini perlu adanya trearment khusus bagi peneliti agar tingkat publikasi jurnal dapat meningkat. Oleh karena itu, ICEMAL ini merupakan momentum yang tepat sebagai kegiatan ilmiah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas publikasi karya akademisi yang terindeks. ICEMAL 1 Dalam pertemuan ini ia berharap, para peserta dapat menggali pengalaman dengan peserta dari berbagai negara sehingga mereka terdorong untuk melakukan riset yang lebih baik lagi dan dapat  mempublikasikannya pada jurnal yang terindeks. Serta dapat menyebarkan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian untuk diterapkan secara signifikan pada administrasi dan kepemimpinan pendidikan; mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, etnis dan identitas lokal tetapi memiliki standar kompetensi global; dan meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah dosen di media publikasi yang diakui dan dapat diakses di tingkat internasional. (Deny)

Mahasiswa UPI Kampus Purwakarta Revitalisasi Rumah Kreasi Cillingga Sahate

$
0
0
0701Purwakarta, UPI Mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia (KKN UPI) Kampus Purwakarta Kelompok 11 membuka dan mengesahkan Rumah Kreasi Cilingga Sahate dan Mini Library, di Desa Cilingga, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jumat (19/8/2016). Rumah Kreasi diresmikan Sekretaris Desa sebagai Pelaksana Tugas Kepala Desa didampingi Ketua Posdaya Cilingga Sahate Ade S. Gumilar serta Koordinator Bidang Pendidikan Jaelani, S.Pdi. Rumah Kreasi Cilingga Sahate adalah pengaktifan dan dekorasi ulang perpustakaan desa yang lama menjadi tempat eksplorasi diri anak. Anak bisa membaca sambil bermain, mewarnai dan belajar bersama. Bersama komunitas Jong Purwakarta, mahasiswa UPI merenovasi dan menambahkan koleksi buku untuk kemajuan desa.02 Antusiasme masyarakat khususnya anak-anak sangat tinggi akan rumah baca ini. Dengan desain penuh warna dan menyegarkan, rumah baca ini diharapkan terus ada dan terisi serta membawa manfaat bagi masyarakat. Selain itu, Karang Taruna juga akan mengajar fun English di rumah kreasi ini. Mereka memberikan pengetahuan umum maupun be fun. Rumah Kreasi bisa multifungsi juga sebagai ruangan Posdaya Cilingga Sahate. Tak jauh berbeda dengan Rumah Kreasi Cilingga Sahate juga dibanung mini library, yaitu perpustakaan di luar ruangan berbentuk boks telefon berwarna merah dengan kursi di sampingnya, yang mudah untuk dipindahkan ke berbagai tempat. Bersama Jong Purwakarta, mahasiswa UPI mewujudkan mini library untuk dusun yang jauh aksesnya ke desa.04 Di Desa Cilingga terdapat tiga dusun yang jaraknya dekat ke kantor desa yakni dusun 1 dan dusun 2. Selain itu di dusun 3 juga masih banyak warga yang lulus SD atau SMP saja. Diharapkan, mini library yang disimpan di sana dapat menambah pengetahuan serta keterampilan baru bagi wagra. Buku dari rumah kreasi akan terus di-rolling dengan mini library ini oleh Karang Taruna. Kegiatan yang didukung Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta, Bank Jawa Banten Cabang Purwakarta, Jam Semarang, Toko Mahkota dan Sedekah Perekat Umat (SPU) Purwakarta ini ditutup dengan melakukan paturay tineung atau perpisahan, Jumat (19/8/2016) di Aula Desa Cilingga. Aacara diwarnai dengan santunan terhadap anak yatim sebanyak 25 orang. Saat acara perpisahan dengan guru dan siswa SD di Cilingga, mereka sempat memberikan kenang-kenanga berupa hiasan dalam bingkai berisi bros buatan siswa SD serta sumbangan LKS untuk kelas 1 dan kelas 6. Dalam perpisahan ini mereka membuat janji untuk kembali dan harus sekolah lebih tinggi lagi dari hari ini sehingga dapat membanggakan bangsa dan negara Indonesia. (Frista Risatya)08   07   05  

Mahasiswa Civics Hukum UPI Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

$
0
0
0201Garut, UPI Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, menyelenggaran sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bencana alam bertema “Membangun Warga Negara Siaga Bencana”, Jumat (19/8/2016) di Desa Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Acara ini didukung Kepala Desa Dayeuh Manggung dan BPBD (Badan Penanggulangan BencanaDaerah) Kabupaten Garut. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Pendidikan dan Latihan Lanjutan MAPACH  Anggota Muda Brigade 31 Guntur Giriwana Parahyangan. Acara sosialisasi dimulai pukul 08.00 WIB dengan mendatangi rumah warga secara acak di sekitar RW 02 – RW 07 dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Setelah menunaikan shalat Jumat, acara dilanjutkan pada pukul 13.00 WIB di Sekolah Dasar Desa Dayeuh Manggung 1 dan merupakan puncak acara sosialisasi dengan menghadirkan Kepala Desa Dayeuh Manggung dan pemateri dari BPLHD Kabupaten Garut. Warga antusias menghadiri acara sosialisasi tersebut berbagai doorprize yang disediakan panitia turut mewarnai acara sosialisasi ini dan menambah keceriaan warga yang menghadiri acara sosialisasi. Dengan mengadakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan mengenai bencana alam diharapkan dapat menambah wawasan warga dalam upaya siap siaga menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan pun tanpa bisa diduga sebelumnya.02 Acara sosialisasi diakhiri dengan foto bersama Kepala Desa Dayeuh Manggung, BPLHD Kabupaten Garut, anggota MAPACH serta beberapa warga yang menghadiri acara sosialisasi. Ketua Pelaksana sosialisasi Yan Mahdi Muhamad mengutarakan tanggpannya mengenai acara sosialisasi tersebut. “Pada dasarnya kegiatan MAPACH ingin selalu memberikan kemanfaatan pada masyarakat. Khususnya masyarakat kaki gunung yang kehidupannya masih tradisional, sederhana, dan kebutuhan hidupnya bergantung pada alam sekitar. Acara ini adalah salah satu bentuk komitmen MAPACH untuk memberikan manfaat pada masyarakat yaitu sosialisasi mitigasi untuk memberi pemahaman dasar dalam menanggulangi bencana”. Tanggapan lainnnya diutarakan Ketua Adat MAPACH Muchammad Ramdhan, “Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencerdaskan bangsa, sebagai mahasiswa pecinta alam yang mengedepankan nilai kemasyarakatan. MAPACH kali ini mencoba bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Garut dalam rangka terciptanya warga negara siap siaga khususnya di daerah Garut”.  (Estu Supriyadi/Restu Adi Nugraha)

Sebanyak 9.803 Mahasiswa Baru UPI Ikuti MOKAKU Selama Empat Hari

$
0
0
Mokaku

AwangBandung, UPI

Sebanyak 9.803 orang mahasiswa baru Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2016/2017 harus mengucapkan janji anti mencontek, anti plagiarisme, dan anti perpeloncoan, saat mengikuti Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU) Tahun 2016, Senin s.d. Kamis (29/8-1/9/2016). Pembukaan dilaksanakan di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

“Ruh yang kita inginkan, setiap mahasiswa harus menjaga kejujuran. Sebab, masa depan bangsa dan negara ditentukan oleh generasi muda sejak mereka belajar, termasuk saat mereka kuliah. Kita sangat komitmen menjaga kejujuran ini,” kata Kepala Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si.,di Bandung, Minggu (28/8/2016).

Menurut Kepala Humas UPI, tahun ajaran 2016/2017, UPI menerima 8.179 mahasiswa baru jenjang D3 dan S1 dari 31.046 pendaftar melalui tiga jalur penerimaan, yaitu jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur Seleksi Mandiri. Sementara itu, pada jenjang S2 dan S3, UPI telah menerima sebanyak 1.624 mahasiswa baru dari 2.213 pendaftar. Sehingga untuk tahun ini UPI menerima mahasiswa baru sebanyak 9.803 orang.

Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. menjelaskan, MOKAKU merupakan agenda kegiatan Universitas Pendidikan Indonesia yang ditujukan untuk membekali, memperkenalkan, dan menginformasikan terkait dengan kehidupan lingkungan kampus UPI sebelum mengikuti perkuliahan. Informasi yang dimaksud yakni berkaitan dengan kulikuler, nonkurikuler maupun kegiatan ekstra kurikuler.

“Terlebih saat ini mahasiswa merupakan agent of community enpowerment, sehingga harus dapat berperan dan terlibat dalam pemecahan masalah pembangunan bangsa untuk kesejahteraan masyarakat dan harus mendapatkan pengalaman empirik untuk mengelola pemecahan masalah pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Yuliawan.Mokaku

Kegiatan MOKAKU yang bertema “Bersama Nyalakan Pelita, Jayakan Pendidikan Indonesia”, kata Yuliawan, bertujuan untuk membantu para mahasiswa baru agar mereka lebih mengenal dan memahami UPI sebagai kampus barunya. Melalui MOKAKU, para mahasiswa baru diharapkan dapat memahami sistem akademik, mengenal ragam aktivitas kemahasiswaan,dan mengetahui berbagai sarana dan fasilitas yang ada di lingkungan UPI sehingga mereka dapat memulai kegiatanperkuliahan, kemahasiswaan, dankegiatanpendukung lainnya dalamkeadaan siapdan motivasi tinggi.

Diungkapkan, MOKAKU serempak dilaksanakan mulai Senin s.d. Kamis tanggal 29 Agustus s.d. 1 September 2016 baik di kampus UPI Bumi Siliwangi Bandung maupun di lima kampus daerah, yaitu UPI Kampus Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta dan UPI Kampus Serang. Upacara pembukaan MOKAKU 2016 ini akan diisi juga dengan materi kuliah umum yang menghadirkan pembicara Teten Masduki serta materi motivasi rohani oleh K.H. Yusuf Mansyur, serta diisi dengan materi yang berkaitan dengan informasi akademik dan kemahasiswaan. (WAS/Deny)


Kearsipan, Sebuah Sistem Informasi yang Handal

$
0
0
aa Bandung, UPI Sebanyak 44 tenaga pengelola kearsipan menerima Surat Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4050/UN40/KP/2016 tentang Pengangkatan Pengelola Kearsipan di lingkungan Unit Kerja Universitas Pendidikan Indonesia, Senin (29/8/2016). Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., menyerahkan Surat Keputusan pengangkatan tersebut didampingi Kepala Arsip Unversitas Dr. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd., dan Kepala Biro Kepegawaian Dr. Sahroni, S. Sn., M.Pd. “Pengangkatan Pengelola Kearsipan merupakan implementasi UPI sebagai PTN bh yang dalam nomenklaturnya mensyaratkan adanya sebuah badan atau lembaga arsip universitas. Ini adalah konsekuensi logis dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, dimana setiap perguruan tinggi harus memiliki Arsip Universitas,” ujar WR KSDAU di Gedung University Center Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung. IMG_1873Lebih lanjut dikatakan, bagi sebuah PTN yang sudah berdiri lama, pengangkatan ini tentu ini tidak harus terkait undang-undang, tapi ini sangat penting dalam mengelola sebuah lembaga, ini nantinya akan berkaitan dengan aspek hukum, tidak hanya sekedar cari dokumen. Pengelola kearsipan idealnya memang harus memiliki ilmu kearsipan, ini demi sebuah profesionalitas. Prinsipnya menempatkan orang pada tempatnya, namun faktanya universitas sudah berjalan lebih dulu dibandingkan lembaga kearsipan. Untuk meningkatkankemampuannya, pihak universitas akan mengikutsertakan para pengelola tersebut dalam kegiatan Bimbingan Teknis, serta diikutsertakan dalam sebuah pendidikan dan pelatihan untuk mendapatkan gelar arsiparis.b Lebih jauh dari itu, katanya diharapankan para pengelola kearsipan bisa mendongkrak kinerja universitas, kinerja unit kerja, dan lain sebagainya. Pengelola juga diharapkan dapat membuat sistem dan manajemen kearsipan yang berlaku di masing-masing unit kerjanya, nanti ditata berbasis teknologi, sehingga data dimenej agar mudah ditemukan. Ditegaskan bahwa ini persoalan penting untuk meningkatkan kinerja, jangan dianggap remeh, atau kecil, tapi perlu mendapat perhatian khusus. “Kegiatan penyerahan SK ini tidak hanya simbol, namun harus berjalan sebagaimana seharusnya, memiliki makna yang bermanfaat bagi universitas. Kearsipan bukan sekedar menumpuk kertas baru menjadi kertas usang, tapi kegiatan tersebut menjadi sebuah sistem informasi,” tambahnya. (dodiangga)

Ketaatan Kunci Probumsil Dalam Penugasan Wisuda Gelombang II

$
0
0
3.1 Bandung, UPI Upacara Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2016 pada 24-25 Agustus 2016 berlangsung dengan suasana berbeda hal ini disebabkan persiapan PON XIX salah satunya menggunakan Gedung Gymnasium UPI yang biasanya digunakan untuk upacara wisuda dialihkan Gedung Ahmad Sanusi UPI. Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI)  sebagai pelaksana protokol universitas senantiasa menjaga kehikmatan upcara wisada tersebut walau berbeda dengan biasanya. Peran PROBUMSIL sangat strategis dalam setiap acara dan upacara akademik dilingkungan UPI, menuntut untuk selalu tanggap dan sigap dalam pelaksnaan tugas, termasuk dalam Upacara Wisuda Gelomabang II Tahun 2016 ini diantaranya : menentukan tata letak organ universitas dalam prosesi, wisudawan, tata acara, alur tamu undangan VIP sebagaimana yang telah disampaikan dalam Rapat Kordinasi  Panitia Pelaksanaan Upacara Wisuda Gelombang II 2016 pada 26 Juli dan 12 Agustus 2016. Tradisi PROBUMSIL dalam setiap memulai penugasan, usai shalat subuh Mitra Tama selaku Pimpinan Tugas Utama, Protokol Utama (Protma) Arief Fachrurozi (MIK/FPIPS 2013) memimpin apel pagi berisi pengecekan kesiapan personel dan kelengkapan alat tugas protokol, jasmani protokol dengan olahraga pagi serta do’a bersama yang panjatkan pada Allah SWT untuk memohon ridho kelancaran tugas. Sesuai dengan Protap Penugasan Nomor : 22.1/108-PROBUMSIL/B-I/2015 yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Universitas. PROBUMSIL dibagi dalam 3 tugas kecabangan terdiri dari Kecabangan Pedel dan ADC/Ajudan, Kecabangan Kawal Protokol dan Kecabangan Tata Protokol. 2 Dalam penugasan Upacara Wisuda PROBUMSIL mengerahkan personel Kecabangan Pedel dan Ajudan bertindak sebagai Pedel atau pimpinan prosesi upacara akademik Protokol Utama Pratama (PUPt). Agung Taufik Hermansyah, Ajudan Rektor beserta Isteri, Ajudan Pimpinan MWA, Ajudan Pimpinan Ikatan Alumni UPI. Korps Kawal Protokol bertugas sebagai Jajaran Kehormatan Akademik, pembawa Bendera Negara dan Bendera Universitas, kawal ijazah dan wisudawan, kawal anggota prosesi akademik serta tugas koordinasi pendukung lapangan lainnya. Kecabangan Tata Protokol bertugas sebagai co-MC, registrasi Pimpinan dan Organ UPI, penerima tamu VIP, pembawa cinderamata serta fungsi pendampingan teknis. Seluruh personel yang bertugas merupakan personel yang telah lulus dalam pendidikan masing-masing kecabangan. Dibawah koordinasi Sekretaris Eksekutif Universitas Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A.  merupakan Pembina Utama dan Kasubag Protokol UPI Dra. Arciana Damayanti, M.M. merupakan Pembina Harian III, PROBUMSIL dapat melaksanakan tugas sesuai dengan yang direncanakan, hal ini terwujud berkat kesigapan seluruh personel PROBUMSIL yang senantiasa mengamalkan doktrin “Bersyarikat karena Taat”, taat pada Allah dan hukumnya, taat pada negara dan aturannya, serta taat pada PROBUMSIL dan pimpinannya.  (Asisten Deputi Penugasaan Bidang Publikasi PROBUMSIL) 3.

Usia 62 Tahun, UPI Raih Segudang Prestasi di Tingkat Internasional

$
0
0
MOKAKU 1Andri Yunardi Bandung, UPI Indonesia sangat potensial untuk menjadi negara yang maju di dunia, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah serta potensi usia produktif yang disebut bonus demografi. Oleh karena itu, kami berharap kepada generasi muda yang produktif agar belajar ilmu pendidikan dan teknologi agar menjadi penerus generasi bangsa yang membangkan, demikian dikatakan Rektor UPI, Prof. Furqon, Ph.D dihadapan 8.179 mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017 saat mengikuti pembukaan Upacara Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU) Tahun 2016, Senin (29/8/2016) di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Tahun ajaran 2016/2017, UPI menerima 8.179 mahasiswa baru jenjang D3 dan S1 dari 31.046 pendaftar melalui tiga jalur penerimaan, yaitu jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur Seleksi Mandiri. Sementara itu, pada jenjang S2 dan S3, UPI telah menerima sebanyak 1.624 mahasiswa baru dari 2.213 pendaftar. Sehingga untuk tahun ini UPI menerima mahasiswa baru sebanyak 9.803 orang. Menurut Rektor UPI, kegiatan MOKAKU bertujuan untuk membantu para mahasiswa baru agar mereka lebih mengenal dan memahami UPI sebagai kampus barunya. Melalui kegiatan MOKAKU, para mahasiswa baru diharapkan dapat memahami sistem akademik, mengenal ragam aktivitas kemahasiswaan, dan mengetahui berbagai sarana dan fasilitas yang ada di lingkungan UPI sehingga mereka dapat memulai kegiatan perkuliahan, kemahasiswaan, dan kegiatan pendukung lainnya dalam keadaan siap dan motivasi tinggi. “Terseleksinya Anda menjadi mahasiswa UPI adalah sebuah prestasi yang sangat membanggakan, karena Anda menjadi insan pilihan di antara ribuan orang yang berhasrat menempuh studi di UPI,” kata Prof. Furqon. Andri Yunardi Dikatakan Rektor sebagai mahasiswa baru UPI, mereka mendapatkan peluang dan kesempatan untuk memperoleh beragam ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Manfaatkanlah semua peluang dan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena peluang dan kesempatan semacam ini hanya dimiliki oleh orang-orang pilihan seperti mereka. “Dengan demikian, persaingan pada saat seleksi masuk UPI, khususnya untuk jenjang S1, sangat ketat. Oleh karena itu, Anda para mahasiswa baru terpilih sudah selayaknya mensyukuri karunia kesempatan ini,” tegasnya. Universitas Pendidikan Indonesia yang pada tanggal 20 Oktober tahun ini akan genap berusia 62 tahun. Usia yang relatif tidak muda lagi untuk sebuah perguruan tinggi di tanah air; usia yang seyogiyanya terisi dengan berbagai prestasi di bidang akademik dan non akademik baik untuk tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun ini, setidaknya ada dua kemenangan bergengsi pada ajang kompetisi di tingkat internasional yang ditorehkan oleh tim mahasiswa UPI. Yang pertama adalah raihan tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UPI atas silver medal pada International Choir Festival di Bali. Yang kedua adalah juara pertama pada ajang Shell Eco-Marathon Driver’s World Championship (SEM DWC) di London, Inggris. Pada kedua ajang kompetisi tingkat internasional tersebut, tim Bumi Siliwangi UPI mampu mengungguli sejumlah tim dari berbagai negara lain. Bahkan pada Shell Eco-Marathon Driver’s World Championship, tim UPI mampu bersaing dengan puluhan tim dari berbagai negara, dan pada babak final tim UPI dapat mengalahkan dua tim asal negara maju yang dikenal unggul dalam bidang otomotif, yaitu Perancis dan Amerika Serikat. Kedua kemenangan pada ajang internasional ini membuktikan bahwa mahasiswa UPI adalah generasi potensial yang mumpuni, yang apabila diberi kesempatan, mereka dapat bersaing dengan para mahasiswa dari perguruan tinggi lain, baik di lingkup nasional maupun internasional. MOKAKU 1 Di samping itu, UPI pun senantiasa mendukung berbagai kegiatan lembaga dan masyarakat di luar UPI, baik pada level lokal, nasional, maupun internasional. Dua di antaranya adalah UPI menjadi tuan rumah perhelatan olahraga tingkat nasional, yaitu Pekan Olahraga Wartawan Nasional (PORWANAS) pada tanggal 25-30 Juli 2016 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 yang akan dilaksanakan pada bulan September 2016 mendatang. Karena dianggap memadai, sejumlah fasilitas olahraga yang dimiliki UPI telah dan akan digunakan untuk beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan pada kedua event tersebut. “UPI adalah sebuah perguruan tinggi besar yang layak untuk diperhitungkan baik di kancah nasional maupun internasional. Saat ini UPI memiliki sekitar 32.964 orang mahasiswa yang tersebar di kampus utama dan 5 kampus daerah. Kehadiran dan kotribusi positif Anda, para mahasiswa baru Tahun Akademik 2016/2017, insya Allah akan membuat UPI lebih berprestasi, lebih besar, lebih harum, dan lebih dikenal lagi”, ucap Prof. Furqon. Namun demikian, di balik nama besar UPI yang sarat dengan berbagai prestasi tersebut, dengan segala kerendahan hati, harus diakui bahwa UPI masih memiliki sejumlah kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu, Rektor UPI mengajak kepada segenap warga UPI untuk senantiasa berintrospeksi dan memperbaiki diri atas kelemahan dan kekurangan yang masih kita miliki, sehingga UPI menjadi lebih baik lagi. Demi kepeloporan dan keunggulan UPI, kita perlu berupaya untuk senantiasa bekerja keras dan meningkatkan kinerja, meskipun dalam berbagai keterbatasan yang ada, agar mampu meraih prestasi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Rektor UPI menyakini bahwa para mahasiswa baru Tahun Akdemik 2016/2017, kelak akan menjadi mahasiswa-mahasiswa berprestasi dalam berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik, sehingga Anda semua dapat mengangkat citra, harkat, dan martabat UPI serta bangsa Indonesia sebagaimana kakak-kakak kalian sebelumnya. Untuk mendukung upaya peningkatan prestasi para mahasiswa, UPI menyediakan beragam program dan fasilitas. “Silakan manfaatkan semua program dan fasilitas yang ada di UPI agar Anda semua dapat mengembangkan bakat, minat, dan potensi Anda demi meraih prestasi terbaik di bidang masing-masing,” tegasnya. (Deny/Asko/Andri/Eja)

Anies Baswedan : Masa Studi Merupakan Masa Pengembangan Diri

$
0
0
Andri YunardiMOKAKU 4 Bandung, UPI Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang mempunyai peluang yang sangat besar untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus harus melihat sejarah bangsa Indonesia sebagai landasan dalam membangun negeri ini di masa mendatang. Indonesia, sebuah negara yang sangat beragam suku bangsa, memiliki beragam bahasa, tetapi bisa berkumpul dalam sebuah kesatuan dan persatuan yang diikat dengan bahasa persatuan yang sama yaitu bahasa Indonensia. “Tidak banyak negara yang sama seperti negara Indonesia yang kaya akan keanekaragamanannya, kekayaan tersebut dibangun dan dipelopori oleh pemuda jaman dulu”, kata Anies Baswedan, Ph.D saat orasi ilmiah pada acara Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU), Senin, 29 Agustus 2016 di Gymnasium UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Menurut Anies, terminologi Indonesia usianya belum masuk pada usia 100 tahun, kata Indonesia masih muda, tentunya ini berbeda dengan kata Sunda, Jawa, Batak, Bugis yang telah berusia ratusan tahun. Bangsa indonesia dibangun oleh anak bangsa yang cerdas, terdidik dan berwawasan luas. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus mempertahankan warisan karakter pemuda jaman dahulu. Dan tugas pemuda saat ini adalah mengusai dan mempelajari sejarah bangsa Indonesia serta yang terpenting adalah membuat sejarah baru bagi Indonesia. “Pemuda sekarang memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan pemuda jamah dulu, pemuda sekarang telah mengusai teknologi, dengan teknologi dunia sudah menjadi datar, kita bisa tertatar dan terhubung dengan siapa saja dan dimana pun, tanpa mengenal batas. Ruang untuk menyerap pengetahuan, mengekspresikan gagasan tak lagi dibatasi oleh batas georafis. Oleh karena itu, bahwa tempat belajar bisa dimana saja, tetapi karya harus mendunia”, ujar Anies. MOKAKU 2 Dijelaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2016 ini bahwa sekarang ini kita berada di era revolusi indrustri ke 4. Dimana terjadi perpaduan yang luar biasa, dihadapi dengan jalur-jalur konektivitas. Oleh karena itu, kita harus berfikir secara global bukan lagi berfikir pada tataran lokal, serta kita meski menyerap informasi bahkan pemberi  informasi kepada masyarakat global. Untuk mencapai kearah revolusi industri tersebut perlu disiapkan kompetensi abad 21. Ada tiga kategori yang harus dimiliki dalam menghadapi era revolusi industri, pertama, literasi dasar, kita harus memiliki minat dan daya baca yang tinggi, artinya seorang mahasiswa harus sanggup membaca, meyerap, mencerna, merefleksikan dan mengekspresikan ilmu pengetahuan dengan sebaik-baiknya; kedua, memiliki kemampuan analisa kompleksitas, atau disebut dengan 4C (Critical, creativity, comunication skill, dan colaboration); dan ketiga, memiliki kualitas karakter, sebagai mahasiswa harus menunjukan karakternya sebagai pembelajar, sebagai orang yang maha atas kesiswaannya. Lebih lanjut dikatakan Anies, salah satu masalah yang terjadi di bangsa ini adalah masalah integritas. Pemuda jaman dulu selalu dijadikan pijakan, karena mereka cerdas, berwawasan luas, mempunyai imajinasi tinggi, dan yang membuat mereka diikuti karena mereka mempunyai integritas. Integritas itu tidak disampaikan dalam ucapannya tetapi integritas itu diterapkan dalam sikap dan prilaku sehari-hari. Oleh karena itu, pemuda sekarang telah diwarisi integritas dari pemuda jaman dulu maka kita wajib melestarikan waraisan tersebut, ujar Anies. Andri Yunardi “Masa studi ini merupakan masa pengembangan diri. Manfaatkan seluruh potensi kegiatan yang ada di kampus, mahasiswa tidak hanya beraktivitas di ruang kelas, tetapi mahasiswa harus aaktif di luar kelas, mahasiswa harus bisa menumbuhkan diri. Karena kuliah itu adalah belajar mengembangkan diri dalam ekosistem kampus, karena kampus merupakan tempat penggodokan anak muda dalam mengembangkan dirinya”, tambahnya. Ia berharap semua calon guru ini menjadi pendidik yang profesional, memiliki wawasan luas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru merupakan profesi yang mulia. Mulia bukan karena profesinya tetapi karena karya-karyanya. (Deny/Asko/Andri/Eja)

FKM SPs UPI Sosialisasikan Budaya Akademik di Lingkungan Sekolah Pascasarjana UPI

$
0
0
SPs3SPs3 Bandung, UPI Bidang I Aparatur dan Organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Universitas Sekolah Pascasarjana Pendidikan Indonesia (FKM SPs UPI) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pra-kuliah mahasiswa baru SPs UPI, Jumat (26/8), di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung. Kegiatan ini merupakan ajang pengenalan FKM SPs UPI sebagai wadah organisasi mahasiswa satu-satunya di level Pascasarjana. Acara tersebut diisi dengan pemaparan program kerja dari setiap bidang dan program kolaboratif yang merupakan program unggulan dari FKM SPs UPI. SPs1Ketua Umum FKM SPs UPI Epin Saepudin, M.Pd., yang merupakan kandidat Doktor bidang PKn dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru SPs UPI. Dia mengatakan,”Bagi para mahasiswa baru diharapkan untuk bergabung dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan FKM SPs UPI. Pasalnya, berorganisasi bukanlah halangan dalam kuliah, melainkan sebagai stimulus dan ruang aktualisasi dalam mengembangkan pelbagai potensi diri. Terlebih organisasi FKM SPs UPI berbeda dengan organisasi sewaktu S1, dimana setiap kegiatan FKM SPs UPI berlandaskan pada riset dan akademik (based on research and academic).SPs2 Dalam kesempatan yang sama, Asep Muhyidin, M.T., dari Direktorat TIK UPI menjelaskan sistem administrasi akademik di lingkungan kampus UPI. Adapun materi yang disampaikan yaitu tentang pengenalan SIAK dan SINO dalam sistem administrasi kampus yang dapat mempermudah para mahasiswa pascasarjana selama perkuliahan berlangsung. Lebih lanjut, Ketua Bidang Aparatur dan Organisasi Riza Amriyanto, S.Pd., mengajak para mahasiswa baru SPs UPI untuk bergabung dalam Open Recruitment pengurus yang akan diagendakan pada tanggal 19-23 September 2016. Syarat yang harus dipenuhi yakni foto kopi KTM, pas foto, dan mengisi formulir yang telah disediakan. (Muhammad/Bidang III RISTEKOMINFO/dan)  
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live