Kisah “Pulang dengan tangan hampa” tanpa membawa satupun medali di PIMNAS 2024, merupakan pukulan yang berat bagi Tim Pimnas UPI. Walau bagaimanapun UPI harus memiliki Upaya yang lebih kerasan untuk sejajar dengan perguruan tinggi lain seperti UGM, ITS, Universitas Brawijaya bahkan UNHAS sebagai juara umum 2024.
Kami mempersiapkan Tim yang terdiri dari 7 Tim dari berbagai fakultas sudah lebih dari 1 (satu) bulan yang lalu. Kegiatan dimaksud berupa : 1) Coaching klinik, 2) Simulasi expose, 3) pendalaman materi dan seterusnya. Kami juga mendatangkan para dosen pembimbing yang ahli dalam bidangnya dari berbagai fakukltas di UPI sendiri. Tetapi hasilnya belum membuahkan yang maximal.
Sejujurnya kami dari Ditmawa juga para wakil dekan bidang kemahasiswaan yang sempat hadir dan mendampingi melihat bahwa tim kita dari UPI tidak terlalu ketinggalan bahkan berani bersaing, dilihat dari seubstansi atau fokus karya ilmiah maupun performance saat berlangsung kompetisi. Tetapi ada beberapa hal teknis bahkan non teknis lain yang belum terpenuhi.
Yang menjadi Juara Umum tahun ini dipegang oleh UNHAS, Lalu UGM dan ITS. Mereka tentu punya Program dan strategi yang khusus untuk merebut juara dalam berbagai kategori di PIMNAS. Beberapa hal yang bisa dipetik dari pengalaman yang pahit ini : Kebetulan diisamping sy duduk pada malam acara penutupan Pimnas adalah Dirmawa UNHAS, diantaranya mereka mempersiapkan kemenangan ini dari 4 tahun yg lalu dan otimalkan upaya tersebut pada akhir Oktober 1 tahun lalu. Adapun langkah/stretegi yang mereka lekukan adalah : 1. Semenjak 4 tahun lalu sudah disosialisasikan program PIMNAS ke Setiap Fakultas dan Prodi hingga mahasiswa; 2. Mulai dari menyediakan anggaran dan program dimana setiap mahasiswa yang lolos dan mendapatkan medali emas, akan diberi hadiah studitour ke luar negeri berikiut pembimbingnya; 3. Dilanjutkan dengan cara mulai membangun agenda, kurikulum, Tim dan mempersiapkan dosen pembimbing, reviewer, tim fasilitasi, tutor dst; 4. Semua kebutuhan operasional para Dosen Pembimbing, Tutor dan para tim mahasiswa difasilitasi oleh Universitas dengan pelatihan terstruktur dan intensif; 5. Khusus untuk dana utk Pimnas 2024 ini disediakan Rp. 2,3 M hanya utk persiapan dan penggemblengan, di luar transportasi, akomodasim logistik dll ke UNAIR Surabaya. 6. Bagi mereka yg dpt medali emas mendapat bonus kredit 15 sks serta bebas skripsi, yang mendapatkan perak sekitar 12 SKS dan seterusnya; 7. Melakukan pelatihan expose (publik speaking) pada semua tim dengan mengundang para ahli dalam perlombaan sejenis; 7. Memfokuskan pelatihan pada mahasiswa semester 3 untuk kemudian semester 5 dipertandingkan di tataran nasional; 8. Memfasilitasi dosen yang memiliki bidang kepakaran serta keahlian untuk dibreakdown ke tim pimnas mahasiswa.
PIMNAS merupakan ajang pertarungan ilmiah bergengsi level nasional untuk tingkat Perguruan Tinggi, maka untuk mengejar ketertinggalan kita butuh strategi dan upaya yang serius sebagaimana perguruan tinggi yang lain melakukan upaya sebagaimana dimaksud. Pertanyaannya adalah apa dan bagaimana yang bisa kita lakukan mulai saat ini ?
Semoga pelajaran berharga ini jadi pemicu kita untuk bangkit di tahun yang akan datang. Aamiin YRA.
Sumber : Prayoga Bestari
