Bandung, UPI
Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah sukses menyelenggarakan INTERNATIONAL CONFERENCE ON ARTS AND DESIGN EDUCATION (ICADE) ke-7 pada 25 September 2024. Mengusung tema "Exploring the Interconnection of Arts and Design Technology and Creative Expression", konferensi ini bertujuan untuk menjelajahi keterkaitan antara seni, desain, teknologi, dan pendidikan dalam mendorong kreativitas dan inovasi.
ICADE 7 diharapkan menjadi wadah penting untuk diskusi transdisipliner yang menyatukan seni dan teknologi dalam konteks pendidikan. Dalam era digital yang semakin berkembang, interkoneksi antara seni dan teknologi tidak hanya membuka peluang baru bagi ekspresi kreatif tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap inklusi sosial dan keberlanjutan.
Sebagai Ketua Pelaksana ICADE ke-7, Zakiah Pawitan, M.Ds., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas Partisipasi dari pembicara, peneliti, dan praktisi seni dari berbagai negara menjadi kekuatan utama dalam menjadikan konferensi ini sebagai ruang dialog transdisipliner yang sangat penting. Semoga melalui pertemuan ini kita dapat terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam seni serta pendidikan desain yang relevan dengan perkembangan teknologi digital," ujar Zakiah. Ia juga berharap konferensi ini dapat dimanfaatkan untuk membangun kolaborasi yang berdampak positif di masa depan.
Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Prof. Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, menambahkan, "Konferensi ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI untuk mendukung kolaborasi global di bidang seni, desain, dan teknologi. Saya berharap acara ini memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan kita semua dalam mengembangkan praktik pendidikan seni yang adaptif terhadap perkembangan teknologi modern."
Wakil Rektor bidang Akademik dan kemahasiswaan, Prof. Dr. Didi Sukyadi, MA. juga turut menyampaikan sambutannya. "Konferensi ini menjadi forum penting untuk mengeksplorasi hubungan antara seni dan teknologi dalam dunia pendidikan. UPI selalu mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas akademik dan inovasi, termasuk konferensi ini. Saya berharap konferensi ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang relevan dengan tantangan zaman digital," ucapnya.
ICADE 7 menghadirkan deretan pembicara internasional yang ahli di bidangnya masing-masing, termasuk Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn dari Universitas Negeri Surabaya, budayawan Tb Dedi Miing Gumelar, dan Suzuki Yoshitaka dari Gifu University, Jepang. Hadir pula Prof. Steve Dixon, Presiden dari LaSalle College of the Arts, Singapore, serta Prof. Joseph Gonzales, Artistic Director ASK Dance Company, Malaysia. ICADE ke-7 juga menghadirkan ahli museum virtual, Prof. Eku Wand dari Braunschweig University of Germany (HBK), bersama rekan kerjanya, Prof. Ulrich Plank, seorang digital cinematographer, serta Prof. Madya Dr. Zainuddin Ibrahim, seorang ahli digital imaging dan game design dari UiTM Malaysia.
Acara ini dilaksanakan dalam format hybrid, dengan sesi offline bertempat di Auditorium FPSD, lantai 7 UPI Bandung, dan sesi online yang memungkinkan partisipasi dari berbagai negara. Beberapa peserta berasal dari China, Malaysia, dan Singapura. Konferensi ini membahas berbagai topik seni dan desain yang berhubungan dengan teknologi digital, virtual reality, kecerdasan buatan, dan seni atau desain yang berhubungan dengan machine learning. Bidang seni digital yang dibahas meliputi musik, tari, teater, seni rupa, desain komunikasi visual, film, pendidikan seni, cultural studies, hingga seni interdisipliner.
Menjelang konferensi, panitia juga menyelenggarakan Coaching Clinic pada 4 September 2024, dengan menghadirkan dua pakar penulisan publikasi internasional, Prof. Ade Gaffar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan langsung kepada peserta dalam penulisan artikel yang akan dipublikasikan sebagai prosiding, jurnal, maupun book chapter.
Dengan berbagai agenda menarik dan partisipasi dari pakar internasional, ICADE 7 diharapkan menjadi platform bagi para pendidik, praktisi, dan peneliti untuk bertukar ide, memperluas jaringan, serta memajukan diskusi mengenai peran seni dan desain dalam mendukung inovasi pendidikan dan transformasi sosial.