

Bandung, UPI
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) FoMO Insight dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan sosialisasi hasil riset dan cara mengatasi FoMO (Fear of Missing Out) pada Rabu (10/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari program penelitian tim PKM RSH FoMO Insight yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus memberikan solusi atas fenomena FoMO di kalangan mahasiswa.
Acara yang berlangsung di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) ini dimulai pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh kurang lebih 30 mahasiswa. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi yang telah dipersiapkan oleh tim. Tim PKM RSH menjelaskan bahwa, FoMO adalah kecemasan yang dipicu oleh persepsi bahwa orang lain mungkin memiliki pengalaman yang lebih memuaskan atau menyenangkan (Przybylski et al., 2013). Sederhananya, FoMO merupakan rasa takut tertinggal atau selalu ingin terhubung dengan orang lain. Fenomena ini semakin meningkat di era digital, terutama di kalangan mahasiswa.

Berdasarkan hasil riset Tim FoMO Insight, fenomena ini disebabkan oleh penggunaan media sosial. Salah satu media sosial yang dibahas ialah TikTok, platform dengan 125 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia yang menjadi salah satu media sosial paling populer dan didominasi oleh generasi muda (Kumparan, 2023). Riset menunjukan bahwa intensitas penggunaan TikTok berkontribusi lebih besar meningkatkan FoMO. Maka dari itu, strategi untuk mengurangi fear of missing out perlu lebih berfokus pada pembatasan waktu penggunaan TikTok. Tim FoMo Insight pun menyatakan hal ini penting untuk dibahas karena FoMO dan penggunaan TikTok dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti meningkatkan tingkat kecemasan, stres, dan depresi. Selain itu, FoMO juga dapat mempengaruhi prestasi akademik (Kusuma et al., 2023), karena mahasiswa yang mengalami FoMO cenderung sulit berkonsentrasi dan lebih sering merasa cemas terhadap hal-hal yang terjadi di media sosial.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini meliputi pengenalan FoMO, fakta dan data penggunaan TikTok di kalangan mahasiswa, dampaknya terhadap kesehatan mental dan prestasi akademik, serta strategi untuk mengatasi FoMO akibat penggunaan media sosial TikTok. Salah satu metode yang diperkenalkan adalah detoksifikasi digital bertahap dan penerapan gaya hidup Joy of Missing Out (JoMO) yang membantu individu untuk lebih fokus pada momen saat ini dan mengurangi perasaan cemas terhadap hal-hal yang terlewatkan di media sosial (Chan et al., 2022). Seluruh materi dijelaskan dalam flyer informatif dan slide presentasi. Selain itu, peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai penggunaan TikTok dan FoMO yang pernah mereka alami.

Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari peserta. Salah satu mahasiswa mengungkapkan, "Sosialisasi ini membuka mata saya tentang dampak FoMO yang selama ini tidak saya sadari. Saya jadi lebih paham cara mengelolanya." Ia menambahkan bahwa informasi yang diberikan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi mahasiswa yang sering terpapar media sosial.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membantu mahasiswa untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial serta lebih fokus pada pengembangan diri dan prestasi akademik. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa UPI dapat lebih sadar akan dampak negatif FoMO dan mampu mengelola perasaan tersebut dengan baik, sehingga dapat menjadi bagian dari generasi digital yang lebih sehat dan produktif.