Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

Probumsil Sukseskan Dies Natalis UPI Ke 62

$
0
0
foto-3  foto-1 Bandung, UPI Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI) turut serta sukseskan Dies Natalis ke-62 Universitas Pendidikan Indonesia dengan serangkaian kegiatan dimulai dari hari Selasa hingga hari Kamis, 18-20 Oktober 2016 di Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Rangkaian acara Dies Natalis yang pertama Art and Sport Performance Day 2016 pada hari Selasa, 18 Oktober 2016 di Stadion Sepak Bola UPI. Pada kesempatan ini PROBUMSIL bertugas dalam posisi penugasan Ajudan, co-MC, pemandu tamu, penerima tamu, pembawa cinderamata, dan tim dokumentasi. Pembukaan acara ini ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Rektor UPI, Prof. Furqon, M.A., Ph.D., Sekretaris Majelis Wali Amanah beserta para Wakil Rektor. Rangkaian acara Dies Natalis UPI selanjutnya yaitu acara Malam Keakraban Sivitas UPI pada malam Rabu, 19 Oktober 2016 di Gedung Kebudayaan Amphiteater yang dihadiri oleh sivitas UPI. Dalam acara malam keakraban ini, PROBUMSIL bertugas sebagai penerima tamu, pemandu tamu dan tim dokumentasi. foto-2 Kamis 20 Oktober 2016 di Gedung Achmad Sanusi, dilaksanakan Upacara Dies Natalis UPI yang berjalan khidmat dan sakral dengan prosesi yang dipimpin Pedel Protokol Utama Pratama (PUPt.) Agung Taufik Hermansyah (PGSD, 2013) dan Barikade PROBUMSIL yang menyambut prosesi saat memasuki ruangan. Acara dibuka Rektor UPI dan dihadiri tamu undangan serta seluruh sivitas akademika UPI. Orasi ilmiah diisi oleh Rektor UPI Periode 2007-2015 Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Pada kesempatan ini, PROBUMSIL diberikan kepercayaan untuk bertugas sebagai Pedel, Barikade, Ajudan, pembawa bendera, co-MC, pemandu tamu, penerima tamu, pembawa cinderamata, dan tim dokumentasi. PROBUMSIL dipercaya pula dalam menyukseskan acara rangkaian lainnya yaitu Tafakur dan Dzikir bersama yang dilaksanakan pada sore harinya di Gedung Achmad Sanusi dan Masjid Al-Furqon. Pada Dies Natalis ke 62 ini, PROBUMSIL telah mengabdi pada universitas selama delapan tahun sampai dengan melahirkan alumni UPI yang dapat menduduki posisi strategis diantaranya Purna Protokol Tinggi (P.Proti.) Puji Nur Firman, S.Pd, M.H., (Sekretaris Unit Penindakan Hukum Bakamla RI), Purna Protokol Utama (P.Protma.) Ilham Jauhari, S.Pd. dan Purna Protokol Utama  (P.PUPt.) Syifa Nurul Lutfiani, S.Psi. sebagai Protokol KPU RI, P.PUPt. Tiksna Bayu Ramadhan, S.Si. sebagai Protokol LAPAN dan P.Protma. Endar Muktar Jaelani, S.Par. sebagai Protokol BUMN Jamkrindo. foto-3 Delapan tahun PROBUMSIL mengabdi kepada almamater, diharapkan PROBUMSIL menjadi barometer dalam melahirkan Alumni UPI yang berkualitas sejalan dengan perkembangan UPI menuju World Class University 2045. PROBUMSIL berusaha menjadi pelaksana protokol yang handal dan profesional, menjadi garda depan universitas, serta membawa citra kampus ilmiah, edukatif dan religius. (Asisten Deputi Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL)

UPI Terima Anugerah Perhumas Indonesia 2016

$
0
0
11 Bandung, UPI Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)  mendapatkan Anugerah Perhumas Indonesia 2016 sebagai Universitas Pendukung Perhumas dalam acara Perhumas Night “Anugerah Perhumas dan Perhumas PR Excellence Award”. Penghargaan tersebut merupakan keputusan Dewan Kehormatan Perhumas berdasarkan data dari Isentia. Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., menerima penghargaan tersebut di Aula Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Bandung, Kamis (27/10). Dikatakannya,”Pemberian Anugerah ini sangat kita apresiasi, dan tentunya memberikan kebanggaan tersendiri.  UPI memang salah satu perguruan tinggi yang memiliki kepedulian dan berkontribusi bagi kegiatan Kehumasan.” Perhumas diyakini memiliki kriteria khusus yang mendasari pemberian anugerah tersebut, ujarnya. Salah satu diantaranya ialah kualitas pemberitaan kegiatan Kehumasan di berbagai media, dan aktif memunculkan konten Kehumasan.3 Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjelaskan bahwa berdasarakan sebuah riset, Indonesia diprediksi akan menjadi global player di tahun 2030. Untuk itu dibutuhkan sebuah kerja keras dan holistik, serta memperkuat national branding Indonesia. “Presiden RI Jokowi menegaskan, sebagai negara besar, Indonesia harus mempunyai citra dan reputasi yang positif agar mempunyai identitas kebanggaan dan daya saing. National branding harus terus didorong melalui upaya sinergis yang tidak egosentris agar menjadi sebuah instrusmen soft power dalam berdiplomasi dengan dunia luar. Strategi harus berbanding lurus antara national branding dan implemantasinya karena keduanya bagai dua sisi mata uang. Perhumas telah memberikan kontribusinya, diantaranya kode etik Kehumasan, road map, kolaborasi dan sinergi berbasis teknologi dan informasi, release buku Indonesia Baik,” ujarnya. PERHUMAS PR Excellence Awards 2016 adalah program penghargaan definitif untuk Insan Kehumasan/praktisi PR, baik dari sisi klien maupun agency yang dirancang sebagai medium apresiasi dan penghargaan tertinggi untuk kegiatan kehumasan/Public Relations yang diperuntukkan bagi institusi Public Relations maupun professional dalam public relations. Kegiatan ini diprakarsai oleh Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) yang merupakan perhelatan perdana di tahun 2016 ini. Adapun Universitas mitra Perhumas antara lain Universitas Padjadjaran, Universitas Langlangbuana, Universitas Islam Bandung, Telkom University, dan Universitas Pendidikan Indonesia. (dodiangga)2

99 Mahasiswa UPI Siap Menjadi Calon Protokol

$
0
0
31 Bandung, UPI Sebanyak 99 Mahasiswa UPI telah mengikuti Pembekalan Calon Anggota Protokol Bumi Siliwangi Angkatan X, yang dilaksanakan Sabtu (22/10/2016) di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung University Centre UPI. Ke 99 mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa terbaik tingkat fakultas di kampus Bumi Siliwangi dan UPI Kampus di daerah yang telah mendaftar untuk menjadi calon protokol angkatan X dan lolos pengujian administrasi. Acara dibuka oleh Mitra Tama Protokol Utama Pratama (PUPt.) Arief Fachrurozi (MIK, FPIPS/2013) kemudian dilanjut dengan pematerian, mengenai Ruang Kerja Protokol di Sekretariat Utama PROBUMSIL, ditampilkan dokumentasi Sekretariat Utama PROBUMSIL yang terletak di sebelah selatan gedung University Center. Selanjutnya pematerian dari Ketua Dewan Protokol Utama PUPt. Pradhita Wulandari (PPB, FIP/2012) mengenai Pengenalan Stuktural PROBUMSIL, kemudian pematerian oleh Sekretaris Utama PUPt. Tiara Maulida Yanti (Pend. Teknologi Agroindustri, FPTK/2013) mengenai Mekanisme Penugasan PROBUMSIL dan Tahapan Pembinaan Calon Protokol. 2 Dalam proses penerimaan calon protokol ini PROBUMSIL melakukan beberapa tahapan pengujian yang telah mengembalikan formulir beserta persyaratannya. Pengujian mulai dari tahapan I tes kesehatan dan fisik yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2016, tahap II tes psikologi dan pengetahuan umum pada tanggal 30 Oktober 2016 dan tahapan III wawancara dengan pejabat universitas berlangsung 31 Oktober - 4 November 2016 kemudian tahap Tatar Pengkaderan (Ta’aruf dan Penugasan). Setiap tahapan pengujian, bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kesiapan calon protokol untuk menjadi personel PROBUMSIL. Setelah dinyatakan lulus semua tahapan seleksi calon protokol akan mengikuti Pendidikan Protokol Tingkat Dasar (Candradimuka) di Universitas Pendidikan Indonesia dan komplek militer dengan sistem asrama guna membangun kedisiplinan, tanggung jawab dan kemampuan di bidang keprotokolan. Setiap calon personel PROBUMSIL harus melewati tahapan pembinaan seleksi sesuai aturan keprotokolan. Hal ini berkaitan dengan fungsi PROBUMSIL sebagai pelaksana protokol universitas, ring I universitas dan duta universitas. Diharapkan setiap personel PROBUMSIL dapat menjadi protokol profesional, handal dan siap membangun citra universitas. (Asisten Deputi Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL) 3

SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru Meraih Juara 2

$
0
0
img-20161008-wa0004img-20161008-wa0004 Cibiru, UPI SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru meraih juara dua dalam Lomba Berbudaya Mutu Tingkat Kabupaten pada kategori Pembelajaran Intrakurikuler (BMPI). Atas prestasi tersebut maka SD Laboratorium UPI berhak untuk mengikuti lomba yang sama ke tingkat provinsi bersama peraih juara pertama. Mekanisme penilaian lomba terdiri dari tiga tahap, setelah SD Laboratorium ditunjuk oleh kepala UPTD TK dan SD Kecamatan Cielunyi untuk menjadi peserta Lomba Budaya Mutu, yaitu tahap peniliain dokumen portofolio, visitasi lapangan dan yang terakhir grand final (presentasi/ tanya jawab dan wawancara serta pemaparan poster). Adapun dokumen portofolio yang harus disiapkan adalah profil sekolah, program pembelajaran intrakurikuler, pelaksanaan pembelajaran intrakurikuler, evaluasi pembelajaran intrakurikuler dan prestasi akademik dan non-akademik intrakuriluker. Setelah dinyatakan lolos tahap satu pada tanggal 1 Juni 2016, selanjutnya panitia lomba melakukan visitasi lapangan ke SD Laboratorium UPI Cibiru mengenai pembelajaran intrakurikuler dan menyatakan lolos ke tahap berikutnya pada tanggal 13 Juni 2016. Tahap akhir dari penilaian dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2016 bertempat di aula DISDIK Kabupaten Bandung, dalam hal ini SD Laboratorium UPI Cibiru diwakili oleh Koordinator Bidang Kurikulum. Sampai akhirnya tanggal 1 Agustus 2016 panitia mengumumkan bahwa SD Laboratorium UPI Cibiru meraih juara 2 Lomba Berbudaya Mutu Tingkat Kabupaten Bandung. (Deny)

Perjuangan SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru Meraih Sekolah Adiwiyata

$
0
0
untitled-2untitled3 Cibiru, UPI SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru terpilih sebagai calon sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Bandung, Dadang M. Naseer. Dalam rangka persiapan, berbagai upaya telah dilakukan oleh SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru yang dimulai mengumpulkan semua elemen sekolah untuk membuat kesepakatan dan komitmen bersama. Tahap selanjutnya adalah pembentukan panitia Adiwiyata yang dibagi menjadi dua tim inti, yaitu tim lapangan dan tim portofolio. Kedua tim ini mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pembenahan, penghijauan dan pembuatan yang berhubungan dengan lingkungan pun  dilakukan. Kegiatan ini tidak hanya memperbaiki sekolah tetapi juga membuat kerjasama antar guru semakin erat lagi.   Peningkatan kerusakan lingkungan di negara kita semakin memprihatinkan. Berbagai macam polusi air, udara dan tanah sedah mencemari negara ini. Oleh karena itu pihak BPLH dibawah Kementrian Lingkungan Hidup mengadakan sebuah program bernama Adiwiyata, sebuah program yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekolah. untitled-2 Melalui program ini sekolah diharapkan menjadi sekolah berbudaya lingkungan, bersih dan hijau. Berbudaya lingkungan maksudnya semua elemen sekolah harus mempunyai budaya lingkungan, seperti membuang, memilah sampah, mengurangi sampah, mendaur ulang sampah dan kegiatan lingkungan lainnya. Dari mulai Pada bulan Mei tibalah waktunya sekolah kami dinilai oleh tim dari BPLH Kabupaten Bandung dan akhirnya kami ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten. Terima kasih kepada semua elemen sekolah dan komite sekolah yang telah mendukung mewujudkan SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru menjadi sekolah Adiwiyata. (Deny)  

Pecahnya Pementasan “Drama Pengadilan” UPI Tasikmalaya di Gedung Amphiteater

$
0
0
tasikimg_4282 Bandung, UPI Universitas Pendidikan Indonesia kembali menyajikan Pagelaran Seni Budaya yang diwakili oleh Kampus UPI Tasikmalaya di gedung Kebudayaan Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung. Jumat, (14/10/16). Pagelaran tersebut dihadiri oleh Direktur UPI Kampus Tasikmalaya, Dr. Nandang Rusmana, M.Pd., Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaaan, Dr. H. Mupid Hidayat, M.A. serta para dosen dan mahasiswa. Pada event tahunan ini, pagelaran yang diberi tagline “Jangan Menonton, jika Anda takut! Jangan takut jika Anda menonton!” diprakarsai oleh mahasiswa PGSD dan PGPAUD UPI Tasikmalaya yang tergabung dari enam ormawa yakni Teater cagur, TMC, Aksara, D’ Krest, Paduan Suara, Mapakraya dengan media partner Sakola Rakjat. Tidak lupa, drama pengadilan ini di sutradai oleh alumni UPI Tasikmalaya, Arif Faturrahman, S. Pd. Sebelum di tampilkan di gedung Amphiteater UPI Bandung, Tim “Drama Pengadilan” melaksanakan pentas reguler yang diadakan selama tiga kali di UPI Tasikmalaya. Setelah melakukan persiapan dilakukan di gedung Amphiteater selama dua hari, pada tanggal 14 Oktober 2016, Tim “Drama Pengadilan” siap untuk memulai pementasan. Setelah sambutan dari pimpinan produksi Diki Kurniawan, kemudian Wakil Direktur UPI Tasikmalaya Dr. Epon Nur’aeni L, M. Pd serta dari perwakilan rektorat UPI, pementasan “Drama Pengadilan” dengan naskah karya Amang S. Hidayat dimulai. Suara dari alat musik tradisional dan paduan suara mulai terdengar, narator yang berada dalam siluet membacakan puisi tentang manusia di dunia. Drama pengadilan ini mencoba menceritakan mengenai pengadilan di dunia lain yang akan manusia singgahi setelah meninggal dunia dan menuangkannya lewat visualisasi drama dengan aliran satir-komedi. Diawali dengan adegan suasana pengadilan yang terdiri dari hakim, jaksa 1, jaksa 2, pengawal 1 dan pengawal 2 kemudian ada 2 manusia yang berbeda kepribadian. Ada Joni bin Jack Jon yang suka mabuk-mabukan dan Ahmad bin Zakaria yang senang mengaji tengah ditentukan amalah-amalannya ketika ia di dunia. Gerakan teatrikal, berbagai tarian, drama, dialog pada adegan, serta puisi yang membuat suasana larut, dengan tata lampu (Lighting), tata panggung (stage), dan tata suara (sound) yang apik mewarnai pementasan drama pengadilan. Dengan penyelesaian yang tak diduga-duga pementasan ini sukses membuat penonton larut dalam berbagai emosional. tasik Apresiator berhasil dibawa dalam suasana komedi maupun suasana angker seram namun merasakan pula unsur perenungan diri akan makna dari pementasan ini. “saya sangat mengapresiasi pementasan ini, karya ini sudah layak tampil bila di bandingkan dengan pementasan lain yang pernah dilakukan PGSD, setidaknya kita sebagai calon pendidik bukan hanya definitif seni namun juga pelakon seni yang langsung praktik dalam dunia seni” kata Tri Karyono, salah satu apresiator yang beberapa kali melakukan pementasan di luar negeri. Tari Eksekusi penyiksaan Joni bin Jackjon menjadi puncak perenungan, diiringi dengan paduan suara yang melantunkan lagu “istigfar” dan ternyata! Semua itu adalah visualisasi mimpi dari tokoh “Joni”. Entah mimpi itu didatangkan untuk membuat Joni taubat ataukah hanya akan dianggap “angin lalu” oleh tokoh Joni, semuanya kembali kepada imajinasi apresiator. Serangkaian Pementasan Drama Pengadilan di UPI Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan usaha terbaik yang kami lakukan. “inilah kami, kami bukan orang seni, kami bukan seniman, tapi hanya pecinta seni. Kami hanya calon guru SD dan PAUD yang sadar bahwa kami butuh basic seni” kata Pimpinan Produksi, Diki Kurniawan. tasik-2 Diki Kurniawan juga berharap dengan adanya pagelaran ini semua mahasiswa yang mempunyai potensi, tetapi malu untuk mengekpresikannya. Jangan merasa malu, kreasikan dalam bentuk apa saja termasuk dalam drama. Riuh tepuk tangan memenuhi gedung Amphiteater UPI Bandung. Pementasan pagelaran seni “Drama Pengadilan” membuat pecah suasana karena pentas mahakarya dari calon guru SD dan guru PAUD selesai di pentaskan. (Mutia/Eja)  

UKM PERSLIMA Gelar Workshop Public Speaking dan Pameran Foto

$
0
0
perslima-2perslima-2 Cibiru, UPI Di usianya yang ke-6 UKM PERSLIMA merayakan diesnatalis dalam konsep yang berbeda yaitu dalam rangkaian acara lomba mewarnai yang sudah terselenggara pada tanggal 8/10/2016 dan Workshop Public Speaking & Pameran Foto 2016 sebagai acara puncaknya yang terselenggara pada 15/10/2016. Acara yang dimulai pukul 08.15 WIB dan bertempat di auditorium lt.3 UPI Kampus Cibiru ini dibuka secara langsung oleh Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. selaku pembina kemahasiswaan. “Ini adalah acara yang positif, kemampuan public speaking sangat penting kita butuhkan di era global ini. Orang yang bisa bicara aja banyak tapi yang bisa bicara di depan public itu jarang.” ungkap Hana dalam sambutannya. Dengan tema Improve your public speaking to face the global era , DJ Arie menjadi pemateri dalam workshop public speaking berhasil menjadi daya tarik terbesar bagi para peserta yang mengikuti acara. Pendiri DJ Arie Public Speaking School tersebut memberikan ilmu dan melatih keterampilan public speaking peserta dalam metode yang menarik dan disertai praktik dan sharing. “Yang paling penting untuk menjadi public spekear yang baik adalah mental. Harus bisa mengatasi grogi.” Tutur pria yang sudah menggeluti dunia keradioan sejak SMA itu. Pria yang memiliki nama Lengkap Arie Ardyanto ini pun mengaku baru pertama kali mengunjungi Kampus Cibiru UPI dan ia merasakan pengalaman baru. Acara workshop ini mendapat respon yang sangat positif dari peserta, salah satunya yang dirasakan oleh Sugi Septiani “Acaranya bagus, seru tidak monoton dan materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan kita“ Comica Riyana Wibowo dan Reinza dkk turut juga memeriahkan acara dengan menampilkan stand up comedy dan menyanyikan lagu spesial untuk diesnatalis PERSLIMA. perslima-1 Diakhir acara terdapat prosesi pemberian hadiah kepada pemenang lomba mewarnai dan seremonial pemotongan kue ulang tahun sekaligus sambutan dan ucapan terima kasih dari Lukman Nul Hakim sebagai pimpinan umum PERSLIMA. “Harapannya semoga perslima semakin maju, sukses, jaya, terdepan mengabarkan informasi dan juga sebagai media kampus yang unggul dan pelopor ditingkat kampus daerah.” Tutur Lukman Nul Hakim selaku Pimpinan Umum UKM PERSLIMA Ketua pelaksana mengungkapkan bahwa persiapan acara diesnatalis sudah dimulai sejak bulan Mei 2016. Persiapan tersebut dimulai dengan mnejalin kerja sama dengan sponsor dan media partner. “Alhamdulillah acara ini terselenggara dengan lancar, ada 241 peserta yang mendaftar.” ungkap Tria selaku ketua pelaksana Workshop Public Speaking dan Pameran Foto PERSLIMA 2016. (PERSLIMA)

FKM SPs UPI Selenggarakan Seminar Beasiswa

$
0
0
img-20161014-wa0011img-20161015-wa0005 Bandung, UPI Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi, dan Informasi Forum Komunikasi Mahasiswa Sekolah Pasacasarjana UPI mengadakan Seminar Beasiswa dengan Tema “Pendidikan Untuk Keunggulan Sumber Daya Manusia”, Jumat (14/10) di Auditorium Gedung Sekolah Pascasarjana UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Muhammad Rezza Septian, S.Ud selaku Ketua Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi, dan Informasi FKM SPs UPI mengemukakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Informasi kepada masyarakat umum serta para mahasiswa tentang peluang-peluang beasiswa dengan menghadirkan pemateri dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dan Australian Studes. Respon dari mahasiswa terhadap kegiatan ini sangat antusias dengan dihadiri lebih dari 200 mahasiswa dari pelbagai kampus di kota Bandung. Dalam pemaparannya LPDP memberikan informasi terkait peluang program beasiswa, tips dan trik mendapatkan beasiswa, serta success story dari awardee LPDP. Sedangkan Australian Studies memberikan Informasi terkait program Double Degree dan program Sandwitch bagi para mahasiswa pascasarjana UPI. img-20161014-wa0011 Terakhir pengurus Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi, dan Informasi beserta IEDUC memberikan 100 Voucher Test IELTS Prediction kepada peserta yang hadir sebagai bentuk nyata pendidikan dalam bidang penguatan kapasitas Bahasa Inggris. (Rezza/RISTEKOMINFO)

Upacara Penerimaan Tamu Racana Sukses Digelar

$
0
0
img_9237img_9242 Bandung, UPI Sebanyak 29 mahasiswa UPI yang bergabung dengan Pramuka UPI sudah bersiap di sebelah selatan lapangan gedung University Centre Kampus UPI untuk mengikuti Pendidikan Dasar Kepramukaan (Dikdaska) ke-47, Kamis (13/10). Mereka berbaris dua banjar putra dan putri, menandakan bahwa Pramuka adalah satuan terpisah dengan mata tertutup menuju lapangan belakang gedung UC. Para panitia Dikdaska, khususnya dari reka Protokol, telah menyediakan satu kendi berisi air bunga sebanyak 10 macam , tongkat bambu berukuran 2 meter dan sepasang panji Racana. Ini merupakan upacara Penerimaan Tamu Racana (UPTR) Prabu Siliwangi dan Racana Subang Larang untuk calon tamu racana yang telah menyelesaikan 4 rangkaian. “Keempat rangkaian ini telah mereka selesaikan dari masa open recruiten anggota hingga pemantauan terakhir (pantohir).” Pungkas kak Nurrohimatullah Azizah, anggota dari reka Protokol, angkatan 44. img_9237 Dalam adat racana , UPTR terdapat tiga rangkaian kegiatan, pertama calon tamu racana (CTR) membasuh muka dengan air bunga 10 macam. Analoginya, sebelum masuk rumah harus dalam keadaan bersih dan 10 bunga melambangkan Dasa Darma, selanjutnya melewati tongkat setengah betis yaitu melambangkan bahwa banyak rintangan yang harus dihadapi dan terakhir melewati dua buah Panji. “Calon tamu racana harus melewati dua buah panji dan menghadap kepada ketua Racana , ini sebagai pintu gerbang diterimanya CTR menjadi tamu racana atau sebagai calon racana UPI”. Tambah Kak Bayu Permana Mulya, juru adat racana putra, angkatan 44. (Humas Racana UPI/ Endah Nur Anisa) img_9213

Dwi Chestra Karya Mahasiswa Pendidikan Seni Musik

$
0
0
dwi-chestradwi-chestra Bandung, UPI Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI kembali membuat kemeriahan untuk menghibur warga UPI. Rabu malam (12/10/2016) Gedung Amphiteater dipadati oleh warga UPI untuk menyaksikan Dwi Chestra, sebuah pertunjukan yang menyajikan music orchestra dengan dua nuansa yang berbeda. Penonton sangat menikmati sajian dari Pendidikan Seni Musik ini yang digelar secara gratis. “Mantap, gak nyangka yang datang sebanyak ini.” ucap fazbil yang menemani ketua pelaksana dari Dwi Chestra semalam.. Dwi Chestra merupakan gelaran yang dibuat oleh mahasiswa baru Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Hal ini dilaksanakan setiap tahunnya sebagai persembahan resmi telah menjadi mahasiswa. Persiapan yang dilakukan selama dua bulan ini membuahkan suatu persembahan yang luar biasa dengan nuansa orkes symphony dan orkes keroncong. “kenapa namanya Dwi Chestra? Dwi ini dari 2 nuansa yang diambil, dan Chestra adalah Orkestra. Setelah melewati banyak perbedaan karna harus menyatukan banyak kepala jadi satu ya akhirnya semua sepakat dengan nama Dwi Chestra” ucap jose selaku ketua pelaksana Dwi Chestra 2016. Di penghujung acara Dwi Chestra ditutup dengan lagu “Oh Batavia” yang menceritakan Jakarta tempo dulu. Antara tahun 1950, karya ini diaransemen kembali dengan mengalami perubahan irama dan dipopulerkan oleh Keroncong Tugu. Teh Via Ruviana (pendidikan Seni Musik 2016) mengaransemen kembali dan dimainkan oleh Keroncong Bumi Siliwangi dan Keroncong Sakit Jiwa dalam Dwi Chestra. “Mahasiswa baru seni musik dengan kerja keras mereka dari jam 6 pagi sampai 6 sore untuk open gate.” ujar Faisal, mahasiswa Pendidikan Seni Musik 2014. Dwi Chestra ditujukan untuk umum dan digelar secara gratis karena memang bertujuan untuk menghibur dan juga mengenalkan music keroncong itu sendiri. Seusai Dwi Chestra berlangsung, salah satu pemain gesek petik  kontra bass menambahkan, “acara ini bermanfaat untuk semuanya, lalu kita juga bisa mengkolaborasi music orchestra dengan orkes keroncong sehingga terbangun kreasi baru. Dwi Chestra dasyat! ” ucap Virgia dengan bangga. (Ria Megawati – Caraka Muda)

Menwa Yon XI UPI Didik Polisi Taruna

$
0
0
_20161011_2254311476080908565 Bandung, UPI Sebagai pelopor Resimen Pendidikan, Menwa Batalyon XI UPI kembali membina dan mendidik 78 orang siswa SMK dalam kegiatan Pembaretan Polisi Taruna SMK Negeri 12 Bandung pada hari Jum’at-Minggu (7-9/10/2016) bertempat di lingkungan Kampus UPI. Tujuan dari kegiatan Pembaretan Polisi Taruna ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kedisiplinan, membentuk sikap dan perilaku siswa yang baik di dalam maupun di luar sekolah serta membentuk pribadi siswa yang bertanggung jawab dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kepala Unit Bina Masyarakat Polisi Sektor Cicendo, AKP Christine Mudinar, selaku Inspektur Upacara Pembukaan Pembaretan menyampaikan, “Saya merasa bangga dengan tekad dan semangat yang dimiliki adik-adik Polisi Taruna SMK Negeri 12 Bandung. Semoga semangat ini tidak putus begitu saja sampai adik-adik yang ada di hadapan saya ini, tapi marilah tularkan semangat juang ini kepada rekan-rekan yang lainnya. Dan saya titip adik-adik Polisi Taruna untuk dibina juga dibimbing oleh para pelatih dari Menwa Batalyon XI UPI hingga tercapainya tujuan dari kegiatan ini.” Jum’at malam pukul 20.00 WIB seluruh siswa dibimbing untuk serpas (pergeseran pasukan) menuju kampus UPI dengan melakukan Long March (jalan jauh) dan sampai di kampus UPI sekitar pukul 24.00 WIB. Setelah cukup tidur di barak siswa (yang bertempat di Basement Gedung LPPM UPI) dan melaksanakan sholat Subuh, pada pukul 04.30 WIB Tim Binjas Menwa memimpin seluruh siswa untuk melaksanakan olahraga pagi agar fisik para siswa sudah terbiasa ketika mengikuti rangkaian acara hingga akhir. Selesai olahraga pagi, sarapan, dan pembersihan, seluruh siswa, jajaran pelatih Menwa dan Polisi Taruna itu sendiri mengikuti Upacara Pembukaan Pembaretan Polisi Taruna SMK Negeri 12 Bandung dengan khidmat. 1476080809346 Tepat setelah kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kanit Binmas Polsek Cicendo, Tim Binjas Menwa kembali mengambil alih pasukan untuk melanjutkan kegiatan PMO (Pengenalan Medan Operasi) guna melatih fisik dan mental, serta memperkenalkan area lingkungan kampus UPI kepada para siswa Polisi Taruna SMK Negeri 12 Bandung. Selain melatih fisik dan mental, tentu saja asah otak juga sangat diperlukan untuk membekali para siswa Polisi Taruna ketika mereka harus terjun ke dunia yang sesungguhnya. Terdapat beberapa materi yang disampaikan oleh pelatih Menwa Batalyon XI UPI, diantaranya materi CMI (Cara Memberikan Instruksi) oleh Eva Yuliana (PKK – Tata Boga, 2013), PBB (Peraturan Baris Berbaris) oleh Rifal Ahmad Mantopani (PKn, 2014), Tikpur (Taktik Pertempuran) oleh Aris Rismansah (PKn, 2014), Caraka Malam oleh Reza Adriantika Suntara (PKn, 2015), TUM (Tata Upacara Militer) oleh Amalia Agustin (Pend. Bahasa Inggris, 2014) serta kegiatan tambahan lainnya seperti Senam Senjata dan Outbond (berbentuk Halang Rintang). Kegiatan Pembaretan Polisi Taruna ini ditutup dengan Tradisi Pembaretan yang sudah biasa dilakukan dari tahun ke tahun. Tradisi ini diawali dengan baret biru yang disembunyikan oleh setiap pelatih dan disebar ke tiap penjuru Lapang Pamor. Setiap siswa harus mencari baretnya masing-masing dengan menghadapi para pelatih dan menjawab pertanyaan seputar materi yang telah mereka terima selama kegiatan ini. Selain itu, seluruh siswa juga kembali dibina fisiknya selama Tradisi Pembaretan, dengan cara menerapkan metode 5M (Merangkak, Merayap, Mengguling, Menjungkir, Membalik). “Saya merasa bangga pernah dididik dan dibina oleh kakak-kakak pelatih Menwa Batalyon XI UPI. Disini saya belajar bahwa mendapatkan baret biru itu tidaklah mudah. Banyak sekali tantangan yang harus dilalui. Tapi setelah melewati pembaretan ini, saya semakin yakin pada diri saya sendiri bahwa saya mampu menjadi seorang Polisi Taruna,” ujar salah satu siswa terbaik, Muhammad Fikri H. Fradika. (‘Azmi/Admin YON XI) _20161011_225431

Tajamkan Indera, Penakan Karya

$
0
0
bem-adpen-2bem-adpen-1 Bandung, UPI BEM HMD Administrasi Pendidikan FIP UPI menyelenggarakan Workshop Jurnalistik yang bertemakan “Tajamkan Indera, Penakan  Karya” di Bookstore FIP Lantai 3 Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Jumat, (14/10). Sambutan Ketua Pelaksana Workshop Jurnalistik Rhesma Juan Aulia mengawali berjalannya acara. Dilanjutkan dengan sambutan Riki Yusaeri selaku Ketua BEM HMD Administrasi Pendidikan 2016-2017. Setelahnya, Dr. Asep Suryana, M. Pd. memberi sambutan sebagai wakil dari departemen Administrasi Pendidikan untuk memberi semangat kepada mahasiswa baru. Acara inti dimulai dengan pematerian mengenai artistik disertai dengan simulasinya. Pematerian artistik diberikan oleh Chairul Anam Purba, Dirjen Media KEMKOMINFO BEM REMA UPI 2016. Pematerian pertama selesai pukul pada 09.30 WIB dan diteruskan dengan ice breaking agar membangun semangat mahasiswa menuju pematerian kedua. Pemateri yang kedua mengenai Reporter dan Redaksi berlangsung selama 90 menit yaitu pada pukul 09.40-11.10 WIB. Kegiatan diisi oleh narasumber bernama Hardiyanti Retno selaku Menteri Komunikasi dan Informasi BEM REMA UPI 2015. bem-adpen-2 Dewan Pembina Kemahasiswaan, Dr. H. Diding Nurdin, M.Pd mengingatkan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Workshop Jurnalistik ini adalah agar mahasiswa Adpend memiliki kompetensi menulis artikel, berita aktual dan faktual dengan jujur apa adanya serta dapat menyampaikannya secara benar, tegas dan lugas bagi masyarakat akademik. Adapun  outputnya, para mahasiswa baru Adpend 2016 dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam sebuah produk video liputan berita mengenai isu-isu pendidikan yang sedang hangat diperbincangkan pada saat ini. Diharapkan dengan adanya output yang dihasilkan tersebut maka para mahasiswa dapat memahami betul bagaimana cara membuat suatu redaksi, meliput serta mengemas suatu berita secara menarik sehingga dapat dipublikasikan dan diinformasikan dengan cepat dan akurat. Pada kesempatan ini pula panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat secara aktif sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sukses. Secara khusus panitia mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan para dosen Pembina kemahasiswaan yang senantiasa membimbing dan mengarahkan kegiatan ini. (Wiwit Setiawati, dkk)

P.A.S Maha Guru Kenalkan Anggota Baru Melalui Alam

$
0
0
1477184012602img20161022080539 Purwakarta, UPI UKM P.A.S Maha Guru menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Alam 2016 di Pasir Kupa, Wanayasa. Kegiatan dimulai dengan acara pelepasan peserta, oleh Wakil Direktur UPI Kampus Purwakarta, Drs. Agus Muharam, M.Pd dan Pembina P.A.S Maha Guru, H. D. Wahyudin, M.Pd di halaman gedung Normaal School. Kegiatan ini diikuti oleh 19 calon anggota P.A.S Maha Guru. Jum’at, (21/10). Serangkaian acara pengenalan alam antara lain adalah fun hiking, sharing bersama senior P.A.S Maha Guru, olahraga pagi, games, pengenalan tanaman yang bisa dimakan, makan besar, dan ditutup dengan berwisata dengan segarnya Curug Cipurut serta ekstremnya meluncur di bebatuan sungai. 1477184012602 Pengenalan Alam adalah kegiatan pengkaderan awal yang bertujuan untuk mengenalkan dengan mengajak secara langsung, betapa sejuknya udara, hijaunya pepohonan, jernihnya air, dan khusuknya jiwa ketika bersujud langsung menyentuh tanah-Nya. Ketika sudah mengenal alam dan mengenal pencipta-Nya, diharapkan menjadi seorang pencinta alam yang mensyukuri nikmat Tuhan serta tak merusak alam dengan sewenang-wenang. Pengenalan Alam, juga berarti mengenal keluarga besar P.A.S Maha Guru. Banyak senior P.A.S Maha Guru yang rela mengorbankan waktu dan memperpendek jarak, untuk menyambut calon anggota keluarga P.A.S Maha Guru. Tetap jaga kekompakan. Tetap jaga kelestarian alam. Kenali alam lebih, agar mencintai lebih. Lestari Buana Nusantara. (DN) img20161022094904

Kabumi UPI Melatih Angklung Di Negeri Kangguru

$
0
0
kabumi-3kabumi-1 Australia, UPI Mitra Sunda Western Australia (MSWA) bersama Kedutaan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) mengundang KABUMI UPI untuk menjadi pelatih angklung di Perth, Australia Barat pada tanggal 28 Juli - 31 Agustus 2016 lalu. Mitra Sunda Western Australia (MSWA) adalah komunitas orang-orang Sunda yang tinggal dan bekerja di Australia Barat. Kegiatan mereka adalah turut melestarikan budaya Indonesia khususnya Jawa Barat salah satunya angklung dan membatik. Suhendra, alumni UPI sekaligus mantan ketua MSWA banyak membantu dalam proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini. Setelah melalui proses seleksi, akhirnya dua orang anggota KABUMI UPI, Aditya Rifki R. S. (Teknik Sipil, 2013) dan Yan Ramadhan Gahinsah (Alumni UPI) terpilih dan kemudian diberangkatkan ke Perth, Australia Barat untuk menjadi pelatih angklung dalam kegiatan MSWA tersebut. kabumi-2 “Ini pertama kalinya bagi saya untuk pergi ke luar negeri, Saya bersyukur dan bangga bisa melatih angklung dan ikut memperkenalkan budaya Indonesia khususnya angklung di negeri orang. Pada persiapan awal, kita mempersiapkan diri untuk belajar membatik, semua bahan dan perlengkapan membatik kami beli langsung dari Yogyakarta untuk dibawa ke Australia. Lalu untuk persiapan angklung sendiri kita belajar untuk menyetem angklung karena udara di sana lembab dan angklung jarang dipakai," kata Aditya Rifki R. S. Menurutnya, siswa-siswi dari sekolah yang diajarkan angklung terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka takjub melihat alat musik bambu yang bisa mengeluarkan suara yang sangat indah. Apalagi ketika mereka pertama kali memegang angklung dan memainkannya, raut bahagia dan takjub sangat kentara di wajah mereka. Di akhir kegiatan, kuisioner disebarkan kepada siswa-siswi yang diajarkan angklung. Sebanyak 94% menyukai program ini dan sebanyak 74% ingin mengikuti program angklung kembali. “Karena keterbatasan waktu dan begitu padatnya kegiatan selama berada di Australia, akhirnya hanya pelatihan angklung yang dapat terlaksana. Namun  semoga program-program budaya ini akan terus berlangsung karena masih banyak sekolah yang ingin diajarkan angklung dan budaya, khususnya Budaya Jawa Barat, dan untuk generasi muda sekarang, ayo lestarikan budaya Indonesia, karena kalau bukan kita, siapa lagi?” ungkap Aditya. (Puspita Dwi Handayani, Kabumi UPI) kabumi-3

Probumsil Satuan Cibiru Selenggarakan Simposium Kearifan Lokal

$
0
0
31 Bandung, UPI Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI) Satuan Cibiru Darul Gemah menyelenggarakan Simposium dengan tema “Kearifan Lokal Sebagai Aset Bangsa Membentuk Generasi Berkepribadian”, Kamis, (27/10/2016) di Aula lantai 3  UPI Kampus Cibiru, Bandung. Upacara pembukaan simposium diawali dengan tilawah Al-Qur’an, lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne UPI, turut memberikan sambutan dan membuka Simposium, Direktur UPI Kampus Cibiru Dr. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Kegiatan Simposium ini dipandu oleh Deputi Satuan Cibiru Darul Gemah Protokol Utama Pratama (PUPt). Agung Taufik Hermansyah (PGSD Cibiru/2013) kental dengan nuansa budaya sebagai kearifan lokal  sehingga para peserta antusias untuk bertanya terkait dengan materi yang diberikan. Peserta Simposium tercatat lebih dari 340 peserta yang terdiri dari perwakilan guru UPTD Kabupaten Bandung, dosen, mahasiswa UPI, UNPAD, UIN Sunan Gunung Djati, STKIP, serta universitas, institut dan sekolah tinggi lainnya. Para profesional hadir sebagai pembicara Simposium menjelaskan mengenai kearifan lokal membentuk kepribadian diantaranya 1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Dr. H. Juhana; menyampaikan materi Dinamika Budaya Sabilulungan dalam Inovasi Pembangunan di Kabupaten Bandung 2) Kodim 0609 Kabupaten Bandung, Mayor Inf. Drs. Deden Koswara, M.Si menyampaikan materi Bela Negara 3) Protokol Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Syifa Nurul  Lutfiani S.Psi. menyampaikan materi Keprotokolan dan Budaya 4) Dosen UPI Kampus Cibiru, Dr. H. Dede Margo Irianto, M.Pd menyampaikan materi Peran Pendidikan dalam Membentuk Generasi Berkepribadian. 3 Dr. H. Dede Margo Irianto, M.Pd sebagai pembicara pertama mengemukakan  bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai - nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai - nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Pembicara kedua  Syifa Nurul Lutfiani, S.Psi menjelaskan mengenai Keprotokolan dan Budaya, beliau menjelaskan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan, dengan menyelaraskan dengan tatar kebudayaan yang memiliki etika seperti dalam menghormati orang yang lebih tinggi serta menempatkan orang sesuai dengan jabatannya sebagai bentuk penghormatan. Pembicara ketiga  Mayor Inf. Drs. Deden Koswara, M. Si   mengemukakan tentang Bela Negara merupakan tekad sikap tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, berlanjut, dilandasi dengan cinta tanah air, sadar berbangsa, bernegara yakin akan kesaktian dan relaber korban. Beliau berpendapat bahwa kriteria keberhasilan akan Bela Negara dapat diukur dari kecintaannya terhadap produk dalam negeri, rukun, gotong royong, tidak fanatisme, disiplin dan cinta terhadap sesama. Pembicara terakhir yaitu  Dr. H. Juhana mengemukakan tentang Sabilulungan merupakan nilai atau karakter lokal yang hidup, tumbuh dan berkembang di masyarakat sunda, dimana karakter lokal ini akan memperkaya dan memperkokoh karakter dan budaya bangsa. Beliau menjelaskan bahwa “Sabilulungan” adalah Sa= Sabar, Bi= Bijak, Lu= Luhung elmu, Lu= Luhur akhlak budi dan Ngan= Ngancik iman na dirina. Diakhir acara, Seni Tari UPI Kampus Cibiru mempersembahkan tari tradisional. Dalam sambutan penutupan oleh Direktur UPI Kampus Cibiru menyampaikan Simposium yang dilaksanakan PROBUMSIL Satuan Cibiru Darul Gemah ini merupakan wujud perhatian dan bangga akan kearifan – kearifan lokal yang harus tetap dilestarikan oleh generasi muda penerus bangsa. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat oleh Direktur UPI Kampus Cibiru dan penyerahan cinderamata oleh Deputi Satuan Cibiru Darul Gemah kepada para pemateri. 4 Simposium ini terselenggara atas dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, KPU RI, KODIM 0609 Kabupaten Bandung, Rektorat, Pimpinan dan seluruh Ketua Departemen dan Prodi di lingkungan UPI Kampus Cibiru, Biro Sarana dan Prasarana UPI, Mitra Protokol Perguruan Tinggi serta pihak lainnnya. Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dari internal PROBUMSIL, Pemantau Kinerja Protokol, PROBUMSIL Sekretariat Utama, Paguyuban Purna Protokol (Ikatan Alumni PROBUMSIL), Dewan Protokol Utama, PROBUMSIL Satuan Purwakarta Darul Raharja, PROBUMSIL Satuan Sumedang Darul Larang dan PROBUMSIL Satuan Tasikmalaya Resik. Materi yang disampaikan setiap pemateri dapat diunduh pada : http://kd-cibiru.upi.edu/berita/index.php/berita-kampus/berita-umum/54-materi-kegiatan-simposium-tahun-2016-kearifan-lokal-sebagai-aset-bangsa-membentuk-generasi-berkepribadian. (Asisten Deputi Penugasaan Koordinator Media PROBUMSIL Satuan Cibiru Darul Gemah)

Seleksi Tilawatil Quran UPI 2016 Digelar

$
0
0
Andri YunardiAndri Yunardi Bandung, UPI Dewan Kemakmuran Masjid Al-Furqan Universitas Pendidikan Indonesia gelar Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Universitas Pendidikan Indonesia dengan mengusung tema Landasan Pembudayaan Nilai-Nilai Al-Quran dan Penguat Dasar Etika dalam Berbangsa dan Negara. Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Islamic Tutorial Center UPI ini  didasarkan pada pencapaian tujuan Universitas dalam mewujudkan pembinaan mental dan spiritual bagi mahasiswa dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pemahaman dan penghayatan terhadap isi kandungan Al-Quran. Sebanyak 236 Peserta yang telah mendaftar akan mengikuti 12 cabang yang dipertandingkan, yaitu Musabaqoh Tilawah Al Quran, Musabaqoh Qiroat Sab’ah, Musabaqoh Murottal Al Quran, Musabaqoh Fahmil Quran, Musabaqoh Syarhil Quran, Musabaqoh Kalgrafi, Musabaqoh Hifdzil Quran kategori 1 Juz, Musabaqoh Hifdzil Quran kategori 5 Juz, Muasbaqoh Hifdzil Quran kategori 10 Juz, Musabaqoh Debat Ilmiah dalam Bahasa Inggris, Musabaqoh Debat Ilmiah dalam Bahasa Arab, Musabaqoh Karya Tulis Ilmiah Al Quran. Andri YunardiMahasiswa yang terpilih akan diikutkan dalam pembinaan intensif, Mempersiapkan MTQ tingkat Nasional pada tahun 2017. Hamim Ahmad sebagai ketua pelaksana menyampaikan dalam laporannya bahwa STQ tingkat UPI ini diharapkan dapat membentuk pribadi mahasiswa yang berakhlakul Kharimah. “Kegiatan ini menjadi hal yang sangat penting, dikarenakan bisa dijadikan acuan dalam lembaga pendidikan untuk melihat kemampuan mahasiswanya dalam bidang Al Quran, baik dari segi membaca, menulis, bahkan memahaminya”. Ujarnya. Andri YunardiDalam sambutannya, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Furqan UPI Dr. H. Dudung Rahmat Hidayat, M.Pd., menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini selain menjalin ukhuwah islamiyah antar mahasiswa UPI, juga dijadikan ajang dalam mengembangkan dan menyalurkan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang Tilawatil Quran.  “mahasiswa pun harus berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungj awab. Salah satu prinsip untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan nasional tersebut adalah dengan diselenggarakannya perwujudan nilai-nilai keagamaan yang bersumber dari Al Quran, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”. Tambah Dudung. Andri YunardiKegiatan STQ Tingkat UPI yang berlangsung selama tiga hari ini (1-3 November 2016) dibuka oleh Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UPI Dr. H. Mufid Hidayat, MA. Mufid berharap Seleksi ini dapat melahirkan bibit-bibit pecinta Al-Quran dan melalui proses pembinaan terhadap para mahasiswa pada masa selanjutnya dapat lebih terarah dan maksimal dalam menyiapkan generasi masa depan yang berkarakter dan berjiwa al-Quran. “Mudah-mudahan ini menjadi salah satu solusi untuk membentuk pemimpin-pemimpin bangsa masa depan yang berjiwa al-Quran untuk mengemban Indonesia yang lebih baik. Harapan segenap panitia, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik serta mendapat apresiasi dari semua pihak khususnya mahasiswa dan mahasiswi dari segenap kampus Universitas Pendidikan Indonesia”. Tambahnya. (ay)Andri Yunardi

UPI dan Unesco Buka Peluang Kerjasama dalam Bidang Riset, Komunikasi dan Pendidikan di Prancis

$
0
0
2    2Paris, UPI Keberadaan UPI dalam urutan perguruan tinggi dunia memang masih terus diupayakan untuk mampu menembus minimal rangking 500 atau menjadi PT 500 besar dunia, dengan demikian salah satu upaya yang harus dilakukan oleh semua civitas akdemika, termasuk oleh para dosen diantaranya melakukan penelitian dan penulisan publikasi ilmiah. Tentunya baik penelitian maupun publikasi ilmiah tersebut harus memiliki standar internasional. Standar internasional tersebut salah satunya adalah standar dalam melakukan penelitian kerjasama dengan universitas luar negeri. Dengan demikian para dosen yang akan menulis karya tulis ilmiahnya, jika ingin menempatkan dirinya sebagai penulis tingkat dunia dan juga membawa prestasi UPI hingga menembus kelas dunia maka ia harus mampu melakukan “Relationship” dengan sejumlah kolega ataupun mitra risetnya dari sejumlah universitas yang ada di luar negeri, tanpa kecuali.1 Mungkin saja dosen yang bersangkutan bisa menempatkan dirinya sebagai ketua peneliti ataupun anggota peneliti. Setelah mereka mampu melakukan korespondensi dengan mitra risetnya dari universitas dari luar negeri maka tentunya riset yang akan dilakukan minimal akan teruji dalam sebuah konferensi ataupum symposium dan seminar yang banyak sekali diselenggarakan di luar negeri atau universitas-universitas bereputasi dunia, demikian juga dengan konferensi, seminar dan symposium yang diselenggarkaan di dalam negeripun jika memang itu mampu mendatangkan para penulis dari universitas penjuru dunia, maka tidak menutup kemungkinan tetap akan mampu menaikan derajat dan kebanggaan lembaga dimana dosen UPI bertugas. Dalam rangka mendorong dan memediasi para dosen UPI agar mereka mampu melakukan kerjasama riset, seminar, symposium, dan publikasi bersama baik sebagai penulis maupun sebagai pengelola, maka diantaranya UPI harus mampu membuka peluang, memberikan fasilitasi dan motivasi kepada seluruh dosen yang ada sekarang ini. Jika penulis amati selama ini, memang sudah banyak program-program yang dibentangkan kepada para dosen peneliti, seperti program insentif, program kemitraan PPL luar negeri, KKN luar negeri, pengelolaan publikasi jurnal luar negeri bahkan terindeks Scopus, serta kegiatan-kegiatan kemitraan lainnya yang bernuansakan kerjasama dengan universitas luar negeri. Namun untuk ke depannya data dan capaian sekarang ini tidak akan terus berkembang dengan sendirinya tanpa adanya kerja keras, semangat dan perjuangan gigih serta tingkat kemandirian dan keberanian dari dosen untuk mampu menembus segala tantangan termasuk prosedur, beban waktu, biaya, keterbatasan kolega, dan tantangan serta resiko lainnya yang harus dipenuhi dan dihadapi. Jika semua itu telah tertanam kepada seluruh dosen UPI atau minimal 60% dosen UPI atau sekitar 800 dosen UPI mampu mengusung 1 judul dalam setahun dan 400 judul adalah riset kerjasama luar negeri  maka UPI akan mampu mengalahkan negara-negara Asean lainnya, mengingat negera-negara tetangga , mereka menambahkan jumlah karya tulis ilmiah tingkat dunianya ini dengan cara mengambil dari karya para mahasiswanya seperti artikel dari skripsi, tesis, dan disertasi. Fenomena yang mungkin nanti akan dirasakan oleh UPI di masa yang akan datang harus dirancang dimulai dari sekarang, dimulai dari Bapak/Ibu ketika membaca tulisan ini, atau ada banyak para dosen UPI yang sudah memulainya, mereka harus didorong, dimotivasi, dan dinaungi dengan “Legal Standing” yang jelas dan kuat serta didukung oleh semua pihak. Penulis yakin bahwa apa yang sudah dilakukan sekarang baik secara personal dosen yang berprestasi dan mampu mendukung program Kemenristek Dikti melalui PKLN, Riset Kerjama Luar Negeri dan juga program lainnya yang sudah ditembus oleh para dosen akan yakin mampu membawa nama besar UPI dikancah dunia. Namun demikian perlu ditegaskan lagi bahwa payung kebijakan dan upaya menjalin kerjasama antara UPI dengan sejumlah universitas luar negeri harus terus ditambah. Sebagai contoh universitas di Prancis yang memiliki 8 kampus di penjuru kota besarnya mereka mampu menjalin kerjasama baik dengan universitas lain di dunia maupun dengan sejumlah industry yang akan memakai produk hasil riset mereka rata-rata dalam setahun adalah 600 kerjasama yang bisa dilakukan. Bahkan menurut seorang Laboran dari Faculty Science and Engineering Paris University (28 Oktober 2016) ketika penulis kunjungi mengatakan Prodinya biasa melakukan kerjasama dan memperluas program kemitraan baik dengan universitas yang setara, dibawah maupun diatasnya dari aspek reputasi rata-rata 100 kerjasama.  Ini luar biasa dan akan menjadi motivasi khususnya bagi penulis sendiri. 4Dalam konteks upaya kerjasama ini tentunya produk riset yang dihasilkan setiap semesternya harus dipresentasikan pada sejumlah konferensi, seminar, symposium tingkat dunia, sebagaimana yang telah diprogramkan oleh UPI melalui LPPM selama ini. Ada beberapa dosen UPI yang sudah mampu melakukan hal tersebut, semoga dimasa yang akan datang dapat terus bertambah. Pada tulisan ini penulis ingin menyampaikan sedikit pengalaman berkenaan dengan upaya-upaya tersebut baik sebagai pendidik maupun sebagai salah satu peneliti yang mencoba melakukan apa yang wajib dilakukan dalam konteks membangun universitas tingkat dunia. Langkah yang pertama telah kami lakukan baik secara kelompok maupun individu mulai dari pengajuan proposal riset sebagaimana keumuman para dosen lainnya di UPI. Selanjutnya kami melaksanakan riset khususnya dengan skema penelitian kemitraan luar negeri. Walaupun dengan segala keterbatasan yang kami miliki, namun kami mencoba melakukannya. Selanjutnya setelah penelitian selesai maka kami menuliskan artikelnya untuk disubmit ke salah satu symposium internasional yaitu ORBICOMM–Unesco yang kebetulan tahun ini pelaksanaannya di Universitas Paris. Sebelum keberangkatan kami, maka kami pun mencoba membangun suatu subfolder kelompok kepakaran diantara kami yang memiliki ide dan waktu untuk merumuskan program kerjasama dengan mencoba menuliskan draft MoU antara UPI dalam hal ini BPPU yang beranggotakan para doktor berpotensi yang dimiliki UPI selama ini. Alhasil proposal dengan program prosfectus yang bersisi kesiapaan UPI dalam menggalang kerjasama dengan UNESCO berhasil kami susun, khususnya sumbangan pemikiran dari Dr. Hj. Yayah, M.Pd (Mantan Direktur Direktorat SDM UPI), Dr. Enjang Alinurdin, M. Kom (Mantan Kaprodi Pendolkom–MIPA UPI), Dr. Yuyus Suherman, M.Si (Pemikiran dan Laboran berpotensi dari PLB FIP), serta Dr. Dian Rahadian, M.Pd (Pemikiran dan Doktor Muda dari FPOK). Dokumen tersebut penulis coba lengkapi dengan draft naskah MoU antara UPI dengan Unesco.3 Setelah keberangkatan tim kami maka naskah dari kawan kawan BPPU tersebut kami lengkapi dengan draft Naskah MoU dan kami sampaikan kepada salah satu tanggung jawab program kerjasama bidang Science, Communication and Education yaitu Prof. Fackson Band. Demikian juga dengan persiapan kami untuk memaparkan hasil riset kami tentang “Digital communication competence in improving competences in learning Resources of Educational actors in indonesia” telah kami persiapkan dengan baik. Dari hasil penelitian yang telah dipresentasikan pada symposium tersebut, peneliti memperoleh temuan mengenai kompetensi guru di era human digital, yaitu mencakup: (1) kompetensi pengetahuan digital; (2) kompetensi dalam mendesain dna mengembangan kemampuab komunikasi digital; dan (3) kemampuan dalam membangun relationship. Sesuai dengan jadwal presentasi kami maka kami mencoba untuk menyampaikan hasil riset kami. Selama proses presentasi berjalan para audien ORBICOMM Conference cukup memberikan apresiasi atas presentasi makalah hasil riset kami, namun dibalik itu juga masih ada kritik membangun yang kami terima khususnya mengenai produk riset yang harus berkelanjutan dan bernilai jual industri. Ini tantangan untuk tim kami, khususnya para peneliti dalam bidang Sosial Humaniora dan Pendidikan. Mengingat ketiga bidang tersebut tidak terlalu banyak untuk dapat menghasilkan produk riset yang sifatnya hardware atau langsung berhubungan dengan produk industri. Namun kami berikan alasan mengenai hal tersebut bahwa produk riset dalam bidang sosial, pendidikan dan humaniora justru akan menjadi dan harus menjadi dasar sebagai input dalam riset kebijkaan industri, demikian halnya dengan riset pendidikan, maka bidang ini akan mampu memberikan masukan dalam membangun karakter, kompetensi, dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan di jaman yang serba digital dan automatisasi ini.  Setelah kami menyampaikan argumentasi tersebut maka audien termasuk presiden Orbicomm memberikan apresiasi dalam hal ini. Sebagai bentuk apresiasi dari hasil paparan kami, maka symposium Orbicomm di tahun 2017 nanti akan bertempat di Jakarta. Setelah kami memaparkan hasil riset dan cukup memperoleh sambutan yang positif, maka kami mendekati perwakilan presdien Unesco untuk Indonesia yaitu Prof. Fackson Banda, beliau menegaskan siap berjumpa di Jakarta dan segera akan mereview dokumen yang telah kami sampaikan kepadanya di hari pertama acara Symposium Orbicomm yang ke-5 tersebut. Di akhir kegiatan kami pada hari yang ke-3 ada sejumlah evaluasi yang masih harus ditingkatkan, diantranya: (a) mutu dari riset dibidang pendidikan, sosial atau humaniora yang harus lebih kreatif di dalam merumuskan dasar-dasar teori yang mungkin bisa dihasilkan melalui riset jenis tersebut; (b) mitra industri dalam hal ini mitra yang berkaitan dengan relasi kebijakan industri dalam mempersiapkan sumber daya manusia; (c) Multi tahun dalam pembiayaan riset; (d) kemampuan untuk melakukan diseminasi melalui publikasi yang terindeks scopus melalui kemitraan dengan organisasi internasional seperti publisher internasional. Salam satu peluang yang dapat dilakukan diantaranya dengan Orbicomm, Scopus, Reteur, Thomson. Dengan upaya mempresentasikan hasil riset yang dilakukan oleh tim peneliti sebagai delegasi dari Indonesia dalam hal ini UPI, maka tindak lanjut yang telah dirancang baik dalam konteks kerjasama sejumlah kegiatan yang ditawarkan maupun kegiatan Riset Kolaboratif, diharapkan UPI akan lebih banyak peluang untuk meningkatkan prestasinya. Dengan demikian apa  yang telah mampu dicapai  oleh UPI selama ini dapat dijadikan dasar keberhasilan dalam mendaftarkan sejumlah publikasi jurnalnya dengan parameter yang lebih baik. Semoga ke depan dapat bertambah yang memiliki parameter internasional bereputasi tinggi menuju Research Based University. (Deni Darmawan)        

Reformasi Birokrasi melalui Kearsipan

$
0
0
11Bandung, UPI Sebanyak 44 orang pengelola arsip di Unit kerja Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah selesai mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pengelolaan Arsip Dinamis, di Gedung University Center UPI, Lantai 5, Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung. 4Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., menegaskan,”Arsip Universitas menjadi sangat penting keberadaannya, karena berdasarkan yuridis ada undang-undangnya bahwa perguruan tinggi dalam hal ini UPI, harus memiliki lembaga kearsipan, namun tidak hanya perangkatnya saja tapi ada sumber daya manusia yang bisa melakukannya.” Pengeloaan arsip yang baik tentunya sangat penting karena akan berbicara tentang sistem, jelasnya, sehingga tidak butuh banyak waktu untuk mencari berkasnya. Kita tidak bicara struktur atau mekanisme, tapi kultur, dan ini dibutuhkan komitmen dan loyalitas. Maka mari kita lakukan reformasi birokrasi, mendukung kirnerja universitas dengan sumber daya manusia yang kompeten. Kultur kerja yang baik juga harus dipersiapkan untuk mendukung system tersebut. Kepala Arsip Unversitas Dr. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd., menjelaskan,”Kegiatan Diklat Teknis Pengelolaan Arsip Dinamis berlangsung selama 4 hari, mulai dari 24 Oktober hingga 27 Oktober 2016. Kegiatan ini diikuti oleh 44 orang pengelola arsip di Unit kerja UPI.”3 Lebih lanjut dikatakan, adapun tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengelolaan arsip dinamis di lingkunga UPI. Diklat dirancang sebagai bekal dan untuk mengenal lebih jauh tentang dunia kearsipan, sehingga tujuan arsip universitas dapat diperoleh dari kompetensi sumber daya manusianya. “Diklat akan dipandu oleh narasumber dari Pusdiklat ANRI yang dinilai berkompeten di bidangnya. Diharapkan, seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik seluruh rangkaian acara, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai,” ujarnya. Sejak tahun 2009 LKPT diwajibkan untuk memiliki lembaga kearsipan. Arsip universitas dibangun oleh organisasi, regulasi, sumber daya, dan sarana prasarana. Arsip di perguruan tinggi sama dengan arsip di perusahaan, ada arsip dinamis dan arsip statis. Arsip universitas bertanggungjawab terhadap pengelolaan arsip statis, salah satunya merekam aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan kearsipan nantinya akan menjadi aset publik (mahasiswa, alumni, dan masyarakat). Arsip nantinya dijadikan sebagai media atau sarana dalam menunjang kegiatan penelitian, arsiparis akan dicari para peneliti. Arsip yang dihasilkan akan menjadi akuntabilitas bagi lembaga. (dodiangga)2  

Alumni UPI Andal dalam Berbagai Bidang

$
0
0
11Bandung, UPI Sebanyak 230 siswa-siswi SMA BPI Kota Bandung melakukan kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Rombongan diterima oleh Staf Ahli Sekretaris Universitas Suhendra, Ph.D., Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., dan Kepala Seksi di Direktorat Akademik Jakaria, S.Kom., di Gedung Direktorat Akademik, kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (2/11). Dalam sambutannya, Staf Ahli Sekretaris Eksekutif Suhendra, Ph.D., mengatakan,”UPI memang identik dengan guru, namun, untuk diketahui bahwa saat ini UPI tidak hanya berorientasi pada pendidikan untuk calon guru, namun telah melakukan cross fertilization untuk mengembangkan ilmu-ilmu lainnya yang non kependidikan. Banyak profesi profesional yang tempati oleh para alumni yang tersebar di berbagai sektor. Oleh karenanya melalui visi misinya, UPI mewujudkan dirinya sebagai universitas kelas dunia yang unggul di bidang pendidikan.”2 Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., menegaskan bahwa alumni UPI tidak selamanya harus menjadi guru. Atas dasar inovasi dan kreatifitas para mahasiswa UPI, mereka mampu menjawab tantangan global dalam berbagai bidang, salah satunya menjuarai Shell Eco-Marathon Drivers World Championship (SEM DWC), di London, Inggris. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA BPI 1 Dra. Lia Rohliawati, M. M.Pd., mengatakan,”Kami sangat mengapresiasi atas sambutan yang diterima oleh rombongan SMA BPI 1 Kota Bandung. Adapun tujuan utama kedatangan kami adalah untuk mengenalkan wawasan dan kultur akademik di lingkungan universitas, dan yang paling penting adalah mengakomodir minat siswa-siswi kami yang ingin melanjutkan pendidikannya di UPI, agar tidak salah pilih jurusan dalam menentukan jurusan. Kunjungan nantinya di fokuskan ke JICA FPMIPA dan FPIPS UPI.”  (dodiangga)      

Guru Adalah Penentu Mutu Pendidikan

$
0
0
3  3 Jakarta, UPI Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. H. Furqon, Ph.D., menjadi Pembicara Undangan untuk sesi paralel dalam kegiatan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) VIII, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (14/10/2016). Konvensi ini dihadiri oleh 1.150 orang perserta dari 12 LPTK negeri, 29 FKIP dari universitas negeri, organisasi profesi guru dan 380 LPTK swasta se-Indonesia. Dalam kesempatan tersebut dikatakan,“Guru adalah penentu mutu pendidikan. Tidak ada negara/masyarakat yang mutu pendidikannya melampaui mutu gurunya. Peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru baru dapat meningkatkan kesejahteraan guru tetapi belum berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran.”2 Lebih lanjut diungkapkan, bahwa berdasarkan data Tingkat Kompetensi Profesional dan Pedagogi Guru Setelah Pelatihan (2010), diperoleh hasil program pelatihan untuk sertifikasi tidak berpengaruh pada peningkatan kompetensi baik secara profesional dan pedagogi. Oleh karena itu perlu evaluasi desain & metode pelatihan guru agar lebih efektif untuk meningkatkan kompetensi guru. Ditegaskannya,“Begitupun menurut data uji kompetensi guru tahun 2013, nilai uji kompetensi guru masih rendah. Guru berpendidikan S1 dan S2/S3 tidak terlalu jauh bedanya dengan yang berpendidikan lebih rendah. Rata-rata nilai yang berpendidikan S2/S3 juga masih di kisaran angka 50.” Menanggapi hal tersebut, peningkatan mutu pendidikan sangatlah urgent. Perlu perubahan mendasar, bukan hanya tambal sulam. Untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, yaitu menyepakati dan menetapkan platform pendidikan nasional, memastikan guru sebagai profesi terhormat di masyarakat (insentif finansial dan sosial), memastikan peningkatan mutu guru secara bertahap (in service dan pre service), dan memastikan sekolah sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi guru untuk mengajar dan bagi siswa untuk belajar. 1Lebih jauh dikatakan,”Adapun guru yang diharapkan, antara lain memiliki penguasaan materi pelajaran (content knowledge) 100% dengan toleransi sesuai SEM (Standard Error of Measurement), penguasaan pedagogi (pedagogical knowledge and skills, termasuk PCK), dorongan yang kuat untuk terus belajar dan mengembangkan diri (professional development activities), penguasaan penggunaan ICT, High expectation pada prestasi siswa, serta kasih sayang, damai, dan suka menolong (altruism), dan lain-lain.” Dapat dikatakan bahwa standar kompetensi lulusan pendidikan guru adalah penguasaan materi, penguasaan pedagogi, penguasaan teknologi dan media pembelajaran, memiliki karakteristik pribadi yang mendukung seperti kasih sayang, damai, altruism, pembelajar, high expectation, dan lain sebagainya. Sementara itu, Ketua Konaspi VIII Prof. Djaali mengungkapkan,”Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusia atau SDM, SDM ditentukan oleh kualitas pendidikan, oleh karenanya pendidikan harus berkualitas. Kenyataan menunjukan bahwa kita masih menghadapi kualifikasi guru yang belum terstandar, atau bahkan tidak sesuai. Atas dasar tersebut, kualitas Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) harus mendapat perhatian serius.4 Lebih lanjut dikatakan,”Konaspi diselenggarakan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Rekomendasi tersebut tercantum dalam Deklarasi Jakarta yang terkait dengan permasalahan strategis pendidikan guru di Indonesia, yaitu standarisasi kelembagaan LPTK; sistem rekrutmen mahasiswa LPTK; sistem pendidikan guru berasrama dan berikatan dinas; kurikulum dan sistem pembelajaran LPTK; standar mutu dan profesionalisme guru; sistem pengangkatan dan distribusi guru; standarisasi pendidikan PAUD dan Dikdasmen; pendidikan guru dan peradaban bangsa.” Konaspi 2016 dengan tema "Arah Kebijakan Pendidikan Guru di Indonesia" tersebut membahas isu krusial guru, persoalan guru yang harus diselesaikan dan disiapkan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) agar menghasilkan guru yang benar-benar berjiwa pendidik. Konaspi VIII 2016 dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Intan Ahmad, tamu undangan, serta para peserta konvensi. (dodiangga)          
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live