Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

Peringati Harteknas ke-22, UPI Pamerkan Produk Unggulan Karya Dosen dan Mahasiswa

$
0
0
Makasar, UPI Untuk pertama kalinya Universitas Pendidikan Indonesia melalui Kantor Hubungan Masyarakat turut serta dalam kegiatan RITECH EXPO 2017, yang diselenggarakan pada tanggal 10 – 13 Agustus 2017 di Gedung Wisma Negara, Center Point of Indonesia (CPI), Makasar. Dalam event nasional tersebut, UPI memamerkan sejumlah produk teknologi unggulan hasil karya dosen dan mahasiswa UPI, seperti alat filtrasi air karya Fitri Khoerunisa, dosen Prodi Pendidikan Kimia FPMIPA UPI dan Robot Isola A.5 yaitu Robot Seni Tari Indonesia yang pernah menjadi juara 2 dalam event Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) tingkat nasional tahun 2014, hasil karya Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika Universitas Pendidikan Indonesia (UKM Kompor UPI). Ritech Expo merupakan sebuah pameran tahunan yang diinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang menampilkan berbagai hasil riset dan inovasi anak – anak bangsa dalam bidang teknologi baik itu dari perguruan tinggi, lembaga riset, dan industri – industri lainnya. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 172 booth dari 72 instansi di Indonesia. Ritech Expo adalah bagian dari perayaan puncak Hakteknas tahun 2017 yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus. Di tahun yang ke-22 ini, untuk pertama kalinya perayaan Harteknas yang bertemakan “Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan” tersebut dilakukan di luar pulau Jawa yakni Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perayaan Harteknas 2017 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Selain pameran, event tersebut diisi juga oleh berbagai kegiatan diantaranya, Business Matching, Seminar/ Talkshow, Demo Produk, Demo Sains, Pameran Fotografi, serta Awarding Night yang menjadi rangkaian dari acara Ritech Expo 2017. Tak hanya memamerkan hasil produk unggulan, Humas UPI bersama M. Akrim Nugraha salah seorang dari UKM Kompor UPI berkesempatan menjadi pemateri seminar. Materi yang disampaikan yaitu mengenai Kiprah UPI Dalam Mengembangkan Teknologi Ramah Lingkungan. Dalam sesi seminar ini, audiens sangat antusias berdiskusi dengan pemateri terkait bidang pendidikan yang dihubungkan dengan produk teknologi, seperti halnya produk media pembelajaran yang berbasis teknologi. Menurut Kepala Kantor Humas UPI, Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si, keikutsertaan peserta Ritech Expo ini merupakan upaya UPI dalam mempromosikan produk unggulan hasil karya civitas akademika UPI dalam bidang teknologi, serta peluang untuk menjalin kerjasama di bidang pendidikan maupun bidang teknologi. Diharapkan, partisipasi UPI dalam kegiatan pameran dimanapun bisa membawa citra UPI lebih unggul serta meningkatnya kerjasama antara UPI dengan instansi lain. (DN)

Melalui Gerak dan Lagu, Kecerdasan Sosial Anak Semakin Terasah

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Pada zaman sekarang banyak sekali lagu-lagu anak yang bisa diunduh gratis, baik melalui youtube maupun diunduh dalam bentuk aplikasi. Beberapa lagu anak memang tidak menyediakan visualisasi gerakan yang bisa ditiru, namun hanya sebatas video klip lagu anak. Seorang pendidik yang kreatif harus bisa menciptakan gerakan-garakan sendiri hanya dengan mendengarkan lagunya. Gerakan-gerakan yang diperagakan pun tidak perlu terlalu rumit, karena yang terpenting anak-anak bisa dengan mudah menguasainya. Bila nanti anak-anak sudah merasa bosan, pendidik bisa mengajarkan gerak dan lagu dengan judul lagu yang berbeda. Agar anak-anak bisa melakukan gerak dan lagu dengan baik, maka seorang pendidik pun harus berusaha total atau tidak boleh malu-malu dalam mengajarkannya. Hal inilah yang kadang membuat siswa senang dengan gerak dan lagu. Anak-anak didik bisa melihat sosok para pendidiknya yang "gaul" dan "gila", bukan lagi sosok yang serius.Guru-guru baru sangat disarankan untuk bisa memimpin aktivitas gerak dan lagu, agar cepat dekat dengan anak-anak. Dengan adanya rasa dekat inilah nantinya anak-anak semakin senang belajar di sekolah. Hal ini disampaikan oleh Dadan Nugraha, M.Pd, dalam mengisi materi Sosialisasi Gerak dan Lagu dalam kegiatan KKN UPI Kampus Tasikmalaya di Legok Nangka Kelurahan Cibunigeulis Kota Tasikmalaya pada hari Selasa 15 Agustus 2017. Sosialisasi ini diikuti oleh guru – guru PAUD dan orang tua murid di sekitar kelurahan Cibunigeulis. Dijelaskan Dadan Nugraha, dengan membiasakan diri bergerak dengan lincah bersama dengan teman-teman yang lain, maka anak-anak pun akan semakin percaya diri, baik bagi mereka yang bisa bernyanyi maupun yang tidak bisa bernyanyi atau bersuara pas-pasan. Dengan gerakan-gerakan yang mereka lakukan, maka mereka telah melatih kecerdasan kinestetk. Dengan lagu yang mereka nyanyikan dan bergerak sesuai irama atau tempo, mereka telah melatih kecerdasan musikal. Ini adalah manfaat terbesar dari gerak dan lagu. Bila aktivitas ini dilakukan bersama-sama, maka kecerdasan sosial anak-anak pun akan semakin terasah. Kekompakan antar siswa pun akan semakin baik. Dengan gerak dan lagu imajinasi anak pun akan semakin berkembang. Anak-anak bisa melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan lirik lagu yang dinyanyikan atau didengarkan. “Dengan adanya lagu yang disertai lirik (tidak hanya instrumen) dalam gerak dan lagu, anak-anak bisa lebih mudah hafal gerakan-gerakannya, selain itu manfaat yang terkandung dalam lirik lagu pun akan lebih mudah diserap oleh siswa”, kata Dadan. Dadan Nugraha, M.Pd menyampaikan bahwa dengan pemilihan lagu yang tepat, maka manfaat yang bisa didapatkan siswa melalui aktivitas gerak dan lagu pun akan semakin maksimal. Sudah jelas, bahwa dengan gerakan-gerakan yang teratur kesehatan jasmani anak pun akan terstimulasi. Akan lebih disarankan bila seorang pendidik cerdas dalam memilih lagu. Bukan hanya karena lagunya populer lalu diajarkan kepada anak-anak, namun perlu mempertimbangkan nilai edukatif dalam lirik yang terkandung dalam lagu. Dengan memilihkan lagu-lagu yang memiliki nilai pendidikan karakter, maka sisi kerohanian anak pun akan semakin diperkaya. Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Kelurahan Cibunigeulis Nuryamin, S.Sos. dalam sambutannya menyampaikan bahwa warga Kelurahan Cibunigeulis sangat antusias dengan adanya setiap kegiatan KKN UPI Kampus Tasikmalaya yang berada di Kelurahan Cibunigeulis, dan berterima kasih banyak sudah membantu kegiatan – kegiatan warganya. Semoga dengan adanya kegiatan KKN ini warga Kelurahan Cibunigeulis dan Mahasiswa terjalin silaturahmi yang baik dan tidak sampai disaat ada kegiatan KKN saja. (Sri Tati Anwar)

Peran Orang Tua Pengaruhi Prestasi Anak

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif merupakan program kerja sama Program Studi PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Tasikmalaya dengan Kober Ceria yang bertempat di Negla Kidul RT 05 RW 06 Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Sebagai salah satu bentuk pelayanan anak usia dini Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKBHI)  bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, harus diintegrasikan dengan Program Layanan Anak Usia Dini yang lain, agar anak mendapatkan pelayanan secara utuh. Pelayanan pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar anak. Dalam event kali ini Program BKBHI menyeleggarakan Sosialisasi Permainan Edukatif yang melibatkan murid Kober Ceria beserta orang tuanya pada hari Rabu 16 Agustus 2017 sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Acara ini dibuka oleh Pengelola Kober Ceria Ema Permanawati, S.Pd, dalam sambutannya Ema Permanawati, S.Pd menyampaikan sangat berterima kasih karena UPI Kampus Tasikmalaya telah bekerjasama denga Kober Ceria untuk menyelenggarakan Progam BKBHI dan membantu orang tua murid dalam peningkatan tumbuh kembang anak. Selanjutnya Taopik Rahman, M.Pd selaku perwakilan dari Prodi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya menyampaikan bahwa tumbuh kembang anak butuh perhatian dari berbagai pihak terutama orang tua, selain melibatkan lembaga pendidikan. Dalam masa itulah kita sering beranggapan bahwa kecerdasan anak itu sama, cerdas dalam artian berprestasi di bidang pelajaran tertentu, padahal anak itu berprestasi dibidang olahraga, dengan kecerdasan itu anak tidak bisa dipaksakan tapi bisa diarahkan sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Sementara itu Iis Isromiah, S.Pd selaku pengajar di Kober Ceria sekaligus alumni PGPAUD UPI Kampus Tasikmlaya menyampaikan bahwa Kecerdasan anak bisa dioptimalkan melalui permainan – permainan edukatif, dalam hal ini melibatkan lembaga pendidikan dengan orang tua murid. Melalui permaian edukatif ini anak bisa mengekspresikan diri dan berapresiasi dengan baik, dalam hal ini perlu adanya keterlibatan orang tua dalam permainan tersebut. (Nurasyifa Fauziyah, S.Pd)

Menwa UPI Latih Komisi Disiplin

$
0
0
Bandung, UPI Menwa UPI menyelenggarakan Pelatihan Komisi Disiplin yang diikuti oleh 29 orang penegak kedisiplinan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan PGPAUD, BK dan PLS di lingkungan Kampus UPI Bumi Siliwangi  pada hari Minggu (13/8/2017). Komandan Menwa Yon XI/UPI, Aris Rismansah, mengatakan “Jika Anda memilih menjadi Komdis karena ingin terlihat sebagai kakak tingkat yang galak  alasan itu patut ditertawakan. Karena untuk menjadi seperti itu, siapa saja bisa. Tetapi jika Anda mau belajar untuk mempengaruhi orang lain, mari bersama-sama kita belajar di Resimen Pendidikan.” Kegiatan pelatihan Komdis ini dimulai dengan Apel pembukaan, dilanjutkan dengan Binjas pagi yang dipimpin oleh Muhamad Rajib guna melatih fisik para peserta pelatihan. Selesai melaksanakan Binjas, pelatihan dilanjutkan dengan pematerian mengenai CMI (Cara Memberikan Instruksi) yang disampaikan oleh Raden Ahmad Hilmi serta praktik PBB (Peraturan Baris Berbaris) oleh Muhamad Rajib dan Teresa Arawinda. Tak sampai disitu saja, untuk membuktikan penerapan materi yang telah diberikan oleh anggota Menwa Yon XI/UPI, seluruh peserta pelatihan melakukan simulasi sederhana yang berkaitan dengan CMI dan Psikologi Massa dalam menghadapi Mahasiswa Baru selama masa kaderisasi yang dilaksanakan oleh himpunan jurusannya masing-masing. Ketua himpunan BK, mengucapkan “Terimakasih kepada seluruh anggota Menwa yang telah membina dan mendidik calon-calon penegak kedisiplinan bagi Mahasiswa Baru di tiap jurusannya masing-masing. Semoga kerjasama ini dapat terus terjalin hingga tahun-tahun berikutnya”. Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan para anggota komisi disiplin dapat  melaksanan tugasnya sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Serta bertindak  sesuai prosedur tetap yang berkesesuaian  dengan kultur setiap himpunan dan universitas (Yeshie/Admin Yon XI)

Dr. Siti Aisyah, M.Si., Dosen Berprestasi UPI 2017

$
0
0
Bandung, UPI Riset yang dilakukan Dr. Siti Aisyah, M.Si., terhadap biji-bijian menjadikannya sebagai Dosen Berprestasi tingkat universitas. Penghargaan tersebut diberikan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., usai melaksanakan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke - 72 di halaman Gymnasium UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (17/8/2017). Dr. Siti Aisyah, M.Si., merupakan dosen di Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, mendapat penghargaan sebagai Dosen Berprestasi tingkat universitas atas prestasinya dan kepakarannya dalam bidang pangan dan kesehatan. Riset yang dilakukan difokuskan pada pangan dan kesehatan, dimulai ketika sedang studi di Wageningen University, Belanda. Riset dilakukan terhadap bahan makan yang bentuknya biji-bijian yang dikecambahkan, ungkapnya. Dikatakannya,”Bahan makanan yang bentuknya biji-bijian yang dikecambahkan akan meningkatkan senyawa bioaktif, selain dikecambahkan saya berikan stress. Biasanya bukan meningkat tapi muncul senyawa baru atau menimbulkan senyawa baru, jenisnya macam-macam. Di kacang kedelai diberikan jamur aiso flavonoid glisiolin, senyawa ini nanti sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia sebagai nutrasetikal yaitu sejenis makanan yang memiliki manfaat untuk kesehatan baik untuk pencegahan dan maupun pengobatan penyakit.” Lebih lanjut dijelaskan, saat ini dirinya sedang melakukan riset pada beras, dikerjakan baru tahap preliminary research. Beras dalam riset ini diberikan stress juga, arahannya nanti akan membuat pangan fungsional, pangan yang berfungsi sebagai kesehatan. “Makanan pada dasarnya bisa menjadi obat, oleh karena itu harus bisa memilih yang baik, dan dalam mengolahnya menggunakan cara-cara yang sehat. Kacang-kacangan dalam pengolahannya dapat di rebus maupun di steam atau dikukus. Jika memilih beras, pilih beras pecah kulit jangan beras yang bersih hal ini dilakukan untuk menghilangkan resiko atau tidak meningkatkan resiko penyakit degeneratif diabetes tipe 2, jika masih ada bekatulnya tandanya masih sehat,” ungkapnya lagi. Dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan ini, dikataknnya,”Pemilihan dosen dan tenaga kependidikan berprestasi ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh civitas akademika UPI untuk dapat bekerja lebih baik lagi agar berprestasi, serta dapat memberikan layanan pada mahasiswa.” Hal yang sama diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., dijelaskannya bahwa setiap dosen yang berprestasi sudah barang tentu menghasilkan produk, bentuknya bisa hasil riset, Hak Kekayaan Intelektual atapun paten. “Terkait penghargaan, ini sebetulnya merupakan sebuah upaya universitas untuk memberikan kesempatan kepada seluruh sivitas akademika UPI untuk berkompetisi di tingkat nasional. Di tingkat nasional, nanti hasil risetnya dapat dikomersilkan untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya. Mari kita siapkan usulan, katanya lagi, jika berhasil, nanti akan ada dana untuk pembiayaannya bisa dari kemenristekdikti, universitas, afirmasi dan yang liannya. Pihak universitas akan terus berupaya untuk memberikan informasi, kita undang Dirjen untuk pengarahan, kemudian kita dorong usulan tersebut melalui dukungan publikasi, konferensi dan lainnya,” ujarnya. (dodiangga)

Kehadiran Mahasiswa KKN UPI Bantu Atasi Permasalahan di Masyarakat

$
0
0
Garut, UPI Keberadaan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar. Keberadaan mereka diharapkan membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Tentunya manfaat tersebut bisa disinergiskan dengan penggalian potensi, dan memajukan potensinya, serta memonitor keberlanjutannya yang berkembang di masyarakat itu sendiri. “Pada prinsipnya kita datang ke daerah dalam rangka KKN, satu awal yang baik untuk membangun daerah, menggali potensi daerah dalam rangka meningkatkan aspek kesejahteraan dan kemaslahatan bagi masyarakat,” kata Sekertaris LPPM UPI, Dr. Yadi Rukyadi, M.Si., saat kegiatan Seminar Hasil Mahasiswa KKN UPI Kabupaten Garut. Rabu, (16/8/2017). Menurut Dr. Yadi Ruyadi, M.Si, kegiatan seminar hasil ini merupakan kegiatan rangkaian tahapan KKN yang harus dilakukan oleh seluruh  mahasiswa peserta KKN UPI untuk melaporkan hasil dari program-program yang telah dilakukan oleh peserta KKN selama 40 hari di lokasi KKN, serta tindak lanjut dari berlangsungan program tersebut. Selama 5 tahun, Garut telah dijadikan lokasi KKN, hal ini karena UPI dan pemerintahan Garut memiliki sinergis yang bagus. Mahasiswa yang dilibatkan di Garut sebanyak 589 orang, yang disebar di 9 kecamatan, dan 49 desa, dan mengusung 4 tema dari 11 tema. Dijelaskan Yadi Rukyadi, tahun 2017 penyelenggaraan KKN terbagi dalam 11 tema pokok KKN, yaitu KKN Tematik Pos Daya, Keaksaraan Usaha Mandiri, KKN PAUD, KKN Lingkungan Hidup, KKN Rumah Pintar, KKN Revolusi Mental, KKN PKBM, dan 2 tema baru yang diluncurkan tahun ini yaitu KKN Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan dan KKN Terpadu TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang difokuskan di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Karawang, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. “UPI menjadi pelopor, karena UPI bersama TNI yang berada di lima kabupaten telah mengembangkan tema baru yaitu KKN Tematik TNI Manunggal Membangun Desa,” ucapnya. Kegiatan seminar hasil ini diintegrasikan dengan pemkab, pimpinan universitas, para camat, kuwu, serta tokoh masyarakat, tujuannya ingin melihat perencanaan, tujuan, pelaksanaan, penanganan, hingga tindaklanjutnya. “Tujuan daria seminar ini ialah untuk melihat apa yang telah dilakukan atau ditemukan oleh mahasiswa di lapangan yang dilakukan melalui data yang berbasis sekunder, kemudian mahasiswa akan menggali potensi dan mengatasi masalah yang ada di lokasi KKN,” ujar Yadi Rukyadi. Dari seminar ini diharapkan ada program yang bisa dilakukan oleh peserta KKN selanjutnya, sehingga program-program yang telah dilakukan bisa berkesinambungan dengan kebutuhan di masyarakat. Ia berharap, UPI dan pemerintahan Garut dapat terus menjalin kerjasama dalam mengembangkan potensi masyarakat maupun bidang pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih sejahtera. Sementara itu, menurut Camat Karang Pawitan, Garut, Rena Sudrajat, Program KKN UPI sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan KKN tematik revolusi mental, karena tema tersebut merupakan tema yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pendidikan sehingga permasalah yang mendasar di masyarakat seperti bagaimana masyarakat mengubah pola pikir dan prilakunya bisa menjadi lebih baik dan termasuk juga bagimana masyarakat terlibat dalam pembangunan dan segala permasalahan yang ada di masyarakat itu sendiri. Mudah-mudahan dengan kehadiran mahasiswa KKN UPI ini dapat menjadikan masyarakat yang mandiri dan cerdas. “Kami selaku aparat pemerintahan Garut merasa dibantu dengan kehadiran mahasiswa KKN UPI terutama yang berkaitan dengan permasalahan dan solusi yang ada di lapangan sehingga hasil dari program mahasiswa ini bisa dijadikan rekomendasi bagi kami untuk dijadikan program-program prioritas di tahun yang akan datang supaya permasalahan ada di masyarakat baik itu yang berkaitan dengan fisik maupun nonfisik bisa kami selesaikan secara bertahap,” tutur Rena Sudrajat. Kedepan Camat Karang Pawitan berharap bahwa KKN UPI bisa tetap dilaksankan dan menerapkan tema-tema yang sangat diperlukan oleh masyarakat, terutama yang berkaitan dengan tema revolusi mental masyarakat desa yang masih kurang. (Deny)

Mengisi Kemerdekaan Melalui Disiplin Kerja

$
0
0
Tasikmalaya, UPI 17 Agustus menjadi peristiwa penting bagi setiap warga negara Indonesia, tidak terkecuali bagi warga UPI Kampus Tasikmalaya. Peringatan HUT Republik Indonesia yang ke 72 di lingkungan UPI Kampus Tasikmalaya dimulai dengan Upacara Bendera di lapangan Voli UPI Kampus Tasikmalaya yang dihadiri oleh Dosen dan Tendik. Kamis, (17/8/2017). Upacara Peringatan HUT Republik Indonesia yang ke 72 ini Wahyudin, S.Ip bertindak selaku Pemimpin Pasukan Upacara, Drs. H. Oyon Haki Pranata, M.Pd. bertidak selaku Pemimpin Upcara Bendera dengan Pembina Upacara Wakil Direktur UPI Kampus Tasikmalaya Dr. Hj. Epon Nur'aeni L, M.Pd. Untuk petugas pengibar bendera di wakili oleh Taopik Rahman, M.Pd, Dadan Nugraha, M.Pd dan Lusi Astuti, S.Pd. Dalam pidatonya Wakil Direktur UPI Kampus Tasikmalaya menyampaikan pesan bahwa Disiplin sangat dekat kaitannya dengan performance kerja. Dalam suatu kajian keilmuan, disiplin dapat dipandang sebagai suatu pemahaman teoritis yang menuntut wujud aplikasinya secara mental terhadap karyawan atau siapapun yang menjadi bagian dari suatu perusahaan ataupun organisasi. Berbagai kajian teoritis sering mengkaitkan disiplin dengan suatu hal yang penuh isyarat hukum dan komitmen antar bagian dan individu dalam suatu organisasi. “Disiplin kerja sangat diperlukan, tidak hanya untuk produktivitas kerja, tetapi juga membangun etos kerja yang baik. Etos kerja yang baik dengan sendirinya akan meningkatkan citra yang baik pada lembaga,” ujarnya. Disiplin sendiri merupakan bentuk kepatuhan terhadap lembaga serta tugas-tugas yang diemban. Kepatuhan ini yang dapat menggerakkan roda-roda organisasi dalam suatu lembaga agar memperoleh pencapaian yang lebih sempurna. Dr. Hj. Epon Nur'aeni L, M.Pd  mengingatkan juga seorang pemimpin harus menjadi contoh yang baik untuk meningkatkan disiplin bawahan atau warga dilingkungan kerjanya. Tidak lupa juga saling mengingatkan pada kebaikan menjadi faktor penentu dalam suksesnya suatu organisasi dilingkungan kerja. Sebagaimana dalam Al-Qurán surat Al-‘Ashr ayat 1-3 sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QT)

Meriahkan Agustusan dengan Jalan Santai

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Jalan Santai Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 72, UPI Kampus Tasikmalaya menyelenggarakan Jalan Santai di sekitaran jalan UPI Kampus Tasikmalaya, Kamis 17 Agustus 2017. Kegiatan ini diikuti oleh Dosen dan Staff Tendik UPI Kampus Tasikmalaya dengan dihadiri oleh Wakil Direktur UPI Kampus Tasikmalaya Dr. Hj. Epon Nur'aeni L, M.Pd., Kaprodi PGSD Dindin Abdul Muiz L, S.Si., SE., M.Pd. Berjalan kaki adalah olahraga ringan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Selain tak membutuhkan keahlian khusus, berjalan kaki juga tak perlu memakai peralatan atau pakaian olahraga tertentu yang harganya selangit. Cukup hanya dengan bermodalkan sepatu olahraga ringan, plus celana training panjang dan bahkan tanpa harus mengenakan alas kaki pun oke. Plus gratis tentunya. “Meskipun olahraga berjalan kaki murah meriah, namun jangan ditanya lagi manfaatnya bagi kesehatan. Manfaat rutin berjalan kaki bagi kesehatan secara umum bagus bagi jantung, penglihatan, tulang, otot, bahkan baik untuk menyegarkan pikiran” demikian diungkapkan oleh Kasubag Keuangan dan Kepegawaian UPI Kampus Tasikmalaya Wahyudin, S.Ip selaku panitia Jalan Santai. Sambil berjalan santai dan menyapa warga sekitarnya, Wakil Direktur UPI Kampus Tasikmalaya mengingatkan bahwa sehat itu penting dan harus disertai dengan niat ikhlas untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. (QT)

Komitmen Terhadap Pondasi Kasih Sayang

$
0
0
Bandung, UPI Kasih sayang menjadi satu hal yang fundamen dalam keluarga dan pendidikan. Pendidikan dasarnya adalah kasih sayang. Komponen utama dari karakter bangsa adalah tata nilai atau values yang dibangun dan ditumbuhkembangkan oleh para warga bangsanya.   Demikian ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Dr. Drs. H. Elih Sudiapermana, M.Pd., saat memberikan pandangannya dalam Seminar Nasional dengan tema “Peran Keluarga dalam Pembangunan Karakter Bangsa” inisiasi Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (PLS FIP UPI) dengan Penggiat Keluarga (GiGa), di Auditorium JICA FPMIPA UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (18/8/2017). Lebih lanjut dikatakan, seluruh elemen bangsa harus memiliki komitmen terhadap pondasi kasih sayang. Mereka yang mencintai bangsanyalah yang akan membuat Indonesia kuat. Ada komitmen yang harus kita perkuat. Komitmen kita yang dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun tantangan yang dihadapi adalah pembangunan karakter bangsa atau nation character building sering hanya bergerak pada tahap knowing saja, belum benar-benar menjadi doing atau acting atau dilakukan, sehingga esensi pembangunan karakter belumlah tercapai secara efektif. Ketidakmampuan seseorang berlaku baik meskipun ia telah memiliki pengetahuan tentang kebaikan itu atau moral knowing karena ia tidak terlatih atau terbiasa untuk melakukan kebaikan atau moral doing. “Faktor penguat negatif tentang keteladanan sikap berbudi luhur yang semakin luntur menjadikan pembangunan karakter bangsa seolah telah bergerak maju namun secara tiba-tiba mengalami degradasi,” ujarnya. Dr. Elih yang juga Dosen di Departemen PLS FIP UPI menyimpulkan bahwa kemitraan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam menjamin kepastian berjalannya pembangunan karakter bangsa pada siswa harus menjadi sebuah kebijakan formal dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah. “Model Kemitraan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat perlu memberi ruang leluasa kepada masing-masing pihak untuk mengambil inisiatif berkomunikasi dan berkolaborasi memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembangunan karakter siswa,” jelasnya. Isu-isu Kebangsaan dan Pembangunan Karakter (Bangsa) harus menjadi tema dalam berbagai aktifitas Keluarga dan Masyarakat, khususnya dalam kegiatan bersama kemitraan dengan sekolah. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksanan Seminar Nasional Dr. Asep Saepudin, M.Pd., menjelaskan bahwa keluarga merupakan pranata sosial pusat pendidikan yang pertama dan utama, namun seiring perkembangan jaman maka fungsi tersebut bergeser karena berbagai faktor. Salah satunya karena adanya keterbatasan interaksi diantara anggota keluarga. Contoh, suami dengan istri, ayah dengan anak, ibu dengan anak, dan seterusnya. Pergeseran fungsi tersebut menimbulkan masalah, sehingga fungsi pertama dan utama belum tercapai secara baik, maka perlu dilakukan kajian seperti workshop atau seminar. “Hasil akhir dari kegiatan ini, kita ingin mengkritisi tentang konsep pendidikan keluarga secara filosofis, teoritis, dan empiris, sehingga ditemukan pola atau format pendikan keluarga yang memiliki fungsi sesungguhnya yang sesuai tuntutan jaman,” harapnya. (dodiangga)  

Perempuan Wirausaha, Berpotensi Lebih Baik Dalam Meningkatkan Perekonomian

$
0
0
Bandung, UPI Paradigma lama yang mengungkapkan bahwa bisnis selalu didominasi laki-laki terus memudar. Dalam beberapa tahun terakhir, pembentukan dan perkembangan bisnis baru yang dimiliki serta dijalankan perempuan meningkat secara signifikan di negara maju, diikuti negara-negara berkembang. Perempuan wirausaha adalah mereka yang telah memulai bisnis dan terlibat aktif dalam mengelola bisnisnya. Di Indonesia, perkembangan jumlah perempuan wirausaha berkembang pesat. Keterlibatan kaum perempuan di sektor usaha kecil dan menengah cukup signifikan. Data BPS tahun 2015 menunjukkan, dari 57,9 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, 60%-nya adalah perempuan. Demikian hasil temuan Dr. Heny Hendrayati, SIP.,MM pada sidang promosi Doktornya di Program Doktor Ilmu Manajemen SPs UPI, Jumat, 18 Agustus 2017. Dipimpin oleh Prof. Dr. Disman, M.Si dengan beranggotakan tiga orang penguji: Aldrin, Ph.D (UNPAD), Prof. Dr. Hj. Ratih Hurriyati, MS, dan Prof. Dr. H. Suryana, M.Si (UPI), dihiasi dengan ujian via teleconference bersama Dr. Vanessa Gaffar, SE.,Ak dari Coventry University, Inggris, jalannya sidang promosi Dr. Heny Hendrayati,SIP.,MM berlangsung cair dan penuh pujian kepada promovendus. Raihan yudisium 3,97 dilengkapi dengan 450 jurnal sebagai referensi naskah disertasi dan disertai oleh capaian 15 konferensi internasional serta enam artikel terindeks scopus, Heny layak mendapat predikat Cum Laude. Di akhir sidang, Heny menyetujui pendapat penguji Aldrin, Ph.D, bahwa perempuan wirausaha dapat lebih diandalkan karena memiliki karakteristik lebih teliti, sabar, dan punya prinsip hati-hati. Temuan ini sejalan dengan apa yang dipraktekkan oleh peraih Nobel dari Bangladesh, Muhammad Yunus tentang kiprah perempuan pelaku wirausaha. Bagi Program Doktor Ilmu Manajemen SPs UPI, sidang kali ini adalah yang ke-4 di tahun 2017 melahirkan lulusan Doktor, dan tentunya, menambah daftar pengajar pada FPEB UPI yang bergelar Doktor. Hal ini akan sangat berkontribusi secara signifikan dalam upaya lembaga UPI menyiapkan tenaga pengajarnya ke jenjang tertinggi. Selamat! (ASK)

Pelatihan Bahasa Inggris Upaya Peningkatan Mutu Dosen

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya menyelenggarakan Pelatihan Bahasa Inggris in Company Training with ELTI, Jumat (18/08/2017) di Auditorium UPI Kampus Tasikmalaya. Pelatihan bahasa Inggris ini selain diikuti oleh dosen PGSD juga diikuti oleh dosen PGPAUD, kegiatan ini juga didukung oleh Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd., selaku Direktur UPI Kampus Tasikmalaya. “Minimal dosen dapat fasih berbahasa inggris dan mengaplikasikannya dalam perkuliahan. Kemampuan bahasa Inggris tersebut sebagai upaya peningkatan kualitas akademik dalam perkuliahan dan untuk melanjutkan perkuliahan ke jenjang selanjutnya,” Dindin A. Muiz L., S.Si., S.E., M.Pd. selaku Ketua Prodi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya. Sebelum Pelatihan Bahasa Inggris, dilaksanakan tes terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengaturan jadwal. Sementara ini pelatihan dijadwalkan pada September yang akan datang. (Annisa Anita/PGSD UPI Tasik)

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Setiap anak terlahir dengan keunikan masing-masing dalam perkembangannya. Tapi banyak orangtua yang merasakan kebingungan bahkan kesulitan untuk memahami karakter anak sendiri.  Mengetahui dan mengikuti tahapan perkembangan anak merupakan hal yang penting. Namun orang tua terkadang belum mengetahui dan paham betul dalam tumbuh kembang anak karena ada aspek-aspek penting yang harus diketahui. Semua yang terlahir pasti memiliki otak yang tentunya dipergunakan untuk berpikir. Anak merupakan sosok individu kecil yang perkembangan otaknya dialami pada masa golden periode (0-3 tahun). Kecerdasan intelektual anak dapat dilihat pada perkembangan bahasa dan pemecahan masalah. Kebanyakan dari orangtua menilai kecerdasan anak hanya dari rengking atau nilai rapornya saja dan mengabaikan berbagai kecerdasan lainnya. padahal jika anda tahu ada banyak sekali jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. “Kecerdasan bukan hanya pada sisi akademik saja tapi termasuk juga semua bakat dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang. Menurutnya, setiap orang sebenarnya cerdas atau pintar tapi masing-masing orang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Untuk itulah, mulai sekarang ini jangan memandang kecerdasan anak hanya dari satu sisi saja tapi kita perlu memandangnya dari banyak hal sehingga kita bisa tahu bahwa dia anak cerdas, demikian dikatakan Taopik Rahman, M.Pd dalam Sosialisasi Parenting dalam kegiatan KKN UPI Kampus Tasikmalaya kelompok 18 di Mesjid Al-Falah Leuwikidang II RT 02 RW 08 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Bungursari. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan mingguan pengajian di DKM Al-Falah diikuti oleh ibu-ibu warga sekitarnya. Jumat, 18 Agustus 2017. Taopik Rahman, M.Pd juga memberikan materi kiat menjadi orang tua yang bijak bahwa dengan menghargai anak, anak juga pasti menghargai orangtua. Orangtua yang baik adalah yang mengetahui perkembangan anak dari masa ke masa. Perkembangan anak harus disesuaikan dengan periode psikologisnya. Mencetak anak tidak harus selalu memenuhi kebutuhannya. Namun tidak juga sampai kurang memberikan perhatian kepada sang anak. Keduanya tentu memiliki dampak buruk jika berlebihan. “Jika sedari dini orang tua sudah over protective, kedepannya anak akan tumbuh sebagai individu yang penakut dan pemalu. Begitu pula jika orang tua dirasa kurang memberikan perhatian, anak akan tumbuh menjadi individu yang banyak tingkah dan mencari-cari perhatian,” tegas Taopik. Lebih lanjut dikatakan Taopik Rahman, dalam mengetahui perkembangan anak, harus ada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal anak usia dini. Karena dengan adanya lembaga Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan anak. Selain itu, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual. (QT)

Mahasiswa UPI Rayakan Hari Kemerdekaan di Negeri Gajah Putih

$
0
0
Bangkok, UPI Pada peringatan hari kemerdekaan kemarin, langit Bangkok mungkin tidak secerah langit Ibu Pertiwi. Gerimis yang sempat mengguyur Ibukota Negeri Gajah Putih ini tak membuat sejumlah pemuda berbaju batik patah arang untuk menuju Petchburi Road, lokasi Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok berada. Begitupun sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sejak bulan Juli lalu berada di Bangkok untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Luar Negeri. Kelompok Kuliah Kerja Nyata Luar Negeri (KKN Luar Negeri) merayakan hari kemerdekaan dengan mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi yang dipimpin oleh  Ahmad Rusdi, selaku Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Thailand, di Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok (KBRI Bangkok), pada 17 Agustus 2017. KBRI Bangkok setiap tahunnya selalu mengadakan upacara peringatan detik-detik proklamasi dan mengundang seluruh warga Indonesia yang sedang berada di Negara Thailand. Hari itu, upacara dilaksanakan pukul 10.00 waktu setempat. "Senang banget rasanya diizinkan sekolah  untuk menghadiri upacara bendera di KBRI, kalo upacara disini mendadak punya jiwa nasionalisme yang lebih tinggi dari biasanya" ujar Gita Sonya (17/8/2017), Mahasiswa Pendidikan Biologi UPI 2014. Tidak heran, banyak peserta upacara yang tak tahan menahan haru saat bendera dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera yang merupakan siswa-siswi Sekolah Indonesia Bangkok (SIB). Gita bersama 15 kawannya sedang melaksanakan kegiatan KKN Luar Negeri di Thailand selama enam minggu, kegiatan ini  merupakan program kerjasama antara LPPM UPI dan Global Volunteer AIESEC Bandung. Kegiatan yang mereka lalukan diantaranya ialah mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak di pelosok desa di Thailand. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan jiwa leadership pada diri pemuda serta membantu mereka untuk memenuhi potensi yang ada dalam dirinya dan untuk memberi dampak positif kepada masyarakat sekitar. Keenambelas mahasiswa UPI yang mengikuti KKN Luar Negeri diantaranya adalah Julia Francesca (Pendidikan Biologi UPI 2014), Kezia Reinaria (Biologi UPI 2014), Gita Sonya (Pendidikan Biologi UPI 2014), Lisa Putri (PKK UPI 2014), Lenny Rosalina (Pendidikan Biologi UPI 2014), Marta (Pendidikan Akuntansi UPI 2014), Rindana (Pendidikan Bahasa Inggris UPI 2014), Gisella Glory (Pendidikan Biologi UPI 2014), Theresia (IPSE UPI 2014), Rizka Fahma (Pendidikan Biologi UPI 2014), Trian RN (Pendidikan Bahasa Arab UPI 2014), Fairuz (Pendidikan Bahasa Prancis UPI 2014), Mh. Lukman Ardiansyah (Ilmu Komunikasi UPI 2014), Yuyun Wayuni (PKH UPI 2014), Linna Amanda (Sastra Inggris UPI 2014), dan Lisa (Sastra Inggris UPI 2014). Selain program KKN luar negeri, nama UPI pun diharumkan di Negeri Gajah Putih oleh sembilan mahasiswa yang sedang melaksanakan program SEA Teacher (ASEAN Teacher) yang diselenggarakan oleh SEAMEO di Thailand. SEA Teacher adalah program pertukaran pelajar bagi mahasiswa prodi pendidikan yang diikuti oleh sebelas mahasiswa yang dilaksanakan Agustus-September 2017 di Thailand dan Filipina. Tujuan dari program ini adalah untuk memajukan kerjasama antarnegara ASEAN di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Peserta SEA Teacher dari UPI diantaranya adalah Elmita Teresa (PGPAUD UPI 2014), Sarah (Pendidikan Biologi UPI 2014), Abhelia Permata Sari (Pendidikan Biologi UPI 2014), Nesya Nabila (PG PAUD UPI 2014), Auliya M. Merdekawati (Pendidikan Biologi UPI 2014), Aulianuriy Sani (IPSE UPI 2014), Annisa Lestari Putri (IPSE UPI 2014), Regina (Pendidikan Bahasa Inggris UPI 2014), dan Ninda (Pendidikan Bahasa Inggris UPI 2014) yang melaksanakan program ini di Thailand, serta Alin Rizki (IPSE UPI 2014) dan Dian Y. (Pendidikan Bahasa Inggris UPI 2014) yang melaksanakan program ini di Filipina. (Laporan Sarah Meilani Fadillah)

Cetak Lulusan Unggul, UPI Tasikmalaya Laksanakan BIMKAR

$
0
0
Tasikmalaya, UPI “Manfaatkan waktu menunggu untuk memperkaya wawasan, baik dengan kursus, mengasah keterampilan dan meluaskan pengalaman,” kata Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd pada saat acara BIMKAR (Bimbingan Karier), Sabtu (19/08/2017) di Aula UPI Kampus Tasikmalaya. Beliau juga menuturkan agar dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk mendukung pekerjaaan sehingga dapat bersaing di dunia kerja sebagai alumni Universitas Pendidikan Indonesia yang berdaya saing. Sejalan dengan itu, Dr. Anne Hafina A., M.Pd. selaku Ketua Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Koseling menyampaikan,”Suatu keniscayaan bagi kita untuk meningkatkan kapasitas diri, yang perlu dipirkan adalah bagaimana kita meningkatkan kapasitas diri, sehingga dapat bersaing”. Guna mencetak lulusan yang unggung dan memiliki daya saing turut dihadirkan berbagai narasumber, yakni Dr. Anne Hafina A., M.Pd. selaku Ketua Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Koseling, Vudu Abdul Rahman, S.Pd. sebagai Perspektif Penggerak Komunitas Literasi, Usep Septian Efendi, S.Pd. yang akan menjelaskan PPG, Sani Aryanto, S.Pd. dan Acep Saepul Rahmat, S.Pd. yang akan menjelaskan mengenai beasiswa LPDP dan Beasiswa Unggulan. Dalam acara ini turut hadir petinggi universitas, Dr. Hj. Epon Nur’aeni L., M.Pd. selaku Wakil Direktur, Drs. Edi Hendri M., M.Pd. selaku Kaprodi Prodi PGPAUD, dan Dosen. (Annisa Anita/PGSD UPI Tasik)

Mahasiswa KKN UPI Kelompok 19 Purbaratu Rintis Posdaya Barokah

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Mahasiswa KKN UPI Kampus Tasikmalaya Kelompok 19 Purbaratu merintis Posdaya Barokah bersama warga Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Peresmian Posdaya Barokah pun dilakukan oleh Kepala Kelurahan Singkup Bapak Suhendar di Madrasah Al-Hidayah, kampung Gareumpay RW 09. Sebelum peresmian berlangsung, telah diadakan pendataan potensi lembaga dan pertemuan seluruh warga masyarakat RW 09, kelurahan singkup. Peresmian ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, Dosen Pembimbing Lapangan Drs. Akhmad Nugraha, M. Si, Kepala Kelurahan Singkup Bapak Suhendar, Kepala POSDAYA bapak Dudung Abdurachman, S. Pd serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam struktur organisasi yang telah dibentuk. Dengan turunnya nomer SK dan disahkan secara langsung oleh kepala kelurahan Singkup, maka Posdaya Barokah telah resmi berdiri di kampung Gareumpay dan kampung Cibening RW 09. Antusiasme masyarakat pada pembentukan Posdaya ini sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan didukungnya lembaga yang ikut serta seperti karang taruna, PKK, Madrasah Diniyah Miftahul solih, Madrasah Diniyah Al-Hidayah, DKM Masjid, TK Al-Farobi, Kelompok Tani, serta tokoh-tokoh yang mumpuni dibidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, agama, dan ekonomi. Dengan potensi tersebut lembaga serta individu yang berkompeten di masyarakat RW 09 dapat melangsungkan tujuan dari Posdaya yakni menjalankan fungsi keluarga sehingga menjadi mandiri. Hadirnya Posdaya ini akan menjadi wadah aspirasi, informasi dan partisipasi warga setempat akan terwujudnya masyarakat mandiri dan berdedikasi. “Hadirnya Posdaya ini diharapkan menjadikan masyarakat lebih berdaya, pontensi yang ada terus diberdayakan dan sesuai namanya membawa kebarokahan bagi masyarakat RW 09, Posdaya ini harus terus berkembang dan berkelanjutan,” tutur Suhendar. Peresmian Posdaya Barokah di RW 09 di kelurahan Singkup diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Suhendar selaku Lurah dan Dudung Abdurachman, S. Pd selaku ketua umum Posdaya Barokah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. (Muthia Hilfah)

MOBA-KU Perayaan Dies Natalis ke-32 KSR PMI Unit UPI

$
0
0
Bandung, UPI KSR PMI Unit UPI menggelar Momen Bersama Anggota KDD/KSR UPI (MOBA-KU) pada Sabtu, 17 Juni 2017 di Auditorium Gedung Geugeut Winda (PKM) Kampus UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Dies Natalis KSR PMI Unit UPI ke-32 jatuh pada Sabtu, 25 Maret 2017, MOBA-KU 2017 yang bertemakan “Sejenak Bersama untuk Kita Selamanya” ini bertujuan untuk memperingati Dies Natalis KSR PMI Unit UPI ke-32, mempererat tali silaturahmi antar anggota KSR PMI Unit UPI (Anggota Muda, Anggota Biasa, dan Anggota Luar Biasa), dan menjadi ajang reuni untuk Anggota Luar Biasa KSR PMI Unit UPI. Acara MOBA-KU 2017 dihadiri oleh Ace Kusnadi selaku perwakilan PMI Kota Bandung, pembimbing KSR PMI Unit UPI yang diwakili oleh Dr. Syahroni,M.Pd., ORMAWA UPI, KSR Cabang dan KSR PT lainnya, Anggota Luar Biasa (ALB) KSR PMI Unit UPI, Anggota Biasa (AB) KSR PMI Unit UPI, dan Anggota Muda (AM) KSR PMI Unit UPI. Acara MOBA-KU 2017 berjalan dengan lancar dan khidmat. Dimulai pada pukul 13.30 dengan agenda pembukaan, sambutan-sambutan, doa bersama, dan pemotongan kue oleh Ketua Umum KSR PMI Unit UPI sebagai bentuk simbolis perayaan Dies Natalis KSR PMI Unit UPI ke-32, dilanjutkan dengan kegiatan menuliskan harapan-harapan Anggota Luar Biasa (ALB) untuk KSR kedepannya. Setelah waktu sholat maghrib para anggota sholat maghrib berjamaah dan berbuka puasa bersama setelah itu dilanjutkan dengan penampilan dari Anggota Biasa (AB), foto bersama, dan yang terakhir sharing antar angkatan. Selain dijadikan momentum silaturahmi, MOBA-KU ini pun menjadi sarana diskusi para anggota, terutama mengenai keorganisasian, hingga KSR PMI Unit UPI dapat menjadi organisasi yang lebih baik dari sebelumnya. (Nurul Budiarti, Depdikmat 2015)

Meriahkan HUT RI ke-72, UPI Gelar Lomba Tradisi Agustusan

$
0
0
Bandung, UPI Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, Universitas Pendidikan Indonesia menggelar beberapa perlombaan tradisi agustusan di Halaman Gd. Isola Kampus Bumi Siliwangi Jl. Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung. Kamis (17/8/2017). Adapun beberapa perlombaan yang dilombakan antara lain lomba tarik tambang, memasukan paku ke dalam botol, menangkap belut dan menangkap ikan. Semangat antusias dari civitas akademika UPI yang mengikuti lomba dalam rangka partisipasi positif tersebut . Karena hampir seluruh perwakilan dari setiap unit kerja mengirimkan wakilnya untuk menyemarakan perlombaan yang dilaksanakan. Rektor UPI Prof. R. Asep Kadarohman, M.Si mengungkapkan kita berharap pada kegiatan peringatan kemerdekaan ini keakraban serta silaturahmi semakin terjalin dengan baik. Jadi kalau misalkan kita diam-diam saja tidak ada kesan dan bekas nampaknya sangat disayangkan. Oleh karena itu, kita sebagai penerus diharapkan meneruskan perjuangan dengan cara merekatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan adalah anugerah dan perbedaan itu sesuatu kekuatan, tapi kita harus tetap memiliki cita-cita untuk menjaga dan melestarikan bangsa indonesia. Seluruh peserta memperebutkan beberapa hadiah yang disediakan panitia untuk para pemenang sehingga menambah semangat bagi peserta. Pada kesempatan itu, Rektor UPI berkenan mencoba beberapa permainan yang dilombakan, nampak tak ada rasa canggung, semuanya cair dalam suasana lomba yang dilaksanakan. (Ija)

UPI Mewisuda 2.398 Lulusan

$
0
0
Bandung, UPI Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M.Si. mewisuda 2.398 lulusan pada Upacara Wisuda Gelombang II, Selasa dan Rabu (22-23/8/2017), di Gedung Gymnasium, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung. Prosesi wisuda gelombang kedua tahun 2017 ini akan dihadiri Rektor UPI, anggota Senat Akademik, Wakil Rektor, pimpinan Fakultas, Kampus Daerah, Sekolah Pascasarjana, para dosen, orang tua wisudawan, serta undangan lainnya, termasuk institusi yang bekerja sama dengan UPI. Menurut Yuliawan Kasmahidayat, pada upacara Wisuda kali ini, UPI mewisuda sebanyak 2.398 orang lulusan, yang  terdiri atas 28 orang lulusan D3; 2.259 orang lulusan S1; 89 orang lulusan S2; dan 22 orang lulusan S3. “Perlu kami informasikan bahwa pada wisuda kali ini, terdapat wisudawan dengan IPK tertinggi dari penerima beasiswa Bidikmisi, yaitu Saudara Shafaat Muhammad Marwa dari Program Studi Manajemen Resort dan Leisure (FPIPS) dan Saudara Rosmayati dari Program Studi Pendidikan Akuntansi (FPEB) dengan IPK 3,94,” kata Kepala Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. Dikatakan Yuliawan Kasmahidayat, pada tahun 2017, UPI telah meraih Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dengan nilai A (predikat Unggul), 8 program studi terakreditasi/tersertifikasi oleh lembaga internasional (AUN QA, Tedqual WTO, dan ASIC), dan UPI termasuk perguruan tinggi klaster 1 (14 perguruan tinggi terbaik) versi Kemenristekdikti Agustus tahun 2017 dari 3.062 perguruan tinggi di Indonesia. Prosesi wisuda dibagi dalam dua prosesi. Prosesi pertama dilaksanakan Selasa (22/8/2017) pukul 07.30 WIB meliputi wisudawan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastera (FPBS), dan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Prosesi kedua dilaksanakan Rabu (23/8/2017) dimulai pukul 07.30 WIB meliputi wisudawan UPI Kampus Sumedang, UPI Kampus Purwakarta, UPI Kampus Tasikmalaya, UPI Kampus Cibiru, UPI Kampus Serang, dan Sekolah Pascasarjana. Berikut lulusan terbaik dari masing-masing kelompok terdiri atas Tian Yulianita (Survey Pemetaan dan Informasi Geografis, FPIPS – D3), Patimah Ahmad (Teknologi Pendidikan, FIP – S1), Shafaat Muhammad Marwa (Manajemen Resort dan Leisure, FPIPS – S1), Iwan Ridwan (Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS – S1), Nuzulira Janeusse Fratiwi (Pendidikan Fisika, FPMIPA – S1), Yanni Handayani (Pendidikan Teknologi Agroindustri, FPTK – S1), Pramita Nainggolan (Ilmu Keolahragaan, FPOK – S1), Rosmayanti (Pendidikan Akuntansi, FPEB – S1), Fizar Indrawijaya (Pendidikan Seni Tari, FPSD – S1), Siska Meidiyana (PGSD, Cibiru – S1), (Trisna Nugraha, PGSD, Sumedang – S1), Teten Ginanjar Rahayu (PGSD, Purwakarta – S1), Rizki Siddiq Nugraha (PGSD, Tasikmalaya – S1), Sylvi Saumi Nolita (PGPAUD, Serang – S1), Norman Sani (Administrasi Pendidikan, SPs – S2), dan Tjahjono Djatmiko Hadisoemarno (Manajemen, SPs – S3). (Deny)

Hubungan Guru Dengan Anak Didik Harus Mutualisme

$
0
0
Tasikmalaya, UPI Komponen penting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan anak didik. Guru memiliki peranan yang cukup strategis dalam aktivitas pembelajaran. Guru menjadi motor penggerak dinamika pembelajaran anak. Jika gurunya aktif dan kreatif, maka peserta didik pun akan bersemangat dalam belajar dan senang menerima materi pembelajaran. Begitupun komponen anak didik, stimulus positif yang diberikan guru kepada anak didik akan membantu mereka untuk semangat dan bergairah dalam belajar. “Hubungan antara guru dengan anak didik harus bersifat mutualisme, saling menguatkan dan saling memberikan energi positif. Jika kedua komponen ini menjalin ikatan yang kuat dalam pembelajaran, maka sudah pasti akan tercapai tujuan pembelajaran yang efektif,” kata Dr. Mubiar Agustin, M.Pd disela-sela kegiatan Seminar Peningkatan Kompetensi Guru yang diselenggarakan di Ponpes Darussalam, Tasikmalaya. Sabtu, 11 Agustus 2017. Menurut Mubiar, pembelajaran akan tercapai dengan efektif jika sifat pembelajaran tersebut menyenangkan dan bermakna. Menyenangkan dalam arti pembelajaran memberikan kebahagiaan pada anak didik dan juga guru. Sedangkan bermakna, jika pembelajaran mengembangkan potensi diri anak didik baik sisi intelektual, psikologis, sosial dan juga spiritual. “Mengajar yang menyenangkan dan bermakna bagi guru adalah penting sebab memberikan kesenangan dan makna pada anak didik akan meningkatkan gairah belajar, membentuk persepsi yang positif tentang belajar dan lebih dari itu anak didik menjadikan belajar suatu aktivitas yang menyenangkan,” tegasnya. Sementara itu, KH. Deni Rustandi, S.Ag.,M.Pd selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Tasikmalaya mengatakan bahwa kegiatan Seminar Kompetensi Guru ini merupakan kegiatan  dalam rangka meningkatkan mutu guru di Ponpen Darussalam, dan sebagai upaya kerjasama antara UPI dengan Pondok Pesantren Darussalam, serta bagian dari upaya tindaklanjut dari kegiatan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru. (Deny)

Mapach UPI Sosialisasikan Kelestarian Tanah Argamukti

$
0
0
Bandung, UPI Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH) FPIPS UPI kembali mengadakan kegiatan Pendidikan Lanjutan yang ke-32 di desa Argamukti kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Kegiatan yang dilaksanakan Jumat, 18 Agustus 2017 ini bertemakan “Kompos Segarkan Lestarikan BUMI” dan dihadiri oleh 67 peserta yang terdiri dari para petani, ibu rumah tangga, karang taruna, dan para mahasiswa yang sedang melakukan KKN di desa Argamukti yaitu mahasiswa IPB dan Universitas Majalengka. Kegiatan ini bertujuan memberikan kesadaran dan pengetahuan mengenai penggunaan pupuk organik yang menguntungkan dalam mengembalikan struktural tanah dan pertumbuhan tanaman yang kaya akan zat-zat mineral organik. Selain itu juga kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos. Kegiatan sosial ini diawali dengan pematerian mengenai pentingnya menjaga alam dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam produksi pertanian dan adanya pelatihan mengenai pembuatan pupuk kompos yang berasal dari pengolahan sampah organik yang dilakukan oleh anggota MAPACH UPI yang berkolaborasi dengan mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor). Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai doorprize berupa peralatan rumah tangga dan adanya pemberian simbolis bahan-bahan pembuatan pupuk kompos yang terdiri dari cairan E4, pupuk kandang, gula pasir, kapur, dan yang lainnya. Menurut ketua pelaksana Bibsya “Nyangsang” Akhmaruddinas Wildan, “Sosialisasi penggunaan dan pembuatan pupuk organik khususnya pupuk kompos ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian tanah dan dapat memberikan keterampilan dalam mengolah sampah organik, karena pada dasarnya alam ini bukan milik kita, namun alam hanya titipan Yang Maha Kuasa untuk anak cucu kita. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan ini para petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kima dan sedikit demi sedikit beralih menggunakan pupuk organik.” Sementara itu, Ketua Adat Mapach yakni Taufik “Oleng” Ridlwanullah, mengatakan “Dewasa ini kebanyakan para petani lebih mengandalkan pupuk kimia dibanding pupuk organik, padahal dengan menggunakan pupuk organik dapat menjaga kelestarian tanah dan hasil panennya pun akan lebih sehat saat dikonsumsi, maka dari itu kami ingin mensosialisasikan pembuatan dan membudayakan pupuk organik. Salam Mapach !!! (Sri Rahayu)
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live