

Bandung, UPI
Program studi Pendidikan Fisika dan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) baru saja melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dalam bentuk Workshop kepada para Guru IPA SMP se Kabupaten Garut dengan tema "Physics is Fun". Acara yang digelar pada hari Rabu, 11 September 2024 ini berfokus pada pengembangan berbagai media, strategi, dan pendekatan kreatif untuk membuat pembelajaran IPA-fisika di SMP menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Program ini diikuti oleh para guru IPA sebanyak 36 peserta yang berada di rayon 1 dan rayon 2 kabupaten Garut.
Tim pengabdian kepada masyarakat ini berasal dari Prodi Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, dipimpin oleh Dr. Ika Mustika Sari, M.Pfis. sebagai Ketua pelaksana, dengan anggota terdiri dari: Dr. Taufik Ramlan Ramalis, M.Si; Dr. Winny Liliawati, M.Si; Dr. Mimin Iryanti, M.Si; Rizki Zakwandi, M.Pd; dan Alfiansah Sandion Prakoso. Selain tim dosen, tim PKM ini juga diikutu oleh Pranata Laboratorium Pendidikan yaitu Cahyo Puji Asmoro, S.Pd., M.Si;, yang juga berperan sebagai instruktur. Lebih lanjut, kegiatan ini melibatkan juga mahasiswa sebagai fasilitator yang terdiri dari Adya Sa'dul Amien, Azzahra Salsabila, dan Evi Rahmawati.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan dalam pembelajaran fisika yang seringkali dianggap sulit dan membosankan. Dengan menyajikan berbagai metode baru, tim PKM “Physics is Fun” UPI berharap mampu mengubah stigma tersebut dan membuat fisika lebih mudah dipahami, sekaligus menyenangkan untuk dipelajari. Beberapa pendekatan inovatif yang diperkenalkan mencakup penggunaan media digital interaktif, demonstrasi fisika berbasis eksperimen sederhana, serta permainan edukatif yang melibatkan konsep-konsep fisika.
Dr. Ika Mustika Sari, selaku ketua pelaksana Program Physics is fun ini, menyatakan bahwa pembelajaran fisika di sekolah khususnya sekolah menengah harus bersifat humanis, yaitu yang menitikberatkan pada bagaimana kondisi siswa ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu, pendekatan humanis memandang bahwa siswa tidak boleh merasa tertekan dalam belajar, namun harus merasa senang, sehingga penciptaan lingkungan belajar fisika yang menyenangkan mutlak harus dilakukan. Pembelajaran Fisika tidak boleh kaku dan monoton, karenanya, guru wajib memiliki kemampuan dalam membuat pembelajaran fisika yang “fun”. "Dengan pendekatan yang tepat, fisika bisa dipelajari secara santai, menyenangkan dan diharapkan bersumber dari fenomena-fenomena yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ini, kami memfasilitasi guru-guru dan siswa untuk mencoba berbagai cara baru agar pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan relevan," ujarnya.
Sesi praktik yang diselenggarakan selama kegiatan berlangsung menjadi sorotan utama. Para peserta diajak untuk mencoba langsung beberapa eksperimen fisika yang menarik, seperti meniup balon dalam botol untuk memahami konsep tekanan, membuat bunga mawar menjadi berwarna-warni untuk memahami konsep kapilaritas, hingga bermain dengan makanan yang tersedia di sekitar kita untuk memvisualisasikan konsep kesetimbangan dan masih banyak lainnya lagi. Selain itu, para guru juga mendapatkan pelatihan khusus tentang keterampilan menggunakan teleskop dan strategi mengajar yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Salah satu guru peserta, mengaku sangat terinspirasi oleh program ini.
Kegiatan "Physics is Fun" ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Dosen dan tenaga kependidikan Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika UPI. Melalui program ini, UPI berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas pembelajaran sains di Indonesia, khususnya dalam bidang fisika, dengan menghadirkan inovasi-inovasi yang relevan dan kreatif. Dengan suksesnya acara ini, para peserta berharap agar kegiatan serupa dapat terus diadakan secara berkala, guna menginspirasi lebih banyak guru dan siswa untuk mencintai fisika.