Quantcast
Channel: BERITA UPI
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live

UPI Bersama 14 Perguruan Tinggi Jadi Penyelenggara Program Sertifikasi Profesi Guru

$
0
0
11 Jakarta, UPI Sebanyak 15 perguruan tinggi, termasuk di dalamnya Universitas Pendidikan Indonesia ditetapkan menjadi penyelenggara program sertifikasi guru melalui jalur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sesuai Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Selanjutnya, ke-15 perguruan tinggi tersebut bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan program sertifikasi guru melalui PLPG pada tahun 2016. Direktur Jenderal GTK Kemendikbud, Sumarna Surapranata, sebagaimana diberitakan www.kemdikbud.go.id, menjelaskan, 15 perguruan tinggi yang berperan sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) itu juga menjadi rayon atau penyelenggara utama yang bekerja sama dengan 32 perguruan tinggi subrayon dan 32 perguruan tinggi mitra, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) dalam menyelenggarakan PLPG tahun 2016. Ia menuturkan, PLPG tahun ini diselenggarakan mulai Oktober 2016, dan diharapkan kelulusan guru peserta PLPG 2016 rampung Desember 2016. PLPG tahun 2016 diikuti 69.259 guru, baik yang diangkat sebelum tahun 2005, maupun setelah tahun 2005. “Rinciannya, sebanyak 53.616 adalah guru yang diangkat sebelum dan hingga tahun 2005, dan sebanyak 15.616 adalah guru yang diangkat setelah tahun 2005,” ujar Pranata usai penandatanganan surat perjanjian kerja sama dengan para rektor perguruan tinggi di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (16/9/2016). Berdasarkan Kepmenristekdikti Nomor 296/M/KPT/2016 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan Melalui Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru, ada tiga kategori perguruan tinggi dalam penyelenggaraan PLPG, yaitu rayon, subrayon, dan mitra. Lima belas LPTK yang menjadi rayon adalah Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Negeri Makasar. Dalam penyelenggaraan PLPG tahun 2016, setiap perguruan tinggi yang menjadi rayon itu bekerja sama dengan perguruan tinggi subrayon dan perguruan tinggi mitra yang juga telah ditetapkan dalam Kepmenristekdikti. (Desliana Maulipaksi/WAS)

Presiden: Lakukan Reorientasi Pendidikan Vokasi ke Arah “Demand Driven”

$
0
0
1

JokowiJakarta, UPI

Presiden Jokowi Widodo menginstruksikan untuk dilakukan reorientasi  pendidikan dan pelatihan vokasi ke arah demand driven sehingga kurikulum, materi pembelajaran, praktik kerja, pengujian serta sertifikasi sesuai dengan permintaan dunia usaha dan industri. Pada era persaingan saat ini, Indonesia sesungguhnya memiliki kekuatan yang cukup besar, yaitu 60 persen dari penduduk Indonesia adalah anak muda.

“Ini kekuatan, kalau kita bisa mengelola, kalau kita bisa memanfaatkan dari potensi kekuatan ini,” kata Presiden Joko Widodo ketika memberikan pengantar pada Rapat Terbatas yang membahas tentang pendidikan dan pelatihan vokasi di Kantor Presiden, Selasa 13 September 2016 sebagaimana disampaikan dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Situs www.setneg.go.id mewartakan, jumlah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 195 juta penduduk usia produktif di tahun 2040 yang akan datang. “Angka yang besar ini akan bisa menjadi potensi penggerak produktivitas nasional kita, apabila kita bisa menyiapkan mulai dari sekarang. Namun sebaliknya jika tidak disiapkan dengan baik juga akan menjadi potensi masalah, utamanya potensi pengangguran usia muda,” kata Presiden.

Untuk itu, ucap Presiden, kita betul-betul harus fokus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, sehingga kita bisa  melakukan lompatan kemajuan, mengejar ketertinggalan dengan negara-negara yang lain. “Kita harus mampu membalik piramida kualifikasi tenaga kerja yang saat ini mayoritas masih berpendidikan SD dan SMP menjadi tenaga kerja yang terdidik dan terampil. Saya juga minta dilakukan evaluasi terhadap pengangguran usia muda,” ucap Presiden.1

Presiden menjelaskan bahwa pada tahun 2010 tingkat pengangguran usia 15-19 tahun berada pada level 23,23 persen dan kemudian meningkat menjadi 31,12 persen di akhir tahun 2015. Ditinjau dari latar belakang pendidikan, proporsi pengangguran terbesar adalah mereka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,84 persen. Angka ini lebih tinggi dari pengangguran lulusan SMA 6,95 persen, SMP 5,76 persen dan bahkan SD 3,44 persen. Dari 7,56 juta total pengangguran terbuka, 20,76 persen berpendidikan SMK (data BPS, 2015).

Oleh karena itulah Presiden meminta dilakukan perombakan dan langkah perbaikan yang konkret terhadap sistem pendidikan dan pelatihan vokasi. “Lakukan reorientasi  pendidikan dan pelatihan vokasi ke arah demand driven sehingga kurikulum, materi pembelajaran, praktik kerja, pengujian serta sertifikasi bisa sesuai dengan permintaan dunia usaha dan industri. Libatkan dunia usaha dan industri karena mereka lebih paham kebutuhan tenaga kerjanya,” ujar Presiden.

Selain itu juga, Presiden meminta agar pendidikan dan pelatihan fokus pada pengembangan SMK di sektor unggulan seperti maritim, pariwisata, pertanian dan industri kreatif. “Semuanya harus terintegrasi dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi, mulai dari SMK, kursus di BLK,” kata Presiden.

Presiden juga menginstruksikan agar dipermudah aturan pembukaan sekolah keterampilan swasta. “Ini semuanya harus terintegrasi sehingga betul-betul tadi apa yang saya sampaikan bisa kita kejar,” imbuh Presiden.

Hadir dalam rapat kali ini di antaranya ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Ristek dan Teknologi M Nasir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (Humas Kemensetneg/WAS)

Presiden Jokowi Keluarkan Inpres tentang Revitalisasi SMK

$
0
0
SMK

1

Jakarta, UPI

Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Inpres tersebut dikeluarkan 9 September 2016 di Jakarta dan ditujukan kepada 12 Menteri Kabinet Kerja (termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), 34 Gubernur, dan Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Situs www.kemdikbud.go.id memberitakan, dalam Inpres tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada para menteri, gubernur, dan Kepala BNSP agar mengambil langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Presiden juga menginstruksikan supaya disusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK.

Khusus untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Presiden Jokowi memberikan enam instruksi. Keenam instruksi tersebut adalah: membuat peta jalan SMK; menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match); meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; meningkatkan kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha/industri; meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK; dan membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK.

Kepada Kepala BNSP, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk mempercepat sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK, pendidik, dan tenaga pendidik SMK, serta mempercepat pemberian lisensi bagi SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi pihak pertama.SMK

Kemudian 34 gubernur mendapat instruksi agar memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan SMK yang bermutu sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing; menyediakan pendidik, tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana SMK yang memadai dan berkualitas; melakukan penataan kelembagaan SMK yang meliputi program kejuruan yang dibuka dan lokasi SMK; serta mengembangkan SMK unggulan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.

Selain Mendikbud, 11 Menteri Kabinet Kerja yang juga mendapat instruksi presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Menteri Perindustrian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Menteri Kesehatan.

Inpres Nomor 9 Tahun 2016 dikeluarkan untuk menguatkan sinergi antarpemangku kepentingan dalam merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Para menteri, gubernur, dan Kepala BNSP harus melaporkan pelaksanaan Inpres tersebut kepada Presiden paling sedikit enam bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan, dengan tembusan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (Desliana Maulipaksi/WAS)

Kosep “Full Day School” Segera Diujicobakan di Beberapa Provinsi

$
0
0
NET

Ponorogo, UPI

[caption id="attachment_10952" align="alignright" width="240"]NET NET[/caption]

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus mematangkan konsep Sekolah Sehari Penuh (Full Day School). Setelah selesai, program ini segera diujicobakan di beberapa provinsi. Meski demikian, pemerintah tidak akan memaksakan sekolah mengikuti program Full Day School. Uji coba dilakukan terutama terhadap sekolah yang berada di kota, dan hanya untuk sekolah yang sudah siap.

“Setelah dievalusi, kemudian kita coba. Tidak semua sekolah menerapkan Sekolah Sehari Penuh. Akan dicoba di 1, 2, 3, 4 provinsi terlebih dahulu,” ujar Presiden Jokowi di Ponorogo, Jawa Timur, Senin (19/9/2016), sebagaimana diberitakan www.obsessionnews.com.

Presiden mengatakan program ini dilakukan karena pemerintah ingin bahwa masalah etika dan sopan santun betul-betul diterapkan di dalam kurikulum maupun kegiatan ektra kurikuler.“Jadi kenapa full day itu dilakukan karena kita ingin pendidikan etik kita, pendidikan budi pekerti, sopan santun, karakter kerja keras, karakter optimis itu ada di anak-anak kita. Itu penting sekali, terutama untuk basis di TK, SD, SMP. Nanti tanya teknisnya ke Mendikbud, saya kira sudah siap ya,” jelas Presiden.

[caption id="attachment_10953" align="aligncenter" width="1280"]NET NET[/caption]

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan Sekolah Sehari Penuh adalah cara pemerintah mendongkrak pendidikan yang masih rendah. Full Day School, tambah Muhadjir juga berdampak bagus bagi sekolah swasta. Menurutnya jika Sekolah Sehari Penuh ini sukses maka status sekolahnya akan ditingkatkan.

“Kalau ini memang base practicenya bagus kenapa tidak. Kalau swasta mengalami dampak bagus dengan full day ini, kenapa tidak kita naikkan statusnya,” ucap Muhadjir. (Has/WAS)

Maling Telor

$
0
0
pak karim maling telor

picture-327-1458557164Oleh:

Karim Suryadi

Peneliti komunikasi politik, dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat

KORUPSI kembali menyedot perhatian publik di tanah air. Untuk sementara, kasus ini mengalihkan perhatian publik dari kasus Aa Gatot, persidangan kasus pembuhunan Wayan Mirna Salihin, atau kemeriahan pembukaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat. Operasi tangkap tangan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menambah panjang daftar pimpinan lembaga negara yang terlibat kasus korupsi. Selain telah merontokkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada April 2014, korupsi pun menyeret Ketua Mahkamah Konstitusi pada Oktober 2013. Ke dalam daftar orang penting yang terjerat korupsi ini tentu saja bisa dimasukan sejumlah menteri, anggota legislatif, dan kepala daerah. Terungkapnya kasus operasi tangkap tangan terhadap Ketua DPD tiga hari lalu amat menyesakkan. Lembaga yang hadir untuk memastikan kepentingan setiap daerah dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan strategis, malah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak masyarakat yang diwakilinya. Ini adalah sebuah anomali yang menohok mata. Kurang dari dua pekan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun melakukan operasi tangkap tangan terhadap salah seorang bupati termuda di salah satu kabupaten di Sumatera. Rentetan kasus korupsi yang melibatkan tokoh dari banyak kalangan dengan beragam latar belakang menegaskan bahwa korupsi merupakan ancaman yang serba hadir (omnipresent). Kian gencarnya usaha pemberantasan korupsi di satu sisi, dan makin seringnya "orang penting" terlibat korupsi di sisi lain, menegaskan bahwa ancaman korupsi pun bermetamorfosis, makin licin, dan kian nekat. Motifnya bukan lagi mempertahankan hidup, melainkan untuk memperkaya diri. Bagi orang kebanyakan, motif yang disebut terakhirlah yang membuat perilaku korup menjadi perbuatan yang sulit dipahami akal sehat. Adalah Augusto Boal, seorang sutradara, pemain drama, penulis, dan akhirnya menjadi vereador (anggota Dewan Perwakilan Rakyat) di Brazil, yang mengibaratkan koruptor sebagai maling telor ayam yang sudah kehilangan kehormatan. Seperti halnya pencuri telor ayam, para koruptor harus melakukan tindakan korupnya dengan gesit, lembut, dan penuh keberanian. Bedanya yang dicuri para koruptor adalah kekayaan negara dan hak rakyat. Dalam pandangan Boal, para maling telor ayam setidaknya masih memiliki sedikit rasa "kepahlawanan", karena mereka mencuri untuk mempertahankan hidup. Namun tidak bagi koruptor. Mereka mencuri untuk memperkaya diri. Karenanya koruptor telah kehilangan kehormatan, dan manusia tanpa kehormatan bukanlah manusia. (Augusto Boal, Legislative Theatre, Using Performance to Make Politics - first published 1998) pak karim maling telorMungkin karena merasa kehilangan kehormatan pula banyak koruptor di negara lain memilih mengakhiri hidupnya begitu kasusnya terkuak. Para koruptor di Tiongkok paling banyak yang memilih mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar seperti ini, meski beberapa kasus ditemukan di Korea, atau di Prancis. Hingga kini, Tiongkok menjadi negara paling banyak menghukum mati koruptor. Meski tindakan bunuh diri dipandang sebagian pihak sebagai usaha menyelamatkan keluarga dari ancaman balas dendam mafia yang melakukan persekongkolan korupsi, namun ancaman hukuman yang amat berat tidak bisa dimungkiri menjadi penyebab koruptor memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar. Meski dipandang sebagai kejahatan luar biasa, banyak pelaku korupsi dihukum relatif ringan di tanah air. Beberapa kasus dipidana jauh lebih ringan dibanding pelaku teror, atau pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Padahal dampak kejahatan korupsi sama berbahayanya bila dibanding teror atau kejahatan seksual terhadap anak. Tapi mengapa pelaku kejahatan seksual terhadap anak dapat terancam hukuman kebiri, namun tidak bagi koruptor? Bukankah koruptor melakukan pemerkosaan (kekayaan negara dan hak rakyat)? Lebih mengherankan lagi, banyak terpidana korupsi saat bebas disambut dan diarak layaknya pahlawan. Ini sebuah bentuk anomali lain, yang menisbikan keniscayaan dampak dan ancaman kejahatan korupsi. Kita bisa berdebat panjang tentang berat ringannya hukuman yang layak dijatuhkan bagi koruptor dan efektivitasnya bagi upaya pencegahan korupsi. Namun satu hal sulit disangkal, korupsi hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki akses dan jaringan. Karena itu, hukuman mati pun tidak akan menghapuskan ancaman korupsi bila sistem yang korup tidak diubah dan preferensi antikorupsi belum terbangun. Selain menciptakan sistem birokrasi yang tidak memberi ruang bagi tindak korupsi, penting menciptakan pola seleksi pejabat publik yang mampu mencegah munculnya pejabat korup. Semisal tidak melantik calon pejabat yang berstatus tersangka hingga keluar putusan pengadilan yang berkekuatan hukum. Upaya lain adalah mencegah kekuasaan bertumpuk di tangan satu orang, atau hanya beredar dalam siklus keluarga. Penumpukkan kekuasaan pada satu orang atau keluarga akan memberi celah besar bagi terjadinya penyimpangan akibat terbangunnya pola-pola saling menguntungkan sejalan dengan tindakan melanggengkan kekuasaan. Mencegah politik keluarga (dinasti) akan menjadi investasi penting bagi pembentukan sistem politik yang sehat. Di atas segalanya, hanya politik tahu diri yang akan menyetop perilaku korup. Cukup adalah tidak cukup bagi mereka yang menginginkan lebih, namun bagi orang yang tahu arti mengendalikan diri, yang tidak cukup pun akan dicukup-cukupkan. Untuk urusan perut, hanya ketika perut sudah terisi tanah keinginan untuk berlebih akan berhenti.*** Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/kolom/2016/09/19/maling-telor-380272

Teater Lakon UPI Pentaskan Animal Farm

$
0
0
13Bandung, UPI Teater Lakon Universitas Pendidikan Indonesia kembali menampilkan garapan kolosal dalam acara Pagelaran Seni Budaya UPI, Jumat (11/11/2016) di Gedung Kebudayaan UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Pertunjukan yang disutradarai Dedi Warsana (Dewa) menggelar pertunjukan Animal Farm, sebuah fabel karya George Orwell yang disadur Kamil Mubarok ke dalam naskah drama. Teater Lakon tengah berlatih untuk menampilkan pertunjukan yang luar biasa. Latihan dilaksanakan mulai dari olah tubuh, oleh vokal, reading, bedah naskah, dan casting aktor. Latihan olah tubuh dipimpin Galih Mahara, Wildan Kurnia dan M. Aditya dengan metode suzuki. Olah vokal dipimpin Ridwan Saidi (Bobi Getih). Reading, bedah naskah, dan casting aktor dilakukan sutradara Dedi Warsana. Semua dilakukan agar aktor sesuai dengan tokoh yang akan diperankan. Latihan pagelaran ini dilaksanakan di Sekretrariat Teater Lakon yang terletak di eks Asrama Jaya Perkasa (samping lapang softball UPI). Tak jarang latihan juga dilaksanakan di Taman Baretty atau tempat lain yang cukup luas.1 Pertunjukan Animal Farm yang akan dipentaskan Teater Lakon merupakan sebuah kisah yang diangkat dari Fabel Animal Farm karya George Orwell. Fabel ini menceritakan tentang pemberontakan para binatang terhadap majikannya. Pemberontakan terjadi karena sang pemilik peternakan selalu menuntut binatang bekerja tapi tak pernah memberi mereka makan. Para binatang akhirnya dapat mengusir sang pemilik dari peternakan. Pengelolaan peternakan sepenuhnya dijalankan oleh binatang. Salah satu binatang jadi pemimpin di antara yang lainnya. Namun salah satu yang lainnya merasa iri. Terjadilah perebutan kekuasaan di antara para binatang. Babi yang licik dapat menguasai peternakan dan menjadi pemimpin. Namun ia bertindak sewenang-wenang dan meniru sifat buruk manusia yang menjadi larangan di peternakan itu. Babi itu pun diusir dari peternakan.2 Pementasan ini melibatkan banyak orang dengan konsep yang tidak biasa. Pementasan ini akan menjadi kolosal dengan melibatkan banyak orang. Dengan melibatkan Dedi Warsana sebagai sutradara, pementasan ini menjadi pementasan yang sangat ditunggu para seniman dan kalangan umum. Diharapkan, pagelaran seni budaya yang dilaksanakan UPI ini dapat memicu kreativitas dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian. Melalui pertunjukan teater, masyarakat diajak berempati pada kejadian yang dipentaskan aktor di atas panggung. Segi audio dan visual sangat diperhatikan dalam pementasan teater. Hal inilah yang akan memberi pengaruh positif pada penonton agar dapat memiliki kepekaan terhadap setiap peristiwa yang mereka alami setiap hari. (Humas Teater Lakon)

Mari Bergabung Bersama Probumsil UPI Angkatan X

$
0
0
POSTER PENERIMAAN ANGGOTA BARUPOSTER PENERIMAAN ANGGOTA BARU Bandung,UPI Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI)  memanggil putra putri terbaik mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia melalui pendaftaran Calon Protokol  Angkatan X bagi mahasiswa aktif UPI angkatan 2015 dan angkatan  2016 program Diploma dan Sarjana. Pendaftaran dimulai dari tanggal 2 September sampai dengan tanggal 21 Oktober 2016. Setiap Calon Protokol diharapkan memilki kemampuan menjunjung tinggi nilai dan ajaran agama, serta berkomunikasi dengan baik. Syarat khusus : mahasiswa-mahasiswi angkatan 2016 dan angkatan 2015 (memiliki IPK min. 2,75 dibuktikan dengan melampirkan fotocopy KHS terakhir), Calon Anggota diharapkan memiliki ketertarikan dalam bidang keprotokolan, tidak sedang menjabat sebagai pimpinan di UKM lain, mengenal budaya, bersedia mengikuti masa Pengkaderan Protokol berupa ta’aruf (pengenalan) dan penugasan, serta bersedia diasramakan sebagai rangkaian Pendidikan Protokol Dasar. Persyaratan administrasi bagi setiap Calon Anggota Protokol angkatan X diantaranya mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan photocopy KTM 3 lembar, photocopy sertifikat atau tanda prestasi dan piagam penghargaan (bila ada), dan pas foto berwarna 2x3 sebanyak 4 lembar. Seluruh kelengkapan administrasi dimasukkan ke dalam map sesuai dengan fakultasnya masing-masing. Setelah proses pendaftaran berlangsung, Calon Anggota diwajibkan untuk mengikuti tahap-tahap pembinaan dimulai dari Pembekalan Caprot angkatan X, Pengujian Tahap I (Fisik dan Kesehatan), Pengujian Tahap II (Psikologi dan Pengetahuan Umum), Pengujian Tahan III (Wawancara dengan Pejabat Universitas), Tatar Pengkaderan (Ta’aruf dan Penugasan), serta Pendidikan Protokol Dasar dengan sistem asrama di komplek militer. Informasi dan pendaftaran bertempat di Sekretariat Utama PROBUMSIL, berlokasi di Sebelah Selatan Gd. University Centre UPI HP 085794840607/085624111934, facebook Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, instagram @probumsil_upi, e-mail probumsilupi@gmail.com. UPI Kampus Cibiru HP 08562017748, UPI Kampus Purwakarta HP 089614688865, UPI Kampus Sumedang HP 081394418531 serta  UPI Kampus Tasikmalaya HP 085798669744. Untuk lebih mengenal kiprah dan pencapaian PROBUMSIL dapat dilihat melalui: https://www.youtube.com/watch?v=XBsXExrfKOs (Asisten Deputi Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL)

UPI Turut Serta Meriahkan Open Day SMA Tarakanita

$
0
0
dd 1dd 2 Bandung, UPI Kiprah UPI dalam menapakan kakinya disejumlah pelosok cukup gencar baik di Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat di tahun-tahun ini, sebagaimaan yang telah dilakukannya dalam acara “Open Day SMA Tarakanita” di Kota Tangerang Provinsi Banten. Jum’at, 16 September 2016. Acara yang digagasa oleh SMA Tarakanita tersebut cukup menantang, dimana hampir semua universitas unggulan baik negeri maupun swasta di undang untuk melakukan ekspose dan Pameran dengan keunggulannya masing-masing. Salah satu peserta dari sejumlah PTN yang hadir adalah Universitas Pendidikan Indonesia yang diwakili oleh Kasi Publikasi dan Pengelolaan Media Kantor Humas UPI, Dr. Deni Darmawan, M.Si. Dalam paparannya beliau menunjukkan antusiasnya tentang bagaimana kisah perjuangan UPI berawal dari masa-masa perjuangan tak kala masih bernama PTPG kemudian menjadi FKIP sampai dengan mampu menjadi IKIP dan akhirnya sampai menjadi UPI hingga sekarang dengan sejumlah kekuatan dan keunggulan UPI yang memiliki moto “Leading and Outstanding” . Dari hampir setiap kelas yang rata-rata berjumlah 40 siswa tiap kelasnya dan sebanyak 9 kelas, ternyata Profil UPI yang berisi keunggulan, prestasi, sumber daya, dan kekayaan-keyaan intelektual akademik yang dimilikinya ternyata mampu membius para siswa SMA Tarakanita. Ada sekitar 15-30 orang siswa cukup interaktif bertanya tentang peluang bisa masuk dan bergabung belajar dengan UPI, rata-rata mereka sudah kelas XII dan memiliki prestasi nilai yang sangat bagus yaitu antara rata-rata antara 75 sampai dengan 95. Dengan demikian seandainya mereka dpaat diundang menjadi mahasiswa UPI melalui jalur “Undangan” atau SNPTN, maka raw input UPI di tahun tahun yang akan datang akan dimeriahkan oleh siswa-siswi berprestasi dari SMA Tarakinita Kota Tangerang Provinsi Banten ini. dd 1 Setelah selesai perwakilan UPI memberikan paparan tentang apa dan bagaimana para siswa tersebut dapat bergabung dengan UPI, selanjutnya pemandu acara dari unsur wakil kepala sekolah menanyakan hal kerjasama dengan UPI. Respon dari Dr. Deni Darmawan menyatakan bahwa SMA Tarakanita dapat melakukan kerjasama untuk sejumlah layanan yang dimiliki UPI saat ini, seperti TPS, Bimbingan Konseling, TOEL, Belajar Bahasa Inggris, Belajar tentang kesenian Sunda bahkan nasional dan sejumlah layanan akademik dan non akademik yang cocok untuk usia siswa SMA. Demikian juga tentang peluang masuk ke UPI maka pihak SMK Tarakina dapat melakukan MoU dengan UPI untuk selalu memperoleh informasi terkini mengenai peluang-peluang kerjasama yang lebih luas dan formal. Seusai melakukan ekspose dan tanya jawab dengan para guru, selanjutnya perwakilan UPI disambut oleh Kepala Sekolah SMA Tarakina beserta Ibu Erna selaku pemandunya. Dan Alhamdulillah pihak Kepala Sekolah dan jajarannya merasa sangat terkesan dengan presentasi tentang UPI dan bagaimana siswa mereka dapat memiliki peluang untuk dapat bergabung belajar di UPI pada tahun yang akan datang. Sebagai bentuk apresiasi dari Kepala Sekolah SMA Tarakina perwakilan UPI sempat diberikan Piagam Penghargaan secara kelembagaan dari pihak sekolah untuk pihak UPI. (DD/DN)

Buku Karya Kolaboratif Prof. Chaedar Alwasilah (Alm) tentang MKDU Diluncurkan

$
0
0
32Bandung, UPI Mengkaji pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam konteks mata kuliah dasar umum (MKDU) merupakan suatu yang patut dilakukan mengingat lulusan PT akan menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia. Maka dari itu, buku berjudul ‘Memberdayakan Pendidikan Tinggi di Indonesia’ diluncurkan untuk menjawab tantangan universitas di Indonesia, Selasa (20/9/2016) di Gedung Auditorium Sekolah Pascasarjana UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Buku yang ditulis (Alm) Prof. Chaedar Alwasilah, M.A., Ph.D. (Guru Besar UPI) dan Prof. Judith Puncochar, Ph.D. (Northern Michigan University) ini terselenggara atas kerja sama Pusat Pengembangan dan Publikasi Karya Ilmiah – SPs UPI dan Keluarga Besar Chaedar Alwasilah. Hadir dalam acara yang dipandu Dr. Lina Meilinawati Rahayu (Dosen Unpad) antara lain Prof. Fuad Abdul Hamied, M.A., Ph.D (Guru Besar UPI); Dr. Asep Salahudin, M.A. (Dosen IAILM Suryalaya); Dr. Safrina Noorman (Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Inggris UPI).01 Diungkapkan, pada bulan September–Desember 2014, Prof. Alwasilah dan Prof. Puncochar berkolaborasi dalam sebuah penelitian, seminar, focus-group discussion (FGD) mengenai liberal arts, atau yang dikenal sebagai MKDU di Indonesia. Mereka mengajar bersama di beberapa kelas S-2 dan S-3 di UPI. Kolaborasi mereka menghasilkan sebuah buku berjudul “Empowering Higher Education in Indonesia” yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Jaya. Buku tersebut sudah diterjemahkan oleh tim penerjemah dari Semesta Learning Evolution menjadi “Memberdayakan Pendidikan Tinggi di Indonesia”. Karena penyakit ginjal kronis yang dideritanya, Prof. Chaedar Alwasilah berpulang pada tanggal 9 Desember 2014, sehingga Prof. Judith meneruskan kolaborasi mereka yang tertuang dalam buku tersebut. Selain itu, Prof. Judith akan melakukan berbagai workshop mengenai isi buku tersebut pada bulan Juni-Juli 2017. Bagi para dosen yang tertarik untuk mendapatkan materi workshop dari Prof. Judith Puncochar, bisa mengirimkan proposalnya ke indiana@sle.co.id. Mereka bisa menghubungi  Indiana Ayu Alwasilah, M.Pd. (Academic Director of Semesta Learning Evolution) di 08562154727 – 08112274727. (Ija)3

UPI Tambah 4 Guru Besar

$
0
0
guru besar UPI (3)guru besar UPI (4)Bandung, UPI Berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. H. Furqon, Ph.D., yang didampingi para wakil rektor dan dekan di lingkungan UPI, menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan Akademik Profesor (Guru Besar) kepada Prof. Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. dalam bidang ilmu Pendidikan Agama Islam, Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., M.Si. dalam bidang Ilmu Politik, Prof. Dr. Bachrudin Musthafa, M.A. dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris, dan Prof. Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd., dalam bidang ilmu Pendidikan Rekreasi Olahraga, di Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (21/09/2016). guru besar UPI (3)guru besar UPI (5)Dalam kesempatan tersebut Rektor UPI menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penambahan empat guru besar ini. Rektor menghimbau agar jabatan yang diamanahkan ini dapat menguatkan kualitas keilmuannya dalam rangka meningkatkan kontribusi terhadap perkembangan lembaga. “Mudah-mudahan dengan bertambahnya empat guru besar di UPI ini dapat memberikan motivasi dalam memacu peningkatan produktivitas karya ilmiah demi kemajuan dan internasionalisasi lembaga khususnya UPI”. Ujarnya. Rektor menambahkan bahwa UPI memerlukan jumlah guru besar yang sangat banyak, ke depan UPI akan berusaha untuk menambah guru besar hingga mencapai 120. “Dengan penambahan empat orang guru besar ini UPI baru punya 87 guru besar dan UPI menargetkan sejumlah 120 orang guru besar agar jumlah guru besar yang UPI miliki belum ideal”, Tambahnya. guru besar UPI (1)Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Prof. Dr. H. Didi Suherdi, M.Ed., menambahkan bahwa seorang guru besar harus dapat menjaga integritas dalam proses tempuh akademik. Selanjutnya disampaikan pula harapan dari Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial, Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si., bahwa para guru besar yang baru bisa menambah kekokohan akademik sekaligus meningkatkan karya-karya akademis yang membanggakan. (ay)

Tim Fashion UPI Juarai India Design Contest 2016

$
0
0
tim fashion upi
14199227_188478734896596_8561105229033484270_nLaporan
Feby Valentine Izdihar
(Mahasiswa Pendidikan Tata Busana FPTK UPI)
India, UPI India Design Contest merupakan salah satu dari sekian banyak even internasional yang merupakan ajang penyaluran inovasi dan kreativitas yang dimiliki untuk student of fashion. Pendaftaran India Design Contest telah dimulai sejak akhir bulan Juni. Lebih dari 500 tim peserta lomba yang mendaftar, 25 tim peserta lomba berasal dari luar India. Banyaknya pendaftar yang ikut berpartisispasi dalam kompetisi skala internasional ini cukup memakan waktu yang panjang dalam tahap penyeleksian desain busana. Pada tanggal 10 Juli 2016 hasil seleksi diumumkan, hanya 20 tim peserta lomba yang terpilih. 1 dari 20 tim peserta lomba tersebut adalah tim Fashion Universitas Pendidikan Indonesia (Fashion Education at Indonesia University of Education) yang beranggotakan Feby Valentine Izdihar, Elda Ekandari dan Leni Sumiati mereka berasal dari angkatan 2012. Tahap selanjutnya yang harus diikuti oleh 20 tim peserta lomba tersebut yaitu mewujudkan desain busana yang telah dirancang karena produk busana tersebut akan ditampilkan pada tanggal 4 September 2016 di Crown Plaza, Kochi, Kerala, India. 14203135_10205390153833304_1594266868718174225_nBanyaknya proses yang harus kami lalui untuk bisa berangkat ke India mulai dari membuat passport dan visa yang alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perkiraan dalam timeline yang sudah kami rancang sebelumnya. Setelah proses membuat passport dan visa selesai, kami melanjutkan jadwal produksi sesuai dengan timeline yang dibuat dimulai dari membuat rancangan anggaran biaya produksi dan bahan, lalu membeli material-material yang diperlukan, setelah itu melakukan proses produksi yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. india-design-contest-seematti-2016-8431Pada tanggal 2 September tepatnya pada hari Jum’at pukul 05:30 team beserta dosen pembimbing, Winwin Wiana, S.Pd., M.Ds berangkat dari Kampus FPTK UPI menuju Soekarno-Hatta International Airport (CGK). Alhamdulillah tiba di bandara pada pukul 09:40 dan setibanya disana kami menunggu keberangkatan kami yang akan berlangsung pada pukul 11:00 pada saat check in dan take off pada pukul 13:10 menggunakan pesawat Malindo Air. Lalu kami harus transit di Kuala Lumpur International Airport, tiba pada pukul 16:15 waktu setempat dan take off menuju Cochin International Airport (COK-India) pada pukul 21:05. 14233022_1087159408058928_5112540108707849043_nPuji Syukur, kami tiba di Cochin International Airport (COK-India) pada pukul 22:35 pada waktu setempat. Setibanya di bandara kami disambut dengan hangat oleh panitia yang menunggu ketibaan kami dan peserta lain di bandara, lalu kami diantar oleh panitia menggunakan mini bus menuju hotel yang bertempat di Riviera Suites Hotel, Kochi. Selama perjalanan menuju hotel kami melihat sekeliling dan sepanjang jalan dengan rasa bangga dan rasa syukur setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dari Indonesia, walaupun lelah dan jarak dari bandara ke hotel cukup jauh,kami tetap senang menikmati perjalanan menuju hotel. Setibanya di hotel (pukul 01:00 waktu setempat) kami membereskan barang2 terutama baju2 untuk show, lalu setelah itu istirahat. 14202492_188235038254299_7962652187958683511_nKeesokan harinya, (3/09/2018) kami bersiap untuk sarapan yang sudah disediakan di hotel. Pukul 11:00 waktu setempat kami mengikuti technical meeting bersama peserta lainnya di Kings Court yang dipimpin oleh Rajagopal sebagai ketua pelaksana event India Design Contest 2016. Selesai technical meeting, kami bersama dengan peserta lainnya makan siang. Setelah itu kami bertemu dengan Beena Kannan selaku CEO Seematti, beliau sangat menyambut baik kedatangan kami. Pukul 13:30 kami dan peserta lainnya melakukan fitting. Model yang mengenakan gaun yang kami rancang tergabung dalam pool C, sehingga nama kelompok kami menjadi C1. Selesai fitting, dilakukan steaming oleh panitia agar  gaun terlihat rapi saat show nanti. Kemudian seluruh gaun yang selesai disteaming dikirim ke venue bersama dengan setiap ketua tim. Setelah melakukan semua kegiatan untuk show, panitia menjamu kami dan semua peserta lainnya untuk  makan malam yang sudah disediakan di hotel dengan beragam makanan khas India salah satunya kari dan roti canai. Selesai melakukan segala aktivitas, kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan menyiapkan mental dan fisik untuk kegiatan esok hari. india-design-contest-seematti-2016-8406Pukul 08:30 waktu setempat, kami bersama peserta lainnya menuju venue yang bertempat di Crowne Plaza, Kochi. Setibanya disana, kami dan peserta lainnya mengikuti briefing yang dipimpin oleh Simmy selaku koordinator acara. Acarapun dimulai pukul 09:00 waktu setempat. Kami tampil pada urutan ketiga, setelah para model tampil berikutnya para desainer (team) naik ke stage untuk diajukan beberapa pertanyaan oleh juri. Pada sesi pertanyaan, kami ditanya tentang bagaimana proses membuat gaun-gaun karya kami tersebut dan juga juri penasaran dengan decorative trim yang kami buat pada gaun, yaitu quilling. Puji syukur kami dapat menjawab semua pertanyaan juri dengan jelas dan benar. Setelah itu kami kembali ke backstage dan membereskan gaun yang sudah dipakai. Pada pukul 13:00 waktu setempat, pengumuman Grand Finalist akhirnya diumumkan. Alhamdulillah tim kami C1 (IDC 170) berhasil lolos di tiga besar Grand Finalist IDC 2016. Tepatnya pukul 17:00 waktu setempat setelah selesai acara talk show India Fashion Summit 2016 kami bersama dengan kedua tim lainnya naik kembali ke stage untuk menampilkan kembali gaun hasil rancangannya yang dikenakan oleh para model. Dan acara yang sangat ditunggu-tunggu ialah pengumuman juara. Alhamdulillah kami terpilih sebagai juara kedua (runner up), ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami sebagai salah satu wakil dari Indonesia. Semua kerja keras dan do’a yang tiada henti kami panjatkan telah terbayarkan dengan hasil yang kami dapat. Kami haturkan terima kasih juga kepada keluarga, guru dan dosen, sahabat serta pihak-pihak yang telah membantu terciptanya inovasi gaun yang telah kami rancang. Alhamdulillah kami mendapat 4 piala dan uang pembinaan sebesar 75.000 rupee. Selain itu kami mendapatkan pengalaman yang begitu berharga yang tak bisa dibeli dengan uang, kami memiliki teman baru dan wawasan baru. Ini menjadi langkah awal kami berkarya di bidang fashion. india-design-contest-seematti-2016-8409Tanggal 5 September 2016 pukul 06:00 waktu setempat kami tiba di Cochin International Airport dan diantar oleh pihak panitia. Tepat pukul 08:15 kami take off dari Cochin International Airport menuju Kuala Lumpur International Airport, selanjutnya alhamdulillah kami tiba di Indonesia pukul 21.00 WIB. Kami disambut penuh suka cita oleh keluarga, pihak kampus mulai dari Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan yaitu Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si, Ketua Departemen PKK yaitu Dra. Sudewi Yogya, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Tata Busana yaitu Dra. Hj. Mally Maeliah, M.Pd serta para dosen Pendidikan Tata Busana dan sahabat-sahabat lainnya. (ay)india-design-contest-seematti-2016-8459

Strategi Penguatan Seni dan Pendidikan Seni Era MEA

$
0
0
7  7 Bandung, UPI Berbanggalah punya tradisi yang kuat, dan kita harus banyak belajar pada anak-anak, karena pendidikan yang paling ideal itu sebetulnya dari anak-anak, terutama dalam seni tari. Demikian ungkap Koreografer yang juga dosen ISI Surakarta Dr. Eko Supriyanto saat memberikan materinya yang berjudul “Memindai Perspektif Pendidikan Seni Indonesia Dalam Pemetaan Global” dalam kegiatan Seminar Internasional FPSD II International Symposium On Language and Art (ISOLA 3), hasil kerjasama FPSD UPI, FBS UNY, Fakulti Pendidikan UiTM, di Gedung Ahmad Sanusi Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Rabu (21/9). Lebih lanjut dikatakan, mengutip Lono Simatupang dalam bukunya yang berjudul “Pergelaran”, bahwa hidup matinya, lurus bengkoknya kesenian sebenarnya merupakan hasil dan bentuk relasi antara masyarakat pemilik kesenian tersebut dengan stake holders lainnya. “Iklim seni yang sehat adalah ekosistem seni yang sehat, dimana di dalam ekosistem seni mencakup seniman sebagai produsennya. Konsumen adalah audiens pertunjukan, penikmat, pengunjung pameran, dan kolektor karya seni. Sementara untuk infrastruktur mencakup venue, festival manajemen yang di dalamnya terdapat produser, kurator, programmer, manajemen panggung, scenografer, dramaturg, dan arsiparis, kemudian  infrastruktur lainnya yaitu kritikus, media/Jurnal, dan institusi pendidikan,” jelasnya.2 Sementara itu, stake holders kesenian atau pemangku kepentingan tidak hanya terdiri dari unsur-unsur masyarakat setempat saja, melainkan juga pemerintah setempat, lembaga pendidikan, dan agama maupun lembaga ekonomi. Lebih jauh diterangkan, stake holders seni terdiri dari masyarakat, pemerintah/birokrasi, lembaga pendidikan dan lembaga ekonomi. Masyarakat sebagai penikmat murni, pemerintah/birokrasi sebagai diplomasi budaya, pendukung sarana, pendukungan ekonomi/produksi, lembaga pendidikan membantu dalam perkembangan dan pengetahuan akademis, memberi sarana dan prasarana produksi karya, jaringan antar institusi, penelitian, serta jurnal dan dokumentasi, sementara lembaga ekonomi memiliki hubungan mutual dalam perkembangan ekonomi individu maupun komunal, dia support dana, tapi seni juga menyumbangkan nilai ekonomi. Dikatakannya,”Indonesia mesti memiliki ekosistem yang khas tanpa perlu mengikuti metodologi Barat, yang wacananya dapat dibangun melalui Performance Studies dan Cultural Studies. Potensi penciptaan karya akan muncul dengan memaksakan diri dengan keluar dari comfort zone dan mulai Revisiting, Requestioning, dan Reinterperating. Dive into another culture (how?) before diving into another culture we need to really know our own identity, betul-betul menyelam dan harus menghilangkan jarak.” Artwork aftermath, what needs to be thought once an artwork is created, katanya, yaitu  sustainability bagaimana menjaga keberlangsungan sebuah karya dan kreatifitas, mobility bagaimana memobilisasi sebuah karya agar mencapai apresiasi masyarakat yang lebih luas (lokal - nasional - regional - global), dan next generation yaitu regenerasi. “Indonesian citizens are raised to be managers of culture. Potensi negeri ini adalah sumber daya manusianya sendiri. Seni dan budaya sebagai kendaraan untuk memunculkan kekayaan tersebut,” ungkapnya. 1Dapat disimpulkan bahwa jejaring adalah faktor untuk menumbuhkembangkan kesenian, di Indonesia banyak variabelnya supaya ekosistem seni berjalan baik. Terkait dengan pemerintah sebagai variabel yang strategis, tergantung pada visi kepala daerah terhadap ekosistem seni tadi, namun hingga hari ini belum berjalan baik, perlu ada upaya penyatuan visi yang ada dalam ekosistem, termasuk di dalamnya atmosfir semangat dan antusiasme. Kondisi saat ini, sejumlah kepala daerah sudah mulai menganggap bahkan telah menjalankan festival yang sesuai dengan daerahnya untuk menstimulus berbagai aspek kehidupan yang lebih luas di dalamnya, contohnya dampak terhadap ekonomi dengan banyaknya wisatawan, dan industri turunan lainnya yang ikut serta. Kemudian tentang penguatan nilai yang termuat dari karya yang ditampilkan tersebut, adanya kesadaran budaya lokal yang menguat, lalu pendidikan karakter, dan terutama interrelasi antar personal/komunal yang lebih baik pada konteks global saat ini, bahkan karya seni ataupun peristiwa seni/festival menjadi wahana diplomasi sosial budaya, edukasi, ekonomi, dan lainnya yang lebih harmonis ditengah beragamnya perbedaan dan perkembangan IT yang pesat. “Dan pada akhirnya, tips untuk memasuki kondisi lokal (sosial, budaya, sejarah, identitas) pada konteks kini yaitu dengan jalan mengobservasi kembali, menginterpretasi, dan reevaluasinya untuk menstimulus proses kreasi yang lebih memiliki konsep yang jelas dan strategi yang efektif,” pungkasnya. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Executive Director Electric Ocean Asia Eki Puradireja memaparkan tentang “Industri Musik (Pasar Musik Indonesia Nasional dan Internasional)”3 “Industri Musik atau Bisnis Musik adalah kegiatan para pelaku musik perorangan dan organisasi yang beroperasi dalam mencipta, menggubah, merekam, merancang, memproduksi, menerbitkan, mencetak, memperbanyak, mendistribusikan, memasarkan, mempromosikan, menyelenggarakan mempertunjukan, mengelola, menjual karya musik,” paparnya. Musik sangat erat kaitannya dengan industri, musisi adalah seorang pengusaha. Ada 360 penghasilan musisi yang berasal dari Artist Performer, Publishing, Mechanical Rights, Album/Singles, dan Merchandise. Sementara untuk Bidang Usahanya antara lain Management Artis/Musisi/Kelompok musik, Mengelola Artis Agency/Agen Artis, Perusahaan Rekaman/Recording Label, Perusahaan Penerbit/Publishing Company, Studio Latihan/Studio Rekaman/Pra & Post Prod. Studio, Sekolah Musik/Sanggar Musik/Therater, Event Organizer/Promotor Acara Musik, serta Media Musik, diantaranya Radio, TV, Online, Cetak. Musisi adalah sebuah profesi yang menyenangkan, karena seseorang telah memilih profesi sesuai dengan apa yang benar-benar ia cintai. Seorang Musisi adalah seorang profesional yang memiliki keahlian khusus dan sangat dibutuhkan di Industri Pertunjukan. Keahlian ini dapat menjadi dasar dari pengembangan profesi lainnya. Seorang Pecipta lagu sebenarnya adalah seorang pengusaha, dimana dia dapat menciptakan “Something out of Nothing”. Ditegaskannya,”Konsep kreatif akan menentukan konsep produksi dan konsep pemasarannya. Kekuatan artis/lagu/musik akan menenentukan arah konsep kreatif dan target pasarnya. Melakukan riset terhadap permintaan pasar yang dituju dalam menyiapkan konsep kreatifnya. Wawasan (musikal dan non musikal) sangat menentukan selera dan selera akan menentukan karya cipta yang sesuai target pasarnya. Kualitas karya terbaik akan memberikan hasil yang terbaik.”5 Memasuki industri musik lokal dan global, dibutuhkan pemahaman yang cukup tentang medan industri musik terutama karya yang terkonseptualkan dengan baik hingga perencanaan yang matang karena berhadapan dengan promosi, distribusi, delivery karya para musisi. “Era digital memberikan pengaruh besar terhadap pola berkarya, produksi dan distribusi di industri musik baik lokal maupun global, juga berpengarug pada praktisinya, sepertinya seniman musiknya, agensi musisi, producer, music director, show director/EO, kualitas karya, selera terhadap karya dan insfrastruktur lainnya,” ujarnya. Menanggapi Seminar Internasional FPSD II International Symposium On Language and Art (ISOLA 3) yang bertema "Pengembangan Strategi Penguatan Seni dan Pendidikan Seni Era Masyarakat Ekonomi ASEAN", Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., mengatakan,”Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan atmosfir akademik dan kultur akademik yang Insyaallah diharapkan dapat memberikan motivasi bekerja yang semakin baik dan bagus.” UPI merupakan bagian dari masyarakat internasional, jika bekerja sendiri maka prosesnya akan lama dan tidak akan kuat, tetapi jika dilakukan bersama-sama dengan sahabat dari dalam dan luar negeri maka ini akan memberikan kekuatan dan daya ungkit atau levarage yang besar. Ditegaskannya,”Kita bisa melakukan kolaborasi dengan lemabaga dalam dan luar negeri dalam rangka saling tukar menukar strategi pembelajaran, informasi, dan lain sebagainya. Persahahaban yang dijalin akan menghasilkan sebuah karya di kemudian hari. Kegiatan ini merupakan inisiatif yang bagus dan diharapkan dapat  menghasilkan karya internasional.”4 Hadir sebagai Keynote Speaker diantaranya Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn., Dekan FPSD UPI, Prof. Dr. Hj. Mohd Mustafa Bin Mohd Ghazali Dekan Fakultas Pendidikan, UiTM, yang diwakili oleh wakil dekannya serta Dr. Widyastuti Purbani, M.A., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Sementara untuk Pembicara Utama menghadirkan Prof. Marno Schulze (University of Music Luebeck Germany); Dr. Eko Supriyanto (Koreografer, Dosen ISI Surakarta); Dr. Yahya Sukaya (Dosen Senior FPSD UPI); Eki Puradireja (Executive Director Electric Ocean Asia) (dodiangga)6

Berebut Etalase DKI

$
0
0
pak-karim-etalase-dki

picture-327-1458557164Oleh:

Karim Suryadi

Peneliti komunikasi politik, dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat

PEMILIHAN gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta 2017 diliput media secara intens. Sejak dua bulan terakhir, manuver elite partai politik (parpol) dan tokoh yang dinilai potensial maju sebagai calon gubernur telah menjadi agenda media yang penting. Puncaknya saat batas akhir pendaftaran bakal calon tiba. Realitas yang tersaji amat berbeda dengan peta politik yang telah lama dibangun survei. Tokoh-tokoh yang dipopulerkan polling rontok. Konfigurasi politik yang dikonsolidasikan lewat reshuffle kabinet kedua pun berantakan. Semua media cetak menempatkan prosesi pencalonan gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta sebagai headline. Siaran televisi nasional pun menyuguhkannya dalam prime times. Mengapa pemilihan gubernur DKI Jakarta dianggap penting melebihi pemilihan kepala daerah mana pun di tanah air? Selain faktor geografis dan lingkungan politis Jakarta sebagai pusat epicentrum politik nasional, labeling yang melekatkan pemilihan gubernur DKI Jakarta sebagai gambaran pemilihan presiden 2019 telah mengatrol kesan politisnya. Labeling dimaksud, telah menutupi anomali "keterasingan" kader di tengah hiruk-pikuk pilkada DKI Jakarta. Sebuah koran nasional terbitan Sabtu 24 September 2016 menurunkan headline dengan judul "Pilkada DKI Gambaran Pilpres". Berita yang disertai foto pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mendaftar pada hari terakhir masa pendaftaran Gubernur DKI Jakarta menegaskan dua hal berikut. Kesatu, alih-alih merefleksikan sisa pertarungan pada Pemilihan Presiden 2014, atau rivalitas pertarungan politik tiga keluarga, munculnya tiga pasang calon Gubernur DKI Jakarta yang dipandang sebagai gambaran kekuatan pada pilpres 2019 lebih merupakan sisa-sisa "Jokowi’s Way". Sukses Jokowi merengkuh jabatan politik tertinggi setelah memenangi kontestasi pilgub DKI Jakarta telah menjadi sebuah "Cleopatra nose" tentang hubungan pilkada DKI Jakarta dan pilpres. Kaitan dua entitas politik ini (pilgub DKI Jakarta dan pilpres), tak ubahnya hubungan Golden Globe Awards dan Academy Awards atau Piala Oscar dalam dunia sineas global. Ada saatnya pemenang Golden Globe menjadi peraih Piala Oscar, namun dalam beberapa kali penyelenggaraan, kedua ajang bergengsi ini menampilkan hasil yang berbeda. Selain karena memiliki sistem penjurian yang berlainan, kedua ajang ini pun melibatkan "pemilih" yang berbeda. Golden Globe diberikan oleh kritikus film dan TV yang tergabung dalam Hollywood Foreign Press Association (HFPA). Pada perhelatan terakhir, jumlah mereka tidak lebih dari 90 orang. Sedangkan Piala Oscar melibatkan praktisi film dari berbagai generasi yang tergabung dalam Academy of Motion Pictures, Arts and Sciences (AMPAS), jumlah mereka mencapai 7.000 orang. Selain jumlahnya yang berbeda, pemilih Golden Globe tidak menjadi penilai dalam penganugrahan Piala Oscar. Perbandingan jumlah juri di kedua ajang ini mirip dengan rasio jumlah pemilih dalam Pilgub DKI Jakarta dan pilpres. Mengacu data yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih di DKI Jakarta untuk Pilpres 2014 sebanyak 7 juta, sedangkan total jumlah pemilih pada Pilpres 2014 adalah 190 juta lebih. Sementara jumlah pemilih Pilgub DKI Jakarta 2017 ditaksir KPU mencapai 7,4 juta. Jumlah ini, kurang memadai digunakan sebagai prediktor perilaku pemilih dalam Pilpres 2019 yang diperkirakan akan mendekati angka 200 juta pemilih. pak-karim-etalase-dki Jadi, hubungan antara Pilkada DKI Jakarta dan Pilpres 2019 arbriter saja. Bila pilkada DKI Jakarta dianggap sebagai gambaran peta kekuatan politik pada Pilpres 2019, itu terjadi karena label rasional dan kritis yang dilekatkan kepada pemilih DKI Jakarta, disamping karena kemenonjolan dalam peliputan, dan sentralitas Jakarta sebagai pusat epicentrum politik nasional. Kedua, selain sisa-sisa efek "Jokowi’s Way" kemenonjolan pilgub DKI Jakarta lebih karena mindset yang menempatkan orang-orang hebat di daerah baru akan diakui bila sudah muncul pada panggung nasional. Di banyak negara, gubernur menjadi presiden bukan fenomena luar biasa, namun mereka tidak pernah menganggap menjadi gubernur ibu kota sebagai hipotek penjamin sukses dalam pilpres. Calon presiden bisa datang dari provinsi atau negara bagian mana pun, namun "legacy" kepemimpinan dan kinerja sang gubernur diakui secara nasional. Apa yang terjadi dengan pilgub DKI Jakarta adalah representasi sentralisme politik Jakarta di tengah arus desentralisasi yang kian deras. Secara spesifik, sentralisasi yang terjadi terpusat pada tokoh-tokoh yang dinisbatkan sebagai ikon partai. Terpilihnya Ahok-Djarot sebagai pasangan yang didukung PDIP sempat memunculkan penolakan dari sebagian elite dan massa partai, karena calon incumbent ini tidak pernah mengikuti mekanisme penjaringan calon yang diberlakukan PDIP. Namun, kedekatan Ahok dengan Ibu Mega, seperti yang dipertontonkan kepada publik dalam beragam acara, menepis kemungkinan partai pemenang pemilu ini mengusung sosok Risma, yang lebih kental ke-PDIP-annya, berkinerja bagus dan didukung secara luas, atau kader lain. Terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono pun berproses menurut jalan yang tidak menapaki mekanisme kepartaian yang jelas. Ini seperti hasil dari sebuah operasi senyap. Boleh dibilang ini debut pertama Agus dalam arena politik, meski sebagai perwira tak mungkin buta politik. Di negara lain, banyak veteran perang yang akhirnya terjun ke dunia politik, atau mereka yang cemerlang dalam karier militer, lalu "dipanggil" keadaan terlibat dalam kepemimpinan nasional. Apa yang menjadi alasan Agus terjun ke dunia politik sampai harus meninggalkan karier militernya masih dipertanyakan publik. Demikian pula kehadiran Anies Baswedan sebagai calon yang diusung Gerindra dan Partai Keadilan Sejahter (PKS) tidak dihasilkan seleksi internal kepartaian secara terbuka. Meski bukan sosok yang asing dalam kancah politik nasional, Anies lebih dikenal sebagai politisi profesional yang tidak mengibarkan bendera partai. Inilah anomali Pilgub DKI. Kiprah kader tulen partai tidak menonjol dalam kontestasi politik ibukota. Fenomena ini seakan menggenapkan gambaran “paceklik” kader yang didera partai ketika menghadapi pilkada di banyak daerah. Itulah sebabnya, jalur keluarga, keartisan, atau bisnis tetap dominan dibanding kaderisasi internal partai. Bagi sebagian orang yang hanya melihat hasil, persolan ini mungkin tidak dianggap penting. Namun bila dibaca dari misi partai sebagai salah satu mesin pencetak kader pemimpin, gambaran pilgub DKI Jakarta tidak menggembirakan. Kesibukan pimpinan parpol menyeleksi calon tak ubahnya pengusaha yang berebut etalase bisnis di kawasan strategis. Bukan untuk memasarkan produk sendiri, melainkan hanya menawarkan hasil olahan "perusahaan" orang lain yang dilabeli merek partai. Sulit untuk tidak mengatakan, lebih banyak pimpinan partai dan elite politik yang menyukai kekuasaan namun tidak mencetak kader pemimpin.*** sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/kolom/2016/09/26/berebut-etalase-dki-380896

Tiga Prodi di UPI, Divisitasi Oleh Tim AUN QA

$
0
0
aun-3aun-4 Bandung, UPI Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Furqon, M.A., Ph.D menerima tim akreditasi dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), Selasa, 27 Spetember 2016 di Auditorium JICA FPMIPA UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Kedatangan tim AUN QA dalam rangka melakukan visitasi akreditasi terhadap tiga program studi di Universitas Pendidikan Indonesia, Ketiga program studi tersebut, yaitu Program studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Biologi (FPMIPA) dan Program Studi Magister Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana. Selain melakukan pertemuan dengan para pimpinan UPI, dosen dan mahasiswa, tim AUN juga meninjau sejumlah fasilitas penunjang yang dimiliki oleh UPI, seperti kunjungan ke Direktorat Teknologi, Informasi dan Komunikasi (Dir. TIK); Perpustakaan, Museum Pendidikan Nasional UPI dan sejumlah fasilitas lainnya. ASEAN University Network berdiri pada tahun 1995. Badan ini didirikan untuk memperkuat jaringan perguruan tinggi terkemuka di negara-negara anggotanya untuk meningkatkan solidaritas dan mengembangkan identitas regional melalui pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, AUN telah beranggotakan 30 universitas di seluruh ASEAN. aun-5 AUN Quality Assurance (AUN QA) adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh AUN yang bertujuan untuk melakukan penjaminan mutu program studi yang menjadi anggota AUN. Dengan demikian program penjaminan mutu ini bersifat regional ASEAN.  AUN menterjemahkan QA sebagai pemantauan kualitas secara sistematis, terstruktur, dan berkesinambungan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas. QA menjadi poin penting dalam pendidikan tinggi terutama di ASEAN untuk meningkatkan posisi tawar universitas dalam menjawab tantangan jaman. AUN QA Assesmen dilakukan pertama kali di University of Malaya pada tahun 2007. Sampai tahun 2011 telah terdapat 32 program studi dari 7 Universitas anggota Asean University Network telah menjalani AUN QA Assesment. AUN QA merupakan sebuah assessment dan bukan akreditasi. Akreditasi sendiri merupakan bagian dari QA. Penilaian dilakukan secara mandiri (self assessment) dengan melakukan penulisan SAR (Self-Assesment Report). Penulisan SAR ini merupakan proses penjaminan mutu internal sebuah program studi atau institusi yang selanjutnya diikuti dengan konfirmasi kelengkapan dokumen dan menentukan Action For Improvement terhadap hasil SAR. Setelah itu akan dilakukan visitasi oleh tim Reviewer dari anggota AUN yang berasal dari Negara ASEAN lainnya untuk memberikan masukan terhadap self assessment yang telah dilakukan dan diperoleh rekomendasi untuk perbaikan di masa datang. Penilaian akreditasi AUN-QA meliputi  Expected Learning Outcome, Program Specification, Program Structure and Content, Teaching and Learning Strategy, Student Assesment, Academic Staff Quality, Support Staff Quality, Student Quality, Student Advice and Support, Facilities and Infrastructure, Quality Assurance of Teaching and Learning Process, Staff Development Activities, Stakeholders Feedback, Output, dan Stakeholders Satisfaction. (Deny) aun-3

Pedagogi Spiritual

$
0
0
62 Bandung, UPI Masa depan Indonesia adalah mutu pendidikan masa kini. Krisis moral yang kini mewabah di tengah bangsa, terutama generasi muda kita bukanlah karena buruknya sistem pendidikan yang kita terapkan saat ini, tetapi lebih karena apa yang kita lakukan sudah kehilangan esensinya. Demikian ungkap Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. H. Furqon, Ph.D., saat berbicara dalam The 1st UPI International Conference On Islamic Education, di Auditorium Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (FPIPS UPI), Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (26/9/2016).6 Adapun fenomena yang terjadi di abad 21, katanya, mengalirnya beragam sumber daya fisik maupun non-fisik (data, informasi, dan pengetahuan) dari satu tempat ke tempat lainnya secara bebas dan terbuka. siapa yang akan menang adalah negara yang memiliki SDM berkualitas dan memiliki karakter unggul, kualitas barang dan jasa yang terbaik dan termurah serta iklim kerja kondusif yang aman, bebas pungli, dan ada kepastian hukum. Dikatakan lebih lanjut,”Sebagai bangsa yang memegang falsafah hidup berdasarkan agama, kita yakin bahwa kemajuan bukan semata diukur dengan kemajuan material, tetapi kemajuan yang hakiki adalah disaat bangsa ini bisa menyelaraskan seluruh aktifitas hidupnya dengan tuntunan agama, sehingga keberkahan hidup dapat diraih dan kebahagiaan dapat dirasa, hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003.” 1Mengutip perkataan Nelson Mandela, ujarnya, “Education is the most powerfull weapon which you can use to change the world”, hal ini sejalan dengan joint message of the asian roundtable of presidents of universities of education (Hong Kong 2012), yaitu Affirming that education is critical to the moral, social and economic well being of our societies, as it cultivates knowledge, understanding and values among citizens, and enhances human capacity to create a sustainable future. Menjawab tantangan tersebut, jelasnya, kita kembangkan dan gunakan Pendidikan Berbasis Spriritualitas, dimana penelitian Daniel Goleman (2000), menunjukan pentingnya kecerdasan emosional bagi kesuksesan seseorang seharusnya membuat para ilmuan dan praktisi pendidikan terus mengembangkan pendidikan berbasis spiritualitas yang tujuannya adalah memberikan pendidikan agama (Islam). Pendidikan Islam adalah pembentuk kepribadian muslim, diarahkan agar terjadi perubahan sikap dan tingkah laku peserta didik sesuai dengan petunjuk ajaran Islam untuk membentuk insan kamil atau manusia paripurna. Pendidikan yang didasarkan pada spiritualitas dan kearifan Islam (Islamic Spirituality and wisdom-based pedagogy), dengan prinsip-prinsip Pedagogi Spiritual, diantaranya Prinsip Syumuliyyah (komprehensif), Prinsip Takamuliyah (integratif), Prinsip Tawzuniyyah (Keseimbangan), Prinsip Rabbaniyyah (Ketuhanan), Prinsip Rahmaniyyah, dan Prinsip Uswiyyah (Keteladanan).5 “Adapun metode pendidikannya yaitu membersihkan hati dan menjaga niatnya, berdoa memohon bantuan Allah SWT dalam proses pembelajaran, menjadi teladan (uswah hasanah), teaching by hearts, melihat, mengenali, merenungi, dan mempelajari tanda-tanda kekuasaan Allah, serta mengingatkan peserta didik untuk selalu mengingat keberadaan Allah, bertakwa, dan bersyukur kepada-Nya,” pungkasnya. Penyelenggaraan The 1st UPI International Conference On Islamic Education merupakan hasil kerjasama Departemen Pendidikan Umum FPIPS UPI, Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam FPIPS UPI dan ADPISI atau Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam. Hadir sebagai Keynote Speakers Rektor UPI Prof. Furqon, MA., Ph.D., dan Dr. Fahad bin Matar Alshahrani, M.A., sementara untuk Invited Speakers hadir Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A. Pesertanya berasal dari dosen PAI seluruh perguruan tinggi di Indonesia, para guru PAI, mahasiswa SPs UPI, juga mahasiswa S1. 7Kegiatan ini memiliki tema "Pendidikan Islam Menghadapi Tantangan Global", dilaksanakan dengan latar belakang adanya kegelisahan terhadap pendidikan yang sudah gagal, indikasinya terlihat dari pendidikan yang didukung oleh kemajuan teknologi, ternyata belum memberikan dampak positif justru teknologi yang ada sekarang justru membawa dampak negatif. Diharapkan Pendidikan Islam sebagai solusi untuk menjawab tantangan global tersebut, dan menjadi awal perjuangan menuju Indonesia yang berkeadaban. (dodiangga/azis) 3    

Belajar Ilmu Pertahanan melalui Program Beasiswa S2 Pertahanan

$
0
0
11 Bandung, UPI Domain pertahanan Indonesia di era global saat ini adalah warga negara Indonesia. Pertahanan adalah syarat mutlak yang harus dipahami oleh seluruh warga negara Indonesia, dan ini merupakan jalur untuk berbangsa dan bernegara. Dengan dimilikinya wawasan bernegara melalui pendidikan, maka ini merupakan suatu dorongan bagi seluruh elemen bangsa bahwa keselamatan negara adalah tugas dari seluruh warga negara. Demikian ungkap Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kelembagaan  Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) Marsma TNI Dr. Agus Sudarya, S.H., S.E., M.M., M.Sc., saat melakukan kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk membahas dan menindaklanjuti kerja sama dalam bidang pendidikan yang diinisiasi oleh kedua belah pihak, di kampus UPI, Rabu (28/9/2016).2 Dalam kesempatan tersebut Dr. Agus menjelaskan,”UNHAN merupakan kampus Bela Negara yang mengkhususkan diri pada studi pertahanan setingkat Strata-2 untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan  dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Berdasarkan hal tersebut, kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada lulusan UPI maupun civitas akademikanya (karyawan/pegawai) untuk mengikuti perkuliahan secara gratis, 4 semester atau 18 bulan.” Melalui MoU ini, diharapkan lahir calon pemimpin yang profesional, yang memiliki nilai-nilai perjuangan dan kejuangan yang diperoleh secara empiris akademik melalui program pendidikan pascasarjana untuk meningkatkan kemampuan sistem pertahanan negara. Adapun kerja sama yang disepakati meliputi bidang pendidikan, penelitian, pelatihan, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan SDM seperti saling mengirimkan guru besar untuk menjadi pembicara dalam kuliah umum. 3Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., mengatakan,”Kerja sama ini sangat penting karena UPI adalah universitas yang fokus dalam pendidikan sementara UNHAN mempunyai kekhususan dalam bela negara yaitu sistem pertahanan, dalam kenyataan di lapangan calon guru memerlukan ilmu dalam bidang pertahanan, nah kita punya informasi sahih dari sumbernya untuk disampaikan nanti pada anak didiknya di sekolah secara langsung, demikian pula dosen, mereka juga harus punya wawasan bela negara.” Keberadaan UNHAN sangat penting, dan merupakan identitas NKRI. Pendidikannya tidak militer sentris, banyak kajian-kajian mengenai bela negara bisa didapat demi kepentingan keutuhan NKRI. Kegiatan ini adalah salah satu awal yang dimulai dari yang kecil. Rombongan UNHAN diterima oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., didampingi unsur pimpinan fakultas di lingkungan UPI. (dodiangga/Azis) 4  

Mengunjungi Baturraden, Wisata Asik di Kawasan Pegunungan

$
0
0
22UDARANYA cukup dingin. Lalu lalang tidak sesibuk seperti di Bandung, hanya ada pejalan kaki. Hiruk pikuk suara terdengar dari pedagang yang menjajakan barang dagangannya. “Sayang Anak…. Sayang Anak….!” katanya. Pejalan kaki, pengendara motor, pengendara mobil dan penumpang angkutan umum perlahan memasuki gerbang utama salah satu lokasi wisata indah di Jawa Tengah itu. Baturaden tempat wisata yang berada di Purwokerto, Jawa Tengah ini kian menjadi magnet penarik minat wisatawan untuk berkunjung menikmati sajian alam indah yang dapat menggugah rasa takjub. Di jalan yang mendaki, banyak sekali rombongan beriringan menuju pintu lokawisata itu memakai berbagai macam kendaraan. Mulai dari angkutan umum sampai kendaraan pribadi. Rasa tidak sabar pun semakin menggebu ketika saya dan keluarga hampir sampai di lokasiwisata Baturaden. Perjalanan selama 15 menit dan berkilo-kilo meter dari pusat Kota Purwokerto terbayar sudah saat saya dan keluarga mulai memasuki kawasan wisata Baturraden. Akhirnya, perjalanan panjang yang memenatkan itu dapat terlunaskan dengan sajian alam yang sangat menakjubkan. Baturraden yang terletak di sebelah utara Kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet memiliki udara yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Baturraden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal, terutama pada hari Minggu dan libur nasional. Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan Baturraden yang berada di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah ini. Pancuran Pitu dan Pancuran Telu Baturaden adalah salah satu tempat paling favorit di Baturaden. Pancuran ini merupakan pemandian air panas yang mengandung belerang. Pemandian air panas di sini juga dipercaya bisa membantu menyembuhkan penyakit kulit.1 Selain itu ada wahana lain yang menjadi favorit di Lokasiwisata Baturaden, yaitu Teater Alam. Teater Alam ini adalah salah satu lokasiwisata yang paling menarik di Baturaden, karena teater ini adalah sebuah bioskop yang berbentuk pesawat. Pesawat jenis Foxer 28 milik Garuda Indonesia itu tepat di samping pintu masuk lokawisata ini. Bioskop ini tidak menayangkan film Hollywood atau film layar lebar, melainkan film tentang alam dan budaya tanah air Indonesia seperti film tragedi tsunami, cerita budaya TMII, atau peristiwa Gunung Merapi. Durasi film yang ada di teater ini sekitar 10 sampai 15 menit. Teater alam ini ditujukan bagi para pengunjung yang belum pernah naik pesawat supaya bisa merasakan sensasi naik pesawat terbang sambil menonton film di layar yang telah disediakan di dalam pesawat. Selain itu ada beberapa wahana lain yang tidak kalah mengasyikkan seperti Taman Kaloka Widya  Mandala, bumi perkemahan, Telaga Sunyi, wahana paint ball juga Curug Ceheng. Semua wahana itu dapat dinikmati oleh siapa saja yang berkunjung ke Baturaden Jalan di lokasiwisata Baturraden rata-rata bermedan sempit dan agak curam. Jalan itu kadang membuat wisatawan harus agak berhati-hati saat melewatinya. Terutama sehabis hujan turun.  Namun, kondisi seperti itu tidak mengurungkan niat para pengunjung untuk menikmati dan melihat keindahan lokasiwisata Baturraden. Di atas puncak, banyak wisatawan yang mengabadikan momen indah itu dengan berfoto-foto. Baik hanya sekadar memfoto pemandangan sekitar, atau foto bersama-sama. Keindahan alam yang mempesona itu, juga tidak luput dari incaran para fotografer. Objek alam yang natural dan fresh membuat para fotografer berlomba mencari penampakan yang menarik. Kawasan yang indah, bersih, nan eksotik membuat Baturraden menjadi salah satu objek wisata idola para wisatawan yang suka dengan objek wisata alam yang masih natural. (Mega Handayani, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)

Kembali Mencintai Makanan Nusantara dengan Eksotis

$
0
0
31PERPUTARAN waktu yang semakin menjurus kepada era globalisasi, menghasilkan banyak dampak bagi masyarakat, baik dampak positif ataupun negative. Tak hanya gaya berpakaian, budaya, atau pola hidup masyarakat yang banyak terpengaruh oleh masyarakat asing, tapi juga makanan lokal khas Indonesia. Dewasa ini, makanan local hampir tergeser posisinya oleh makanan asing. Masyarakat Indonesia cenderung memilih mengonsumsi makanan asing, seperti makanan Jepang, Korea, Amerika, Cina dan lain sebagainya karena mayoritas dari mereka beranggapan bahwa makanan asing lebih “keren” dibanding makanan negeri sendiri. Memang sulit mengubah kebiasaan masyarakat yang memiliki persepsi terhadap kuliner asing. Namun apabila dibiarkan, masalah ini menjadi permasalahan besar yang mengakibatkan tergesernya makanan tradisional. Salah satu cara yang cukup efektif mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap makanan tradisional adalah dengan ekshibisi makanan Nusantara. Itulah sebabnya, mahasiswa Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia  kemudian menggelar Eksotis.2 Menurut ketua pelaksana Eksotis, Zahid Fathul Mubin, eksibisi ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan MIK untuk memperkenalkan pangan lokal, dan semua makanan yang disediakan adalah buatan kami semua. Meskipun sejauh ini Eksotis baru berlaga di ranah kampus UPI, tapi acara rutin tahunan ini berhasil menarik perhatian mahasiswa, dosen, bahkan pengunjung dari luar yang penasaran ingin mencicipi berbagai hidangan tradisional yang disajikan. “Ada berbagai macam makanan ‘zaman dulu’ yang disajikan secara gratis bagi siapa pun yang ingin mencobanya, seperti tahu gejrot, burayot, lobi-lobi, sate, kue basah, dan masih banyak lagi,” ujar ketua pelaksana.3 Dalam rangkaian acara ini, makanan tertentu bahkan diperlihatkan cara pembuatannya, seperti mahasiswi MIK bernama Sara yang sedang membuat kue burayot. “Burayot ini berasal dari Garut, sebenarnya sama saja dengan Ali Agrem, namun berbeda dalam proses menggorengnya sehingga membuat bentuknya berbeda pula”. Eksotis disambut baik oleh warga UPI, terlihat dari ramainya pengunjung selama diselenggarakannya acara, mereka terlihat antusias dengan berbagai hidangan yang cukup membuat mereka mengingat kembali masa lalu. Pengunjung bernama Ajeng misalnya mengaku rindu akan cemilan seperti kue basah yang kini sudah sangat jarang ditemuinya; “Sangat excited dengan adanya ekshibisi ini karena sudah lama juga tidak menyantap kue basah, susah juga sekarang carinya.” Harapan terbesar diadakannya Eksotis ini adalah agar masyarakat setidaknya tergugah untuk kembali kepada makanan asalnya, yaitu makanan tradisional. Indonesia lebih kaya akan kuliner bukan? Lalu mengapa harus selalu bangga dengan makanan asing yang sebenarnya tidak lebih kuat dalam hal rasa? (Anita Fauziah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)4

Closing Ceremony The 68th AUN Actual Quality Assessment

$
0
0
upi-aun-qa-humas-upi-6upi-aun-qa-humas-upi-6Bandung, UPI Sebanyak 6 orang anggota tim akreditasi dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), telah selesai melakukan visitasi akreditasi terhadap tiga program studi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (29/9/2016). Tim mempresentasikan temuannya dalam acara Closing Ceremony The 68th AUN Actual Quality Assessment at Program Level Master Program in Science Education, Mathematics Education Program, Biology Education Program. Menurut The 68th AUN Quality Assessment for the Master Program in Science Education School of Postgraduate Studies, Assoc. Prof. Dr. Chavalit Wongse-ek, menyatakan bahwa kita percaya bahwa assessment ini sangat produktif. Kami menyoroti koherensi rumusan outcome pembelajaran. Kami para asesor dari AUN-QA datang ke UPI untuk melakukan akreditasi terhadap tiga prodi di UPI berdasarkan program yang disusun oleh UPI.  Adapun kriteria yang di assessment dari Program AUN-QA diantaranya Expected Learning Outcomes, Programme Specification, Programe Structure and Content, Teaching and Learning Approach, Student Assessment, Academic Staff Quality, Support Staff Quality, Student Quality and Support, Facilities and Infrastructure, dan Quality Enhancement. upi-aun-qa-humas-upi-4Dalam assessment kami terhadap Master Program in Science Education School of Postgraduate Studies diperoleh hasil,”The dropout rate, average time to graduate is monitored and benchmarked; in the last 2 years, students graduating more than 2 years is down to 13%. Graduates admitted that MP-SEd increased their competency as a teacher in various areas and have helped advance their careers (e.g. promotions, additional assignments). Levels of satisfaction from students, lecturers, alumni and employers are monitored and considered to improve the curriculum.” Sementara itu, areas for Improvement-nya,“Students stated that research process should be started early on (upon admission to the program) so students can finish on time. Other than cognitive skills, competencies of students such as communication, writing and supervising students should be improved.” Dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Furqon, M.A., Ph.D., mengatakan bahwa assessment ini sangat berguna tidak hanya untuk tiga prodi ini saja, tapi untuk prodi yang lainnya juga. upi-aun-qa-humas-upi-5Kita sebetulnya mempersiapkan 12 prodi untuk akreditasi internasional, namun untuk prodi lainnya akan dilakukan tahun depan. Pada Ke-3 prodi yang di assessment, mereka melihat apakah yang diusulkan layak atau tidak sebagai prodi yang baik. Dalam penilaian mereka, prodi yang diajukan mendapat apresiasi positif, walaupun ditemukan kelemahan. Pandangan orang lain dalam “melihat” sangat dibutuhkan, karena mereka akan bisa memberikan feed back yang konstruktif untuk dikembangkan oleh universitas,” terangnya. Yang masih menjadi perhatian adalah kemampuan bahasa Ingris, katanya, kemudian memperbanyak kegiatan yang berskala internasional, lalu mendatangkan dosen luar negeri juga mengirimkan dosen kita ke luar negeri, dan mengirimkan mahasiswa ke pertemuan skala internasional. Lebih lanjut ditegaskan,”Yang sudah dilakukan oleh UPI yaitu menyediakan fasilitas bagi civitas akademika untuk berpartisipasi di level internasional seperti UPI scholarship, kerja sama luar negeri, pertukaran pelajar, dan lain sebainya. Intinya ada, sudah dilakukan, namun intesitasnya kurang banyak. Untuk publikasi internasional di tahun 2020 kita mentargetkan 1000 karya yang terpublikasi, dan terus melihat kemungkinan mencari sponsor untuk memberikan peluang lebih banyak dalam berbagai even internasional.upi-aun-qa-humas-upi-3Pernyataan Rektor juga dikuatkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dikatakannya,”Akreditasi internasional dilakukan sesuai dengan Renstra UPI, bahwa beberapa prodi harus tersertifikasi lembaga penjamin mutu baik secara regional dan internasional, untuk itu, sejak 2 tahun lalu UPI mendorong 7 prodi diakreditasi oleh AUN QA.” Lebih lanjut dijelaskan, pada bulan September ini ada 3 prodi yang di visitasi yaitu prodi Pendidikan IPA S2; Pendidikan IPA S1, dan Biologi S1 sedangkan yang lain, prodi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Bahasa Inggris, direncanakan akan di visitasi ole AUN QA pada awal tahun 2017. upi-aun-qa-humas-upi-2Proses visitasi oleh asesor AUN QA mendekati sama dengan yang dilakukan oleh BAN-PT yaitu meliputi verifikasi dokumen sebagaimana yang ditulus dalam self assessment report, wawancara dengan team task force, dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan, serta visitasi terhadap fasilitas universitas yang tersedia. AUN QA itu merupakan lembaga pensertifikasi maka dalam prosesnya lebih menekankan pada continuous quality improvement, sehingga kita dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik secara bekesinambungan,” ujarnya. Diungkapkannya, setelah dilakukan visitasi selama 2 hari oleh 6 orang asesor, pada saat presentasi plenary funding terungkap bahwa UPI telah melaksanakan kegiatan proses akademik sesuai dengan expected learning outcomes yang diharapkan namun demikian ada beberapa saran yang perlu dilakukan UPI apabila ingin menuju internasionalisasi seperti penggunaan bahasa pengantar (Bahasa Inggris) atau juga menggunakan bilingual language. Kemudian meningkatkan student mobility minimal dengan universitas yang ada di Asean. upi-aun-qa-humas-upi-1Hal lainnya, yaitu adanya peningkatan sarana dan prasarana yang ada untuk mendukung kenyamanan mahasiswa, kemudian mengembangkan kultur akademiknya, lalu akses ke perpustakaan agar dibuka lebih lama (jam operasionalnya), serta bandwidth internet ditingkatkan. Namun ada hal yang penting disampaikan plan assessor yaitu peningkatan kompetensi staf administrasi dalam mendukung peningkatan layanan akademik. Perlunya dukungan uvinversitas dalam peningkatan akademik dan pemahamanan internasionalisasi bagi tenaga kependidikan, dengan kata lain harus mengenal kultur akademik secara inetrnasional. “Kalau berbicara manajemen perguruan tinggi, tidak cukup bicara kualitas dosen, tapi kualitas tenaga kependidikan juga penting. Diharapkan, UPI dapat memberikan layanan akademik lebih baik lagi dan menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan stakeholders. Namun yang mendesak saat ini adalah layanan perpustakaan dalam hal jam operasional serta kemudahan layanan akses internet, penataan parkir dan pentanaan kantin,” pungkasnya. (dodiangga/andriyunardi)

Probumsil Peringati Tahun Baru Islam 1438 H

$
0
0
40 Bandung, UPI Protokol Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (PROBUMSIL UPI) menyelenggarakan Sidang Tahun Bhakti IX berkenaan Tahun Baru Islam 1438 H, Ahad (02/10/2016) di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung University Centre Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung Kegiatan ini merupakan salah satu kultur PROBUMSIL yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menyambut awal tahun baru hijriah. Kultur PROBUMSIL lahir berasaskan nilai agama dan Pancasila sehingga tahun baru Islam selalu diperingati. Dalam kultur PROBUMSIL penanggalan resmi yang menggunakan penanggalan hijriah dipakai untuk menjalankan organisasi sehingga evaluasi kinerja dalam satu tahun bhakti dilaksanakan dua sidang berkenaan sidang Tahun Baru Hijriah dan sidang Awal Ramadhan. 1 Dalam sidang awal tahun Hijriah ini, dipimpin Plh. Mitra Tama PUPt. Richa Junilasari (PGSD/FIP 2013) diisi dengan penyampaian laporan kinerja dari Dewan Protokol Utama, Deputi Doktrin, Deputi Kesekretariatan, Deputi Aset, Deputi Penugasan, Deputi Satuan Cibiru Darul Gemah, Deputi Satuan Purwakarta Darul Raharja, Deputi Satuan Sumedang Darul Larang, Deputi Satuan Tasikmalaya Darul Resik, serta para Ajudan. Selain untuk mengevaluasi kinerja, sidang ini juga sebagai rasa syukur PROBUMSIL kepada Allah SWT  yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan amanah sebagai pelaksana protokol universitas. Dalam menyambut tahun hijriah ini, personel PROBUMSIL menyayikan lagu Satu Muharram, yang dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=gH6hszNznGU. Selain evaluasi kinerja penugasan dan keorganisasian dalam sidang tersebut diteguhkan keistiqomahan PROBUMSIL terhadap doktrin bersyariat karena taat sebagai amalan Al-Qur’an “maka ingatlah kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu, bersyukurlah kepada Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada Ku” Al-Baqarah : 152 yang senatiasa diajarkan oleh pendiri PROBUMSIL. Hal ini menjadi bahan untuk menebarkan semangat baru di awal tahun baru Islam kepada seluruh sivitas PROBUMSIL. 4 Diakhir sidang dipanjatkan do’a bersama serta mushafahah seluruh personel PROBUMSIL sebagai bentuk silahturahmi maaf-memaafkan dan pengikat tali kebersamaan untuk menjalankan hari yang baru di tahun yang baru. (Asisten Deputi Penugasan Bidang Publikasi PROBUMSIL)
Viewing all 1383 articles
Browse latest View live